Rumah247.com – Belied UU No. 6 Tahun 2023 telah memudahkan untuk orang asing bisa membeli produk properti di Indonesia. Beberapa wilayah dengan potensi kuat seperti Bali menjadi incaran dan itu membuat pengembang menyasar khusus konsumen asing untuk menawarkan produk yang dikembangkan di Bali.
Perusahaan developer semakin confident menjalani bisnis properti seiring berakhirnya pandemi Covid-19. Pasca pandemi juga terus memunculkan berbagai potensi khususnya segmen pasar yang bisa dijangkau lebih luas untuk konsumen asing (WNA) khususnya di wilayah-wilayah dengan tingkat kunjungan WNA tinggi.
Pengembang Greenwoods Group secara aktif menawarkan produknya untuk kalangan WNA salah satunya dengan berpartisipasi di event International Property Show by PropertyGuru di Singapura. Menurut CEO Greenwoods Group Okie Imanto, produk properti di Indonesia sangat potensial untuk ditawarkan pada konsumen asing.
“Berdasarkan riset dari konsultan properti internasional, produk properti di Indonesia sangat menarik ditawarkan ke konsumen luar negeri khususnya di lokasi-lokasi tertentu. Bali misalnya, merupakan satu dari sepuluh tujuann teratas yang dipilih kalangan orang kaya sebagai tujuan rumah kedua,” ujarnya.
Potensi wilayah Bali juga bisa dilihat dari pertumbuhan yang mencapai 7,5 persen sejak tahun 2021 lalu dengan rata-rata okupansi di wilayah ini mencapai 75 persen. Ini yang membuat Bali menjadi sangat menarik untuk dimiliki khususnya dari sisi potensi investasinya yang besar.
Sebagai speaker di ajang International Property Show Singapura, Okie berkesempatan untuk memaparkan potensi investasi itu khususnya untuk produk-produk yang dikembangkannya. Untuk proyek di Bali Greenwoods Group membawa Damara Village Jimbaran Hijau, Damara Village Ubud Alaya Collection, Damara Estate Jimbaran Hijau, hingga Aria South Jakarta, dan Greenwoods Collective Nakula.
Untuk memasarkan produk properti ke sasaran konsumen luar negeri juga tidak terlepas dari kemudahan yang dikeluarkan pemerintah. Melalui belied UU No. 6 Tahun 2023 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti UU No. 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja, orang asing dimungkinkan beli produk properti di Indonesia cukup dengan paspor.
“Pasar konsumen asing sangat besar khususnya untuk lokasi-lokasi tertentu seperti Batam, Jakarta, dan Bali yang memang banyak diminati kalangan WNA. Kami menawarkan konsep produk yang menarik dan segmen harga affordable untuk daya beli konsumen asing yang tinggi,” imbuhnya.
Greenwoods Group merupakan perusahaan developer dengan pengalaman lebih dari 18 tahun dan hingga saat ini telah mengembangkan produk properti mencapai 52 proyek yang semuanya sukses diserap pasar. Seluruh proyeknya menerapkan manajemen risiko yang kuat dan itu yang membuat 80 persen produknya dihuni.
Florent dari Emerhub Indonesia menambahkan, potensi besar dari sisi kunjungan mancanegara bisa dilihat pada periode Januari-Mei 2023 dengan tingkat kunjungan mencapai 4.118.521 yang masuk ke Indonesia. Dari angka itu, sebanyak 1.877.215 kunjungan masuk melalui pintu Bali yang menunjukan pulau ini sangat menarik dan memiliki potensi besar untuk menjadi pasar konsumen asing baik dari sisi rental return maupun capital gain.
“Kami melihat menjalankan bisnis properti di Bali bisa menjadi peluang yang sangat menguntungkan karena pulau ini masih memiliki popularitas yang tinggi sebagai tujuan wisata dengan komunitas ekspatriat yang terus berkembang. Pemerintah juga sangat mendukung dengan menjadikan banyak wilayah di Bali sebagai proyek prioritas nasional (PSN) yang digelontorkan anggaran besar untuk pembangunan infrastrukturnya,” bebernya.
Emerhub Indonesia merupakan perusahaan yang memberikan layanan konsultasi dan dukungan profesional khususnya untuk kalangan investor asing maupun pemilik bisnis lainnya. Sejak tahun 2011, Emerhub telah membantu lebih dari 5.000 perusahaan asing dan klien dengan dukungan pengalaman lebih dari 10 tahun di Asia Tenggara.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah247.com
