Rumah247.com – Contoh limbah domestik adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoran manusia. Pengolahan limbah rumah tangga yang tepat sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya pencemaran terhadap lingkungan. Adapun pengolahan limbah rumah tangga yang baik disesuaikan dengan jenis limbah rumah tangga yang dihasilkan.
Daerah perkotaan dengan jumlah penduduk yang padat, memiliki permasalahan pada pembuangan limbah rumah tangga. Permukiman padat di perkotaan banyak yang tidak dilengkapi dengan sumur resapan untuk mengolah kembali air ataupun mengendapkan limbah cair rumah tangga yang dihasilkan dari berbagai aktivitas.
Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai limbah rumah tangga dan cara mengelolanya dengan tepat dalam 4 sesi diantaranya:
Contoh Limbah Domestik yang Bisa Berbahaya
Dampak dari Bahayanya Limbah Rumah Tangga
Cara Mengelola Limbah Rumah Tangga agar Tidak Mencemari Lingkungan
Contoh Limbah Domestik yang Bisa Berbahaya
Terdapat 3 jenis limbah rumah tangga yang berbahaya bagi lingkungan. Yang pertama adalah limbah padat. Berikut conoth limbah domestik yang merupakan limbah padat antara lain:
1. Sampah Organik
Sampah organik adalah contoh limbah domestik yang bisa terurai dengan sendirinya karena bisa membusuk misalnya sisa makanan, sayuran, buah – buahan, nasi, dan sebagainya. Dampak dari pembuangan limbah organik yang mengandung protein akan menghasilkan bau yang tidak busuk dan menyebabkan eutrofikasi atau menjadikan perairan terlalu subur sehingga terjadi ledakan jumlah alga dan fitoplankton yang saling berebut mendapat cahaya untuk fotosintesis.
2. Sampah Anorganik
Sampah Anorganik adalah contoh limbah domestik yang tidak bisa atau sulit diuraikan oleh proses biologi misalnya plastik, kaca yang bersumber dari peralatan rumah tangga, alumunium, kaleng, styrofoam. Akibat dari menumpuknya limbah seperti ini akan mengganggu pemandangan serta akan mencemari tanah.
Yang kedua adalah contoh limbah domestik yang merupakan limbah air. Limbah air dihasilkan dari kegiatan mandi dan mencuci yang dilakukan rumah tangga, restoran, penginapan, mall dan lainnya seperti air bekas cucian pakaian atau alat makan, air bekas mandi, sisa makanan berwujud cair dan lain – lain.
Dan yang terakhir adalah limbah yang merupakan kotoran yang dihasilkan manusia seperti tinja dan urine. Jika tidak dikelola dengan baik, kotoran manusia dapat mengganggu keseimbangan ekosistem tanah, air, udara karena pencemaran ekosistem yang diakibatkan oleh berbagai jenis bahan pencemar biologis, kimiawi, maupun fisik yang terdapat pada tinja dan urin.
Dampak dari Bahayanya Limbah Rumah Tangga
Dilansir dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, pembuangan limbah rumah tangga memiliki berbagai dampak. Dari aspek kesehatan, air limbah yang berasal toilet mengandung bakteri E.Coli yang dapat menyebabkan penyakit perut seperti typhus, diare, kolera.
Bila tidak diolah secara memadai, limbah toilet bisa merembes ke dalam sumur (apalagi bila jarak antara sumur dan septic tank tidak sesuai baku mutu, seperti yang banyak ditemukan di permukiman padat). Bila air sumur yang sudah tercemar tersebut dimasak, bakteri akan mati, tetapi bakteri tetap dapat menyebar melalui proses lain, seperti; cuci piring, mandi, gosok gigi, wudhu dan kegiatan penggunaan air sumur lainnya tanpa melalui proses memasak.
Dari aspek lingkungan, jenis limbah tertentu, seperti limbah cuci mengandung bahan kimia deterjen yang dapat mempengaruhi tingkat keasaman tanah. Limbah dengan kandungan bahan kimia yang dibuang ke sungai dapat mematikan tumbuhan dan hewan tertentu yang hidup di sungai.
Keadaan ini dapat merusak ekologi sungai secara keseluruhan dalam waktu yang berkelanjutan.Air mengandung kadar oksigen, dan bisa berkurang saat ada komponen lain masuk ke dalamnya. Jika kadar oksigen di dalam air berkurang, maka kualitas air bisa dikatakan buruk.
Tips Rumah247.com
Pisahkanlah sampah baterai karena sangat berbahaya bagi lingkungan dan perlu diolah dengan benar agar tidak mencemari lebih lanjut.
Di dalam air terdapat ekosistem yang harus dijaga keseimbangannya.Jika air tercemar limbah seperti sampah ataupun bahan kimia, hal ini akan mengganggu makhluk hidup yang hidup di dalamnya. Tidak hanya hewan-hewan yang hidup di dalamnya, tumbuhan air pun akan terganggu produktivitasnya karena air berguna sebagai pembentuk protoplasma yang berperan dalam proses transpirasi dan fotosintesis. Dan dari aspek estetika, limbah yang tidak diolah dapat menimbulkan masalah bau yang tidak sedap dan menghadirkan lingkungan yang tidak elok dipandang.
Jangan disepelekan. Sebab limbah rumah tangga bisa berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan orang sekitar. Agar lingkungan asri dan sehat, lakukan pemanfaatan limbah tersebut. Rumah.com berikan rekomendasi hunian sejuk dan asri di Bandung di bawah Rp700 jutaan.
Cara Mengelola Limbah Domestik agar Tidak Mencemari Lingkungan
Dilansir dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya, ada beberapa cara untuk mengelola Limbah rumah tangga. Untuk limbah padat, berikut bentuk pengelolaan yang dianjurkan:
1. Pemilihan
Pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan mengadakan pemilahan sampah organik dan sampah anorganik oleh setiap rumah tangga. Bagi rumah tangga yang memiliki lahan, dapat mengolah sampah basah menjadi kompos yang berguna untuk tanaman, sedangkan untuk sampah kering seperti kertas, botol, plastik dan kaleng, sebelum dibuang sebaiknya dipilah dulu, dikarenakan sampah tersebut ada yang dapat didaur ulang atau digunakan kembali, bisa juga diberikan kepada pemulung dan yang tidak bisa dipakai kembali dapat dibuang.
2. Pewadahan
Setiap keluarga menyediakan pewadahan, wadah ditempatkan di halaman depan rumah atau di pinggir jalan sehingga mempermudah pada saat pengumpulan dan pengangkutan. Maksud dari pewadahan sampah ini adalah untuk memisahkan sampah menurut bahannya, agar memudahkan dalam proses pengolahan selanjutnya.
Pewadahan yang merupakan suatu cara penampungan sampah untuk sementara sebelum dipindahkan ke Tempat Pembuangan Sementara. Untuk mencegah terjadinya kebocoran atau menimbulkan bau sehingga mengganggu lingkungan dan pernafasan, maka semua sampah harus disimpan dalam wadah yang tertutup, tidak mudah rusak dan kedap air, mudah dan cepat dikosongkan serta diangkut, ekonomis dan mudah diperoleh.
3. Pengumpulan
Untuk menangani masalah persampahan yang bersumber dari rumah tangga, sampah dikumpulkan oleh petugas kebersihan yang mendatangi sumber sampah dan diangkut ke Tempat Pembuangan Sementara. Pola pengumpulan lain yang menjadi alternatif adalah pola Komunal Langsung (kegiatan pengambilan sampah dari masing – masing titik komunal dan diangkut langsung ke Tempat Pembuangan Akhir tanpa melalui kegiatan pemindahan).
4. Penangan Sampah dengan Konsep 3R
Upaya penanganan diharapkan dapat mengurangi jumlah sampah secara signifikan mulai dari sumbernya sampai sampai ke tempat pembuangan akhir. Ada beberapa cara menangani pengurangan sampah yang lebih dikenal dengan prinsip 3R meliputi kegiatan reduce, reuse, recycle.
Untuk limbah cair, pengolahan air limbah rumah tangga dapat dilakukan dengan membuat saluran air kotor dan bak peresapan dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya baik air di permukaan tanah maupun air di bawah permukaan tanah.
Tidak mengotori permukaan tanah.
Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah.
Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lain.
Tidak menimbulkan bau yang mengganggu.
Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah didapat dan murah.
Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 10 m.
Pengelolaan limbah rumah tangga yang paling sederhana dengan menggunakan pasir dan benda – benda terapung melalui bak penangkap pasir dan saringan. Benda yang melayang dapat dihilangkan oleh bak pengendap yang dibuat khusus untuk menghilangkan minyak dan lemak. Lumpur dari bak pengendap pertama dibuat stabil dalam bak pembusukan lumpur, dimana lumpur menjadi semakin pekat dan stabil, kemudian dikeringkan dan dibuang.
Pengelolaan sekunder dibuat untuk menghilangkan zat organik melalui oksidasi dengan menggunakan saringan khusus. Pengelolaan secara tersier hanya untuk membersihkan saja. Cara pengelolaan yang digunakan tergantung keadaan setempat seperti sinar matahari. Suhu yang tinggi dapat dimanfaatkan.
Untuk kotoran yang dihasilkan manusia seperti tinja dan urine, dengan membangun jamban. Jamban yang sehat adalah suatu cara pembuangan air kotoran manusia agar air kotoran tersebut tidak mengganggu kesehatan dan lingkungan. Kemudian dibuat septic tank yang dihubungkan dengan saluran pipa.
Demikian pembahasan mengenai limbah rumah tangga. Semoga artikel ini menambah wawasan anda tentang betapa pentingnya mengelola limbah rumah tangga demi terjaganya ekosistem sehingga rumah anda terhindar dari bencana alam.