Download Aplikasi Rumah247

Cerita Rumah Winda: Survei Sekali Langsung Beli, Pertimbangkan Harga Rumah yang Terus Naik Tinggi

Rumah adalah tempat ternyaman yang merefleksikan diri, tempat ternyaman menjadi diri sendiri. Rumah bukan soal ukuran, tapi tentang kebahagiaan dan kenyamanan.” – Cerita Rumah Winda
Berbeda dari kebanyakan orang yang lama menimbang dan memilih sebelum membeli rumah pertama, Winda dan suaminya Rizky sebaliknya, malah sat set. Cukup satu kali survei rumah, Winda langsung jatuh hati pada pandangan pertama. Karena suami menyetujui, mereka pun langsung memproses pembelian rumah tersebut.
Sejak 2020, mereka menempati rumah yang masuk wilayah Kabupaten Bogor dengan luas lahan 72 meter persegi dan luas bangunan 45 meter persegi, aslinya luas bangunan standar hanya 36 meter persegi. Mengingat proses pencarian dan pembelian rumahnya yang cepat, mereka cukup puas dengan rumah yang didapatkan. Namun setelah menempatinya beberapa lama, mereka menemukan hal-hal yang dianggap sebagai kekurangan.
“Terus terang, dulu kami masih kurang wawasan seputar pembelian rumah. Karena itu, sekarang saya mulai sering browsing artikel di situs perumahan, termasuk juga laman panduan properti di Rumah247.com untuk mendapatkan lebih banyak informasi.
Apalagi, kami punya target untuk membeli rumah kedua beberapa tahun lagi,” tutur Winda.
Mau punya rumah di area yang masih asri dan segar, harganya terjangkau, namun potensial seperti rumah Farid di Bogor, Jawa Barat? Temukan pilihan rumahnya dengan harga di bawah Rp500 jutaan di sini!

Cerita Rumah Winda: Cari Rumah dengan Akses KRL Tanpa Transit, ke Kantor Tidak Sulit

ah Winda: Cari Rumah dengan Akses KRL Tanpa Transit
Setelah menikah pada 2018, Winda dan Rizky tinggal di tempat kos di daerah Bukit Duri, Jakarta Selatan, yang dekat dari kantor lama Winda di KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat. Delapan bulan kemudian, mereka menyewa sebuah rumah di Pancoran, Jakarta Selatan.
Sebenarnya dulu sebelum menikah, Winda pernah melihat-lihat dan meminta brosur rumah di daerah Ceger, Jakarta Timur. Namun saat itu, ia belum serius mempertimbangkan dan hanya mencari tahu kisaran harga rumah. Setelah menikah dan dikaruniai anak pertama, Winda dan Rizky barulah mulai serius mencari rumah.
Winda aktif melihat-lihat informasi rumah di Instagram. Beberapa kali, ia juga dihampiri oleh staf marketing perumahan yang sedang pameran di mal. Namun Winda kurang berminat karena wilayah yang ditawarkan adalah Cibubur dan Bekasi.

rumah247.com

Ketahui Potensi Kabupaten Bogor dan Area lainnya Lewat AreaInsider

“Sebenarnya Cibubur menarik, tapi sayang tidak ada akses KRL. Walaupun kami punya mobil, tapi jalanannya macet. Sementara di Bekasi ada KRL, tapi suami harus turun di stasiun transit dulu jika harus ke kantornya. Padahal, transit itu memakan waktu,” jelas Winda.
Suatu hari, Winda menemukan info rumah dijual di sebuah perumahan di Kabupaten Bogor. Ia mendapatkannya saat browsing rumah-rumah di Instagram. Hatinya langsung tertarik melihat foto rumah yang ditawarkan. Winda langsung membuka situs perumahan tersebut dan merencanakan untuk segera datang dan melihat langsung perumahannya.

Cerita Rumah Winda: Beli Rumah karena Akses KRL, Gaya Skandinavia, Pengembang Ternama

Cerita Rumah Winda: Akses Kereta, Gaya Skandinavia, Pengembang Ternama
Rumah yang mereka survei terletak di perumahan lama yang berisi ratusan rumah. Namun rumah yang ditawarkan terletak di blok belakang. Sebelumnya, blok belakang itu hanya lahan kosong. Pengembang lalu membangun tiga blok baru berisi 60 rumah dengan tampilan dan fasad yang berbeda dari rumah-rumah lama di sana.
“Rumah-rumah baru ini sama luasnya dengan rumah lama. Orang sering menyebutnya cluster, tapi sebenarnya bukan, karena masih menyatu dengan perumahan lama dan tidak punya gate khusus,” jelas Winda.
Ketika melihat rumah yang ditawarkan, Winda langsung jatuh hati pada pandangan pertama. Terutama karena rumah itu memakai model atap pelana. Selama ini ia memang sering browsing akun rumah luar negeri dan menyukai rumah-rumah beratap pelana. Apalagi, unsur kayu pada fasadnya memberikan sentuhan gaya Skandinavia.
Walau langsung klik melihat rumahnya, tapi ada faktor-faktor lain yang membuat Winda dan suami semakin yakin memutuskan untuk membelinya. Rumah itu ternyata memenuhi kriteria-kriteria yang telah mereka tetapkan.
“Kriteria pertama, ada akses KRL dari Bogor. Berbeda dari KRL dari Bekasi, suami tak perlu turun di stasiun transit saat pergi dan pulang kantor. Kedua, pengembangnya terpercaya dan rumah ini sudah jadi, bukan rumah inden. Jadi kami lebih yakin. Selain itu, rumah ini dekat dari masjid. Sekolah dan mal juga tak jauh dari kompleks,” ujar Winda mantap.

Cerita Rumah Winda: Perumahan Nyaman Tapi Jauh dari Sekolah Swasta Incaran

Cerita Rumah Winda: Perumahan Nyaman Tapi Jauh dari Sekolah Swasta Incaran
Rumah di Kabupaten Bogor ini adalah hunian pertama yang disurvei oleh Winda dan Rizky. Tentu saja, sebenarnya mereka bisa saja mencari pilihan lain dan membandingkan dahulu dengan rumah-rumah lain. Namun Winda ingin cepat memiliki rumah. Apalagi, karena harga rumah ini sesuai bujet mereka.
“Sebenarnya area yang kami incar adalah Jakarta, tapi apa boleh buat, ternyata bujetnya lebih cocok untuk Kabupaten Bogor. Di sini kami bisa mendapatkan rumah dengan luas tanah 72 meter persegi harga di bawah satu miliar. Sementara rumah dengan luas yang sama di Bekasi dan Cibubur harga rumahnya sudah lebih dari satu miliar,” jelas Winda.
Winda takut jika harga rumah naik lagi jika ia menunda membeli. Apalagi, ia memang ingin tinggal di kompleks yang punya one gate system dan CCTV seperti perumahan ini. Udara Bogor yang sejuk serta air tanah yang bersih juga menjadi pertimbangannya. Selain itu, ada kakaknya yang tinggal di area Kabupaten Bogor juga.
Review Properti: Review Mendalam, Jujur, dan Independen untuk Pilihan Perumahan Baru dan Area Sekitarnya

Review Properti: Review Mendalam, Jujur, dan Independen untuk Pilihan Perumahan Baru dan Area Sekitarnya

“Kata orang, beli rumah itu seperti mencari jodoh. Kebetulan langsung dapat yang kami suka, jadi ambil sajalah. Daripada survei sana-sini malah jadi galau,” kata Winda.
Namun ada dua hal yang belakangan disesali Winda. Pertama, rumahnya jauh dari sekolah swasta yang diincarnya untuk anak. Sekolah itu ada di kota Bogor dan waktu tempuh ke sana 45 menit. Kedua, ia menyesal memilih rumah yang terjepit di antara dua rumah lain. Sisi tembok yang menempel dengan tembok tetangga kerap lembap dan terkelupas.

Cerita Rumah Winda: Tak Ingin Lama Nyicil, Rencana Tenor KPR Terganjal Angsuran Mobil

Cerita Rumah Winda: Tak Ingin Lama Nyicil, Rencana Tenor KPR Terganjal Angsuran Mobil
Karena suami mendukung pilihan Winda, mereka pun langsung mengurus proses pembelian rumah dan pengajuan KPR ke bank yang bekerja sama dengan pengembang. Sebelumnya, mereka menggunakan kalkulator KPR Rumah.com untuk simulasi kredit rumah.
Harga rumah yang mereka incar tidak lebih dari Rp1 miliar. Winda dan Rizky berniat mengajukan KPR dengan tenor singkat, 5 tahun saja. Mereka memang tak mau lama-lama mencicil pinjaman. Pertimbangannya, mereka tak tahu sampai kapan bisa bekerja atau bagaimana kondisi kesehatan mereka kelak. Makin cepat cicilan selesai, makin baik.
Winda dan Rizky membayar DP atau uang muka rumah sebesar 30 persen. Mereka mengumpulkan uang DP dari hasil menjual mobil Rizky dan tabungan Winda. Kebetulan, Winda sudah mengumpulkan tabungan sejak mulai kerja tahun 2014.
15 Cara Nabung Buat Beli Rumah, Dijamin Mudah!

15 Cara Nabung Buat Beli Rumah, Dijamin Mudah!

Namun bank ternyata menolak permohonan tenor KPR lima tahun. Penyebabnya, Winda masih memiliki angsuran mobil. Mereka pun ‘naik banding’ dengan memperpanjang permohonan tenor KPR, kali ini sepuluh tahun. Bank mengabulkan, tapi mereka harus menambah besaran DP jadi 35 persen.
Pada Maret 2020, akad kredit dilangsungkan. Winda bersyukur karena semua biaya tambahan seperti biaya administrasi, notaris, dan BPHTP ditanggung oleh pengembang. Padahal jumlahnya cukup besar, sekitar Rp20 jutaan. Bulan itu juga, Winda dan keluarganya langsung menempati rumah baru mereka.

Cerita Rumah Winda: Giat Menabung, Investasi Logam Mulia, Demi Beli Rumah di Jakarta

Cerita Rumah Winda: Giat Menabung, Investasi Logam Mulia, Demi Beli Rumah di Jakarta
Selama dua tahun pertama, Winda membayar cicilan KPR dengan bunga fixed rate. Setelah dua tahun, barulah angsuran mengikuti floating rate. Pada 2021, mereka merenovasi halaman belakang dan menjadikannya dapur serta ruang makan. Tahun ini, mereka juga membangun gudang yang menempel dengan bangunan rumah.
“Kami sudah terpikir untuk membeli rumah kedua, kali ini di Jakarta, karena keluarga besar kami lebih banyak tinggal di Jakarta Timur. Kini kami sedang rutin menabung. Tiap bulan, minimal menyisihkan 10 persen dari pendapatan untuk dimasukkan ke rekening khusus yang tidak bisa didebet. Bisa diambil, tapi ada sanksi pemotongan tiap kali penarikan,” jelas Winda.
Mereka juga berinvestasi logam mulia demi rencana membeli rumah kedua. Targetnya, saat anak SMP, mereka sudah bisa pindah ke Jakarta. Kini kedua anak mereka baru berusia 3,5 tahun dan 7 bulan.
Temukan juga beragam tips, panduan, dan informasi mengenai pembelian rumah, KPR, pajak, hingga legalitas properti di Panduan Rumah.com

Temukan juga beragam tips, panduan, dan informasi mengenai pembelian rumah, KPR, pajak, hingga legalitas properti di Panduan Rumah.com

Selain menabung, Winda mulai sering membaca artikel seputar properti, termasuk termasuk laman panduan properti di Rumah.com yang banyak memberikan tips-tips seputar pembelian rumah. Ia mengaku masih kurang informasi saat membeli rumah pertama. Misalnya, sewaktu hendak membeli rumah, ia sama sekali tak bertanya pada pengembang soal sertifikat dan perizinan. Padahal, hal-hal ini penting ditanyakan di awal.
Winda sadar, dirinya cukup beruntung. Walaupun ia tidak banyak mencari tahu soal perizinan pada pengembang, tapi proses pembeliannya cukup lancar. Syukurlah ia memilih pengembang yang memang terpercaya. Kini Winda berbagi inspirasi seputar desain dan dekor rumah di akun IG @ruma_kai. Ia ingin mendokumentasikan perubahan rumahnya dari waktu ke waktu. Baginya, rumah adalah saksi tumbuh kembang penghuninya, terutama anak-anaknya.
Itulah cerita pengalaman Winda membeli rumah yang tidak pakai lama. Survei sekali, cocok langsung beli, pertimbangkan harga rumah yang terus naik tinggi. Masih ada banyak lagi kisah seputar perjuangan mewujudkan mimpi punya rumah sendiri lainnya yang juga tak kalah menginspirasi. Temukan kisahnya hanya di Cerita Rumah.

Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

Teks: Eyi Puspita, Foto: Winda Nova

Penyangkalan: Informasi yang disajikan hanya sebagai informasi umum. PropertyGuru Pte Ltd dan PT AllProperty Media atau Rumah247.com tidak memberikan pernyataan ataupun jaminan terkait informasi tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada pernyataan ataupun jaminan mengenai kesesuaian informasi untuk tujuan tertentu sejauh yang diizinkan oleh hukum yang berlaku. Meskipun kami telah berusaha melakukan yang terbaik untuk memastikan informasi yang kami sajikan di dalam artikel ini akurat, dapat diandalkan, dan lengkap pada saat ditulisnya, informasi yang disajikan di dalam artikel ini tidak dapat dijadikan acuan dalam membuat segala keputusan terkait keuangan, investasi, real esate, maupun hukum. Lebih jauh, informasi yang disajikan bukanlah sebagai pengganti saran dari para profesional yang terlatih, yang dapat mengambil keputusan sesuai dengan kondisi dan situasi Anda secara pribadi. Kami tidak bertanggung jawab terhadap hasil dari keputusan yang Anda buat dengan mengacu pada informasi yang tersaji dalam artikel ini.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,910FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles