Rumah247.com – Sudah sembilan bulan pandemi COVID-19 berlangsung dengan dampak yang beragam terhadap industri properti nasional. Melalui Consumer Sentiment Study H1 2020 yang dilakukan pada akhir tahun 2020 hingga awal 2021, Rumah247.com menangkap sentimen dari konsumen properti terkait pandemi. Seperti apa?
Di Masa Pandemi, Kepuasan Terhadap Iklim Properti Tetap Tinggi
Justru di masa pandemi ini, Rumah247.com Consumer Sentiment Index mencatatkan angka tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Consumer Sentiment Index ini merangkum persepsi responden terhadap sejumlah indikator seperti upaya Pemerintah dalam membantu masyarakat memiliki hunian, iklim properti, dan kemudahan mendapatkan pembiayaan.
Sementara itu, tingkat kepuasan responden terhadap iklim properti saat ini terus meningkat. Hampir setiap tiga dari empat responden mengaku merasa puas dengan iklim properti saat ini. Jumlah ini adalah yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
Tren Penundaan Rencana Pembelian Properti Turun
Dari 1078 responden yang berpartisipasi dalam survei yang diselenggarakan oleh Rumah247.com, sebanyak 52% responden mengaku menunda rencana pembelian propertinya. Meski besar, jumlah ini turun dari periode sebelumnya di mana 60% responden menunda rencana pembelian properti.
Situasi pandemi ini membuat konsumen juga merasa kesulitan untuk melihat properti incaran mereka secara langsung. Ini diakui pula oleh hampir separuh responden.
Jumlah penderita COVID-19 yang terus meningkat rupanya membuat responden semakin was-was. Hal ini memengaruhi preferensi mereka soal lokasi. Setiap satu dari dua responden mengaku menghindari kawasan zona merah atau kawasan yang memiliki jumlah penderita COVID-19 tinggi.
“Semakin hari, pandemi ini semakin menyeramkan. Semakin banyak orang di sekitar saya yang terjangkit COVID-19, ini membuat saya sangat berhati-hati terkait zona di mana properti yang dijual berada. Misalnya, area yang saya tinggali saat ini masih termasuk zona hijau. Tetapi area lain sudah masuk zona merah bahkan hitam. Ini jelas memengaruhi keputusan saya (dalam membeli properti),” ujar salah seorang responden yang juga investor properti.
Dampak pandemi rupanya membuat investor mengambil langkah wait-and-see. Lebih dari separuh responden yang berstatus sebagai investor mengaku menunda rencana investasi mereka hingga batas waktu yang belum ditentukan. Meski demikian, masih ada satu dari empat orang responden yang justru melihat situasi pandemi sebagai peluang investasi.
Lebih Banyak Tinggal Di Rumah Jadi Ingin Punya Rumah Sendiri dan Tinggalkan Jakarta
Situasi pandemi yang memaksa responden lebih banyak meluangkan waktu di rumah rupanya memberikan sudut pandang baru terhadap responden. Kalau biasanya orang lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah dan menganggap rumah hanya tempat untuk beristirahat, kini mereka menjadi lebih sadar akan pentingnya memiliki tempat tinggal yang lebih berkualitas. Ini terlihat dari hasil survei yang dilakukan Rumah247.com.
Satu dari tiga responden mengaku menjadi ingin memiliki rumah sendiri, sementara setiap satu dari empat mengaku ingin merenovasi rumahnya. Sejumlah responden bahkan merasa ingin pindah rumah di masa pandemi ini.
Selain membuat orang menjadi ingin memiliki hunian yang lebih berkualitas, pandemi juga memberikan sudut pandang baru dari sisi pekerjaan. Tren baru yang muncul di masa pandemi adalah tren bekerja dari rumah atau yang lebih sering disebutkan sebagai WFH (work from home). Tren ini membuat orang menjadi sadar bahwa bekerja tidak harus di kantor. Bahkan, bekerja tidak harus di kota besar yang hiruk pikuk.
Lebih dari separuh responden yang bekerja di Jabodetabek mengaku berniat keluar dari wilayah Jabodetabek setelah menjalani sistem kerja WFH sepanjang masa pandemi ini. Selain Jawa Barat, tujuan lain bagi mereka yang berniat keluar dari Jakarta jika bisa tetap WFH untuk seterusnya adalah Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Bali.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah247.com.
