Rumah247.com – Sebuah rumah tidak akan bisa berdiri tanpa pondasi atau dasar pada struktur bangunan. Pondasi rumah memiliki fungsi yang sangat krusial yakni untuk menopang seluruh beban dari bangunan tersebut. Selain menahan beban, pondasi rumah juga bisa dirancang dengan fitur khusus seperti melindungi dari bencana gempa bumi.
Karena itu ketika membangun pondasi, dibutuhkan perhitungan yang tepat dan akurat agar hasil bangunan tahan lama, tidak miring, atau mudah retak. Untuk mewujudkannya, Anda bisa memilih jenis pondasi rumah 1 lantai yang pas sesuai kebutuhan. Apa saja jenisnya? Yuk simak penjelasannya melalui artikel berikut ini:
Jenis-Jenis Pondasi Rumah 1 Lantai
Pada dasarnya, pondasi bangunan terbagi dalam 2 kategori yakni pondasi dangkal dan pondasi dalam. Untuk tempat tinggal keluarga kecil, kontraktor biasanya akan menggunakan tipe pondasi dangkal. Dari tipe tersebut setidaknya ada 6 jenis pondasi rumah 1 lantai yang bisa dipilih sesuai kebutuhan dan bujet. Apa saja? Inilah penjelasan selengkapnya:
Pondasi rumah 1 lantai jenis plat jalur bisa dipakai untuk konstruksi bangunan dengan beban berat. Pada jenis ini konstruksi akan dibangun dengan beton bertulang yang dibuat memanjang. Hasilnya bangunan di atasnya akan bisa berdiri kokoh dan tahan lama.
Pada jenis rollag, pondasi akan dibangun dari tumpukan pasangan batu bata yang dirangkai dengan pengikat adukan beton. Konstruksi ini lebih cocok diaplikasikan untuk struktur ringan seperti pagar halaman rumah atau bagian bangunan lain yang dibuat dari material bambu dan kayu.
Terinspirasi dari akar pohon kelapa yang mampu menahan beban batang pohon yang panjang, pondasi ini dibangun dari rangkaian pipa beton menyerupai cakar ayam. Konstruksi ini dibuat agar beton mampu mencengkram tanah di bawahnya sehingga bangunan berdiri kokoh.
Batu kali adalah jenis pondasi rumah 1 lantai yang paling banyak direkomendasikan karena pemasangan cukup praktis, biaya terjangkau, dan waktu pengerjaan relatif singkat.
Struktur pondasi ini terbuat dari susunan batu kali yang dibuat dengan penampang berbentuk trapesium, persegi empat, atau bentuk lainnya dan menggunakan adukan beton sebagai perekat. Jika ingin menggunakan jenis pondasi rumah 1 lantai ini, pastikan jenis tanahnya keras.
Kebalikan dari jenis pondasi batu kali, pondasi cerucuk cocok untuk hunian yang dibangun di atas tanah yang kurang stabil atau memiliki permukaan air cukup tinggi (tanah gambut/rawa).
Untuk mendirikan struktur bangunan, dibutuhkan cerucuk atau pasak sebagai pondasi yang berfungsi meningkatkan kekuatan geser dan mengurangi penurunan tanah.
Cerucuk pada pembangunan tradisional bisa menggunakan kayu atau bambu, namun untuk hasil lebih kuat dapat digantikan pipa PVC yang telah diisi dengan adonan beton bertulang.
Sesuai namanya, pondasi rumah ini terbuat dari material beton bertulang yang dibentuk seperti telapak kaki. Penggunaan jenis konstruksi ini biasanya diletakan di bawah kolom bangunan lainnya atau bisa dibuat menyatu bersama pondasi biasa dan menerus.
Jika memilih jenis pondasi rumah 1 lantai ini, ada empat tahap yang harus dilalui yaitu penggalian tanah pondasi, penulangan besi, pembuatan papan bekisting, dan proses pengecoran beton.
Cara Membangun Pondasi Rumah 1 Lantai yang Kokoh
Kekuatan tanah jadi salah satu faktor penentu dalam membangun pondasi rumah 1 lantai yang kokoh. Jenis tanah keras dan padat akan lebih baik dibandingkan tanah yang kurang stabil dan lembek karena tanah keras mampu menahan beban bangunan sehingga meminimalisir hasilnya miring.
Selanjutnya, kedalaman pondasi bangunan harus dipastikan agar konstruksi bisa menahan bangunan di atasnya. Jika terlalu dangkal, bangunan akan mudah rusak bahkan roboh karena berat materialnya. Untuk rumah 1 lantai, setidaknya dibutuhkan kedalaman galian 60 sampai 80 cm. Namun jika berencana membangun lantai 2, Anda bisa membuat galian pondasi lebih dalam lagi.
Demi berjaga-jaga dari potensi bencana alam, tidak ada salahnya menggunakan pondasi rumah yang tahan gempa. Anda bisa memilih menanam pondasi rumah 1 lantai jenis batu kali agar cengkraman bangunan terhadap tanah lebih kuat.
Untuk membangun pondasi rumah 1 lantai yang kokoh, gunakan stek besi yang nantinya dikaitkan dengan besi sloof. Lengkapi struktur bangunan menggunakan mutu beton dengan kisaran K22. Ukur juga rasio campuran semen, pasir, dan kerikil dengan menggunakan metode rasio 1:2:3.
Selain cara di atas, jangan lupa pastikan tulangan pondasi tadi menyatu dengan kolom tiang struktur hingga ke bagian atas bangunan agar hasil pondasi tahan gempa. Tambahan tips, jika Anda menggunakan jenis pondasi cakar ayam, sebaiknya gunakan besi dengan diameter 12 mm sebagai tulangannya.
Jenis rumah 1 lantai sering dipilih karena biaya pembangunannya lebih sedikit dibandingkan hunian bertingkat. Agar semakin menghemat bujet, Anda bisa memilih jenis rumah tapak sebagai pondasi rumah 1 lantai.
Pada tipe ini, tanah galian yang diperlukan lebih sedikit karena hanya pada kolom struktur saja. Agar dapat menyangga beban bangunan, struktur pondasi tapak akan dibangun dalam bentuk melingkar atau persegi.
Itulah cara membangun pondasi rumah yang kokoh. Jika Anda tidak ingin repot membangun rumah dan memilih untuk membeli rumah jadi. Anda bisa mempertimbangkan membeli hunian di kawasan Depok berikut ini!
Biaya Membangun Pondasi Rumah 1 Lantai
Membangun pondasi rumah 1 lantai membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Rata-rata, dibutuhkan sekitar Rp192 ribu per meter untuk membangun pondasi rumah. Kendati demikian perlu diingat jika harga tersebut dapat berubah tergantung pada harga material, biaya tukang, sampai desain. Sebagai gambaran umum, berikut rincian biaya pondasi rumah yang bisa menjadi acuan:
Sebagai bahan dasar dalam pembuatan struktur bangunan, kebutuhan akan material harus dihitung dengan cermat agar bisa mendapatkan perkiraan harga yang sesuai. Untuk bahan seperti semen, pasir urug, pasir pasang, dan batu belah dapat menggunakan perkiraan harga seperti berikut:
Setelah perhitungan bahan pondasi selesai, selanjutnya menghitung upah pekerja. Dalam mengerjakan pondasi rumah 1 lantai sedikitnya dibutuhkan sekitar 6 orang dengan tugas yang berbeda mulai dari pekerja bangunan, kepala tukang, sampai mandor. Dengan sistem bayaran per hari, biaya yang harus dikeluarkan kurang lebih sebagai berikut:
Harga di atas akan berbeda jika Anda menggunakan jasa borongan. Biaya yang dikeluarkan untuk jasanya saja bisa mencapai Rp600-800 ribu per meter persegi. Jangan kaget, karena terkadang biaya jasa tukang bisa lebih bervariasi tergantung pada bagian mana yang dikerjakan. Sebagai contoh biaya pemasangan plafon rumah akan berbeda dengan biaya pengecoran beton. Karena itu diskusikan secara rinci dengan konstruksi agar bisa mempersiapkan dananya.
Tips Membangun Pondasi Rumah 1 Lantai
Menentukan desain rumah sebelum memulai proses pembangunan memang penting. Namun, memilih kontraktor profesional dan memiliki hasil kerja baik jadi yang utama.
Agar hasil pondasi rumah 1 lantai kuat dan tahan lama, pastikan mencari jasa kontraktor yang transparan dan mampu berkomunikasi dengan baik.
Tak perlu ragu dengan bujet Anda, konsultasikan semuanya dan bicarakan juga soal material yang akan dipilih. Setelah deal, cek lokasi pembangunan secara berkala untuk memantau bahan yang digunakan dan proses kerjanya.
Tips selanjutnya dalam membangun pondasi rumah 1 lantai adalah mencari tahu mengenai regulasi yang berlaku. Agar tidak menimbulkan konflik, pastikan perizinan sudah aman dan memungkinkan untuk melakukan pembangunan.
Pikirkan juga bagaimana mobilisasi bahan-bahan konstruksi apakah jika diangkut menggunakan truk besar apakah memungkinkan atau tidak.
Kekuatan tanah di lokasi yang akan dibangun jadi faktor selanjutnya yang harus diperhatikan sebelum memulai pondasi rumah 1 lantai.
Agar hasilnya maksimal, pastikan jenis tanah layak digunakan dengan karakteristik kokoh, memiliki resapan air yang baik, sampai tidak basah.
Untuk mengeceknya, Anda bisa menggunakan jasa insinyur berkualifikasi dan berpengalaman dengan pengujian 2 jenis tes yakni tes perc dan reaksi tanah saat dipadatkan.
Apabila tanah yang akan digunakan sudah dipastikan kuat, jangan lupa rancang ukuran serta bentuk denah yang akan dipasang pondasi rumah.
Buatlah gambar rancangan pondasi rumah 1 lantai yang jelas agar kontraktor bisa menempatkan material dengan tepat.
Gunakan papan bangunan sebagai patokan untuk menentukan titik tengah dari badan kolom, yang menunjukkan siku 90 derajat pada badan kolom.
Terakhir, cek jalur utilitas bawah tanah untuk memastikan tidak ada pipa atau kabel yang dapat mengganggu pembangunan pondasi.
Jika ternyata jalur utilitas berada di tempat kolom pondasi segera bicarakan dengan kontraktor untuk mencari solusinya. Pastikan setelah pondasi rumah terpasang, jaringan pipa air dan listrik rumah tidak akan terganggu.
Tonton video berikut ini untuk mengetahui tahapan membeli rumah lelang!
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah247.com