Download Aplikasi Rumah247

Cerita Rumah Himawan: Beli Rumah Demi Istri, Jadi Berkah di Tengah Pandemi

Cerita Rumah Himawan: Beli Rumah Demi Istri, Jadi Berkah di Tengah Pandemi

Hal yang lazim bila orang yang sudah menikah jika berkeinginan memiliki rumah. Hal itu juga yang dicita-citakan oleh Himawan Nugraha, fotografer sebuah media bisnis terkemuka di Ibu Kota. Tapi, Himawan punya cerita unik soal rencana mencari rumah. Dia harus mencari rumah di waktu dan suasana yang benar-benar beda, yaitu di masa pandemi COVID-19.

Himawan menikah di tahun 2020 jelang terjadinya pandemi. Seminggu setelah menikah, pemerintah mengumumkan pemberlakukan PSBB. Setelah pengumuman tersebut, berbagai aturan dan pembatasan aktivitas pun langsung diterapkan pemerintah. Termasuk pembatasan aktivitas di luar rumah.

Terjadinya pandemi COVID-19 ini jelas membuat Himawan dan istri bimbang. Sebelum menikah, mereka membayangkan akan survei ke berbagi lokasi perumahan, sekaligus jalan-jalan di akhir pekan. Tapi apa daya, berbagai pembatasan membuat rencana tersebut harus ditunda.

Namun dibalik tantangan pandemi, agaknya Himawan pun juga mendapatkan berkahnya. Setelah berupaya mencari rumah dengan menerapkan prokes yang ketat, ia pun berhasil mewujudkan mimpinya untuk punya rumah sendiri yang kini telah ditinggalinya. Sebuah rumah di kawasan Citayam, Depok, Jawa Barat dengan luas tanah 73 meter persegi serta luas bangunan 50 meter persegi.

Mau punya rumah di Citayam, Depok, Jawa Barat, yang punya akses transportasi praktis seperti Commuter Line seperti rumah Himawan? Temukan pilihan rumahnya dengan harga di bawah Rp500 jutaan di sini!

Cerita Rumah Himawan: Cari Rumah antara Stasiun Depok dan Citayam Agar Mudah ke Jakarta

Cerita Rumah Himawan: Cari Rumah antara Stasiun Depok dan Citayam Agar Mudah ke Jakarta

Adanya pembatasan pergerakan orang di masa pandemi membuat Himawan mengubah rencana. Hal pertama yang dia lakukan bukan survei lokasi rumah seperti yang direncanakan di awal. Himawan dan istri berdiskusi untuk memokuskan pilihan lokasi yang akan dijadikan pilihan sebagai tempat tinggal mereka nanti.

Akses transportasi umum dari perumahan menuju Jakarta jadi pertimbangan utama. Sebab, Himawan dan istri sama-sama bekerja di Ibu Kota tercinta. Himawan berkantor di sekitar Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, sedangkan istrinya bekerja di daerah Kota, Jakarta Barat.

Ketika memulai diskusi, mereka sepakat untuk memilih lokasi di selatan Jakarta. Pilihannya waktu itu antara area Tangerang Selatan dan Bogor. Lokasi perumahan yang dipilih harus dekat dengan akses Commuter Line (KRL), karena moda transportasi ini yang akan jadi pilihan utama untuk berangkat ke kantor.

Setelah menimbang kemudahan akses KRL, akhirnya dipilihlah area ke arah Bogor. Sebab, untuk menuju tempat kerja istri di daerah Jakarta–Kota, cukup naik KRL satu kali. Sementara bila memilih lokasi di Tangerang Selatan, sang istri harus transit dua kali di Tanah Abang dan Manggarai, kurang praktis.

Dari sisi Himawan memang tidak ada masalah karena ia ke kantor atau ke lokasi liputan dengan naik motor. Kemudahan akses ke kantor istri yang jadi pertimbangan utamanya.

Jika awalnya jalur KRL arah Bogor yang dipilih, namun Himawan dan istri berdiskusi lagi. Setelah menimbang jarak dan waktu tempuh, akhirnya mereka memutuskan target perumahan yang akan disurvei harus berada di antara Stasiun Depok-Stasiun Citayam. Sebab, waktu tempuh dari Depok atau Citayam ke Jakarta tidak terlalu lama.

Cerita Rumah Himawan: Batal Beli Rumah karena Status Sertifikat Tanah Belum Dipecah

Cerita Rumah Himawan: Batal Beli Rumah karena Status Sertifikat Tanah Belum Dipecah

Adanya pembatasan aktivitas di luar rumah membuat Himawan tak bisa bebas melakukan survei langsung ke lapangan. Himawan kemudian mengubah strategi. Dia meminta rekomendasi teman mengenai daerah perumahan yang ada di sekitar Depok dan Citayam. Teman tersebut merekomendasikan perumahan di daerah Pasir Putih, Depok.

Himawan langsung melakukan survei ke perumahan di daerah Pasir Putih tersebut pada awal April 2020. Dia cukup tertarik dengan perumahan rekomendasi dari temannya tersebut, meskipun jarak ke stasiun tidak terlalu dekat.

Dia pun menanyakan informasi mengenai status legalitas dan sertifikat rumah tersebut apakah SHGB atau SHM. Sayangnya, pihak pengembang tidak memberikan jawaban jelas mengenai status sertifikat tersebut.

Himawan lalu berinisiatif untuk mencari informasi mengenai status legalitas tanah perumahan tersebut. Setelah mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, mulai dari kenalan hingga warga sekitar perumahan, ternyata status sertifikat tanah di kompleks perumahan tersebut belum dipecah.

Himawan pun membatalkan rencana membeli rumah rekomendasi dari temannya tersebut. Selanjutnya, Himawan pun mengubah cara pencarian rumah dengan mengandalkan internet. Listing properti dijual di Rumah247.com pun jadi andalan Himawan untuk mencari informasi perumahan dijual di daerah Citayam, Depok, Jawa Barat.

Cerita Rumah Himawan: Mulai Cari Rumah Online, Ketat Terapkan Protokol Kesehatan

Cerita Rumah Himawan: Mulai Cari Rumah Online, Ketat Terapkan Protokol Kesehatan

Listing properti dijual di Rumah247.com bagi Himawan memang sangat membantunya untuk mendapatkan informasi mengenai perumahan di Citayam. Setelah melakukan pencarian, dia akhirnya mengerucutkan ada 11 kompleks perumahan yang akan disurvei.

Setelah proses pemilahan tersebut, Himawan dan istri mulai melakukan survei. Proses survei ini jadi pengalaman menantang bagi Himawan. Terkadang ada keraguan juga saat melakukan kunjungan ke kompleks perumahan di masa pandemi. Sebab, ia paham ada risiko  terpapar COVID-19 bila tidak menjalankan protokol kesehatan dengan baik.

Himawan akhirnya membuat kesepakatan dengan istri, saat survei harus menerapkan protokol kesehatan super ketat. Selama perjalanan maupun saat berada di lokasi perumahan yang disurvei, mereka menggunakan masker dobel. Bahkan Himawan sempat beberapa kali menegur karyawan pengembang yang tidak memakai masker atau mengenakannya dengan tidak benar.

Selain penggunaan masker dobel, Himawan juga menjaga jarak aman dengan karyawan pengembang. Waktu ngobrol pun dibatasi dan diusahakan tidak terlalu lama. Meski terkadang ada rasa kurang puas, tapi menurutnya hal tersebut penting untuk dilakukan.

Satu lagi standar yang diterapkan selama survei adalah tidak makan dan minum hidangan yang disajikan oleh pihak pengembang. Langkah-langkah tersebut dengan ketat dijalankan untuk menghindari risiko terpapar COVID-19 yang memang penyebarannya terjadi dengan cepat.

Cerita Rumah Himawan: Harga Rumah Rp400 Juta, Diskon jadi Rp330 Juta, Kini Sudah Rp500 juta

Cerita Rumah Himawan: Harga Rumah Rp400 Juta, Diskon jadi Rp330 Juta, Kini Sudah Rp500 juta

Dari 11 kompleks perumahan yang disurvei, akhirnya Himawan menyeleksi dan memilih tiga perumahan sebagai rumah incarannya. Setelah menimbang jarak rumah ke stasiun, lebar jalan lingkungan, legalitas, dan risiko banjir, akhirnya dipilihlah Mutiara Citayam.

Selain empat pertimbangan di atas, masih ada satu lagi sebenarnya yang menarik dari Mutiara Citayam, yaitu diskon yang cukup besar. Pandemi yang berdampak pada penurunan penjualan properti membuat pengembang berani memberikan diskon cukup besar, agar rumah yang dijual tetap laku.

“Waktu itu harga aslinya sekitar Rp400 juta. Pas saya beli, ternyata harganya didiskon jadi Rp330 juta. Ini berkah membeli properti di masa pandemi. Belum ada dua tahun saya membeli rumah ini, harga pasarannya kini sudah di atas Rp500 juta,” kata Himawan bahagia.

Temukan juga beragam tips, panduan, dan informasi mengenai pembelian rumah, KPR, pajak, hingga legalitas properti di Panduan Rumah247.com

Diskon harga yang cukup besar dan sistem pembayaran tanpa down payment atau DP Nol Persen, membuat tabungan Himawan yang awalnya untuk DP rumah tidak terpakai. Karena itu ia memutuskan untuk menggunakan uang tersebut sebagai biaya renovasi bagian belakang rumah.

Saat proses pembelian rumah tersebut, rumah yang dipesan Himawan sudah dibangun sekitar 50 persen. Akhirnya ia melakukan negosiasi dengan pengembang untuk sekalian merenovasi dapur, tempat cuci baju, dan taman di bagian belakang rumahnya. Jadi rumah langsung siap ditempati setelah jadi, tanpa perlu melakukan renovasi lagi.

Cerita Rumah Himawan: Ajukan Kredit Rumah, Belum Punya Kartu Keluarga, Pakai Buku Nikah

Cerita Rumah Himawan: Ajukan Kredit Rumah, Belum Punya Kartu Keluarga, Pakai Buku Nikah

Saat sudah menentukan pilihan di Mutiara Citayam, Himawan mencari informasi mengenai persyaratan KPR di beberapa bank. Dia juga membandingkan kemudahan pengajuan KPR dan suku bunga yang ditawarkan oleh beberapa bank.

Selain mencari informasi KPR di beberapa bank, sang istri yang juga karyawan sebuah bank juga bertanya mengenai fasilitas kredit yang ada di kantornya. Ternyata, tersedia fasilitas kredit bagi karyawan dan ternyata cicilannya lebih ringan dibanding KPR standar bank.

Mereka berdua lantas mengumpulkan persyaratan yang diperlukan untuk pengajuan kredit karyawan di bank sang istri. Ketika sedang mengumpulkan berkas, ternyata ada satu syarat yang belum mereka miliki, yaitu Kartu Keluarga. Sebab, mereka memang pasangan yang baru menikah dan belum sempat mengurus Kartu Keluarga.

Himawan dan istri lalu berkonsultasi mengenai syarat pengganti kartu keluarga. Setelah melakukan konsultasi, ternyata Kartu Keluarga bisa diganti dengan Buku Nikah. Hati Himawan plong setelah mengetahui hal tersebut. Impian untuk memiliki rumah bisa segera diwujudkan.

Himawan dan istri lalu menggunakan pinjaman tersebut untuk membayar rumah secara cash. Keuntungan menggunakan fasilitas kredit dari kantor untuk membeli rumah adalah tidak perlu mengeluarkan uang DP dan persyaratannya juga relatif mudah.

Cerita Rumah Himawan: Sertifikat Rumah Atas Nama Istri Sebagai Bentuk Antisipasi

Cerita Rumah Himawan: Sertifikat Rumah Atas Nama Istri Sebagai Bentuk Antisipasi

Ada cerita unik Himawan sebelum membeli rumah. Himawan, sejak awal rencana mencari rumah sudah mengatakan bahwa pembelian rumah nantinya atas nama istri saja. Bukan atas nama Himawan.

“Jadi saya membeli rumah ini atas nama istri. Bukan atas nama saya. Ini murni keinginan saya dan istri juga tidak meminta untuk menggunakan nama dia untuk sertifikat rumah,” kata Himawan.

Menggunakan nama istri untuk sertifikat rumah ini ternyata ada cerita panjang sebelumnya. Latar belakang cerita tersebut terjadi saat Himawan lulus SMA. Waktu itu ayah Himawan meninggal. Saat itu semua harta keluarga Himawan atas nama sang ayah. Karena itu, harus ada beberapa pengurusan administrasi terkait harta keluarganya.

Tips Rumah247.com

Tips Beli Rumah Ala Himawan: Pertama, legalitas harus jelas untuk menghindari masalah di kemudian hari. Kedua, lokasi, akses, dan transportasi umum harus mudah. Fasilitas transportasi umum tetap harus dipertimbangkan. Ketiga, spesifikasi bangunan harus baik. Keempat, keamanan lingkungan perumahan.

Saat memasuki bangku kuliah, Himawan berpikir bila harta satu keluarga hanya atas nama satu orang, khususnya ayah, akan merepotkan bila sang kepala keluarga meninggal. Dari renungan tersebut, dia berpikir ada baiknya bila harta keluarga tidak hanya atas nama satu orang saja, termasuk properti.

Dari renungan tersebut, Himawan memutuskan bila sudah menikah dan ingin membeli properti, ia akan menggunakan nama istrinya untuk pengurusan sertifikat rumah. Namanya mungkin akan digunakan untuk harta kekayaan lain, misalnya kendaraan. Latar belakang itulah yang membuat rumah di Mutiara Citayam ini atas nama istrinya.

Cerita Rumah Himawan: Tempat Bercengkrama Bersama Keluarga, Tempat Lupakan Hiruk Pikuk Pekerjaan

Cerita Rumah Himawan: Tempat Bercengkrama Bersama Keluarga, Tempat Lupakan Hiruk Pikuk Pekerjaan

Himawan merasa rumah yang ditinggali sekarang adalah pilihan terbaik dari 11 rumah yang dimasukkan daftar kandidat. Baginya, rumahnya kini adalah tempat terbaik untuk bercengkerama dengan keluarga, tempat paling nyaman untuk melupakan segala hiruk pikuk pekerjaan.

Tinggal di Mutiara Citayam juga menjadi pengalaman yang tak kan terlupakan baginya. Sebab, ia termasuk orang yang awal tinggal di kompleks perumahan ini. Saat pindah ke Mutiara Citayam, waktu itu baru ada tiga rumah yang ada penghuninya di kompleks ini. Bahkan satpam pun belum ada.

“Walau tergolong penghuni paling awal di sini, tetapi tidak pernah ada kejadian yang merugikan warga seperti misalnya kasus pencurian. Saya merasa pilihan rumah di sini memang tepat,” tutup Himawan.

Itulah cerita pengalaman Himawan untuk punya rumah sendiri, beli rumah di masa pandemi. Untungnya berlimpah, jadi berkah di tengah wabah. Masih ada banyak lagi kisah seputar perjuangan mewujudkan mimpi punya rumah sendiri lainnya yang juga tak kalah menginspirasi. Temukan kisahnya hanya di Cerita Rumah.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,910FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles