Rumah247.com – Unsur alam seperti kayu masih jadi favorit banyak orang untuk menghias hunian di tengah maraknya desain modern dan futuristik. Warna dan corak kayu yang khas memberikan kesan hangat namun tetap estetik pada bangunan. Kayu sebagai perabot juga sangat mudah dipadu padankan dengan berbagai jenis desain interior.
Namun untuk memaksimalkan penggunaan kayu pada ruangan, diperlukan jenis kayu yang tepat agar sesuai dengan kebutuhan dan tidak mudah rusak. Kira-kira apa saja ya jenis kayu yang cocok untuk furnitur?
Yuk langsung simak artikel ini untuk mencari tahu jenis-jenis kayu serta keunggulannya melalui pembahasan berikut:
Jenis-Jenis Kayu di Indonesia
Karakteristik Kayu Berdasarkan Jenisnya
Jenis Kayu yang Bagus untuk Furnitur
Keunggulan dan Kekurangan Kayu Berdasarkan Jenisnya
Jenis-Jenis Kayu di Indonesia
Pohon jati, penghasil salah satu jenis kayu paling kuat dan tahan lama. (Foto: iStock – Swisoot)
Indonesia sebagai negara tropis dianugerahi hutan hujan yang luas dengan beragam jenis pohon di dalamnya.
1. Kayu Mahoni
Pohon mahoni banyak ditemukan di daerah tropis dan memiliki ciri khas warna merah kecokelatan yang cantik. Dibandingkan dengan jati, harga kayu mahoni memang lebih murah namun mudah diserang rayap dan rentan terhadap perubahan cuaca sehingga disarankan digunakan untuk interior rumah.
2. Kayu Jati
Jenis kayu selanjutnya yang bisa ditemukan di Indonesia adalah jati. Memiliki kualitas kayu yang sangat bagus, jati mampu memberikan kesan mewah dan megah pada hunian. Jenis pohon jati biasanya mudah ditemukan di daerah dataran rendah maupun tinggi dengan suhu 27 sampai 36 derajat celcius.
3. Kayu Pinus
Sering disebut juga dengan kayu jati belanda, jenis kayu ini banyak ditemukan di daerah Sumatera. Awalnya penggunaan nama Belanda karena pada zaman penjajahan, orang Belanda sering menggunakan jenis kayu ini untuk membungkus paket. Sementara itu, dari segi bobot, kayu pinus lebih ringan dan memiliki serat kayu yang halus.
4. Kayu Kelapa
Pohon kelapa dikenal sebagai pohon seribu guna karena hampir setiap bagiannya bermanfaat. Selain menghasilkan buah yang lezat, kayu kelapa bisa dimanfaatkan sebagai material rumah. Namun tidak bisa sembarangan, hanya kayu dari pohon yang berusia lebih dari 60 tahun yang bisa digunakan.
5. Kayu Meranti Merah
Di Indonesia, kayu meranti merah cukup populer dipakai sebagai material bangunan karena cukup kuat dan awet. Ada dua jenis kayu meranti yang bisa dipilih yakni meranti merah tua dan layu meranti dengan warna merah muda.
6. Kayu Kamper
Sesuai namanya, kayu kamper memiliki aroma khas yang wangi. Selain itu ciri khas kayunya adalah memiliki serat dengan tekstur halus dan kuat dari serangan serangga. Kayu kamper cocok digunakan sebagai material pembuat pintu dan jendela karena awet dan harganya cukup terjangkau.
7. Kayu Merbau
Jika ingin kayu dengan kekuatan yang hampir setara dengan kayu jati, kayu merbau jawabannya. Dengan harga yang lebih murah, kayu merbau tahan terhadap serangga dan cuaca ekstrem sehingga tidak mudah menyusut apalagi retak.
8. Kayu Sonokeling
Terakhir, jenis kayu di Indonesia yang banyak dimanfaatkan untuk membangun rumah dan perabot adalah sonokeling. Sayangnya cara pengembangbiakan kayu sonokeling cukup sulit karena menggunakan akar sehingga lebih banyak ditemukan tumbuh liar di hutan rakyat dan kawasan hutan negara.
Itulah berbagai jenis kayu di Indonesia yang perlu Anda tahu. Agar nantinya bila Anda ingin membeli furnitur atau membangun rumah, Anda tidak salah pilih. Jika Anda sedang mencari hunian dijual, berikut daftar hunian di Jepara yang terkenal dengan kerajinan kayunya. Cek daftarnya di bawah Rp1 miliar di sini!
Karakteristik Kayu Berdasarkan Jenisnya
Pohon yang menghasilkan kayu kualitas tinggi biasanya mampu tumbuh hingga puluhan meter. (Foto: iStock – Marioguti)
1. Kayu Mahoni
Mampu tumbuh hingga ketinggian 40 meter
Diameter pohon bisa mencapai 1,2 meter
Kayu mahoni memiliki banyak simpul, tidak berbanir, dan lurus
Saat muda, kulit pohon mahoni berwarna abu-abu terang
Kulit kayu berubah hitam dan dangkal ketika pohon mencapai umur tua
Bentuk daun mahoni kompleks seperti bulu dengan permukaan yang sedikit tebal
Menghasilkan bunga dan buah di usia 7 sampai 8 tahun
2. Kayu Jati
Jenis pohon yang berganti daun dan tumbuh hingga ketinggian 50 meter
Diameter pohon jati bisa mencapai lebih dari 1 meter
Bentuk kayu tidak melengkung, retak, dan berubah hitam ketika bersinggungan dengan logam
Memiliki minyak alami untuk menjaga kayu dari air, kerutan, pecah, dan retak
Pertumbuhannya lambat dengan germinasi kurang dari 50 persen
3. Kayu Pinus
Memiliki ciri khas warna yang terang krem keputihan
Alur kayu mirip dengan pohon jati
Jenis kayu lunak atau soft wood
Serat kayu lebih halus
Membutuhkan banyak sinar matahari agar tumbuh dengan sempurna
Mampu bertahan hidup di hampir semua jenis tanah
4. Kayu Kelapa
Daya tahan rendah terhadap air
Serat kayu kasar dan menghasilkan serpihan kayu yang tajam
Kayu mudah melenting dan berubah warna saat basah
Membutuhkan banyak air untuk proses pertumbuhan sehingga perlu waktu lama untuk mengeringkan kayunya
Daun berbentuk panjang dan runcing di ujungnya
5. Kayu Meranti Merah
Memiliki ikatan serat antar kayu yang baik
Kayu meranti berwarna merah kecokelatan dengan garis putih resin di antara serabut dalamnya
Mudah dikeringkan karena hanya mengandung sekitar 15 persen air
Setelah dikeringkan, tingkat kekuatan kayu bertambah dan anti rayap
6. Kayu Kamper
Kandungan air rendah hanya sekitar 15 persen
Serat atau urat kayu memiliki pola lurus dan sedikit bergelombang
Tekstur terasa kasar saat diraba
Warna kayu cokelat terang hampir mirip dengan kayu mahoni
Memiliki aroma khas
7. Kayu Merbau
Memiliki bobot yang berat dan tingkat kekerasan kayu yang tinggi
Relatif tahan terhadap berbagai cuaca
Tidak mudah retak dan susut karena kandungan air di kayu hanya 15 persen
Mampu tumbuh hingga ketinggian 50 meter dengan diameter 1,6 sampai 2,5 meter.
Bentuk daun bergelombang di sisinya
8. Kayu Sonokeling
Jenis kayu keras dengan bobot berkisar 0,77 sampai 0,86
Alur pada kayu beragam, ada yang lurus dan bergelombang
Inti pohon berwarna cokelat kehitaman atau loreng tergantung kondisi kayu
Budidaya pohon sonokeling banyak dilakukan di wilayah Jawa
Kayu anti rayap dan jamur
Tips Rumah247.com
Hindari memilih jenis kayu dengan belang putih karena rawan diserang rayap dan lapuk.
Jenis Kayu yang Bagus untuk Furnitur
Contoh aplikasi kayu pada interior rumah yang memberikan suasana tenang dan hangat. (Foto: iStock – Chuck Collier)
1. Kayu Jati
Menjadi jenis paling populer karena dikenal akan kekuatannya, kayu jati sering diincar untuk diolah menjadi aneka furnitur seperti lemari dan meja. Kandungan minyak dalam kayu jati menambah kekuatannya sehingga perabot tidak mudah rusak.
2. Kayu Mahoni
Alternatif selain jati untuk furnitur adalah kayu mahoni. Untuk diolah menjadi aneka mebel, kayu harus berukuran di atas 30 cm karena strukturnya lebih stabil dan tidak mudah menyusut. Namun hati-hati karena kayu jenis ini mudah terserang hama sehingga sebaiknya rendam di cairan anti hama sebelum digunakan.
3. Kayu Merbau
Kayu merbau sering diincar sebagai alternatif kayu jati karena harganya lebih murah namun memiliki kekuatan yang kurang lebih sama. Selain itu warna yang beragam mulai dari cokelat kemerahan, abu kecolekatan, sampai kuning kecokelatan terlihat menarik jika diolah menjadi aneka furnitur penghias rumah.
4. Kayu Meranti Merah
Dibandingkan jenis lainnya, kayu meranti merah bisa dikatakan hampir sempurna karena mudah dikeringkan dan anti rayap sehingga cocok digunakan sebagai perabot seperti meja makan dan kursi. Selain itu kayu meranti merah juga bisa dimanfaatkan sebagai parket lantai, railing tangga, sampai rangka atap.
5. Kayu Trembesi
Jenis pohon trembesi tumbuh relatif cepat dan mampu hidup di alam yang minim air atau panas. Sayangnya setelah dipotong, kayu tidak lagi kuat ditempatkan di luar ruangan sehingga jika dijadikan perabot sebaiknya simpan di dalam rumah saja ya.
6. Kayu Sungkai
Jenis kayu sungkai banyak dipilih sebagai furnitur karena karakternya yang kuat untuk pemakaian dalam ruangan. Biasanya jenis kayu ini diolah menjadi konstruksi rangka atap, jendela. Sampai veneer atau lembaran kayu.
7. Kayu Mindi
Terakhir, ada kayu mindi yang banyak digunakan perajin mebel jepara untuk membuat furnitur. Agar tahan terhadap rayap, sebelum diolah kayu akan direndam dalam cairan anti hama. Setelah itu kayu harus dipastikan benar-benar kering agar tidak mudah pecah. Jika tertarik menggunakan kayu ini, sebaiknya hasil perabot yang telah dibuat diletakan dalam ruangan karena karakter kayunya yang tidak sekuat jati atau mahoni.
Keunggulan dan Kekurangan Kayu Berdasarkan Jenisnya
Kayu yang tidak direndam di cairan anti hama akan mudah dimakan rayap. (Foto: iStock – John Kevin)
Jenis Kayu
Keunggulan
Kekurangan
Kayu Jati
Tahan lamaTahan terhadap benturanTerdapat guratan serat yang bagus dan menonjol
Harga relatif mahalTidak cocok menggunakan finishing solid warna terang
Kayu Mahogani
Kayu lebih ringanHarga lebih murah dibandingkan kayu jatiCocok menggunakan warna solid sebagai finishing
Mudah diserang hama jika sejak awal tidak ditangani dengan baikSerat kayu tidak sekuat jenis jati
Kayu Jati Belanda
Harga relatif lebih murahSerat batangnya menonjol dan terlihat indah
Kurang kuatMemiliki kandungan minyak alami yang sangat tinggi
Kayu Sungkai
Cocok dilapisi dengan finishing berwarna naturalSerat kayu bagus dan cukup menonjol sehingga bagus diolah menjadi furnitur minimalis
Permukaan kayu cenderung kesatTidak sekuat kayu jati dan mahoni namun lebih baik dibandingkan jati belandaTidak cocok diolah menjadi perabot eksteriorKurang cocok menggunakan warna solid untuk finishing
Kayu Trembesi
Cocok dibentuk menjadi patung/karya seni berukuran besarSerat kayu mirip kayu jati, kuat dan bagus
Mudah pecahMudah diserang hamaTidak terlalu kuatKurang cocok untuk penggunaan di luar ruangan
Kayu Mindi
Memiliki warna natural yang indah, cocok untuk mebel minimalisSerat kayu bagus
Mudah melengkungMudah pecahMudah terserang hamaTidak cocok untuk luar ruanganTidak cocok untuk finishing dengan warna solidHarga mirip dengan jenis mahoni