Rumah247.com – Selain resume dan application letter, portofolio kerap jadi pertimbangan perusahaan dalam menyeleksi kandidat pelamar pada beberapa jenis pekerjaan. Perekrut menempatkan portofolio sebagai pembeda mana kandidat yang layak dipanggil untuk tahap seleksi lanjutan.
Memahami bagaimana cara membuat portofolio akan memperbesar peluang Anda diterima bekerja. Artikel ini akan membahas beberapa hal berikut.
Portofolio Adalah
Cara Membuat Portofolio yang Benar di Rumah Sendiri
5 Contoh Portofolio
Tips Membuat Portofolio Agar Keterima Kerja
Portofolio Adalah
Portofolio adalah kumpulan material yang menunjukkan keterampilan, kualifikasi, pendidikan, pelatihan, dan pengalaman Anda. Dalam portofolio, Anda bisa memaparkan seperti apa kepribadian dan etos kerja terkait profesi yang dijalani.
Boleh dibilang, portofolio menjadi cara terbaik untuk merepresentasikan apa yang telah Anda lakukan selama ini. Memang tidak semua perusahaan dan posisi membutuhkan portofolio. Namun, portofolio yang kuat akan memberi nilai plus yang membuat Anda berbeda dari kandidat pelamar lainnya.
Dalam dunia kerja, portofolio umumnya dibutuhkan saat seseorang melamar posisi pekerjaan di bidang seni, desain, penerbitan, dan teknologi. Beberapa jenis pekerjaan yang mengharuskan Anda punya portofolio antara lain desainer grafis, software developer, penulis, editor, desainer grafis, videografer, model, seniman, dan creative director.
Dengan membawa portofolio, Anda membantu proses wawancara berjalan lebih efektif. Sebagai contoh, Anda bisa menjadikan portofolio sebagai referensi saat menjawab pertanyaan mengenai pencapaian atau hasil karya selama ini. Pendek kata, portofolio yang baik harus mampu “berbicara” pada perekrut tentang informasi dan contoh karya Anda.
Cara Membuat Portofolio yang Benar di Rumah Sendiri
Membuat portofolio yang impresif dapat mencuri perhatian perekrut. Tentu saja ini tujuan semua pelamar kerja supaya bisa masuk tahap seleksi kerja berikutnya. Oleh karena itu, kumpulkan semua karya buatan Anda dan putuskan kemudian mana saja yang layak masuk dalam portofolio.
Portofolio harus menjadi sarana Anda unjuk diri terkait keterampilan, keahlian, dan pengalaman selama berkarier dalam bidang tertentu. Menyusun portofolio dengan benar akan membantu perekrut mengenali diri Anda lebih dalam. Cara membuat portofolio yang baik harus memuat 5 bagian berikut, seperti dilansir dari laman Clarke University.
1. Pernyataan keaslian
Awali portofolio dengan pernyataan bahwa apa yang ditampilkan dalam dokumen ini asli karya pribadi dan bersifat rahasia. Artinya, semua materi tersebut tidak boleh disalin atau diduplikasi untuk kepentingan apa pun tanpa seizin Anda sebagai pemilik karya.
2. Filosofi kerja
Tuliskan juga deskripsi singkat mengenai nilai-nilai yang Anda pegang terkait industri yang digeluti. Misalnya, Anda bekerja sebagai seorang fashion designer. Dalam mendesain pakaian, Anda selalu melibatkan unsur budaya tradisional Indonesia, seperti kain batik dan kain ulos. Begitu juga saat pakaian diproduksi, Anda hanya memakai material kain yang ramah lingkungan (eco-friendly).
3. Tujuan profesional dalam berkarier
Cantumkan dengan jelas, apa yang ingin dicapai dalam waktu lima tahun ke depan? Anda bisa menulis seperti apa visi misi dan target jangka pendek maupun panjang dalam portofolio.
4. Resume
Apabila portofolio berbentuk hard copy, sisipkan satu halaman resume di dalamnya. Jika Anda memilih bentuk online, sematkan link resume pada portofolio supaya perekrut bisa download sewaktu-waktu.
5. Keterampilan yang dimiliki dan contoh karya
Coba identifikasikan tiga sampai lima keterampilan diri Anda yang dinilai penting bagi karier saat ini. Contoh, sebagai seorang desainer grafis, Anda boleh menulis beberapa keahlian berikut, yaitu pembuatan ilustrasi dan desain, penguasaan beberapa software pengolahan gambar, dan keterampilan berkomunikasi.
Dalam portofolio tampilkan beberapa contoh portofolio terkait keahlian yang dimiliki. Misalnya, desain untuk poster atau iklan, ilustrasi buku, hasil karya memakai software grafis berbasis vektor, dan karya lain yang pernah dipublikasikan.
Tips Rumah247.com
Cukup pilih beberapa keterampilan yang benar-benar Anda kuasai. Usahakan isi portofolio tersebut relevan dengan posisi pekerjaan yang hendak dilamar. [
5 Contoh Portofolio
Saat ini portofolio online lebih digemari karena membuat Anda leluasa menampilkan karya terbaik dari hasil kerja selama ini. Selain itu, keberadaan portofolio online di web juga lebih mudah diakses perekrut. Sebagian besar sosok tersohor jagat dunia maya memilih membuat website pribadi untuk merekam jejak karya mereka.
Jika Anda baru memulai membangun portofolio, terdapat beberapa website yang menawarkan layanan portofolio digital gratis sesuai bidang kerjanya. Untuk penulis freelance bisa melirik Journo Portfolio atau membangun WordPress sebagai blog yang memajang hasil tulisan terbaik Anda.
Bagi desainer, apa pun yang Anda rancang, website seperti Behance, Adobe Portfolio, dan Crevado jadi etalase menarik untuk “menjual” karya. Untuk fotografer, Flickr dan Portfoliobox punya galeri foto dengan sentuhan profesional yang bisa memikat perekrut. Ingin lebih praktis? Coba maksimalkan akun media sosial seperti Instagram, Facebook, dan YouTube untuk menampilkan karya pribadi Anda.
Berikut 5 contoh portofolio online yang bisa Anda jadikan inspirasi:
1. Gary Vaynerchuk
Contoh situs portofolio Gary Vaynerchuk. (Foto: Garyvaynerchuk.com)
Sebagai seorang entrepreneur, podcaster, dan CEO agensi digital VaynerMedia, ia dikenal tegas, berani, dan sosok pemimpin bertanggung jawab. Pada halaman utama website miliknya, sebuah video tampil menunjukkan gaya sang CEO saat berada di depan ratusan pekerja perusahaannya. Anda bisa belajar bagaimana video yang tepat bisa menggambarkan sosok Gary yang berwibawa dan karismatik.
2. John Green
Contoh Portofolio John Green. (Foto: Johngreenbooks.com)
Penulis novel laris ini memberikan tampilan website portofolio ringkas sekaligus memotret pencapaian apa yang pernah diraihnya. Dalam satu paragraf, ia memberikan Anda semua informasi tersebut, termasuk link menuju buku-bukunya dan online project yang sedang berlangsung. Ringkasan demikian membantu pengunjung menerima semua informasi dalam satu waktu, sekaligus membuat mereka tertarik untuk mengetahui Anda lebih jauh.
3. Matthew Barby
Contoh portofolio Matthew Barby. (Foto: Mhb.xyz)
Tertarik belajar SEO alias Search Engine Optimization? Coba intip website Mattew Barby. Pada halaman utama website, ia sukses tampil sebagai seorang profesional dengan mencantumkan tagline “Learn SEO from a Pro” pada foto dirinya. Tentu bukan sekadar tagline karena ia punya segudang tutorial SEO yang menunjukkan kapasitas diri Mathew sebagai pakar SEO.
Dikenal sebagai artis, fotografer, konsultan media sosial, dan traveler, Tasha Meys menjadikan website sebagai portofolio semua karyanya. Tampil dengan warna manis, Anda bisa belajar bagaimana Tasha membangun sebuah nama brand yang unik, yaitu “Tastefully Tash.” Nama tersebut sekaligus mewakili bagaimana cara ia mengerjakan proyek profesionalnya.
5. Andrew Huang
Contoh portofolio Andrew Huang. (Foto: Andrewhuang.com)
Berprofesi sebagai musisi, produser, dan YouTuber, Andrew Huang menampilkan diri dalam balutan foto unik dan tagline menonjol, “Andrew is music.” Foto dirinya menciptakan kesan ia sosok unik, kreatif, dan berani tampil berbeda. Dari sini Anda bisa melihat bagaimana sebuah foto pun bisa menunjukkan kepribadian diri dan berbicara banyak saat disisipkan dalam portofolio.
Tips Membuat Portofolio Agar Keterima Kerja
Anda sudah tahu apa saja yang perlu dimuat dalam portofolio. Inspirasi portofolio online pun telah dikantongi. Sekarang waktunya menyimak tips cara membuat portofolio agar memperbesar peluang Anda diterima bekerja, berikut ini.
1. Tampilkan contoh karya terbaik
Membuat portofolio profesional tak lengkap tanpa kumpulan contoh karya terbaik yang pernah Anda buat. Pilih karya mana yang paling mewakili keahlian Anda. Boleh juga sertakan proyek yang sedang berjalan. Poin terpenting, hasil kerja itu adalah buah karya Anda pribadi, bukan meniru karya orang lain.
2. Cantumkan foto diri saat bekerja
Pentingnya dokumentasi proses berkarya terasa pada bagian ini. Ketika Anda tengah mengerjakan suatu proyek, jangan lupa mendokumentasikan proses pengerjaannya. Satu foto bisa berbicara ribuan kata. Tanpa memaparkan panjang lebar, perekrut sudah bisa menilai bagaimana cara Anda bekerja dan berkreasi.
3. Masukkan informasi mengenai klien terdahulu
Anda pernah bekerja dengan klien ternama? Jangan ragu mencantumkannya dalam portofolio. Kerja sama dengan klien penting menunjukkan kredibilitas diri Anda sebagai seseorang yang ahli dalam bidangnya. Cara ini juga membangun kesan pada perekrut bahwa Anda telah berpengalaman menangani klien-klien penting.
4. Tambahkan testimoni klien
Testimoni klien terdahulu juga bisa Anda masukkan sebagai bagian dari portofolio. Para perekrut pun bisa melihat bagaimana kinerja Anda dalam menyelesaikan berbagai proyek yang pernah diambil. Tentu ini menciptakan kesan positif bagi sosok Anda di mata perekrut.
5. Peragakan keterampilan Anda
Jika keahlian Anda meliputi bidang teknologi komputer, penulisan, ilustrasi, videografi dan fotografi, coba peragakan keterampilan tersebut. Lakukan dengan cara mencantumkan link video karya Anda supaya perekrut dapat mengaksesnya sendiri. Contoh, masukkan link hasil garapan video musik yang pernah dibuat, link tulisan atau buku yang sudah diterbitkan, atau beberapa video event yang pernah ditangani.
6. Buat portofolio tampak profesional
Kuncinya ciptakan alur portofolio yang jelas, tertata rapi, dan ringkas agar perekrut tahu Anda serius melamar pekerjaan tersebut. Pastikan Anda sudah menyimpan salinan setiap hasil kerja. Lakukan pembaruan portofolio secara berkala agar contoh karya yang ditampilkan dapat merepresentasikan perkembangan diri Anda sebagai seorang profesional dari waktu ke waktu.