Download Aplikasi Rumah247

Cerita Rumah Handy: Beli Rumah Tak Sesuai Ekspektasi, Tak Dihuni. Stop Ngafe Agar Rumahnya Oke

“Banyak yang bilang: untuk lebih mempererat ikatan keluarga harus jalan-jalan keluar dulu, misalnya ke mall. Ternyata dalam rumah pun kita bisa mendapat quality time bersama keluarga. Bahkan bisa me-recharge mental health.” – Cerita Rumah Handy
Berawal dari saran orang tua dan mertua, Handy yang sebelumnya tidak pernah berpikir untuk punya rumah sendiri akhirnya terpicu untuk membeli rumah. Sayangnya, pembelian yang agak tergesa-gesa itu justru berujung terkurasnya tabungan dan juga penghasilannya.
Rumah yang ia beli malah tidak ditempati karena kurang sreg, buat Handy lokasinya dirasa jauh, di daerah Cisauk, Kabupaten Tangerang. Bangunan rumahnya pun jauh dari harapan. Akhirnya rumah tersebut ia biarkan kosong bertahun-tahun. Tak pernah ia tengok, tak terurus.
Rumah tersebut terpaksa telantarkan begitu saja karena belum punya cukup dana untuk merenovasi. Tak dinyana, justru pengabaian karena alasan dana membuat Handy berkali-kali harus mengeluarkan uang jutaan rupiah. Rumah yang ia biarkan kosong mendatangkan permasalahan tanpa henti, menguras kantong dan emosi.
Untunglah akhirnya Handy tersadar dan segera fokus merawat rumahnya. Segala daya ia upayakan untuk membuat rumahnya menjadi hunian yang nyaman. Kini rumah dengan luas tanah 45 m2 dan bangunan seluas 84 m2 itu, menjadi tempat staycation favorit keluarganya.
Mau punya rumah dengan harga terjangkau di pinggiran Jakarta yang dekat dengan akses Commuter Line seperti rumah milik Handy? Tengok pilihan rumahnya di kawasan Cisauk, Tangerang dengan harga di bawah Rp500 juta di sini!

Cerita Rumah Handy: Beli Rumah di Pameran Properti Tanpa Cek Lokasi

Tanpa Cek Lokasi
Desakan orang tua dan mertua jadi pendorong Handy untuk mulai mencari rumah. Langkah pertama yang dilakukan adalah menyambangi pameran perumahan.
Sebenarnya setelah menikah pada tahun 2013 Handy dan istri pernah beberapa kali berpindah tempat tinggal, sampai akhirnya mereka memutuskan untuk tinggal di rumah orang tua Handy yang dekat dengan tempat kerja keduanya di bilangan Sudirman, Jakarta. Anak-anak mereka pun bersekolah di sekitar Palmerah, daerah rumah orang tua Handy.
Saat itu belum terbersit di benak Handy untuk membeli rumah. “Namun orang tua dan mertua mendorong kami untuk memiliki rumah. Mereka bilang, biarpun tidak ditempati rumah tersebut bisa menjadi aset yang berharga,” kenang Handy.
Desakan itulah yang mendorong Handy mulai mencari rumah. Langkah pertama yang dilakukan adalah menyambangi pameran perumahan yang saat itu tengah digelar di Jakarta Convention Center (JCC), tanpa mencari tahu informasi pendukung seputar perumahan incaran.
12 Tips Beli Rumah Baru dengan Cermat Agar Tidak Salah Pilih

12 Tips Beli Rumah Baru dengan Cermat Agar Tidak Salah Pilih

“Saat itu sedang ada rezeki, daripada nganggur lebih baik dibelikan rumah,” ujarnya. Begitu masuk area pameran, mata Handy langsung tertumbuk pada sebuah stand properti di area paling depan, perumahan yang menyandang kata Serpong sebagai nama perumahannya, meski sebenarnya berlokasi di Cisauk, Tangerang.
Setelah menanyakan harga dan perkiraan lokasi, langsunglah terjadi akad. “Saat itu mikirnya biaya down payment (DP) bisa ditutupi oleh tabungan, lokasi pun di Serpong, developernya berpengalaman. Langsunglah aku sikat!” ujar Handy yang saat itu sudah yakin, sampai-sampai ia juga tidak berkeliling ke stand-stand perumahan lain yang ada di pameran tersebut.

Cerita Rumah Handy: Di Brosur Rumah Dekat BSD City, Ternyata Lokasinya Jauh Sekali

ta Rumah Handy: Di Brosur Rumah Dekat BSD City, Ternyata Lokasinya Jauh Sekali
“Aku lebih concern ke siapa developernya, bagaimana sejarahnya. Karena testimoninya juga bagus, ya sudah aku berani. Yang penting punya rumah dulu aja. Apalagi kedua orang tua sudah mendesak,” tutur Handy sambil tergelak.
Tanpa berpikir dan mengkhawatirkan hal-hal lain, Handy pun disiplin membayar cicilan DP setiap bulannya. Selama beberapa bulan mencicil, tak terbersit di benak Handy untuk mendatangi lokasi proyek rumah yang dibelinya. Dalam bayangannya rumahnya berada di Serpong, daerah yang sudah ia kenal sebelumnya.
Baru setelah beberapa kali membayar cicilan, Handy meluangkan waktu untuk melihat ke lokasi proyek. “Bayangkan ke Cisauk tahun 2014, AEON aja masih dalam pembangunan. Jalannya macet banget dan isinya truk-truk. Lalu berasa jauh banget,” kenang Handy.
Mau cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya pada laman AreaInsider.
Memang kawasan perumahan tempat hunian yang dibelinya, terletak di Kecamatan Cisauk, sekitar 10 kilometer dari BSD City, dan masuk ke dalam wilayah Kabupaten Tangerang. Saat datang ke lokasi, perumahan tersebut masih berupa tanah. Rumah-rumah belum banyak yang jadi, termasuk rumah Handy.
“Ternyata jauuuh sekali. Kalau lihat di brosur sih sepertinya memang dekat dengan BSD, apalagi dengan stasiun kereta,” kata Handy sambil tertawa. Tapi apalah daya, nasi sudah menjadi bubur. Akhirnya Handy tetap melanjutkan membayar cicilan DP, lalu lanjut membayar KPR.

Cerita Rumah Handy: Cicil DP Sisa Gaji Pas-pasan, Rumah Dibangun Tak Sesuai Bayangan

Cerita Rumah Handy: Cicil DP Sisa Gaji Pas-pasan, Rumah Dibangun Tak Sesuai Bayangan
Di luar perkiraan, uang tabungan Handy hanya cukup untuk mencicil DP hingga bulan ke-10. Akibatnya ia terpaksa menggunakan gajinya ditambah dengan gaji istri untuk membayar sisa cicilan DP.
Dalam proses pembelian rumahnya, Handy mendapatkan sistem pembayaran DP yang bisa dicicil sebanyak 12 kali, hal ini jugalah yang membuat ia mengambil keputusan cepat saat mendatangi stand pameran properti tersebut.
Di luar perkiraan Handy, uang tabungannya hanya cukup untuk mencicil DP hingga bulan ke-10. Akibatnya ia terpaksa menggunakan gajinya ditambah dengan gaji istri untuk membayar DP yang sisa dua bulan lagi.
“Kalau dihitung-hitung, setelah pembayaran DP, gaji kami berdua sisanya sangat pas-pasan. Padahal waktu itu anak pertamaku baru lahir. Terpaksa kami di rumah terus. Beneran nggak ke mana-mana selama sekitar tiga bulan,” kenangnya.
Panduan Beli Rumah Untuk Pekerja Gaji di Bawah 4 Juta

Panduan Beli Rumah Untuk Pekerja Gaji di Bawah 4 Juta

DP lunas dibayar, tibalah saatnya Handy mencicil KPR. Ia memilih bank swasta sebagai tempat pembayaran, karena di bank tersebut ia mendapat fasilitas cicilan dengan bunga fixed selama tiga tahun, dengan tenor 20 tahun.
Pada tahun 2015 rumah Handy selesai dibangun. Sayangnya tak sesuai dengan bayangannya. “Kok kecil banget. Memang aku tahu luas tanah dan bangunannya, tapi tidak terbayangkan kalau ternyata kecil dan minimalis banget,” tutur Handy dengan nada sedikit kecewa.

Cerita Rumah Handy: Renovasi Rumah Terbentur Biaya, Akhirnya Diabaikan Begitu Saja

Cerita Rumah Handy: Renovasi Rumah Terbentur Biaya, Akhirnya Diabaikan Begitu Saja
Rumahnya Handy diamkan saja. Selama bertahun-tahun tak pernah ditengok, tak diurus. Hingga akhirnya peristiwa demi peristiwa menyadarkannya.
Untuk menjadi sebuah rumah yang layak huni Handy harus melakukan renovasi kecil, seperti membuat kanopi, tempat mesin cuci, dan menata taman belakang. Rumah tersebut memang masih sangat standar, hanya ada dua kamar dan satu kamar mandi, ruangan dapur pun seadanya.
“Setelah konsultasi dengan orang tuaku, ternyata untuk membuat rumah tersebut layak huni butuh dana setidaknya Rp50 juta untuk renovasi. Aku bingung, dana dari mana. Dengan penghasilan sekian dan cicilan rumah, serta biaya operasional sehari-hari, jumlah tersebut impossible aku miliki,” ujar Handy.
Merasa tak berdaya, Handy pun memutuskan untuk tak mau memikirkan rumah tersebut. “Yang penting aku bayar KPR, itu rumah mau gimana ya udah. Masa bodoh amat. Pokoknya punya aja.” Ia juga tak mau mencicil untuk renovasi. Seluruhnya atau tidak sama sekali, itu prinsipnya kala itu.
Rumah itu ia biarkan kosong. Selama bertahun-tahun tak pernah ia tengok, tak diurus. Hingga akhirnya peristiwa demi peristiwa menyadarkannya untuk lebih memperhatikan rumah tersebut.
Ada tiga peristiwa yang akhirnya membuka mata Handy. Ketiganya berhubungan dengan kedatangan mertuanya yang tinggal di luar kota. Semuanya berulang setiap sang mertua ingin menginap di rumah Handy.

Cerita Rumah Handy: Listrik Korslet, Lantai Becek, Air Mati, Terjadi di Masa Pandemi

Cerita Rumah Handy: Listrik Korslet, Lantai Becek, Air Mati, Terjadi di Masa Pandemi
Dan yang paling memukul adalah ketika ketiga kalinya mertuanya datang ke rumah Handy. Mereka video call memperlihatkan plafon yang ambrol dan lantai yang becek.
Saat kedatangan mertua kali pertama, ternyata aliran air di rumahnya mati. Salurannya telah dipotong oleh perusahaan air minum (PAM) karena tak pernah ia bayar. Yang bisa berfungsi hanya listrik karena menggunakan sistem prabayar. “Akhirnya aku inapkan mertuaku di hotel,” ujar Handy.
Handy pun mengurus saluran air yang diputus. Untuk itu ia terpaksa merogoh koceknya sebesar Rp3 juta. Biaya tersebut adalah denda, abonemen, dan pembayaran pemasangan kembali.
Selang sekitar enam bulan kemudian, Handy kembali mengundang mertuanya untuk datang ke rumahnya karena merasa urusan air sudah beres. Ternyata setelah sampai di rumah tersebut giliran listrik yang korslet. Akhirnya lagi-lagi mertuanya terpaksa menginap di hotel.
Temukan juga beragam tips, panduan, dan informasi mengenai pembelian rumah, KPR, pajak, hingga legalitas properti di  Panduan Rumah247.com
Setelah diperiksa ternyata ada bagian yang rusak mungkin karena digigit tikus. Dengan berat hati Handy pun harus mengeluarkan lagi uang sekitar Rp3 juta lebih untuk membongkar sambungan listrik lalu mengurutkannya kembali.
Dan yang paling memukulnya adalah ketika ketiga kalinya mertuanya datang ke rumah tersebut. “Aku memang memberikan kunci rumah ke mertua jika mereka sewaktu-waktu mau datang. Tiba-tiba mereka video call ketika aku masih di kantor, memperlihatkan plafon yang ambrol dan lantai yang becek. Aku hanya bisa bengong.”
Bingung bukan kepalang, Handy tidak bisa berkata-kata. “Itu saat pandemi ketika kondisi sedang tidak baik-baik saja, di kantor pun ada beberapa pemotongan. Benar-benar aku seperti digebukin,” kenang Handy.

Cerita Rumah Handy: Renovasi Rumah Agar Layak Huni, Berhenti Ngafe Agar Rumahnya Oke

Berhenti Ngafe Agar Rumahnya Oke
Pekerjaan renovasi menghabiskan waktu sekitar empat bulan. Handy bahkan sempat tertular COVID-19 karena bolak-balik memantau pekerjaan renovasi rumahnya.
Merasa berada di jalan buntu, hanya doa yang bisa Handy panjatkan. Ia pun mulai mencari informasi melalui internet tentang langkah-langkah yang harus dilakukan jika ingin renovasi, serta mendapatkan banyak tips serta kisaran biaya jasa renovasi sekaligus harga material terbaru dari laman panduan Rumah247.com.
“Saat itu pikiranku hanya fokus bagaimana mencari dana untuk merenovasi rumah,” ujar Handy. Akhirnya doanya terjawab lewat tambahan rezeki dari usaha sampingan. Dana tersebut langsung ia alokasikan untuk memperbaiki plafon.
“Memang tidak bisa banyak, hanya sekitar seperlima dari keseluruhan dana yang dibutuhkan.” Dana tersebut selain untuk memperbaiki plafon juga untuk membetulkan listrik yang kembali korslet.
Panduan dan Estimasi Biaya Renovasi Rumah 2022

Panduan dan Estimasi Biaya Renovasi Rumah 2022

Ternyata setelah itu Handy juga dapat rezeki lagi. “Aku seperti diberi jalan untuk benerin rumah. Bersyukur banget. Itu seperti nggak masuk akal.” Rezeki tambahan tersebut ia gunakan untuk mempercantik rumahnya, seperti memasang kanopi, gorden, memperindah taman, dan sebagainya. Hingga menjadi rumah layak huni.
“Aku berhenti nongkrong di cafe dan melakukan kegiatan lain yang menghabiskan uang. Dana aku fokuskan untuk membetulkan rumah.” Pekerjaan renovasi menghabiskan waktu sekitar empat bulan. Handy bahkan sempat tertular COVID-19 karena bolak-balik memantau pekerjaan renovasi rumahnya.

Cerita Rumah Handy: Setelah 8 Tahun Akhirnya Bisa Menginap di Rumah Sendiri

Cerita Rumah Handy: Setelah 8 Tahun Akhirnya Bisa Menginap di Rumah Sendiri
Yang juga menggembirakan Handy, kedua putrinya betah bermain di rumahnya. Di sini mereka bisa baca buku, bermain peran, tidak terus-terusan nonton tv atau bermain gadget.
Setelah melewati perbaikan berkali-kali, akhirnya untuk pertama kali sejak rumah tersebut dibeli tahun 2014, Handy bisa merasakan menginap di rumahnya sendiri, rumah yang ia beli dari hasil jerih payahnya, di tahun 2022.
“Aku undang mertuaku untuk datang. Begitu lihat ekspresi mertua, istri, dan anak-anakku ketika melihat rumah tersebut rasanya senang banget. Mereka terlihat bahagia dan terkagum-kagum dengan perubahan rumah yang dulu kusam dan kotor, serta rusak di sana-sini, jadi bersih dan indah,” jelas Handy penuh rasa bangga.
Yang juga menggembirakan Handy, kedua putrinya betah bermain di rumahnya. “Memang satu kamar aku buat seperti tempat bermain mereka. Jadi di sini mereka bisa baca buku, bermain peran, tidak terus-terusan nonton tv atau bermain gadget,” ujar Handy.
Seputar Kredit Bangun Rumah (KBR) dan Cara Pengajuannya

Seputar Kredit Bangun Rumah (KBR) dan Cara Pengajuannya

Dari pengalaman tersebut Handy belajar bahwa rumah itu harus diprioritaskan. Handy menambahkan, “Pastinya memang harus cermat dalam memilih rumah. Aku beruntung karena ternyata sekarang lokasi rumah ini termasuk bagus dan tergolong wilayah yang prospektif. Entah, bagaimana kalau ternyata lokasinya di antah berantah.”
Lokasi rumah Handy sekarang memang mengalami kemajuan pesat. Stasiun Cisauk yang berjarak 10 menit dari rumahnya pun telah dipugar hingga terlihat modern, menyambung dengan intermoda dan pasar.

Cerita Rumah Handy: Lokasi Rumah Makin Prospektif, Harga Terus Melejit

Cerita Rumah Handy: Lokasi Rumah Makin Prospektif, Harga Terus Melejit
Ke depannya Handy berencana merenovasi dapur dan kamar mandi agar sedikit lebih bagus. Ia memang tidak mau terlalu mengubah bentuk asli dari rumah tersebut.
Sekarang hampir tiap akhir pekan Handy beserta keluarga menginap di rumah tersebut. Walaupun masih tetap tinggal di rumah orang tuanya di daerah Jakarta Barat, ia tidak berniat untuk menyewakan rumah tersebut. “Itu tempat kami staycation dan tempat tamu menginap, misalnya mertua yang datang,” tutur Handy.
Ke depannya Handy ingin merenovasi dapur dan kamar mandi agar sedikit lebih bagus. Ia memang tidak mau terlalu mengubah bentuk asli dari rumah tersebut. “Karena aku punya rencana suatu saat akan aku jual dan beli rumah yang lebih besar. Jadi sekarang aku biarkan seperti bentuk aslinya.”
Harga rumah di lokasi tersebut naik cukup signifikan. Sejak dibeli dengan harga sekitar Rp500 juta pada tahun 2014, kini rumah-rumah di sana dijual dengan harga Rp800 jutaan. Meningkat 1,5 kali lipat. Apalagi di jalan besar di dekat lokasi rumahnya sedang dibangun flyover. Harga rumah di daerah itu dipastikan akan melejit.

TANYA RUMAH247.COM

Jelajahi Tanya Rumah247.com, ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kami

Tanya Rumah247.com Sekarang
Anak-anak yang semakin besar dan membutuhkan ruang privasi jadi alasan utama Handy untuk membeli rumah lain. Daerah sekitar Bintaro jadi incarannya. “Karena keluargaku banyak tinggal di daerah Bintaro, jadi inginnya mendekati ke sana,” tutup Handy.
Pentingnya memiliki rumah akhirnya bisa dirasakan oleh Handy, bahkan di usia muda pada akhirnya ia cukup lega karena sudah berhasil memiliki rumah untuk keluarganya, yang kawasannya pun kini sudah prospektif.
Itulah cerita pengalaman Handy membeli rumah yang karena kurang jeli mencari informasi jadi tak sesuai ekspektasi. Tapi beli rumah memang tak kan rugi, harganya kini terus tinggi. Masih ada banyak lagi kisah seputar perjuangan mewujudkan mimpi punya rumah sendiri lainnya yang juga tak kalah menginspirasi. Temukan kisahnya hanya di Cerita Rumah.

Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

Teks: Yudhanti Budi, Foto: Zaki Muhamad

Penyangkalan: Informasi yang disajikan hanya sebagai informasi umum. PropertyGuru Pte Ltd dan PT AllProperty Media atau Rumah247.com tidak memberikan pernyataan ataupun jaminan terkait informasi tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada pernyataan ataupun jaminan mengenai kesesuaian informasi untuk tujuan tertentu sejauh yang diizinkan oleh hukum yang berlaku. Meskipun kami telah berusaha melakukan yang terbaik untuk memastikan informasi yang kami sajikan di dalam artikel ini akurat, dapat diandalkan, dan lengkap pada saat ditulisnya, informasi yang disajikan di dalam artikel ini tidak dapat dijadikan acuan dalam membuat segala keputusan terkait keuangan, investasi, real esate, maupun hukum. Lebih jauh, informasi yang disajikan bukanlah sebagai pengganti saran dari para profesional yang terlatih, yang dapat mengambil keputusan sesuai dengan kondisi dan situasi Anda secara pribadi. Kami tidak bertanggung jawab terhadap hasil dari keputusan yang Anda buat dengan mengacu pada informasi yang tersaji dalam artikel ini.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,910FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles