Download Aplikasi Rumah247

DED adalah Detail Engineering Design, Simak Definisi dan Fungsinya, Lengkap!

Rumah247.com – Sudah pernah mendengar tentang DED? Detail Engineering Design atau disingkat DED adalah detail gambar kerja yang dibutuhkan segelintir proyek. Misalnya EPC yang merupakan sistem proyek pembangunan berbasis proses dengan lingkup tanggung jawab kegiatan Engineering, Procurement, dan Construction yang dilakukan oleh satu perusahaan kontraktor.
Lazimnya, konsultan perencana dalam merancang pekerjaan bangunan sipil seperti gedung, kolam renang, jalan, jembatan, bendungan, dan pekerjaan konstruksi membutuhkan produk perencanaan. Produk perencanaan inilah disebut yang disebut dengan DED atau rencana gambar kerja. DED juga bisa digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan perawatan dan perbaikan sebuah gedung atau bangunan.
Kontraktor EPC akan memulai dari tahap engineering, yaitu DED itu sendiri. Sedangkan tahap DED merupakan tahap dari FEED (Front Detail Engineering Design). Dalam proses penyusunan DED harus melalui sepengetahuan dan persetujuan dari pemilik proyek. Semakin lengkap dan detail gambar ini, biasanya akan semakin cepat juga pelaksanaan pembangunannya secara fisik. Namun lengkap saja tidak cukup karena gambarnya juga harus tepat. Jika pada proyek pembangunan rumah hunian, gambar ini biasanya dibuat oleh arsitek.
  • Apa itu DED?
  • Ruang Lingkup Penyusunan DED
  • Fungsi DED
  • Cara Membuat DED
  • Isi Dokumen DED

Apa itu DED?

DED sering disebut juga gambar kerja yang dijadikan acuan pelaksanaan proyek. (Foto: Pexels – Anete Lusina)
Detail Engineering Design atau DED adalah produk perencanaan (detail gambar kerja) yang dibuat konsultan perencana untuk pekerjaan bangunan sipil seperti gedung, kolam renang, jalan, jembatan, bendungan, dan pekerjaan konstruksi lainnya. Selain sebagai rencana gambar kerja, DED juga bisa digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan perawatan dan perbaikan sebuah gedung atau bangunan.
DED juga biasa disebut bestek merupakan sebuah gambar bangunan yang lengkap dan detail yang digunakan sebagai dokumen utama dari perencanaan proyek pembangunan bangunan. Sedangkan jika dilihat dari asal katanya, rupanya istilah DED sendiri berasal dari bahasa Belanda, yang definisinya ketika diartikan ke bahasa Indonesia adalah sejumlah syarat dan peraturan yang terperinci, jelas, mudah dipahami, dan mengikat dari suatu pekerjaan proyek pembangunan yang akan dilaksanakan.
DED yang sering disebut juga gambar kerja merupakan gambar yang dijadikan sebagai acuan pelaksanaan proyek. Berdasarkan jenis pekerjaan gambar kerja terdiri dari gambar arsitektur, gambar struktur, dan gambar MEE. Tujuan dari gambar kerja adalah sebagai pedoman dan acuan dalam pelaksanaan pekerjaan agar bangunan yang nantinya dibangun ini sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya.

Ruang Lingkup Penyusunan DED

Konsep dasar program perencanaan pembangunan melalui pendekatan dan analisis empat aspek utama. (Foto: Pexels – Mikael Blomkvist)
Ruang lingkup penyusunan DED meliputi menyusun konsep dasar program perencanaan pembangunan melalui pendekatan dan analisis terhadap empat aspek utama. Pertama, aspek fungsional. Memuat antara lain mengenai pendekatan pelaku kegiatan di lapangan, jenis kegiatan yang akan dilakukan, serta fungsi dan kebutuhan ruang.
Kedua, aspek teknis, menjabarkan antara lain mengenai konsep sistem struktur dan sistem konstruksi yang akan dikembangkan di lapangan. Ketiga, Aspek kinerja (utilitas). Menjabarkan antara lain mengenai konsep pencahayaan, penghawaan, jaringan listrik, jaringan komunikasi, pemadam kebakaran, penangkal petir, jaringan air bersih, air kotor, pengolahan limbah, pembuangan sampah, dan jaringan transportasi yang dianggap sesuai dan mendukung jika bangunan nantinya sudah berdiri dan bisa digunakan.
Terakhir adalah aspek arsitektural. Melakukan analisis mengenai bentuk dan penampilan bangunan, penataan ruang, serta penekanan desain yang akan dikembangkan. Tak hanya itu, ruang lingkup penyusunan DED juga termasuk untuk menyusun preliminary design berupa gambar denah bangunan dan konsep utilitasnya.
Salah satu cara atau tahapan membuat DED adalah survei ke lokasi guna mengetahui keadaan di lapangan yang sebenarnya. Mau punya rumah yang harganya terjangkau tapi bagus? Survei langsung ke lokasi. Cek pilihan rumahnya di Bekasi dengan harga di bawah Rp500 jutaan di sini!

Fungsi DED

DED dapat mendeskripsikan dan menggambarkan rincian rancangan proyek. (Foto: Pexels – Andrea Piacquadio)
Fungsi utama DED adalah untuk menentukan kuantitas alias jumlah serta kualitas dari material yang dibutuhkan dalam proyek pembangunan yang dimaksud. Kualitas dan kuantitas inilah yang akan menjadi pedoman dalam pelaksanaan proyek.
Gambaran ini dapat mengarahkan hal-hal yang harus dilakukan oleh seorang kontraktor. Gambaran kerja juga berisi keterangan nama proyek, nama klien, nama arsitek, dan keterangan gambar lainnya. Setelah mendapat persetujuan dari pengguna jasa, maka DED atau gambaran kerja dapat dikatakan sebagai rancangan akhir.
Fungsi kedua dari DED adalah sebagai acuan untuk mewujudkan bentuk, letak, dan dimensi dari bangunan. Dengan adanya rincian gambaran bangunan, pekerjaan, dan spesifikasi lainnya, maka gambaran kerja atau DED dapat mendeskripsikan dan menggambarkan rincian rancangan proyek.
Fungsi penting lain dari gambar kerja adalah untuk membantu menyusun Rencana Anggaran Biaya pembangunan proyek atau yang biasa disingkat dengan RAB. setelah gambaran kerja dibuat, maka dapat diperoleh kejelasan kuantitatif untuk menghitung biaya dan waktu pelaksanaan proyek. Hal ini sangat penting karena dapat menghitung bahan yang diperlukan secara efisien dan sebagai dasar RAB.
Selain itu, gambaran kerja berfungsi untuk administrasi pelaksanaan pembangunan dan memenuhi persyaratan yuridis yang terkandung dalam dokumen pelelangan dan dokumen perjanjian/kontrak kerja konstruksi. Gambar kerja juga berfungsi untuk memberikan gambaran kepada kontraktor atau pemborong mengenai seperti apa jenis dan bentuk dari bangunan yang harus dibuat.

Cara Membuat DED

DED diawali dengan survey lokasi untuk bangunan. (Foto: Pexels – Mikael Blomkvist)
Gambar kerja atau DED termasuk tidak bisa dibuat oleh sembarang orang melainkan haru yang oleh ahlinya. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui dalam membuat DED. Misalnya diawali dengan survey lokasi untuk bangunan agar bisa tahu kondisi tanah, jarak lokasi dari pusat keramaian, mendokumentasikan keadaan lokasi dalam bentuk foto/video, dan melakukan pengukuran lahan.
Kemudian, membuat denah rencana utama dan alternatif. Lalu, membuat gambar pra-desain yang biasanya terdiri dari tampak 4 sisi, site plan, dan perspektif. Pembuatan gambar kerja dengan bagian-bagian seperti yang sudah disebutkan di atas.
Setiap bangunan mulai dari rumah hingga gedung perkantoran dan pabrik harus memiliki rencana yang matang sebelum proyek benar-benar dikerjakan. Perencanaan ini harus sangat detail dan tidak hanya mengenai biaya atau anggaran tapi juga tentang gambar kerja atau DED ini.
Tanpa gambar kerja ini, berbagai hal terkait proyek pembangunan tidak akan bisa ditentukan dengan tepat, seperti material, ukuran detail dari bangunan, jenis pekerjaan, bahkan juga alat-alat pertukangan yang dibutuhkan.

Tips Rumah247.com

DED dapat mengarahkan hal-hal yang harus dilakukan oleh seorang kontraktor. Gambaran kerja juga berisi keterangan nama proyek, nama klien, nama arsitek, dan keterangan gambar lainnya. Setelah mendapat persetujuan dari pengguna jasa, maka DED atau gambaran kerja dapat dikatakan sebagai rancangan akhir.

Isi Dokumen DED

Gambar rencana teknis ini meliputi arsitektur, struktur, mekanikal dan elektrikal, serta tata lingkungan. (Foto: Pexels – Anete Lusina)
Isi dari DED ini adalah gambar detail bangunan atau bestek bisa terdiri dari gambar rencana teknis. Gambar rencana teknis ini meliputi arsitektur, struktur, mekanikal dan elektrikal, serta tata lingkungan. Semakin baik dan lengkap gambar akan mempermudah proses pekerjaan dan mempercepat dalam penyelesaian pekerjaan konstruksi.
Rencana Anggaran Biaya atau RAB adalah perhitungan keseluruhan harga dari volume masing-masing satuan pekerjaan. RAB dibuat berdasarkan gambar. Kemudian dapat dibuat juga Daftar Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) serta spesifikasi dan harga.
Susunan dari RAB nantinya akan direview, perhitungannya dikoreksi dan diupdate harganya disesuaikan dengan harga pasar sehingga dapat menjadi Harga Perkiraan Sendiri
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini mencakup persyaratan mutu dan kuantitas material bangunan, dimensi material bangunan, prosedur pemasangan material dan persyaratan-persyaratan lain yang wajib dipenuhi oleh penyedia pekerjaan konstruksi.
RKS kemudian menjadi syarat yang harus dipenuhi penyedia sehingga dapat dimasukan ke dalam Standar Dokumen Pengadaan (SDP).

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,910FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles