Rumah247.com – Melihat coraknya yang khas, Anda pasti akan langsung mengenali kayu jati Belanda sebagai kayu palet atau kayu peti kemas. Ya, kayu ini memang bukan kayu jati dalam arti sebenarnya. Meski begitu, kayu ini merupakan salah satu primadona dalam dunia perkayuan.
Apa yang membuat kayu ini diminati dan apa saja kelebihan dan kekurangannya? Dalam artikel ini, akan dibahas:
Fakta Kayu Jati Belanda
Sifat dan Karakteristik Kayu Jati Belanda
Kelebihan dan Kekurangan Kayu Jati Belanda
Fakta Kayu Jati Belanda
Berikut ini fakta mengenai kayu ini yang belum diketahui oleh banyak orang.
1. Bukan Berasal dari Belanda
Orang-orang mengira bahwa kayu ini berasal dari negara Belanda. Faktanya, meskipun kayu jati ini ada di Belanda, kayu ini juga tumbuh di negara lainnya, termasuk Indonesia. Asal nama Belanda dari sifatnya yang sering dijadikan sebagai kayu palet atau peti kemas untuk mengirimkan barang dari dan ke luar negeri. Zaman dahulu, orang-orang mengasosiasikan luar negeri sebagai Belanda.
2. Bukan Jenis Kayu Jati
Tak sedikit pula orang yang menyangka bahwa kayu ini merupakan jenis kayu jati. Namun, kayu ini adalah kayu pinus atau pinewood. Nama ini hadir karena kayu ini memiliki ketahanan yang baik seperti halnya kayu jati. Ditambah lagi, kayu ini dipakai untuk mengemas barang-barang impor yang mahal, sehingga dianggap memiliki ketahanan yang setara kayu jati.
3. Punya Banyak Julukan
Kayu ini juga punya julukan lainnya, seperti kayu palet, kayu peti kemas, dan kayu jati Londo yang merupakan istilah Jawa untuk kata Belanda. Kayu ini juga sering disebut sebagai kayu jati Madura karena kayu ini sering dikumpulkan kemudian diperjualbelikan oleh pengumpul beretnis Madura.
Sifat dan Karakteristik Kayu Jati Belanda
Sebagian besar kayu ini tumbuh di Amerika dan benua Asia, termasuk di Indonesia, khususnya di daerah Sumatera, seperti kayu pinus jenis Tusam dan Merkusii. Pohon kayu atau pinus ini tumbuh cukup pesat dan punya permintaan pasar yang cukup tinggi, sehingga banyak orang yang kemudian membudidayakannya secara masal.
Sifat
1. Lebih Lunak daripada Jenis Kayu Lainnya
Karena lunak, kayu jenis ini relatif lebih mudah dibentuk, misalnya menjadi berbagai jenis furnitur, lantai, hingga aneka kerajinan. Bahkan, kayu ini bisa menjadi tempat kartu nama, wadah koran, kotak permen dan lainnya. Bahkan ada wirausahawan yang memiliki ide kreatif memanfaatkan kayu ini menjadi media lukisan wajah dan meraup untung besar.
2. Tahan Terhadap Guncangan
Walaupun tidak sekokoh jati, kayu ini cukup resisten terhadap benturan yang keras. Inilah yang membuat kayu ini digunakan sebagai peti kemas yang melindungi aneka barang impor yang mahal. Lalu karena sifatnya ini, beragam jenis furnitur yang terbuat dari kayu ini juga terkenal akan keawetannya.
Karakteristik
1. Warna Lebih Cerah
Kayu jati ini umumnya berwarna kuning muda, krem, dan merah kecokelatan.
2. Serat Kayu Halus
Salah satu yang menonjol dari kayu jati ini adalah serat kayunya yang cantik dan halus. Selain meningkatkan estetika saat diterapkan pada furnitur, kayu ini juga membuat furnitur tak memerlukan amplas yang berlebihan. Kayu jati ini yang semakin tua juga akan memiliki guratan alami dengan nuansa antik yang indah.
Lagi cari rumah full furnished yang bisa jadi furniturnya pakai kayu jati yang dikenal bagus awet? Cek pilihan rumahnya dengan harga di bawah Rp2 M berikut ini.
Kelebihan dan Kekurangan Kayu Jati Belanda
Kayu ini sering digunakan dalam pembuatan furnitur seperti meja, kursi, dan rak dinding. Inilah beberapa kelebihan dan kekurangannya.
Kelebihan
1. Harga Lebih Murah
Pohon pinus cenderung tumbuh lebih cepat daripada pohon lainnya. Selain itu, pinus juga tak tergantung musim dan tempat untuk tumbuh. Itu sebabnya, harga pasaran kayu ini lebih terjangkau dibandingkan kayu lain, bahkan hanya sepertiga dari harga kayu jati asli.
2. Warna Mudah Dikombinasikan dengan Warna Lain
Tanpa harus memoles secara berlebihan, warna furnitur yang terbuat dari kayu jati sudah menarik. Warnanya yang natural juga membuatnya mudah untuk dikombinasikan dengan warna lainnya.
3. Memiliki Bobot yang Lebih Ringan
Banyak orang menyukai furnitur yang terbuat dari kayu jati ini karena bobotnya lebih ringan dibandingkan furnitur yang terbuat dari kayu lainnya. Hal ini membuat furnitur lebih mudah diatur ulang dan dipindahkan.
4. Tahan Guncangan
Kayu ini juga tahan akan guncangan dan resisten terhadap benturan. Dengan begitu, furnitur yang terbuat dari kayu jati akan minim kerusakan.
5. Ramah Lingkungan
Banyak orang menghentikan penggunaan kayu untuk perabotan rumah tangga dengan alasan menjaga lingkungan. Meski untuk beberapa jenis kayu keberadaannya sudah mulai menipis sehingga membuat manusia harus beralih ke opsi lain, pohon pinus termasuk jenis pohon yang tumbuh cepat.
6. Tahan Terhadap Penyusutan dan Pembengkakan
Setiap kayu akan menyusut atau membengkak seiring berjalannya waktu akibat kelembapan dan suhu. Namun kayu jati ini mampu mempertahankan bentuk aslinya dalam waktu lama karena minim kadar penyusutan maupun pembengkakan.
7. Tahan Terhadap Hama
Kayu ini relatif tahan terhadap hama kayu karena merupakan jenis kayu yang bergetah. Getah kayu pinus tidak disukai oleh serangga.
Tips Rumah247.com
Gunakan lap atau kain katun yang halus untuk membersihkan debu dan kotoran dari furnitur kayu jati supaya tidak menimbulkan goresan pada permukaan kayu.
Kekurangan
1. Kandungan Getah Tinggi
Kayu ini memiliki kandungan getah atau minyak yang tinggi. Dalam proses finishing, getah yang belum kering membuat bahan finishing tak menempel dengan sempurna. Begitu juga dengan lem kayu yang tidak merekat sempurna jika sambungan pada kayu ada getahnya. Pastikan kayu jati ini sudah kering dengan maksimal agar hasilnya sempurna.
2. Butuh Perawatan Ekstra
Kayu jati ini membutuhkan lebih banyak perawatan daripada kayu pohon lainnya. Furnitur dari kayu jati perlu dipoles ulang untuk mempertahankan serat alaminya.
3. Sambungan yang Berlebihan Bisa Membentuk Lubang
Karena memiliki sifat yang lunak, sambungan antar kayu yang berlebihan bisa menimbulkan lubang pada furnitur.