Punya rumah dalam jumlah banyak adalah anugerah tersendiri. Sebab tak semua orang bisa mengalami nasib baik seperti Anda. Dan lebih baiknya lagi, jika rumah-rumah tersebut tidak dibiarkan kosong melainkan dijadikan ladang investasi yang berguna.
Selain bisa mendapat keuntungan pasif tiap bulan, menyewakan rumah pun sama artinya Anda membantu orang lain untuk memiliki hunian tetap. Lantas, bagaimana taktik agar rumah cepat tersewa?
Pantau pesaing Anda
Anda harus tahu berapa harga yang ditawarkan oleh pesaing Anda dan fasilitas apa saja yang diberikan. Jika ternyata si pesaing menawarkan dengan harga Rp2 Juta per bulan, Anda boleh menawarkan dengan harga bersaing.
Tetapi alangkah baiknya jika Anda tidak hanya menurunkan harga, namun juga memberikan hal lain kepada penyewa. Misalnya, pesaing tidak diberikan televisi, tetapi Anda bisa menambahkan fasilitas tersebut. Bisa juga Anda mencoba memberi gimmick lain agar menarik calon menyewa.
(Lagi cari rumah baru harga miring? Cek daftarnya di sini)
Beri diskon untuk penyewa jangka panjang
Misalnya harga sewa bulanan adalah Rp2 Juta, tetapi untuk penyewa yang membayar sewa satu tahun ke depan, Anda dapat memberi potongan sewa satu bulan. Bisa juga Anda memberikan hadiah langsung dalam bentuk apapun—sebaiknya berupa peralatan rumah tangga, seperti televisi, DVD player, dan lain-lain.
Dengan Anda memberikan lebih banyak daripada pesaing Anda, maka akan lebih banyak calon penyewa yang datang.
Interior sebagai daya tarik pertama
Saat calon penyewa membuka pintu kali pertama, momentum itulah yang harus disiasati agar jadi kesan pertama yang menarik. Caranya dengan menampilkan interior unit yang baik. Komponen interior bisa terlihat dari fasilitas dan perabotan.
Satu hal lagi, yang penting harus disesuaikan dengan selera calon penyewa, Misalnya, jika hendak membidik penyewa ekspatriat, interior rumah sebaiknya didesain dengan aksesoris yang menunjang kenyamanan hunian.
Cari bantuan broker yang profesional
Terakhir, agar semakin mudah, Anda bisa menggunakan jasa broker properti yang profesional. Broker properti yang profesional adalah yang memiliki calon tenant yang banyak. Selain itu, broker tersebut juga memiliki sepsifikasi lokasi yang tepat.
Karenanya, jangan memilih broker yang tidak sesuai dengan lokasi di mana rumah Anda berada. Contoh, lokasi rumah di Jakarta Selatan, tapi Anda menggunakan broker dari Jakarta Utara, tentu saja itu akan menyulitkan Anda untuk membidik calon penghuni secara spesifik.
(Jangan beli rumah baru sebelum menyimak Review Properti!)
Bagaimana jika masih tidak tersewa?
Sebaiknya Anda menurunkan harga sewa rumah Anda. Tetapi perlu diingat, setelah diturunkan apakah Anda masih untung? Jika tidak untung, Anda harus melihat biaya apa saja yang bisa ditekan.
Menurunkan harga sewa rumah Anda lebih baik daripada tidak ada yang menyewa dan Anda harus menanggung biaya bulanan, seperti listrik, air, dan lain-lain.
Semoga berhasil!
