Rumah247.com – Melakukan investasi menjadi penting karena tidak ada yang dapat menebak kapan Anda akan membutuhkan dana besar. Untuk Anda yang menginginkan kondisi finansial yang lebih baik di masa depan, Anda dapat melakukan investasi dalam bentuk reksadana.
Manfaat reksadana dapat Anda gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari hingga investasi jangka panjang. Misalnya, investasi jangka panjang untuk modal membeli rumah. Selain reksadana konvensional, ada juga reksadana syariah yang menggunakan hukum Islam dalam perbankan.
Baca Juga: 7 Investasi Paling Populer Aman dan Menguntungkan
Apabila Anda sedang mencari investasi yang menganut hukum Islam, tidak ada salahnya untuk mencoba reksadana syariah. Namun, cari tahu terlebih dahulu hal-hal yang perlu Anda pelajari mengenai investasi ini. Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang:
- Pengertian Reksadana Syariah
- Jenis-Jenis Reksadana Syariah
Reksadana syariah pasar uang
Reksadana saham syariah
Reksadana pendapatan tetap syariah
Reksadana campuran syariah
- Reksadana syariah pasar uang
- Reksadana saham syariah
- Reksadana pendapatan tetap syariah
- Reksadana campuran syariah
- Perbedaan Reksadana Syariah dan Konvensional
- Cara Investasi di Reksadana Syariah
- Daftar Reksadana Syariah Terbaik
Manulife Aset Manajemen Indonesia
Eastspring Dana Obligasi Syariah
BNP Paribas Pesona Syariah
- Manulife Aset Manajemen Indonesia
- Eastspring Dana Obligasi Syariah
- BNP Paribas Pesona Syariah
- Platform Investasi Syariah
BukaReksa pada Bukalapak
Tokopedia Reksadana pada Tokopedia
- BukaReksa pada Bukalapak
- Tokopedia Reksadana pada Tokopedia
- Reksadana syariah pasar uang
- Reksadana saham syariah
- Reksadana pendapatan tetap syariah
- Reksadana campuran syariah
- Manulife Aset Manajemen Indonesia
- Eastspring Dana Obligasi Syariah
- BNP Paribas Pesona Syariah
- BukaReksa pada Bukalapak
- Tokopedia Reksadana pada Tokopedia
Pengertian Reksadana Syariah
Pada umumnya reksadana adalah instrumen investasi yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat. Nantinya dana tersebut akan ditempatkan dalam portfolio efek oleh Manager Investasi (MI). Reksadana syariah pertama diterbitkan pada 3 Juli 1997 oleh PT Danareksa Investment Management.
Reksadana syariah merupakan jenis reksadana yang dikeluarkan oleh bank yang menggunakan prinsip syariah dalam pengelolaan dana atau modal yang ada. Investasi yang dilakukan oleh reksadana syariah sesuai dengan instrumen-intrumen yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) dan diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Jenis-Jenis Reksadana Syariah
Sama seperti reksadana pada umumnya, reksadana syariah juga terdiri dari beberapa jenis yang dibedakan sesuai dengan fungsinya.
Investasi ini dilakukan pada instrumen syariah pasar uang dalam negeri. Beberapa contohnya adalah surat berharga syariah negara, deposito syariah, dan sertifikat deposito syariah. Investasi reksadana syariah pasar uang mempunyai jangka waktu atau sisa jatuh tempo yang tidak lebih dari 1 tahun. Reksadana syariah pasar uang cocok untuk pemula karena menanamkan dana pada instrumen keuangan jangka pendek dengan risiko yang paling rendah. Faktor keamanan inilah yang membuat reksadana syariah pasar uang memiliki return yang kecil.
Reksadana saham syariah menanamkan investasi pada saham yang termasuk kategori syariah. Investasi yang dilakukan paling sedikit 80% dari portfolio yang dikelola ke dalam saham. Reksadana saham syariah memiliki return saham yang tinggi, yaitu rata-rata di atas 10-20% per tahun. Keuntungan dari investasi ini diminati oleh orang-orang yang ingin mengumpulkan dana pendidikan dan dana pensiun. Sayangnya, return yang tinggi berimbas juga terhadap risiko tinggi yang harus Anda hadapi.
Bitcoin: Definisi dan Panduan Lengkapnya Untuk Pemula
Pada reksadana pendapatan tetap syariah, Manajer Investasi (MI) yang mengelola berkewajiban untuk menginvestasikan paling sedikit 80% dari nilai aktiva bersih (NAB). Investasi dilakukan dalam bentuk efek syariah berpendapatan tetap atau obligasi syariah. Return reksadana pendapatan tetap syariah memberikan keuntungan yang relatif stabil. Namun akibatnya adalah tingkat return yang dihasilkan tidak setinggi reksadana saham syariah.
Reksadana campuran syariah melakukan penanaman investasi secara merata pada saham, obligasi pendapatan tetap, dan pasar uang paling banyak sebesar 79%. Ketiga instrumen tersebut wajib dimiliki oleh reksadana syariah campuran di waktu bersamaan. Return dari reksadana campuran syariah berada di antara reksadana saham syariah dan reksadana pendapatan tetap. Risiko yang terjadi juga bergantung pada dua jenis reksadana tersebut.
Perbedaan Reksadana Syariah dan Konvensional
Reksadana syariah dan reksadana konvensional mungkin terlihat sama, tetapi ada beberapa perbedaan dalam pengelolaannya. Berikut ini perbedaan di anatra kedua reksadana tersebut.
No.
Reksadana Syariah
Reksadana Konvensional
1.
Reksadana Syariah
Memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS).
Reksadana Konvensional
Tidak memiliki DPS.
2.
Reksadana Syariah
Reksadana syariah diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Reksadana Konvensional
Diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
3.
Reksadana Syariah
Menggunakan prinsip syariah dalam pengelolaan.
Reksadana Konvensional
Tidak ada prinsip syariah dalam pengelolaan.
4.
Reksadana Syariah
DPS melakukan cleansing (pembersihan) atas dana nonhalal.
Reksadana Konvensional
Tidak adanya pembersihan dana nonhalal.
5.
Reksadana Syariah
Investasi efek yang dilakukan sesuai dengan Daftar Efek Syariah (DES) yang dikeluarkan oleh OJK
Reksadana Konvensional
Investasi dilakukan ke seluruh efek yang diperbolehkan.
6.
Reksadana Syariah
Pilihan untuk berinvestasi lebih sedikit karena tidak semuanya termasuk kategori saham syariah.
Reksadana Konvensional
Pilihan untuk berinvestasi lebih banyak.
7.
Reksadana Syariah
Risiko lebih kecil.
Reksadana Konvensional
Risiko lebih besar.
8.
Reksadana Syariah
Perjanjian berupa akad yang terdiri dari kerja sama (musyarakah), sewa menyewa (ijarah), dan hasil (mudharabah).
Reksadana Konvensional
Perjanjian konvensional tidak berupa akad.
Tips Rumah247.com Pahami perbedaan antara reksadana syariah dan reksadana konvensional, termasuk perbedaan dalam hal risiko. Cari tahu apa yang Anda butuhkan, kemudian tentukan reksadana yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan investasi Anda.
Cara Investasi di Reksadana Syariah
Dilansir dari CNBCIndonesia, reksadana syariah menjadi incaran investor pemula karena generasi muda mulai mencari produk yang mudah dipahami. Simak langkah-langkah yang Anda perlu lakukan agar dapat berinvestasi reksadana syariah dengan baik.
Setelah berhasil melakukan investasi reksadana syariah, Anda tentu ingin memantau perkembangannya. Investor dapat melihat perkembangan investasi melalui laporan keuangan yang dikirim oleh Manager Investasi (MI) secara berkala, data sehari-hari di koran, serta aplikasi dan situs resmi yang berkaitan dengan tempat Anda melakukan investasi reksadana syariah.
Anda juga dapat menjual reksadana syariah ketika performanya sudah mulai menurun. Performa reksadana yang menurun akan berpengaruh pada return, sehingga Anda mungkin ingin menjualnya atau beralih ke reksadana syariah yang lain.
Daftar Reksadana Syariah Terbaik
Ada berbagai pilihan reksadana syariah yang ditawarkan untuk investasi keuangan. Secara berkala, daftar reksadana syariah terbaik dan yang paling banyak dipakai nasabah akan dirilis. Berikut ini beberapa daftar reksadana syariah terbaik yang dapat menjadi pilihan.
Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) menempati urutan pertama pada dana kelolaan atau asset under management (AUM) pada Januari 2020 berdasarkan informasi yang dilansir dari Bareksa. Anda dapat berinvestasi mulai dari Rp100.000 dan dana akan dialokasikan ke beberapa sektor perusahaan besar seperti Astra Internasional, Indofood CBP Sukses Makmur, hingga Telkom.
Eastspring Dana Obligasi Syariah menempati urutan kedua pada AUM Januari 2020. Produk yang ditawarkan oleh Eastspring Dana Obligasi Syariah adalah alokasi dana investasi ke efek syariah berpendapatan tetap dan memberikan hasil di bawah saham, namun tetap stabil. Alokasi dana mencapai sekitar 80% dan sisanya dialokasikan menuju pasar uang.
BNP Paribas Pesona Syariah dikelola oleh PT BNP Paribas Aset Manajemen (BNP AM) dan menempati urutan ketiga pada AUM Januari 2020. AUM yang diperoleh oleh BNP AM pada Januari 2020 mencapai 3,99 triliun Rupiah. Dana yang dialokasikan pada BNP AM akan diivestasikan ke efek ekuitas dan pasar uang sesuai syariah.
Platform Investasi Syariah
Jika Anda ingin membeli reksadana melalui platform online, ikuti petunjuk yang ada dan pahami pilihan yang tersedia. Di Indonesia sudah ada terdapat beberapa marketplace seperti Bukalapak dan Tokopedia, yang menawarkan produk reksadana yang berbeda-beda, termasuk reksadana syariah.
Sulit untuk menemukan pengembang properti yang baik? Simak ulasannya pada video berikut ini.
Melakukan investasi reksadana syariah memberikan keuntungan yang cukup menggiurkan karena risikonya lebih rendah daripada reksadana konvensional. Hasil atau keuntungan investasi reksadana Syariah juga dapat dimanfaatkan untuk berinvestasi di bidang lainnya, contohnya untuk membantu mewujudkan keinginan Anda memiliki tempat tinggal sendiri.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah247.com
Tanya Rumah247.comJelajahi Tanya Rumah247.com, ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kamiTanya Rumah247.com Sekarang