Download Aplikasi Rumah247

Genteng Beton: Karakteristik, Keunggulan, dan Kekurangannya

Rumah247.com – Ingin tampilan genteng terlihat berkelas tapi tak mahal? Jawabannya mungkin Anda bisa mempertimbangkan genteng beton yang selama ini dikenal indah, tahan lama, dan ekonomis. Penggunaanya lebih umum di rumah-rumah setelah Perang Dunia II ketika bahan atap tradisional sudah langka dan beton sudah tersedia. Tapi jangan salah mereka tetap populer karena sejumlah alasan di atas.
Merujuk Cement.org, pada pertengahan abad ke-19 di Bavaria, campuran semen, pasir, dan air pertama kali digunakan untuk membentuk genteng dari bahan beton. Ternyata banyak rumah yang dibangun dengan genteng beton pertama ini masih tetap ada. Jadi ini yang membuktikan keawetannya. Barulah pada awal 1900-an pigmen pewarna ditambahkan ke genteng beton di Eropa untuk mensimulasikan tampilan tanah liat.
Produksi awalnya pun dibuat dengan tangan atau dibuat dengan mesin semi-otomatis. Kini dengan inovasi telah menghasilkan produksi otomatis sehingga menjadi lebih ekonomis dibandingkan produk atap lainnya.
Namun faktanya, meski genteng beton biasa dan populer dalam hal opsi atap, belum tentu juga merupakan pilihan terbaik untuk digunakan. Inilah yang juga perlu Anda ketahui tentang genteng beton. Jadi memang sebaiknya timbang-timbang dulu sebelum memutuskan memasang genteng beton di rumah Anda. Lewat artikel berikut, simak hal-hal yang perlu dipelajari tentang genteng beton.
  1. Karakteristik Genteng Beton
  2. Keunggulan Genteng Beton
    1. Tahan Lama
    2. Tahan Serangga
    3. Ramah Lingkungan
    4. Hemat Energi
    5. Perawatan Rendah
    6. Banyak Pilihan
  3. Kekurangan Genteng Beton
    1. Biayanya Mahal
    2. Pemasangan Sulit
    3. Berat
    4. Rapuh
    5. Tidak Cocok untuk Semua Kemiringan Atap
  4. Pertimbangan dan Persiapan Memasang Genteng Beton

1. Karakteristik Genteng Beton

Secara tradisional, sebagian besar genteng terbuat dari batu tulis atau tanah liat yang dibakar. Foto: Pinterest
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, genteng beton memang indah dan tahan lama. Mereka juga mahal dan berat. Inilah yang mungkin bisa diharapkan dari bahan atap yang bisa bertahan 100 tahun.
Kalau secara tradisional, sebagian besar genteng terbuat dari batu tulis atau tanah liat yang dibakar. Tapi saat ini genteng sering dibuat dari beton yang dicetak dan diwarnai. Bentuknya pun bisa beragam mulai dari melengkung, datar, bergalur, atau saling terkait, dan masih banyak gaya lainnya.
Menurut The Spruce, genteng beton jadi pilihan tepat untuk atap yang mengalami cuaca panas atau terpapar udara asin. Mereka juga ideal untuk iklim hujan yang tak menentu dengan curah yang lebat waktu singkat. Tapi perlu diingat juga, genteng beton atap ini sangat berat dan dapat pecah dalam kondisi tertentu. Jadi rangka atap harus kokoh secara struktural untuk menopang beban.
Sekarang saatnya kenali kekurangan dan kelebihannya dulu ya dari penggunaan genteng beton di bawah ini!

2. Keunggulan Genteng Beton

Atap genteng beton telah dikenal tahan hujan es, angin kencang, dan bahkan api.  Foto: Bobbehrendsroofing.com
Genteng beton usianya paling bertahan di sebuah rumah. Itu karena ketahanannya terhadap angina, hujan, api, dan es. Bahkan dari penelitian yang ada, disebutkan kalau genteng beton dipasang sesuai dengan standar kode bangunan, melebihi persyaratan beban gempa saat ini untuk bahan bangunan. Apa memang benar begitu banyak keunggulannya?

1. Tahan Lama

Atap genteng dapat bertahan lebih dari 100 tahun, terutama bila dipasang di iklim yang tepat. Atap genteng tanah liat dan beton telah dikenal tahan hujan es, angin kencang, dan bahkan api. Setelah Anda memasangnya tidak perlu memasang jenis atap lain lagi. Untuk berjaga-jaga, sebagian besar pabrikan bahkan menawarkan garansi 50 tahun.

2. Tahan serangga

Tidak seperti kayu, atap genteng beton dijamin tak akan pernah rusak dan lapuk.

3. Ramah Lingkungan

Atap genteng beton terbuat dari mineral tanah, bukan bahan kimia, dan dapat dihancurkan dan didaur ulang saat dilepas.

4. Hemat Energi

Genteng beton diklaim hemat energi pasalnya massa termal genteng beton yang berat akan membantu mengatur suhu dalam ruangan.

5. Perawatan Rendah

Hampir tidak pernah ada kebocoran dari penggunaan genteng beton. Bahkan sangat jarang atap genteng memerlukan perbaikan atau perawatan kecuali jika pecah karena benturan yang berat.

6. Banyak Pilihan

Di pasaran, genteng beton tersedia dalam berbagai warna dan gaya agar sesuai dengan gaya rumah apapun, dari Abad Pertengahan hingga Eropa Kontemporer. Beberapa gaya seperti tradisional pun ideal disandingkan dengan genteng beton.
Genteng beton bukan hanya dikenal tangguh terhadap berbagai terpaan cuaca, tapi ternyata juga membuat rumah Anda aman dari pencuri. Mau punya rumah dengan fasilitas keamanan yang baik dan dekat stasiun kereta? Cek pilihan rumahnya dekat stasiun kereta di Depok dengan harga di bawah Rp600 jutaan di sini!

3. Kekurangan Genteng Beton

Pemasangan genteng beton membutuhkan kontraktor atap profesional dengan pengalaman yang luas. Foto: Pinterest
Meski punya beragam kelebihan, genteng beton juga punya kelemahannya yang perlu Anda ketahui. Apa saja?

1. Biayanya Mahal

Genteng beton bisa menghabiskan biaya dua hingga tiga kali lipat dari yang lainnya. Tapi hal ini dirasa sebanding dengan umur yang lebih panjang.

2. Pemasangan Sulit

Pemasangannya membutuhkan kontraktor atap profesional dengan pengalaman yang luas. Kenapa? Karena diukur, diletakkan dalam pola tertentu, dan diperiksa agar tidak ada uap air yang masuk. Jadi Ini bukan proyek Do It Yourself ya!

3. Berat

Struktur rummah Anda harus mampu menahan berat atap genteng yang bisa mencapai 850 pon per persegi untuk genteng tanah liat dan 950 pon per persegi untuk genteng beton. Sebagai perbandingan, atap aspal hanya memiliki berat sekitar 225 hingga 325 pon per persegi. Anda harus berkonsultasi dengan teknisi untuk menentukan apakah tulangan struktural diperlukan, yang akan menambah biaya atap.

4. Rapuh

Meskipun sangat tahan lama, genteng beton dapat pecah jika terkena benturan yang berat, seperti tertimpa cabang pohon, atau bahkan karena tekanan saat berjalan di atasnya. Biaya perbaikannya pun relatif mahal.

5. Tidak Cocok untuk Semua Kemiringan Atap

Genteng beton hanya cocok untuk atap dengan kemiringan yang relatif tajam. Mereka tidak boleh digunakan di atap dengan kemiringan kurang dari 4:12. Catat baik-baik, ya!

Tips Rumah247.com

Genteng beton dapat bertahan lama, namun punya bobot yang sangat berat. Jadi sebelum Anda memasangnya, Anda harus memastikan sistem atap Anda cukup kuat untuk mendukungnya.

4. Pertimbangan dan Persiapan Memasang Genteng Beton

Foto: Concordroofingtx.com
Memasang genteng beton jelas bukan proyek do-it-yourself. Hati-hati, ya! Hanya boleh dipasang oleh kontraktor atap profesional yang berpengalaman menangani bahan-bahan ini dan ketepatan yang diperlukan selama pemasangan.
Untuk itu, mengutip laman Bob Villa, sebaiknya Anda pilih pabrikan yang memiliki reputasi baik dengan garansi yang kuat. Pastikan produk yang dipilih sesuai dengan iklim dan akan tahan terhadap kekuatan alam yang dapat mempengaruhi atap.
Sekedar informasi, prosesnya pemasangan genteng beton melibatkan pemilihan lapisan bawah yang sesuai dengan jenis dan mengukur atap sebelum membeli. Kemudian, genteng harus dipasang dengan pola tertentu agar tetap pada tempatnya dan atap tidak bocor. Kemiringan atap Anda juga menjadi perhatian, karena genteng beton tidak dapat digunakan pada kemiringan atap di bawah 4:12.
Lebih dari itu, sebagai profesional kontraktor juga dapat mengidentifikasi apakah rangka atap bisa menopang berat atap genteng pada awalnya. Sebab bahan-bahan ini sangat berat. Selain itu, memasang genteng beton juga memerlukan uang yang lebih banyak dan biasanya membutuhkan waktu lebih lama daripada atap tradisional. Tentu saja ini juga meningkatkan biaya tenaga kerja.
Meskipun tahan lama dan bertahan selama beberapa dekade atau abad, material ini tetap perlu perawatan. Bahan pelapis dasar perlu diganti setiap delapan hingga 20 tahun, yang meliputi pelepasan, penggantian lapisan bawah, dan kemudian pemasangan kembali.
Perlu diketahui, atap yang tidak mengkilap juga memiliki kecenderungan untuk menyerap air sehingga bisa menjadi sumber pertumbuhan jamur, alga, atau bahkan lumut. Pelapis mengkilap atau keramik anti jamur adalah pilihan terbaik jika hunian Anda berada di kawasan dengan curah hujan signifikan. Secara umum, genteng beton menyerap sekitar dua kali lipat jumlah air yang dibandingkan genteng tanah.
Sebelum memilih genteng beton, ketahui lebih dulu desain genteng yang dijual di pasaran mulai dari tanah liat tradisional, kayu bergoyang, batu tulis, dan batu. Pada tanah liat, permukaan beton dapat bertekstur atau halus. Tepinya juga bisa dipilih seragam atau tidak rata. Soal warna yang diharapkan, Anda bisa memilih semuanya satu warna, warna campuran atau kombinasi dari dua atau lebih corak dalam motif yang seragam atau acak.
Pigmen dapat dicampur dengan semen putih atau abu-abu untuk menghasilkan hampir semua warna yang diinginkan, termasuk putih cerah, pastel, dan corak kaya yang lebih beragam. Anti membosankan pastinya!

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,910FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles