Rumah247.com – Untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup, kita memerlukan pendapatan yang bisa ditukar dengan barang dan jasa. Bekerja adalah salah satu cara memperoleh pendapatan ini, namun selain itu ada pula cara lain, yaitu dengan memiliki passive income atau penghasilan yang didapat tanpa harus bekerja (pasif).
Ya, memiliki passive income berarti seseorang tak perlu mencurahkan waktu serta tenaganya secara khusus untuk mendapatkan penghasilan tersebut. Misalnya dengan cara investasi properti atau usaha kos-kosan.
Meski demikian, kita perlu mengembangkan apa yang kita miliki dan bisa kita lakukan dulu, agar bisa dilipatgandakan melalui passive income. Untuk memahami lebih jelas tentang passive income, simak penjelasan lengkapnya lewat penjabaran berikut ini:
Apa Itu Passive Income?
Passive income adalah pendapatan pasif, yang diperoleh dari kegiatan investasi, bisnis atau kemitraan, atau sewa properti tanpa keterlibatan aktif seseorang. Misalnya dengan kepemilikan surat berharga atau sewa properti. Jenis pendapatan ini perlu dibangun sedari awal bekerja agar bisa melipatgandakan asset yang kita miliki.
Membangun passive income artinya kita berusaha agar uang atau aset yang dimiliki bekerja untuk kita dan menghasilkan uang lebih banyak. Berawal dari sekadar penghasilan tambahan, lama kelamaan bisnis atau investasi yang kita bangun menjadi passive income yang menghasilkan dalam jumlah menjanjikan.
Salah satu cara mendapatkan passive income adalah dengan investasi properti. Jika Anda sedang mencari rumah untuk investasi di kawasan Bintaro, cek listing berikut di atas Rp1 miliar di sini!
Jenis-Jenis Passive Income
Menghasilkan passive income bisa membantu menjamin kebebasan finansial tanpa harus mencurahkan tenaga dan waktu lebih banyak lagi. Passive income ini tak bisa langsung menghasilkan dalam sekejap, melainkan perlu dibangun secara bertahap dan dengan strategi.
Anda bisa menabung dan belajar tentang pasar uang terlebih dahulu, misalnya, untuk bisa berinvestasi secara masif dan mengharapkan untuk besar. Untuk lebih jelasnya, passive income secara umum bisa dikategorikan ke dalam tiga jenis berikut ini.
Jenis passive income pertama adalah paper asset, yaitu aset yang bentuknya kertas, seperti saham, reksa dana, deposito, Obligasi Ritel Indonesia (ORI), dan lainnya. Passive income paper asset bisa memberikan bunga atau imbal hasil tanpa melakukan kerja, bahkan ketika Anda tidur.
Jenis passive income kedua yakni menjadi pemilik bisnis yang dijalankan tanpa Anda turun langsung atau terlibat aktif di dalamnya. Pekerja-pekerja didelegasikan dan diatur untuk menjalankan kegiatan jual-beli barang atau jasa. Usaha laundry, minimarket, dan rumah makan adalah contoh passive income pemilik usaha.
Jenis passive income ketiga yaitu bersumber dari investasi properti yang disewakan. Passive income sewa properti misalnya bisnis sewa rumah, kost-kostan, hotel, dan lainnya. Penghasilan tambahan dari sumber passive income ini bisa rutin didapat setiap bulan apabila properti yang disewakan terisi oleh penyewa.
Cara Memulai Bisnis Properti Syariah Sukses
Cara Mendapatkan Passive Income
Kemudahan akses internet membuka lebar peluang bagi siapapun untuk dapat belajar dan mencari informasi sebanyak-banyaknya, termasuk untuk belajar memaksimalkan sumber daya dan keterampilan yang kita miliki untuk meraup passive income. Penghasilan yang didapat tanpa keterlibatan langsung kita di dalamnya bisa didapat dengan berbagai cara.
Namun semua passive income yang beragam tersebut harus terus dikembangkan supaya keuangan tetap aman dan masa depan terjamin. Misalnya untuk mendapatkan passive income dari media sosial, Anda perlu membangun komunitas yang solid dengan adanya konten konsisten serta follower setia.
Berikut ini beberapa cara untuk mendapatkan passive income:
Membangun passive income juga perlu dilakukan oleh Anda yang memiliki pekerjaan utama dengan gaji rutin. Salah satu cara yang cocok adalah dengan passive income jenis paper asset atau berinvestasi. Kelola simpanan Anda dengan melakukan diversifikasi pundi-pundi, dari yang tabungan biasa menjadi saham, reksa dana, emas, atau ORI.
Selain berinvestasi pada produk keuangan berupa reksa dana atau simpanan logam mulia, Anda juga bisa mencoba investasi dengan sistem crowdfunding. Investasi crowdfunding menerapkan konsep crowdfund atau urunan bersama beberapa orang untuk membiayai franchise atau bentuk bisnis lain.
Media sosial telah menjadi lahan mencari cuan dengan menjadi content creator. Passive income dengan cara ini bisa dibangun secara bertahap misalnya dengan membuat konten vlog berupa ulasan produk dari kecantikan, elektronik, hingga otomotif, juga konten podcast secara konsisten.
Bangun penambahan jumlah views dan subscribers hingga memenuhi standar yang ditentukan Google, untuk bisa mendapatkan passive income dari YouTube. Passive income dari YouTube ini bersumber dari tiga hal, yakni pendapatan langsung dari jumlah viewers; Adsense; dan Paid promote dari brand tertentu
Menulis di blog juga bisa menjadi jalan ninja untuk membangun passive income, dengan cara menghubungkannya dengan Google AdSense. Namun catatannya, Anda harus membangun pengunjung web dalam jumlah besar, sebab passive income dari iklan di blog ini didapat ketika orang mengklik banner iklan yang terpasang di laman web blog Anda.
Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk menampilkan iklan pada unggahan blog Anda, yaitu Auto-ads dan Ad-units. Auto-Ads berarti secara otomatis Google memilihkan tipe iklan yang cocok dengan isi blog Anda, sementara dengan Ad-units Anda menyesuaikan sendiri tipe, ukuran, dan posisi iklan dalam unggahan.
Apabila Anda memiliki blog atau akun social media dengan followers setia, Anda bisa bergabung di program afiliasi e-commerce. Tujuan passive income ini adalah mendapatkan komisi dari hasil mempromosikan produk, yang bisa dihitung dari pembelian yang dilakukan melalui link afiliasi yang disematkan di konten media sosial Anda.
Semakin banyak barang yang terjual dari promosi yang Anda lakukan, semakin banyak juga komisi yang Anda dapatkan. Namun untuk berhasil melakukannya, perlu strategi kreatif dalam mempromosikannya. Konten harus menarik perhatian banyak orang dan dapat dipercaya, sehingga membuat mereka tergerak untuk membeli barang tersebut.
Pemilik hobi fotografi yang suka memotret di waktu senggang, maupun fotografer lepas bisa memanfaatkan hasil karya Anda untuk dijual di platform online. Jangan lupa, cari tahu terlebih dahulu kriteria teknis untuk bisa memasukkan foto ke platform seperti Shutterstock, iStock, 500px, dan lain-lain.
Saat ini kebutuhan ilustrasi berupa foto untuk konten tulisan maupun video. Apabila foto-foto yang Anda unggah pada platform tersebut dibeli oleh para pembuat konten yang membutuhkan konten visual tambahan, penjualan stock photo ini bisa menjadi passive income yang potensial untuk dikembangkan lebih lanjut.
Tuangkan kreativitas Anda dalam merangkai kata menjadi cerita di platform penulisan seperti wattpad. Setelah mendapatkan banyak pembaca setia, Anda bisa merilisnya dalam bentuk e-book. Anda pun bisa menjualnya secara independen melalui platform WordPress menggunakan plug in seperti Sell Digital Downloads.
Memiliki pembaca setia penting dalam membangun passive income ini. Apabila cerita Anda dilirik penerbit karena banyak dibaca, lalu dirilis dalam bentuk cetak, Anda pun bisa mendapatkan passive income berupa royalti. Anda akan mendapat penghasilan tambahan lagi ketika buku yang Anda hasilkan dicetak ulang.
Hobi belanja dan sering dipuji karena punya selera yang bagus? Daripada membiarkannya menumpuk karena Anda terus menerus belanja barang baru, Anda bisa memotret barang-barang lama Anda untuk diunggah ke situs jual beli preloved atau secondhand. Opsi lain Anda bisa membuat akun garage sale sendiri untuk sumber passive income.
Pisahkan barang-barang lama yang masih bagus kualitasnya, lalu foto dengan angle terbaik versi Anda. Unggah ke platform online dan lengkapi dengan deskripsi serta detail kerusakan bila ada. Pendapatan dari penjualan barang secondhand ini bila diteruskan bisa menjadi passive income Anda .
Musisi, perupa, maupun illustrator juga bisa memanfaatkan platform digital sebagai wadah untuk menjual karya. Musisi bisa mencoba menjual karya-karya musik di platform seperti Tunecore, Bandcamp, atau Fiver, sementara perupa bisa menjajal untuk masuk ecommerce NFT seperti OpenSea, Kolektibel, atau Artsky.
Perkembangan dunia digital perlu untuk diikuti agar bisa memanfaatkannya untuk memasarkan karya seni dengan lebih strategis. Selain berkarya secara offline, hasil penjualan dari karya seni tersebut di berbagai platform online bisa menjadi sumber passive income yang menjanjikan juga.
Cara mudah memulai usaha dengan modal terbatas untuk mengembangkan passive income yaitu dengan bisnis reseller atau dropship. Anda hanya perlu menjadi menjual kembali (resell) barang yang Anda ambil dari pedagang pertama ke konsumen Anda. Selisih harga dari penjualan inilah yang menjadi keuntungan Anda.
Bisnis skala kecil dengan metode reseller atau dropship ini juga menjanjikan untuk dikembangkan menjadi passive income pemilik bisnis di masa depan. Namun sebagai pemilik bisnis, Anda harus mau berpikiran terbuka dan belajar mengatur pekerja sehingga Anda tak perlu terlibat secara langsung untuk mengerjakan hal teknis.
Lagi-lagi, banyak platform online dan aplikasi digital yang membantu kita memasarkan keterampilan yang dimiliki menjadi jasa bagi orang lain. Misalnya platform Mau Belajar Apa, Superprof, Udemy, dan lain sebagainya, yang bisa menjadi wadah untuk memberikan wawasan dan keterampilan melalui kursus online.
Anda juga bisa memanfaatkan Youtube untuk memberikan kursus berbayar di Youtube dengan mengemas materi dengan sudut pandang menarik dan lebih mendalam. Fokuslah pada sesuatu yang praktikal dibanding fokus pada teori karena hal ini lebih banyak dibutuhkan dan tentunya memberikan bekal keterampilan praktis.
Manfaatkan kendaraan yang menganggur di rumah sebagai sumber passive income Anda. Caranya dengan menyewakan mobil atau motor tersebut, baik melalui platform digital seperti OLX dan Jualo, maupun mendaftarkannya sebagai mitra kendaraan online.
Apabila Anda mendaftarkannya sebagai mitra kendaraan online, buat syarat dan ketentuan serta tarif sewa serta detail perjanjian penyewaan dengan driver taksi atau ojek online. Selain itu, Anda juga bisa memasarkannya melalui orang-orang terdekat. Tanpa mencurahkan waktu dan tenaga, passive income bisa mengalir dari sumber pendapatan ini.
Jangan remehkan passive income dari pemilik kos-kosan maupun kontrakan. Tanpa harus bekerja dari pagi hingga petang, passive income dari sewa properti ini jumlahnya cukup untuk membiayai biaya hidup bulanan, lho. Tak heran jika sejak dulu orang-orang merasa wajib untuk memiliki ‘tabungan’ berupa sebidang tanah maupun rumah kedua.
Kamar kosong maupun pavilion tak terpakai yang ada di hunian kita sendiri pun bisa dimanfaatkan untuk mendatangkan passive income. Apalagi jika rumah Anda berada dekat rumah sakit maupun kawasan perkantoran. Selain bisa disewakan menjadi kamar untuk keluarga pasien, kamar kosong bisa disewakan bulanan untuk karyawan kantor.
Tips Rumah247.comMelakukan investasi properti juga cenderung lebih fleksibel dan minim resiko ketimbang instrumen investasi lainnya seperti saham, obligasi, atau emas karena jenis investasi satu ini cenderung naik dan akan terus meningkat nilainya dari tahun ke tahun.
Membangun passive income tak bisa terjadi dalam semalam. Perlu tabungan, serta keterampilan manajerial dan bekal diri dengan pengetahuan mendalam. Anda bisa mengikuti webinar atau talkshow inspiratif yang banyak tersedia gratis untuk mengembangkan diri. Yuk, segera mulai membangun sumber passive income agar makin cuan!
Tonton video berikut ini untuk mengetahui tentang perbedaan antara SHM dan HGB dalam kepemilikan properti!
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah247.com
Tanya Rumah247.comJelajahi Tanya Rumah247.com, ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kamiTanya Rumah247.com Sekarang