Rumah247.com – Konsep urban farming semakin menjadi populer di antara masyarakat perkotaan. Tak perlu lahan luas, bertani kini bisa dilakukan di lahan terbatas, seperti pekarangan, balkon, hingga atap.
Awalnya, konsep bertani di lahan terbatas ini merupakan ide dari komunitas pencinta lingkungan yang bergerak secara mandiri. Namun, kini konsep bertani modern telah berkembang secara masif menjelma menjadi konsep bertani masa kini, karena mampu menjawab tantangan bertani di tengah minimnya lahan di perkotaan, sekaligus solusi dalam menjaga ketahanan pangan.
Untuk mengetahui lebih banyak mengenai urban farming, artikel ini akan membahas:
Urban Farming Solusi Bertani Masa Kini
Urban farming adalah kegiatan bercocok tanam di lahan terbatas seperti lingkungan rumah, dianggap cocok dengan impian masyarakat perkotaan dalam menjalani kehidupan yang lebih sehat. Hasil panen yang didapatkan dianggap lebih menyehatkan karena sepenuhnya menerapkan sistem penanaman organik. Artinya, tidak ada bahan kimia seperti pestisida sintetis dan bahan lainnya yang dilibatkan dalam kegiatan bercocok tanam.
Dalam jangkauan yang lebih besar, konsep ini juga memiliki dampak yang lebih besar bagi kelangsungan hidup masyarakat di perkotaan. Bahkan, dapat menjadi konsep bertani yang ideal di masa yang akan datang karena banyaknya manfaat yang bisa didapatkan.
Baca Juga: 14 Cara Bijak Menghemat Air di Rumah, Go Green Yuk!
Pembangunan di perkotaan menyebabkan semakin terbatasnya ruang terbuka hijau, yang akan mempengaruhi kestabilan ekosistem lingkungan di sekitarnya. Keterbatasan ruang terbuka hijau ini juga dapat meningkatkan polusi yang berdampak buruk untuk kesehatan.
Konsep ini seolah menjadi jawaban atas hal tersebut. Lahan terbuka hijau yang tercipta dari urban farming di tengah padatnya bangunan perkotaan bagaikan oase yang menghadirkan kenyamanan dan kesegaran.
Tereliminasinya lahan pertanian di perkotaan membuat kota tak lagi mampu memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri. Permintaan akan bahan makanan pun melonjak, dan jika tidak tercukupi, hal ini akan menyebabkan inflasi harga. Konsep yang dijalankan dengan serius dapat membantu mencukupi ketersediaan bahan makanan dan memperkuat ketahanan pangan masyarakat kota. Saat ini, tak sedikit pemerintah kota yang ikut membantu aktivitas di kotanya, misalnya dengan menyediakan regulasi khusus soal kebijakan hak guna lahan.
Konsep ini tak sekadar aktivitas kembali kepada alam, tetapi juga dapat merekatkan hubungan sosial antara para pelaku. Umumnya, konsep ini dijalankan oleh suatu komunitas atau sekelompok masyarakat berbasis lingkungan, seperti tetangga. Selain dapat memperkuat rasa kebersamaan, konsep ini juga dapat menciptakan budaya gotong royong dalam lingkungan masyarakat kota. Tidak hanya sekadar kegiatan pemberdayaan komunitas, urban farming juga dapat menunjang kondisi ekonomi masyarakat melalui pemasaran hasil panen.
Keunggulan Urban Farming
Meskipun dilakukan di lahan terbatas, konsep ini memberikan manfaat besar pada kelestarian lingkungan. Produksi sayur dan buah lokal pada konsep ini dapat membantu mengurangi kebutuhan bahan bakar yang seharusnya digunakan untuk mendistribusikan, mengemas, dan menjual produk makanan tersebut. Tak hanya itu, konsep ini juga memberikan keunggulan dalam mengatasi berbagai masalah yang ada.
Penerapan konsep ini akan membawa bahan makanan bergizi ke komunitas lokal, sehingga risiko kekurangan bahan pangan dan terjadinya berbagai penyakit bisa berkurang. Di negara-negara berkembang, hasil seperti buah, sayuran, dan unggas mampu memenuhi 10% – 40% kebutuhan gizi keluarga di perkotaan. Dengan begitu, konsep ini berperan besar bagi ketahanan pangan di perkotaan.
