Download Aplikasi Rumah247

Cerita Rumah Rosa: Mulai dari Ajukan Keringanan Suku Bunga Cicilan KPR, Hingga 3 Kali Renovasi Rumah

Banyak orang yang terinspirasi melihat tampilan rumah Rosa Puspasari. Buktinya, akun Instagramnya @rumah.rosa memiliki lebih dari 24 ribu pengikut. Namun dibalik itu, tersimpan cerita perjuangan panjang tentang rumahnya.
Rosa dan suaminya, Hendi, mungkin memang termasuk orang-orang yang sabar. Mereka rela menunggu 12 bulan karena membeli rumah dengan sistem indent. Mereka juga gigih mengumpulkan uang sampai mampu melakukan renovasi pertama. Bahkan mereka baru menempati rumah baru mereka setelah tiga tahun membelinya demi memastikan kondisi rumah benar-benar sudah nyaman untuk ditempati.
Rumah mereka terletak di Permata Depok Regency (PDR), di perbatasan Depok Lama dan Citayam. Selain Rosa, Hendi, dan putri mereka Alma, rumah itu juga dihuni oleh enam ekor kucing. Awalnya, luas rumah hanya 38 m2 dengan tanah 107 m2. Setelah tiga kali direnovasi, kini rumah itu bertingkat dua dan luasnya mencapai 178 m2.
Mau punya rumah di area Depok Lama, Depok, Jawa Barat, seperti rumah Rosa yang dekat ke Jakarta dan dekat dari stasiun kereta? Temukan pilihan rumahnya dengan harga di bawah Rp500 jutaan di sini!
Bolak-balik renovasi tentu menyedot energi dan bujet. Namun bukan berarti uang mereka selalu berlimpah. Pada tahun-tahun awal mencicil KPR rumah, kondisi finansial mereka –layaknya pasangan muda lainnya—juga masih jatuh bangun. Mereka bahkan pernah mengajukan keringanan suku bunga KPR!

Cerita Rumah Rosa: Cari Rumah di Area Bebas Macet, Dekat Stasiun Kereta

Cerita Rumah Rosa: Cari Rumah di Area Bebas Macet, Dekat Stasiun Kereta
Saat Rosa dan Hendi masih melajang, keduanya tinggal di rumah orang tua masing-masing di DepokJawa Barat. Karena itu, ketika sudah menikah, mereka bertekad mencari rumah di Depok dan sekitarnya juga. “Selain ingin tinggal dekat dari orang tua, kami juga sudah akrab dengan area Depok. Kami mau terus tinggal di sini,” tutur Rosa.
Pertumbuhan kawasan Depok yang pesat tentunya juga menjadi pertimbangan mereka. Pusat perbelanjaan, mal, toko, kafe, hingga apartemen, setiap tahunnya terus bertambah. Depok semakin ramai dan fasilitas kawasannya juga lengkap. Mau cari apapun, pasti ada.
Sayangnya, perumahan lama tempat tinggal orang tua mereka sudah padat. Tak mungkin lagi mendapatkan rumah di sana. Rosa dan Hendi pun memulai pencarian rumah. Selain rajin mengunjungi pameran properti, mereka juga berkeliling mencari rumah setiap akhir pekan. Lokasi pencarian mereka mulai dari DepokCinereGandulSawangan sampai Parung.
“Sebenarnya lokasi impian saya adalah Cinere atau Cilandak yang masih termasuk Jakarta Selatan, tidak jauh dari Depok. Dulu kami menemukan cukup banyak kompleks baru yang bagus di sekitar sana, tapi hanya bisa gigit jari karena harganya jauh melampaui bujet. Sekali pun dengan KPR, pasti uang muka dan cicilannya besar.”
Ada dua kriteria utama yang diinginkan Rosa dan Hendi dalam mencari rumah. Rosa mendambakan area yang tidak terlalu macet. Karena itu, ia mencoret Sawangan dan Parung karena menurutnya kedua wilayah tersebut acap macet. Sementara, Hendi ingin tinggal di lokasi yang dekat dengan stasiun KRL agar bisa naik kereta menuju kantornya di Jakarta.

Cerita Rumah Rosa: Tiga Pertimbangan Membeli Rumah

Cerita Rumah Rosa: Tiga Pertimbangan Membeli Rumah
Suatu hari pada tahun 2012, tanpa sengaja, mereka menemukan sebuah kompleks besar, yaitu Permata Depok Regency (PDR), di perbatasan Depok Lama dan Citayam. Lokasinya persis di pinggir jalan raya dan terdiri atas beberapa klaster. Masing-masing klaster memiliki gerbang sendiri yang dijaga oleh satpam. Ada sekitar 50 rumah di dalam setiap klaster.
“Kami tertarik karena kompleks ini berada di antara stasiun KRL Depok dan stasiun Citayam. Cocok dengan harapan kami. Pengembang juga memberikan informasi kalau di dekat sini akan ada jalan tol. Jadi kami pikir prospeknya bagus. Yang paling penting, harga rumahnya sesuai bujet,” urai Rosa.
Sebelum memutuskan membeli rumah, Rosa dan Hendi mengecek dan menimbang ulang beberapa hal. Pertamareputasi pengembang. Ini wajib dilakukan, terutama karena yang ditawarkan adalah rumah indent, bukan siap huni. Pengembang menjanjikan rumah akan siap dalam 12 bulan. Bila pengembang tak kredibel, risikonya tentu besar.
Panduan dan Pertimbangan Penting Saat Mencari Rumah

Panduan dan Pertimbangan Penting Saat Mencari Rumah

Untunglah, pengembang PDR sebelumnya juga membangun kompleks lain bernama Permata Depok (PD). Kakak Rosa membeli rumah di kompleks tersebut. Rosa dan Hendi pun melihat-lihat kompleks itu. Karena sejauh ini terbukti aman dan tidak pernah ada isu apa pun mengenai pengembang dan kompleks PD, mereka pun akhirnya yakin.
Kedua, memastikan area rumah tidak banjir. Selain bertanya kanan kiri, Rosa melihat klaster yang ditawarkan pada mereka terletak lebih tinggi dari jalan di depannya. Jika hujan deras, klaster ini cenderung lebih aman dari banjir karena posisinya yang menanjak.
Ketiga, nilai investasi properti. Pertimbangan ini ternyata tidak meleset. Harga rumah Rosa kini sudah meningkat lima kali lipat dibanding harga belinya dahulu. Bagi mereka sangat penting untuk mengenali potensi wilayah, sebelum mengambil keputusan membeli rumah.

Cerita Rumah Rosa: Tertarik Skema KPR Bunga Flat Tenor Cicilan 15 Tahun

Cerita Rumah Rosa: Tertarik Skema KPR Bunga Flat Tenor Cicilan 15 Tahun
“Sebenarnya dulu kami tidak terlalu mengharapkan nilai rumah ini akan cepat naik. Bujet kami saat itu tidak besar dan hanya bisa membeli rumah di pinggir kota. Namun setidaknya kompleks ini terletak di depan jalan raya, ada akses tol (JORR dan Cijago), dekat stasiun KRL, dan beruntung posisi rumah kami di klaster depan.”
Awalnya Rosa sempat mem-booking rumah di klaster belakang, karena saat itu hanya itu yang tersedia. “Yang penting dapat dululah. Daripada diambil orang,” pikirnya meski di dalam hatinya belum sreg dengan lokasi unitnya. Jarak klaster belakang ke depan kompleks cukup jauh. Perlu naik kendaraan atau setidaknya ojek jika hendak ke depan. Tentu merepotkan.
Tapi dasar jodoh, pihak pengembang kemudian menawarkan klaster di depan. Tanpa berpikir dua kali, Rosa langsung mengambil kesempatan itu. Apalagi, klaster itu berujung pada gang buntu, jadi tak banyak kendaraan lalu lalang di sana. Rosa senang karena lingkungannya tidak bising dan udaranya pun terasa lebih segar.
Cara Menghitung Bunga KPR

Cara Menghitung Bunga KPR

Setelah mendapatkan unit rumah yang ingin dibeli, Rosa dan Hendi selanjutnya mulai mencari KPR. Mereka mencari informasi dan membandingkan beberapa bank. Pilihannya jatuh pada Bank CIMB Niaga, karena tertarik dengan bunga flat yang diberikan selama satu atau dua tahun. Sedang untuk tenor KPR mereka mengambil jangka waktu cicilan 15 tahun.
“Sewaktu mengajukan permohonan KPR, saat itu saya masih bekerja full time. Jadi kami sertakan dua slip gaji milik saya dan suami. Selain itu, sejak dulu saya aktif dalam bisnis social selling Oriflame. Slip bonus dari bisnis ini saya sertakan juga agar pihak bank tahu saya punya penghasilan tambahan. Ternyata gol dan proses KPR-nya pun lancar hingga akad.”

Cerita Rumah Rosa: Mengajukan Keringanan Suku Bunga KPR

Cerita Rumah Rosa: Mengajukan Keringanan Suku Bunga KPR
Namun pada tahun ketiga ketika suku bunga KPR berubah menjadi floating, Rosa dan Hendi merasa agak kesulitan. Maklumlah, saat itu mereka masih pasangan baru dengan kondisi finansial yang masih ‘berjuang’. Mengikuti saran dari teman, Rosa lalu mengajukan permohonan keringanan suku bunga KPR atau restrukturisasi kredit.
“Jadi, saya telepon ke bank yang kemudian diminta mengirimkan surat pengajuan keringanan cicilan KPR dengan melampirkan slip gaji lagi. Intinya, saya meminta agar cicilan kami disamakan dengan sebelumnya, saat bunga kreditnya masih flat. Ternyata disetujui! Sebenarnya cicilan kami per bulan tidak besar. Tapi dulu cicilan itu ‘terasa’ sekali bagi kami,” terang Rosa.
Tahun demi tahun berlalu. Berkat kerja keras Rosa dan Hendi, kondisi finansial mereka pun membaik. Beberapa tahun lalu, mereka sebenarnya bisa melunasi pinjaman KPR. Namun mereka memutuskan tidak melunasinya. “Daripada mengeluarkan uang langsung besar, lebih baik kami teruskan cicilan. Uangnya bisa dipakai untuk investasi lain.”
Cara Meringankan Cicilan KPR Berjalan dengan Restrukturisasi Kredit

Cara Meringankan Cicilan KPR Berjalan dengan Restrukturisasi Kredit

Dan seperti yang diceritakan di atas, rumah yang dibeli Rosa adalah rumah indent, bukan siap huni. Pengembang menjanjikan rumah akan siap dalam 12 bulan. Bila pengembang tak kredibel, risikonya memang besar. Hal ini pun diantisipasi sejak awal oleh Rosa dan sang suami.
“Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat membeli rumah indent. Selain mengecek reputasi pengembang, cek juga kelengkapan dokumennya, antara lain sertifikat tanah, IMB, Surat Izin Penggunaan Bangunan (IPB), izin lokasi, aspek penatagunaan lahan, site plan yang telah disahkan, dan SIPPT (Surat Izin Penunjukkan Penggunaan Tanah),” tutur Rosa.
“Yang terpenting, kita juga harus memonitor proses pembangunan rumah. Kita jadi bisa langsung menyampaikan pada pengembang jika ada hal yang tak sesuai dengan perjanjian. Dengan ikut mengawasi, kita juga bisa memastikan bahwa proses pembangunannya bisa selesai tepat waktu,” tambah Rosa.

Cerita Rumah Rosa: Menabung Tiga Tahun untuk Renovasi dan Menempati Rumah Baru

Cerita Rumah Rosa: Menabung Tiga Tahun untuk Renovasi dan Menempati Rumah Baru
Syukurlah, Rosa dan Hendi tidak salah pilih pengembang. Proses pembangunan rumah mereka berjalan sesuai kesepakatan. Penyelesaiannya pun tepat waktu. Mereka bahkan boleh memindahkan posisi kamar mandi, walaupun dengan biaya tambahan.
Sambil menunggu pembangunan rumah selesai, Rosa dan Hendi juga mulai menabung untuk biaya renovasi. Rumah dari pengembang memang sangat standar. Dengan luas hanya 38 m2, dua kamar tidur, satu kamar mandi, dan dapur terbuka di belakang rumah. Karena itu, mereka berencana langsung merenovasi rumahnya hingga lebih layak dan nyaman sebelum ditempati.
Namun mengumpulkan uang untuk renovasi juga butuh waktu yang tidak sebentar. Selama itu, mereka berpindah-pindah antara rumah orang tua dan mertua. “Waktu itu kami sudah punya anak dan saya masih ngantor, jadi memang lebih aman dan nyaman bila anak diawasi oleh kakek neneknya,” terang Rosa.
Panduan Lengkap Renovasi Rumah Idaman

Panduan Lengkap Renovasi Rumah Idaman

Tiga tahun setelah membeli rumah, dana renovasi akhirnya terkumpul. Pada renovasi pertama ini, Rosa memperluas rumah ke belakang karena masih ada sisa tanah. Ia membuat dapur tertutup, lalu menyisakan sedikit lahan terbuka di belakang untuk jalur sirkulasi udara dan sumur resapan.
Selain itu, mereka membangun ‘setengah tingkat’ di bagian belakang rumah untuk kamar ART, toilet, dan area servis. Setelah renovasi pertama selesai –sekitar tujuh bulan lamanya— barulah mereka yakin rumah ini sudah nyaman dan layak dihuni. Akhirnya, Rosa dan keluarganya pun lega karena bisa pindah ke rumah baru mereka.

Cerita Rumah Rosa: Renovasi Rumah Sampai Tiga Kali

Cerita Rumah Rosa: Renovasi Rumah Sampai Tiga Kali
Pada 2017, Rosa dan Hendi melakukan renovasi kedua. Awalnya, mereka mendapati lemari pakaian yang rusak karena rayap. Mereka jadi khawatir karena rangka atap rumah masih memakai kayu. Benar saja, setelah dicek oleh tukang, sebagian rangka kayu atap sudah dilahap rayap.
Selain mengganti rangka atap rumah dengan baja ringan, mereka memutuskan untuk membangun lantai dua di bagian depan rumah. Bila sebelumnya hanya bagian belakang rumah yang bertingkat, kini seluruh rumah sudah bertingkat dua. Di atas, mereka membuat ruang menonton TV dan kamar kecil.
Temukan juga beragam tips, panduan, dan informasi mengenai pembelian rumah, KPR, pajak, hingga legalitas properti di Panduan Rumah247.com
Ternyata ini bukan renovasi terakhir. Pada 2019, mereka kembali melakukan renovasi lagi. Kali ini, mereka ‘memindahkan’ dua kamar di lantai bawah ke atas. Lantai bawah dibuat lapang dan ditambahkan ruang TV dan ruang kerja.
“Kami memindahkan kamar ke atas supaya lantai atas lebih bermanfaat. Ruang TV di atas kami tutup, kamar kecilnya dijebol lalu dijadikan satu kamar besar untuk saya dan suami. Jadi rumah ini tak besar, tapi semua kebutuhan ruang kami terpenuhi. Dari ruang tamu, ruang makan, ruang TV, ruang kerja, dapur, kamar tidur, bahkan gudang,” urai Rosa.

Cerita Rumah Rosa: Ganti Gaya Interior Tiga Kali dan Impian Punya Rumah Lagi

Cerita Rumah Rosa: Ganti Gaya Interior Tiga Kali dan Impian Punya Rumah Lagi
Tak hanya tiga kali merenovasi rumah, Rosa juga tiga kali mengganti gaya interior rumahnya. Dari minimalis, colorful, sampai akhirnya menentukan pilihan pada paduan gaya bohemian dan swedish farmhouse yang menonjolkan elemen natural seperti kayu dan warna-warna alam (hitam putih, abu-abu, cokelat, krem, beige, terakota).
“Tiga kali renovasi, gonta-ganti interior dan furnitur, rasanya saya belum menemukan gaya yang pas untuk rumah ini. Apalagi, dulu bujet interior kami sangat terbatas. Setelah renovasi 2019, barulah keinginan saya bisa terealisasi,” kata Rosa.

TANYA RUMAH247.COM

Jelajahi Tanya Rumah247.com, ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kami

Tanya Rumah247.com Sekarang
Walaupun sudah teramat mensyukuri rumahnya saat ini, Rosa masih menyimpan impian memiliki rumah di Cinere atau Cilandak. “Saya ingin membangun dari nol, bukan membeli rumah siap huni. Namun pembangunannya harus direncanakan secara matang, memakai jasa arsitek, dan konsep desain serta kebutuhannya sudah jelas sejak awal,” jelas Rosa.
Namun mengingat waktu, energi dan segala ‘drama pembangunan rumah’ yang pasti harus dihadapi, Rosa belum berniat mewujudkannya. Sekarang, ia dan keluarga ingin menikmati saja hunian yang telah mereka ciptakan dengan penuh cinta dan kesabaran.
Itulah cerita perjuangan Rosa mewujudkan rumah impiannya. Mulai dari ajukan keringanan suku bunga cicilan KPR hingga renovasi rumah sampai tiga kali. Masih ada banyak lagi kisah seputar perjuangan mewujudkan mimpi punya rumah sendiri lainnya yang juga tak kalah menginspirasi. Temukan kisahnya hanya di Cerita Rumah.

Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

Teks: Eyi Puspita, Foto: Zaki Muhamad

Penyangkalan: Informasi yang disajikan hanya sebagai informasi umum. PropertyGuru Pte Ltd dan PT AllProperty Media atau Rumah247.com tidak memberikan pernyataan ataupun jaminan terkait informasi tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada pernyataan ataupun jaminan mengenai kesesuaian informasi untuk tujuan tertentu sejauh yang diizinkan oleh hukum yang berlaku. Meskipun kami telah berusaha melakukan yang terbaik untuk memastikan informasi yang kami sajikan di dalam artikel ini akurat, dapat diandalkan, dan lengkap pada saat ditulisnya, informasi yang disajikan di dalam artikel ini tidak dapat dijadikan acuan dalam membuat segala keputusan terkait keuangan, investasi, real esate, maupun hukum. Lebih jauh, informasi yang disajikan bukanlah sebagai pengganti saran dari para profesional yang terlatih, yang dapat mengambil keputusan sesuai dengan kondisi dan situasi Anda secara pribadi. Kami tidak bertanggung jawab terhadap hasil dari keputusan yang Anda buat dengan mengacu pada informasi yang tersaji dalam artikel ini.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,910FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles