Rumah247.com – Ada banyak hal yang wajib dipelajari dan dipahami bila ingin menggeluti dunia bisnis. Tujuannya tak lain adalah demi mencapai cita-cita bisnis yang diinginkan secara mulus dan sempurna. Dari berbagai istilah bisnis yang umum terdengar, Anda pasti familiar dengan BEP atau Break Even Point.
BEP atau Break Even Point adalah salah satu kunci utama yang harus Anda pahami secara mendalam. BEP atau bahasa Indonesianya “titik impas” ditentukan berdasarkan pembagian total biaya tetap yang terkait dengan produksi dari pendapatan per unit individu dikurangi biaya variabel per unit.
Dalam hal ini, biaya tetap mengacu pada biaya yang tidak berubah tergantung pada jumlah unit yang terjual. Dengan kata lain, titik impas adalah tingkat produksi di mana pendapatan total untuk suatu produk sama dengan total biaya. Untuk memberi penjelasan lebih mendalam tentang BEP dan rumus BEP, simak dalam artikel ini.
BEP atau Break Event Point Adalah Rumus Hitung dalam Bisnis
Break Even Point. Istilah ini sering ditemukan pada artikel-artikel bisnis yang mengulas tentang keadaan dan situasi yang terjadi di perusahaan. Seringkali, BEP dari sebuah perusahaan menjadi acuan bagi para investor untuk menginvestasikan uangnya. Namun, bagi Anda yang masih awam, tentu menjadi sebuah kendala bagi pengusaha pemula untuk memahami sebuah berita dalam kolom bisnis dan keuangan.
Seperti sudah dipaparkan sebelumnya, Break Even Point (BEP) adalah istilah dalam akuntansi yang mengacu pada situasi di mana pendapatan dan pengeluaran perusahaan sama dalam periode akuntansi tertentu. Artinya tidak ada laba bersih atau tidak ada kerugian bersih bagi perusahaan atau artinya sama dengan “impas”.
BEP juga dapat mengacu pada pendapatan yang perlu dicapai untuk mengkompensasi biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu. Untuk menghitung BEP, tentunya dibutuhkan rumus BEP. Di samping itu, salah satu manfaat dari BEP adalah mengetahui perubahan harga jual dan biaya dalam suatu kegiatan bisnis.
Oleh karenanya, bagi Anda yang membeli rumah dengan tujuan investasi, tentu penting untuk memerhatikan hal seperti ini. Mau punya rumah yang nilai investasinya terus meningkat di kawasan Bojongsari? Cek pilihan rumahnya dengan harga di bawah Rp500 jutaan di sini!
Fungsi dan Manfaat BEP atau Break Event Point
Break Even Point adalah harga pasar yang harus dicapai oleh aset yang mendasarinya untuk menghindari kerugian. Titik impas biasanya tidak memperhitungkan biaya komisi, meskipun biaya ini dapat dimasukkan jika diinginkan. Setelah mengetahui apa itu BEP, selanjutnya Anda patut mengetahui sejumlah fungsi dan manfaat dari BEP.
Fungsi utama dari BEP adalah untuk mengetahui nilai BEP yang akan membantu pengusaha dalam menentukan volume kapasitas produksi yang tersisa setelah tercapainya BEP. Selain itu ada beberapa fungsi lainnya seperti:
Secara garis besar, manfaat BEP adalah sebagai pedoman bagi pengusaha untuk memberikan nilai investasi yang tepat sehingga bisa mengimbagi biaya produksi awal. Di samping itu, manfaat lain dari BEP adalah:
Komponen dalam BEP atau Break Event Point
Ada empat komponen yang menjadi dasar untuk menentukan rumus BEP. Diantaranya:
Bagi pelaku bisnis yang memulai bisnis Startup, perlu memahami kedua jenis BEP (break-even time dan break-even unit volume). Tujuannya agar bisa memahami bagaimana solusinya apabila kehilangan uang untuk sementara waktu sebelum meraih keuntungan. Namun, tetap ada batasan waktu pengusaha dapat mentolerir kerugian.
Maka dari itu, sebelum meluncurkan bisnis baru, pelaku Startup memiliki ketertarikan untuk mengetahui volume bisnis impas. Pasalnya, bisnis Startup bisa mencapai keuntungan hanya dengan ketentuan volume bisnis melebihi “volume impas”. Keputusan untuk meluncurkan bisnis mungkin bergantung pada pandangan pengusaha tentang waktu dan biaya yang diperlukan untuk mencapai volume tersebut.
Rumus BEP atau Break Event Point
Menghitung rumus BEP atau Break Even Point sangat penting guna menetapkan target penjualan selanjutnya demi memeroleh keuntungan usaha. Bila tidak melakukan perhitungan BEP secara tepat, dipastikan Anda tidak bisa menganalisis apa yang perlu diperbaiki dan mana yang perlu dipertahankan.
Perusahaan kelas besar pun selalu menggunakan rumus BEP agar bisa menentukan besar revenue. Berikut terdapat dua rumus yang digunakan dalam menghitung BEP seperti dirangkum Business Case Analysis.
BEP = FC / (P-VC)
BEP = FC / (M/P)
Keterangan:
Simulasi Menghitung BEP atau Break Event Point dengan Rumus
Break Even Point adalah harga pasar yang harus dicapai oleh aset yang mendasarinya untuk menghindari kerugian. Titik impas biasanya tidak memperhitungkan biaya komisi, meskipun biaya ini dapat dimasukkan jika diinginkan. Setelah mengetahui rumus BEP, selanjutnya Anda patut mengetahui simulasi menghitung BEP dengan rumus BEP menghitung unit.
BEP per unit diperoleh dari biaya tetap dibagi dengan margin kontribusi per unit. Nilai margin kontribusi per unit diperoleh dari selisih antara harga jual per unit dengan biaya variabel per unit. Selain itu, nilai margin kontribusi bisa diperoleh dari hasil pembagian antara total penjualan keseluruhan dengan biaya variabel.
Biaya tetap sebulan adalah sebesar Rp 200 juta, yang terdiri dari:
Biaya variabel per unit Rp85.000, yang terdiri dari :
Berdasarkan data tersebut, maka dapat dihitung BEP Unit sebagai berikut:
Jadi, BEP per unit adalah Rp13.333/unit
Jika di atas adalah contoh menghitung BEP berdasarkan rumus BEP menghitung unit, maka berikut ini adalah simulasi menghitung BEP dengan rupiah. Singkatnya, BEP ini diperoleh dari harga jual satuan per unit dikalikan dengan BEP per unit. Dari hasil perkalian tersebut akan diperoleh nilai BEP dengan satuan mata uang yang digunakan.
Perlu dicatat satuan mata uang yang digunakan agar menghasilkan hitungan yang tepat. Berikut simulasi menghitung BEP rupiah:
BEP Rupiah = Biaya Tetap / (Margin/harga per unit)
Dengan margin = Harga jual – harga variabel
= 100.000 – 85.000
= 15.000
BEP rupiah = 200.000.000 / (15.000/100.000)
= 200.000.000 / (0.15)
= 1.333.333.333
Jadi, BEP rupiahnya adalah Rp1.333.333.333
Dari penghitungan rumus BEP tersebut dapat diketahui bahwa titik impas bisa diperoleh dengan cara; membagi total biaya tetap dengan selisih antara biaya variabel dan harga satuan produk. Dengan demikian, cara menghitung BEP ini bisa digunakan untuk menentukan target penjualan selanjutnya agar keuntungan bisa diraih.
Tonton video yang informatif berikut ini untuk mempelajari tips beli rumah lelang bank yang bisa Anda ikuti dengan mudah!
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah247.com