Dalam skala yang lebih kecil, konsep ini juga dapat dilakukan oleh individu di halaman rumahnya. Dengan menanam sendiri bahan makanan, secara otomatis pengeluaran sehari-hari akan terpangkas dan terjadi peningkatan konsumsi makanan sehat dari hasil kebun sendiri.
Mengalokasikan lebih banyak ruang atau lahan perkotaan untuk menanam tanaman bisa membantu mengurangi suhu di kota. Semakin luas area hijau yang dibuat, semakin besar pula efek pendinginan yang dihasilkan.
Mau punya rumah berudara sejuk seperti manfaat menerapkan konsep ini yang bisa mengurangi kadar polusi? Cek pilihan rumah sejuk di Bogor dengan harga di bawah Rp700 juta berikut ini.
Salah satu cara mengurangi polusi udara adalah dengan melakukan penanaman. Dengan konsep ini, Anda dapat meningkatkan kualitas udara di sekitar, karena tanaman mempunyai kemampuan menyerap karbon dan gas rumah kaca yang dapat mengurangi polusi.
Tips Urban Farming
Tidak sabar untuk mencoba konsep ini di hunian Anda? Simak dahulu tipsnya berikut ini.
Bagi Anda yang berniat memulai konsep ini secara individual maupun berkelompok, mulailah dengan menanam tanaman yang sering Anda konsumsi. Pertimbangkan sesuatu yang sering dipilih untuk memasak. Jika Anda penyuka pedas, tanamlah cabai. Apalagi, harga cabai cenderung fluktuatif dan pernah meroket tajam. Untuk mengantisipasi terulangnya kejadian yang sama, Anda bisa menanam cabai sendiri di rumah.
Selain cabai, Anda juga bisa menanam tomat dan seledri yang sering digunakan untuk memasak. Beberapa jenis sayur yang sering Anda konsumsi juga bisa menjadi pilihan, seperti kangkung, bayam, atau kale.
Tak perlu lahan besar, Anda bisa memanfaatkan lahan terbatas seperti balkon, atap, dinding, pekarangan, pinggir jalan, bahkan tepi sungai untuk melakukan konsep ini.
Khawatir tanaman rusak oleh hewan peliharaan atau hewan liar? Anda bisa membuat meja tanaman dan meletakkan tanaman di permukaan yang lebih tinggi. Cara membuatnya juga mudah, yaitu mirip seperti membuat meja biasa, namun ditambahkan sisi pembatas di sekelilingnya.
Pada dasarnya, tanaman bisa tumbuh di mana saja, termasuk di dinding. Tidak hanya tanaman rambat, tapi Anda juga bisa berkreasi dengan deretan pot yang digantung di dinding atau batako yang disusun berjenjang menyerupai anak tangga.
Selain menggunakan kompos, menyuburkan tanah juga bisa dilakukan tanpa kompos. Anda bisa memanfaatkan beberapa bahan dapur sebagai penyubur tanah, misalnya remahan cangkang telur untuk memberikan kalsium pada tanah. Ada juga kopi bubuk yang berperan penting sebagai pupuk, serta kulit pisang yang bisa memicu perkembangan mikroorganisme di tanah.
Dedaunan hijau yang segar sering rusak membentuk lubang kecil akibat ulah hama serangga. Namun, hindari menggunakan penyemprot pestisida karena bisa menghilangkan sifat organik dari tumbuhan. Untuk itu, Anda bisa membuat penghilang hama organik khusus dari bahan alami, misalnya yang terbuat dari bawang putih dan daun mint. Caranya, tumbuk dua siung bawang putih dan tiga lembar daun mint. Campurkan dengan air dan masukkan ke dalam botol spray. Setelah didiamkan semalaman, larutan ini siap disemprotkan ke tanaaman untuk menghilangkan hama.
Temukan lebih banyak panduan dan tips membeli rumah dalam Panduan dan Referensi.
Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah.