Download Aplikasi Rumah247

Cerita Rumah Tebe: Negosiasi dengan Bank Jadi Kunci Punya Rumah Sendiri

Setiap impian dalam hidup, harus diperjuangkan dengan kesungguhanan dan ketekunan. Dua kunci itulah yang jadi pegangan Tubagus Aditya Nugraha dan Sauzan dalam mewujudkan rumah impian mereka.
Setiap rumah, selalu punya kisah yang berbeda. Begitu pun dengan cerita rumah Tubagus Aditya Nugraha dan Sauzan yang terletak di Kompleks Gardens at Candi Sawangan, kawasan SawanganDepok. Rumah yang sudah diimpikan sejak pacaran tersebut, menjadi penyempurna bagi kehangatan keluarga mereka.
Tubagus yang akrab dipanggil Tebe saat ini bekerja di sebuah startup finansial, sedangkan sang istri, Sauzan, bekerja di perusahaan media penyiaran. Rumah mereka terletak di Cluster Amity, sebuah rumah bergaya minimalis yang terlihat asri di mana pada halaman rumahnya terdapat sebuah taman kecil dengan deretan asoka dan rumput gajah mini.
Tepat di depan pintu, terdapat tanaman rambat yang menghadirkan suasana sejuk ketika membuka pintu rumah. Semua tanaman terlihat terawat, karena Sauzan memang hobi berkebun. Pasangan ramah ini dikaruniai seorang putri yang kini berusia 2 tahun, Ratu Zendaya.
Mau punya rumah di area Sawangan, Depok, yang harganya di bawah Rp600 juta? Cek aneka pilihan rumahnya di sini!
Si kecil Zendaya sangat aktif, sangat senang berlarian ke seantero ruangan yang ada di rumah tersebut. Tingkah lakunya menggemaskan. Keluarga kecil ini sungguh terlihat nyaman di rumah berkelir hijau dan krem tersebut. Terpancar raut bahagia di wajah para penghuninya, terasa hangat bagi siapapun yang melihatnya.

Cerita Paman dan Bibi yang Tinggal di Rumah Kontrakan Sampai Tua

Cerita Paman dan Bibi yang Tinggal di Rumah Kontrakan Sampai Tua
Keinginan Tebe untuk memiliki rumah sendiri tak lepas dari cerita keluarga besarnya. Beberapa kali berkunjung ke rumah saudaranya, justru menghadirkan rasa iba. Ada paman dan bibinya yang sampai usia tua namun masih tinggal di rumah kontrakan. Ada juga kerabatnya yang masih tinggal bersama kakek, nenek, dan orangtuanya di satu rumah. Padahal rumah tersebut tidak terlalu luas.
“Kebayang kan satu rumah ditinggali oleh generasi pertama sampai ketiga. Dari nenek sampai cucu. Empet-empetan gitu. Enggak nyaman pastinya,” kata Tubagus.
Melihat tiga generasi tinggal di satu rumah, menghadirkan perasaan tak nyaman di hatinya. Sangat tidak ideal bila beberapa keluarga tinggal di satu atap. Ruang gerak terbatas dan privasi masing-masing orang juga jadi kurang terjaga. Tinggal bersama keluarga besar di satu rumah juga rawan menimbulkan konflik.
Seorang kenalan yang masih tinggal bersama orangtuanya sering curhat mengenai hubungan ibu dan istrinya. Sang teman kerap berkeluh kesah, mengenai dilema yang dihadapinya. Beda pendapat antara ibu dan istrinya, terkadang memicu konflik yang cukup menguras emosi.
Temukan juga beragam tips, panduan, dan informasi mengenai pembelian rumah, KPR, pajak, hingga legalitas properti di Panduan Rumah247.com.
Cerita dan pengalaman dari kerabat dan kenalannya tersebut menjadi motivasi bagi Tebe, bahwa dirinya harus punya rumah sendiri bila sudah berkeluarga. Ia tak ingin tinggal di rumah kontrakan dan menghindari risiko konflik dengan anggota keluarga yang lain.
Meskipun sudah bertekad untuk memiliki rumah sendiri, tapi terselip keraguan di hatinya. Mampukah dirinya membeli rumah sendiri? Apalagi dia membaca berita bahwa generasi milenial sulit memiliki rumah sendiri. Bayangan kesulitan membayar down payment dan cicilan terkadang mengendurkan semangatnya.

Cerita Pindah Kerja Bikin Tebe Percaya Diri Punya Rumah dan Menikah

Cerita Pindah Kerja Bikin Tebe Percaya Diri Punya Rumah dan Menikah
Beruntung, dia membaca salah satu artikel di Rumah247.com mengenai peluang milenial untuk memiliki rumah. Kesempatan itu ternyata masih terbuka. Dia pun semakin semangat dan mencari berbagai referensi bacaan mengenai tips memiliki rumah di laman Panduan Rumah247.com. Salah satu tips yang paling dia ingat adalah cara menabung setiap bulan.
Ternyata dana tabungan harus disisihkan terlebih dahulu, sebelum mengatur pos keuangan lainnya. Di pertengahan 2017, saat bekerja di sebuah perusahaan media televisi, Tebe pun rutin menyisihkan gajinya untuk ditabung di awal bulan. Meskipun jumlahnya kurang dari 20 persen, tapi dia tak pernah absen menabung.
Awal 2018, Tebe pindah kerja ke sebuah perusahaan media online. Kenaikan gaji di perusahaan baru ini membuatnya lebih leluasa dalam menabung. Di awal bulan, dia selalu menyisihkan dana sekitar 30-40 persen dari gaji yang diterima. Hal ini semakin menambah kepercayaan dirinya bahwa dia bisa mewujudkan mimpi memiliki rumah sendiri, membeli rumah dengan kemampuannya sendiri.
Bukan cuma percaya diri untuk punya rumah sendiri, Tebe pun makin percaya diri untuk membicarakan rencana pernikahannya dengan Sauzan setelah pindah kerja. Untuk meyakinkan calon istrinya, dia berjanji bahwa mereka akan memiliki rumah baru saat sudah menikah. Tubagus memang sengaja mengincar rumah baru, bukan rumah seken.
Mau Beli Rumah Seken atau Baru?

Mau Beli Rumah Seken atau Baru?

“Kalau rumah baru itu kan biasanya yang beli seusia dengan kami. Jadi enak interaksinya kalau sepantaran. Dugaan kami benar. Tetangga seumuran dan anak-anak tetangga juga seumuran dengan Zendaya. Dia juga nyaman main dengan teman sepantaran,” kata Tebe.
Tebe dan Sauzan akhirnya menikah pada September 2018. Sesuai dengan janjinya, setelah menikah Tebe pun mengajak Sauzan untuk survei lokasi rumah yang mereka idamkan. Namun ternyata proses mencari rumah tidak semudah yang dibayangkan!

Cerita Tebe dan Sauzan Bolak-Balik Survei Lokasi Rumah Idaman

Cerita Tebe dan Sauzan Bolak-Balik Survei Lokasi Rumah Idaman
Pasangan muda yang baru menikah ini harus berkeliling ke sejumlah kawasan demi mencari kompleks perumahan yang pas di hati. Waktu itu mereka berdua masih tinggal bersama orangtua Tebe di daerah MeruyungDepok. Lokasi rumah yang mereka targetkan adalah daerah selatan Jakarta.
Mereka lalu berkeliling ke daerah Cibubur dan Ciracas di Jakarta TimurSawangan, dan beberapa daerah lainnya di Depok. Keduanya bisa dibilang orang yang sangat perhatian terhadap detail. Setiap survei, mereka harus melihat seluruh area perumahan. Setiap sudut perumahan mereka jejaki dan setiap fasilitas umum mereka tanyakan.
Dalam menilai bangunan pun sama. Mereka harus melihat setiap sudut rumah contoh. Bukan hanya bagian teras dan ruang tamu. Posisi kamar, letak jendela, hinggga ventilasi udara jadi perhatian mereka. Rumah yang akan mereka tinggali kelak memang harus nyaman dan sehat. Namun, ketelitian ini adakalanya jadi PR sendiri bagi mereka.
Beberapa kali Tebe dan Sauzan harus kembali ke kompleks yang disurvei, karena ada saja cerita kejadian yang mengganjal. Misalnya saat melihat rumah contoh, pintu utama bisa dibuka. Tapi ternyata kunci kamarnya tidak ada. Jadi mereka harus janjian lagi agar bisa melihat kamar di rumah tersebut.
Untuk setiap kompleks perumahan yang disurvei, mereka bahkan bisa datang bolak-balik 2-4 kali. Tujuannya tentu saja agar mereka benar-benar paham mengenai rumah yang akan mereka beli dan lingkungan yang akan mereka tinggali.
“Kami harus modar-mandir setiap akhir pekan. Terkadang kami harus naik motor di siang bolong untuk menghemat waktu. Kalau bawa mobil kan akhir pekan macet. Ya, panas dan kulit gosong tak masalah, yang penting bisa dapat rumah yang sesuai keinginan,” kenang Tebe.
Dalam sehari, Tebe bisa survei ke tiga kompleks perumahan. Terkadang mereka menghabiskan waktu dari pagi hingga sore, karena jarak masing-masing komplek perumahan yang di survei cukup jauh dan akhir pekan juga sering macet. Meski melelahkan, survei lokasi pencarian rumah kini jadi kenangan yang indah bagi mereka.

Cerita Tebe dan Sauzan Menemukan Rumah yang Pas di Hati, Pas di Bujet

Cerita Tebe dan Sauzan Menemukan Rumah yang Pas di Hati, Pas di Bujet
Dari beberapa kali bolak-balik survei rumah, ada satu kompleks perumahan yang mereka temukan dari listing Rumah247.com yang ketika di survei langsung menarik perhatian Sauzan, yaitu Gardens at Candi Sawangan, yang berada di kawasan SawanganDepok.
Suasana kompleks perumahan tersebut terasa nyaman dan fasilitasnya cukup lengkap. Sauzan pun langsung menyatakan tertarik. Begitupun Tebe yang juga tertarik dengan spesifikasi rumah di Gardens at Candi Sawangan. Konstruksi tembok bata merah menurutnya menjadi nilai lebih.
Ia yakin rumah di kompleks tersebut kokoh dan bisa bertahan dalam jangka panjang. Satu lagi yang meyakinkan hati Tebe, kualitas air tanah di daerah ini juga bagus. Pasokan air di kompleks ini memang menggunakan air tanah, bukan jaringan PDAM.
Meskipun mereka berdua tertarik dengan fasilitas dan konstruksi bangunan di kompleks tersebut, tak berarti mereka langsung memutuskan memilih rumah tersebut. Sebagai pasangan yang memperhatikan detail bangunan dan lingkungan, mereka harus melakukan survei hingga empat kali.
Salah satunya bahkan sampai mengikutsertakan ibu Tebe guna meyakinkan bahwa pilihan mereka memang yang terbaik. Ternyata ibunya Tebe juga cocok dengan perumahan tersebut. Selain cocok di hati mereka, Gardens at Candi Sawangan juga jadi jawaban atas bujet yang mereka miliki.
Rumah247.com

Jurus Menemukan Rumah Idaman Bersama Pasangan

Mereka mengaku, meskipun sudah rutin menabung, dana mereka memang tidak berlebih waktu itu. Sebelum menentukan pilihan di kompleks perumahan ini, sebenarnya sudah ada kompleks perumahan lain yang cocok di hati mereka juga. Lingkungan nyaman, spesifikasi bangunan juga bagus.
Tapi apa daya, down payment alias DP-nya terlalu tinggi, sehingga mereka batal meneruskan prosesnya. “Beruntung waktu itu ada program diskon down payment. Hal ini memudahkan kami dan membuat kami langsung memutuskan mengambil rumah di sini,” kata Tubagus.

Cerita Waktu Tempuh ke Kantor jadi Pertimbangan Tebe Membeli Rumah

Cerita Waktu Tempuh ke Kantor jadi Pertimbangan Tebe Membeli Rumah
Selain alasan kenyamanan lingkungan dan kekokohan bangunan, ada pertimbangan lain yang membuat Tebe dan Sauzan memilih unit rumah di Gardens at Candi Sawangan. Saat melakukan survei ke berbagai kompleks perumahan mulai dari Cibubur hingga Sawangan, waktu tempuh dari rumah ke kantor juga jadi pertimbangan utama.
Waktu itu pilihan utama memang menghitung waktu tempuh dari lokasi rumah ke kantor Tebe di Jalan TB Simatupang, CilandakJakarta Selatan. Namun, bukan berarti waktu tempuh ke kantor Sauzan yang berada di daerah KedoyaJakarta Barat tak dihitung.
Kemudahan akses, waktu tempuh, dan ketersediaan transportasi umum ke tempat kerja Sauzan juga jadi pertimbangan. Waktu tempuh dari Gardens at Candi Sawangan ke kantor Tubagus di Jalan TB Simatupang, Cilandak sekitar 45 menit. Sementara perjalanan ke Kedoya memakan waktu sekitar 1 jam dalam kondisi yang tidak terlalu macet.
Meskipun dari Sawangan ke Kedoya agak jauh, tapi jalur yang dilalui adalah jalan tol. Jadi membantu memangkas waktu tempuh. Ketersediaan transportasi umum juga jadi pertimbangan penting. Terkadang Tebe tidak bisa mengantar atau menjemput Sauzan ke kantor.
Review Properti: Review Mendalam, Jujur, dan Independen untuk Pilihan Perumahan Baru dan Area Sekitarnya

Review Properti: Review Mendalam, Jujur, dan Independen untuk Pilihan Perumahan Baru dan Area Sekitarnya

Dalam kondisi seperti itu, Sauzan harus menggunakan transportasi umum. Ia akan naik TransJakarta ke Terminal Ciputat yang bisa ditempuh hanya dalam waktu 10-15 menit dengan naik ojek. Dari Terminal TransJakarta, Sauzan hanya perlu naik bus sekali, tanpa perlu transit ke jalur lain.
Pertimbangan lain Tebe memilih kompleks perumahan ini adalah adanya akses tol Depok-Antasari (Desari). Fasilitas ini jelas sangat memudahkan mobilitas. Waktu memutuskan memilih rumah di Sawangan ini, Tol Desari seksi I sudah diresmikan. Saat ini, seksi II tol Desari sudah dibuka dengan pintu tol di daerah Sawangan. Akses bepergian lebih mudah, nilai properti pun jadi lebih wah.

Cerita Negosiasi dengan Bank Saat Pengajuan Kredit Pemilikan Rumah

Cerita Negosiasi dengan Bank Saat Pengajuan Kredit Pemilikan Rumah
Tebe dan Sauzan memilih rumah tipe 55 m² dengan luas tanah 96 m² di cluster Amity. Menjelang akad kredit, semua keperluan dokumen sudah mereka bereskan. Persiapan tersebut tentunya akan mempermudah proses pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Proses pengecekan dokumen, termasuk BI checking berlangsung sekitar satu bulan dan semuanya berjalan lancar. November 2018 tibalah waktunya untuk proses akad kredit. Waktu itu ia meminta izin kantor setengah hari. Tebe yakin prosesnya akan cepat, karena hanya menandatangani akad kredit.
Tebe sudah bersiap di bank jam 8 pagi, seperti jadwal yang sudah ditentukan. Ternyata perkiraan tersebut meleset. Karena masalah teknis, proses tandatangan akad kredit baru dilakukan pukul 14.00. Jadi kendala saat akad kredit bukan hanya masalah molornya waktu tandatangan tapi juga karena dana yang dia siapkan juga kurang.
Sebelum jadwal akad kredit, pihak developer menyatakan dana yang harus disiapkan untuk biaya KPR dan notaris sekitar 2-3% dari harga rumah. Tebe pun menyiapkan sejumlah uang sesuai informasi yang didapatnya dari pihak developer. Tapi nyatanya dana yang diperlukan lebih dari itu, sementara ia tak membawa dana lebih.
Tips Negosiasi dengan Bank Saat Ajukan KPR

Tips Negosiasi dengan Bank Saat Ajukan KPR

Tebe pun bernegosiasi dengan pihak bank dan developer agar pembayaran kekurangannya bisa dilakukan di kemudian hari. Proses negosiasi dengan bank menemui kesepakatan, pembayaran sisanya boleh dibayarkan kemudian hari. Namun masalah tidak selesai di situ. Ada ketentuan dari bank bahwa debitur harus menyimpan dana deposit satu bulan angsuran di rekening.

Cerita Dana Cadangan untuk Deposit Bank Saat Akad Kredit Rumah

Cerita Dana Cadangan untuk Deposit Bank Saat Akad Kredit Rumah
Lagi-lagi Tebe harus bernegosiasi untuk menunda penambahan dana deposit ke bank, karena memang tidak membawa dana cadangan saat akad kredit. Proses negosiasi kedua juga berhasil dan Tebe diberi tenggat waktu dua minggu.
“Saat akad kredit, kita memang harus mempersiapkan dana cadangan dari perkiraan developer dan bank. Sangat mungkin ada dana yang belum terhitung atau kesalahan hitung. Repot dan bikin deg-degan kalau ada kekurangan dana saat akad kredit. Satu lagi, kita harus bisa nego juga untuk penundaan kekurangan pembayaran,” jelas Tebe seraya memberi saran.
Selesai nego kedua, Tebe mendapat kabar tak sedap lagi. Ternyata jumlah KPR yang disetujui belum tentu 100 persen. Mungkin hanya 90 persen. Hatinya berdebar-debar lagi, karena terbayang dana 10 persen dari harga rumah yang harus disiapkan. Dana tersebut cukup besar. Ia pun kembali nego agar dana KPR diupayakan bisa dicover 100%.
Kabar baik akhirnya ia terima, biaya KPR bisa dicover 100 persen. Proses akad kredit yang ia jalani memang cukup mendebarkan. Berbagai perhitungan sempat meleset, walaupun akhirnya bisa diselesaikan. Negosiasi jadi kunci dalam menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi Tebe saat akad kredit rumahnya.

Tips Rumah247.com

Saat akad kredit persiapkan dana cadangan, jangan hanya berdasarkan perkiraan dari pihak developer dan bank. Sangat mungkin ada dana yang belum terhitung atau kesalahan hitung. Dan penting juga untuk melakukan negosiasi jika menemui kendala karena pada dasarnya bank juga sangat terbuka untuk diajak bernegosiasi.

“Setelah proses akad kredit dan KPR dicover 100 persen, pun saya masih deg-degan masalah bujet. Uang belanja kami pangkas hingga 50 persen. Semua serba diirit-irit, khawatir masih ada biaya tambahan lagi. Ternyata setelah itu tak ada biaya lagi,” kenangnya sambil tertawa.

Tips Wujudkan Mimpi Punya Rumah Sendiri dari Cerita Tebe

Tips Wujudkan Mimpi Punya Rumah Sendiri dari Cerita Tebe
Akhirnya cita-cita Tebe punya rumah sendiri berhasil terwujud setelah lalui perjuangan yang panjang. Bagi Anda yang sedang berjuang untuk punya rumah sendiri, Tebe juga berbagi tips agar Anda pun bisa wujudkan mimpi seperti dirinya. Simak tipsnya:
  • Membangun motivasi. Sejak usia 24 tahun, Tebe sudah memotivasi dirinya bahwa dia harus punya rumah saat menikah. Dia tak ingin tinggal di rumah kontrakan, apalagi sampai tua. Motivasi ini terus ia pelihara dan membuahkan hasil manis.
  • Menabung secara rutin. Tak hanya menguatkan tekad, ia juga mulai rutin menabung sejak usia 25 tahun. Setiap gajian, ia mengalokasikan dana tabungan rumah terlebih dahulu. Setelah itu sisanya baru digunakan untuk belanja bulanan dan kebutuhan lainnya.
  • Rajin mencari info perumahan. Sejak mulai menabung, Tubagus sudah rutin mencari kompleks perumahan yang ideal baginya. Referensi utamanya adalah Rumah247.com. Meskipun dananya belum mencukupi untuk akad kredit, tapi dia sudah punya gambaran area mana yang akan jadi incaran.
  • Siapkan dokumen pendukung. Sebelum proses akad kredit, pastikan semua dokumen pendukung sudah lengkap. Hal ini akan mempermudah proses akad kredit.
  • Siapkan dana cadangan biaya KPR. Saat akad kredit ada biaya-biaya yang harus dikeluarkan seperti biaya notaris, bea perolehan ha katas tanah dan bangunan, dan lainnya. Konsultasikan kepada pihak developer dan siapkan dana cadangan agar tidak terjadi kekurangan saat akad kredit.
  • Bila terjadi perhitungan biaya yang meleset atau nilai KPR yang tidak sepenuhnya di-cover bank, coba lakukan negosiasi ulang. Pihak bank maupun developer biasanya fleksibel terhadap permasalahan tersebut.

Akhir Cerita Rumah yang Hangat dan Penuh Cinta Tebe dan Sauzan

Akhir Cerita Rumah yang Hangat dan Penuh Cinta Tebe dan Sauzan
Kini Tebe bisa berbangga hati karena berhasil wujudkan mimpinya punya rumah sendiri. Rumah tempat berlindung bagi keluarga kecilnya yang begitu ia cintai, Sauzan sang istri dan Zendaya sang buah hati. Perjuangan yang telah dirintisnya sejak sebelum menikah tak sia-sia.
Jerih payahnya menabung sejak mulai pertama kali bekerja terbayar dengan kenyamanan sebuah rumah yang hangat dan penuh cinta.
“Rumah adalah tempat kembali dan mengisi energi. Rumah juga jadi tempat untuk menetralkan pikiran. Berkumpul bersama anak istri membuat saya happy. Mau bagaimana bentuknya, rumah adalah tempat perlindungan terbaik bagi keluarga,” kata Tebe.
Itulah cerita perjuangan wujudkan mimpi punya rumah sendiri Tebe yang menginspirasi. Cerita yang akan selalu dikenangnya bersama Sauzan, sang istri tercinta. Masih ada banyak lagi kisah seputar perjuangan mewujudkan mimpi punya rumah sendiri lainnya yang juga tak kalah menginspirasi. Temukan kisahnya hanya di Cerita Rumah.

Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

Teks: Agung Marhaenis, Foto: Tody Harianto

Penyangkalan: Informasi yang disajikan hanya sebagai informasi umum. PropertyGuru Pte Ltd dan PT AllProperty Media atau Rumah247.com tidak memberikan pernyataan ataupun jaminan terkait informasi tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada pernyataan ataupun jaminan mengenai kesesuaian informasi untuk tujuan tertentu sejauh yang diizinkan oleh hukum yang berlaku. Meskipun kami telah berusaha melakukan yang terbaik untuk memastikan informasi yang kami sajikan di dalam artikel ini akurat, dapat diandalkan, dan lengkap pada saat ditulisnya, informasi yang disajikan di dalam artikel ini tidak dapat dijadikan acuan dalam membuat segala keputusan terkait keuangan, investasi, real esate, maupun hukum. Lebih jauh, informasi yang disajikan bukanlah sebagai pengganti saran dari para profesional yang terlatih, yang dapat mengambil keputusan sesuai dengan kondisi dan situasi Anda secara pribadi. Kami tidak bertanggung jawab terhadap hasil dari keputusan yang Anda buat dengan mengacu pada informasi yang tersaji dalam artikel ini.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,910FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles