Rumah247.com – Sempat dianggap tidak layak untuk menjadi tempat pertandingan internasional, Stadion Si Jalak Harupat kini tampil lebih indah dan menjadi kebanggaan masyarakat Bandung.
Blessing in disguise, hal yang buruk ternyata membawa berkah. Mungkin seperti itulah yang dialami Stadion Si Jalak Harupat, sebuah stadion olahraga yang berada di Kabupaten Bandung.
Stadion ini sempat terpilih menjadi satu dari enam stadion yang akan menjadi venue ajang Piala Dunia U-20 tahun 2023, di mana Indonesia menjadi tuan rumah. Demi lolos penilaian FIFA, Stadion ini ang tadinya sudah mulai usang dan terlihat kumuh didandani secantik mungkin agar sesuai dengan standar FIFA.
Sayangnya, Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023 beberapa bulan sebelum acara. Meski begitu karena sudah telanjur, renovasi Stadion tetap dilakukan hingga kini tampak berkilat dan semakin cerah.
Stadion ini telah menjadi saksi berbagai pertandingan nasional, terutama ketika klub kebanggaan warga Bandung yaitu Persib, bertanding di kandang sendiri. Masih banyak lagi keistimewaan stadion ini. Simak info lengkapnya mulai dari sejarah, proses renovasi, kapasitas, hingga fakta lain di artikel ini.
Stadion ini ditargetkan menjadi stadion berstandar internasional FIFA setelah semua renovasi rampung 100 persen. Tertarik punya rumah dekat stadion kebanggaan warga Bojongsoang, Bandung ini? Temukan pilihan rumahnya di sini!
Sejarah Pembangunan Stadion

Pembangunan Stadion Si Jalak Harupat dimulai pada awal tahun 2003 saat Kabupaten Bandung dipimpin oleh Bupati Obar Sobarna. Stadion ini digadang-gadang akan lebih modern dibandingkan dengan Stadion Siliwangi Bandung. Pembangunan ini disambut dengan sukacita oleh masyarakat Kabupaten Bandung.
Bagaimana tidak stadion ini rencananya akan menjadi kompleks olahraga terlengkap. Bukan hanya ada stadion sepak bola tapi juga berbagai venue olahraga lain, seperti softball, atletik, dan lain-lain. Stadion ini akan menjadi ikon Kabupaten Bandung sekaligus diharapkan dapat mendongkrak ekonomi masyarakat sekitar.
Tak tanggung-tanggung, Pemerintah Kabupaten Bandung menggelontorkan dana hingga Rp67,5 miliar untuk pembangunan kompleks stadion ini. Anggaran untuk pembangunan tersebut diambil dari APBD.
Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan menguatkan identitas daerah, penentuan nama stadion itu pun disayembarakan. Beberapa syarat dari sayembara tersebut antara lain, bukan nama orang, bersifat kedaerahan, mencerminkan keberanian, gagah dan pantang menyerah seperti semangat olahraga.
Sayembara nama stadion tersebut dimenangkan oleh Agustin Purnawan. Pria yang akrab disapa Apun ini adalah seorang budayawan Sunda sekaligus Ketua Kelompok Studi Budaya (KSB) Sunda ‘Rawayan’.
Apun mengusulkan nama Si Jalak Harupat, julukan untuk Oto Iskandar Di Nata, pahlawan nasional asal Bojongsoang Kabupaten Bandung sekaligus tokoh Paguyuban Pasundan. Si Jalak Harupat juga memiliki arti ayam jantan pemberani dan jagoan serta tak pernah kalah saat diadu.
Setelah sempat diguncang isu korupsi akhirnya pada 26 April 2005, bertepatan dengan peringatan Hari Jadi ke-364 Kabupaten Bandung, Stadion yang berlokasi di Soreang Simpang Selegong Muara, Kopo, Kecamatan Kutawaringin, diresmikan Bapak Agum Gumelar sebagai Ketua Umum KONI Pusat.
Renovasi dan Fasilitas Stadion

Peresmian Stadion Si Jalak Harupat mendapat sambutan meriah dari masyarakat. Mereka berbondong-bondong menyaksikan acara peresmian stadion tersebut. Tak kurang dari 50.000 pasang mata mengagumi stadion milik Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung tersebut.
Fasilitas stadion ini yang cukup mumpuni, seperti lampu penerangan 1.000 lux sehingga memungkinkan dilakukan pertandingan pada malam hari, papan skor elektronik, ruang ganti pemain, ruang wasit, hingga 8 lintasan atletik, membuat stadion ini dijadikan markas bagi beberapa klub sepak bola.
Sayang, meski di mata masyarakat cukup megah, ternyata stadion ini tidak lolos seleksi untuk menjadi tempat pertandingan internasional, yaitu Piala Asia tahun 2007. Fasilitas tempat duduk penonton yang masih menggunakan format tradisional jadi salah satu faktor penyebabnya.
Salah satu syarat tempat pertandingan internasional adalah penggunaan single seat. Selain itu loket penjualan tiket juga menyatu dengan stadion, padahal seharusnya di luar kompleks stadion. Ditambah lagi belum tersedia meja pijat dan loker di kamar ganti pemain.
Akhirnya pada tahun 2010 dilakukan renovasi agar Stadion tersebut dapat sesuai standar internasional. Peremajaan juga dilakukan untuk menyambut Pekan Olahraga Daerah Jawa Barat. Beberapa hal yang direnovasi:
Setelah direnovasi menjadi stadion bertaraf internasional Stadion Si Jalak Harupat memang lebih cantik, bahkan sempat menjadi salah satu stadion terbaik di Jawa Barat. Sungguh sayang, anggaran Rp 1 miliar per tahun untuk pemeliharaan stadion ternyata tak mencukupi.
Sedikit demi sedikit stadion ini mulai terlihat lusuh bahkan kumuh. Beberapa fasilitas olahraga bahkan tak terurus. Dinding penuh coretan, sampah berserakan di tribun, lantai pun terlihat kotor.
Untunglah stadion ini direncanakan menjadi salah satu dari enam venue perhelatan Piala Dunia U-20 tahun 2023 yang rencananya akan diadakan di Indonesia pada 20 Mei 2023. Karena itulah dilakukan renovasi kembali pada Januari 2023. Renovasi oleh Kementerian PUPR ini konstruksinya dilakukan oleh PT Nindya Karya.
Proses renovasi yang menelan biaya hingga Rp 155,17 miliar itu dikebut. Hanya memakan waktu sekitar lima bulan, atau selesai pada Juni 2023. Beberapa renovasi yang dilakukan yaitu:
Kapasitas Stadion si Jalak Harupat

Seperti stadion pada umumya, Stadion Si Jalak Harupat juga terdiri dari empat tribun, yaitu tribun Timur, Barat, Utara dan Selatan. Tribun Barat diperuntukan bagi penonton VIP dan VVIP. Di tribun ini juga terdapat akses dan pintu masuk tersendiri.
Tidak semua tribun memiliki atap. Hanya Tribun Barat dan Timur yang dinaungi oleh atap melengkung. Sedangkan tribun Selatan dan Utara tidak memiliki atap. Namun saat ini semuanya telah memiliki fasilitas single seat.
Awalnya, ketika baru diresmikan, stadion dengan luas bangunan 28.177 meter persegi ini mampu menampung hingga 45.000 penonton. Tetapi ketika dilakukan renovasi pada tahun 2010, kapasitas penonton turun drastis menjadi sekitar 27.166. Hal itu terjadi karena perubahan dari tempat duduk tradisional menjadi single seat.
Fakta Menarik Stadion si Jalak Harupat

Banyak hal bersejarah di dunia olahraga yang ditoreh oleh Stadion Si Jalak Harupat. Beberapa pertandingan kelas internasional juga pernah digelar di stadion ini. Berikut beberapa fakta tentang Stadion Si Jalak Harupat:
Jadi mau cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya lewat AreaInsider.