Download Aplikasi Rumah247

CSS: Konsumen Properti Menginginkan Rumah dengan Fitur Ramah Lingkungan

Rumah ramah lingkungan

Memasuki dekade 2020-an, gejala perubahan iklim makin tampak nyata. Gelombang panas hingga banjir bandang menimpa manusia di berbagai belahan dunia. Masalah sampah dan kebakaran hutan juga terjadi di mana-mana.

Situasi ini mendorong banyak perubahan, tak terkecuali di sektor properti. Developer yang menawarkan hunian berkelanjutan (sustainable living) mulai menjamur di banyak tempat. Begitu pula dengan konsumen yang mulai sadar akan pentingnya bermacam-macam fitur ramah lingkungan alias green feature pada rumah atau apartemen incaran mereka.

Sebanyak sembilan dari sepuluh responden Rumah247.com Consumer Sentiment Survey (CSS) H2 2021 merasa fitur-fitur ramah lingkungan pada rumah atau apartemen yang mereka akan beli sangat penting.

Kesadaran akan sustainable living itu muncul setelah konsumen merasakan manfaat dari berbagai fitur ramah lingkungan yang ditawarkan pada hunian-hunian green, seperti diutarakan oleh seorang penyewa properti asal Bali. Menurutnya, selain punya sumbangsih terhadap alam, green feature pada rumah pun dapat mengurangi pengeluaran yang tidak perlu.

“Saya sebenarnya bergabung dalam sebuah kelompok di Sanur, ‘Hidden Bali, semacam Go Green Sanur’. Setiap bulannya, kami berkeliling di pantai dan mengumpulkan sampah. Saya sangat menyukai ide tersebut (rumah ramah lingkungan). Karena pada akhirnya, Anda bisa mengirit lebih banyak. Bahkan, mungkin saja sebenarnya saya tidak perlu bayar listrik maupun bahan bakar,” kata responden laki-laki berusia 36 tahun itu.

Pemakaian listrik menjadi masalah yang paling diperhatikan oleh konsumen properti di Indonesia. Dari 1.031 responden Rumah247.com Consumer Sentiment Survey (CSS) H2 2021, sebanyak 48% di antaranya mementingkan rumah dengan fitur yang dapat mengurangi penggunaan listrik.

Selain itu, konsumen juga senang jika dapat bepergian tanpa menggunakan kendaraan pribadi bermotor seperti mobil atau motor. Dua dari lima responden menginginkan hunian yang lokasinya mudah dijangkau dengan transportasi publik demi mengurangi dampak-dampak ketergantungan akan kendaraan pribadi, seperti polusi udara dan kebisingan.

Jika harus membayar lebih untuk mendapatkan apartemen atau rumah ramah lingkungan, hampir sepertiga dari responden Rumah247.com Consumer Sentiment Survey (CSS) H2 2021 mengaku tidak keberatan. Sebanyak 54% responden lainnya mengatakan masih menimbang-nimbang lagi saat memilih properti dengan fitur ramah lingkungan, kalau harus menguras dompet lebih dalam.

Mereka menyadari, fitur tambahan dalam setiap barang yang dibeli tentu punya harga tersendiri, termasuk rumah ramah lingkungan. Salah satu responden mengaku tidak masalah jika harus membayar lebih “karena gaya hidup berkelanjutan seperti keamanan, ramah lingkungan, smart living, semuanya penting bagi kami.”

“Jika kami mau sesuatu yang baik, tentu ada biaya yang harus dibayar,” ucap seorang responden wanita yang merupakan pemilik properti berusia 50 tahun.

Kesiapan membayar lebih atas rumah ramah lingkungan yang mereka beli paling banyak muncul dari golongan usia termuda. Satu dari tiga responden Rumah247.com Consumer Sentiment Survey (CSS) H2 2021 yang berusia 22-29 menyatakan tidak keberatan akan setiap biaya yang harus dikeluarkan demi mendapatkan jenis rumah tersebut

Sementara itu, konsumen yang berusia antara 40-59 tahun cenderung menolak untuk merogoh kocek lebih dalam hanya karena terdapat fitur yang tergolong aman dan ramah lingkungan pada rumah ataupun apartemen yang akan mereka beli.

Responden berusia 40-49 tahun menjadi yang paling keberatan akan biaya tambahan ini. Hanya 19% responden dari kalangan tersebut yang mau membayar lebih mahal untuk rumah ramah lingkungan.

Adapun bagi kelompok usia 50-59 tahun, rumah dengan harga yang sedikit lebih mahal sebenarnya masih menjadi preferensi buat 31% responden di antaranya. Namun, angka penolakannya pun menjadi yang paling tinggi dibandingkan kelompok usia lain, yakni meliputi 25% responden.

Warga kelas menengah menjadi kelompok yang paling menyadari akan pentingnya apartemen atau rumah ramah lingkungan. Sebanyak 33% responden Rumah247.com Consumer Sentiment Survey (CSS) H2 2021 dari kalangan menengah menginginkan fitur ramah lingkungan pada properti yang mereka beli, sekalipun harus mengorek kantong lebih dalam. Hanya satu dari sepuluh responden berpendapatan menengah yang menolak membayar lebih mahal.

Di sisi lain, masyarakat yang berpendapatan lebih rendah cenderung menolak untuk membeli rumah ramah lingkungan jika harganya lebih mahal. Meski tetap lebih banyak yang bersedia, yaitu 26% dari total responden kalangan bawah, rasa keberatan di kelompok ini tetap menjadi yang tertinggi dibandingkan kelompok lain, yakni meliputi 21% responden.

Dengan begitu, apartemen atau rumah ramah lingkungan sebenarnya lebih banyak diincar oleh generasi muda dari kalangan menengah.

Sumber: BPS, 2021

Masyarakat Indonesia sendiri saat ini didominasi oleh kelompok usia 20-29 tahun. Berdasarkan Sensus Penduduk 2020, kalangan yang termasuk generasi milenial itu meliputi 17% dari total 270 juta penduduk Indonesia. Artinya, properti dengan green feature seperti rumah ramah lingkungan kini memiliki pasar yang cukup besar. Apalagi populasi kalangan menengah di Indonesia cukup mendominasi.

Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah247.com

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,910FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles