Download Aplikasi Rumah247

Cerita Rumah Gege: Beli Rumah Buat Investasi Masa Depan Buah Hati

Cerita Rumah Gege: Beli Rumah Buat Investasi Masa Depan Buah Hati
Saat pertama kali membeli rumah, umumnya tujuan orang adalah menjadikannya sebagai tempat tinggal, untuk dihuni sendiri. Apalagi jika yang membeli rumah adalah pasangan muda, pasti akan langsung dihuni sambil belajar hidup mandiri. Tapi hal tersebut tidak berlaku bagi Genida Pramesti (Gege) dan Rangga Nugroho.
Cerita Gege dan Rangga membeli rumah berawal pada pertengahan 2016. Saat itu anak pertama mereka, Melody Pragastia Amaragati berusia delapan bulan. Saat sedang ngobrol santai, Rangga mengungkapkan keinginannya untuk membeli rumah. Meskipun tujuannya memang bukan untuk ditinggali.
Perkara tempat tinggal memang bukan menjadi masalah bagi pasangan muda ini. Gege dan Rangga sejak menikah tinggal di rumah orang tua Rangga yang berada di daerah Jatisari, Bekasi, Jawa Barat.
Mau punya rumah di daerah Cileungsi seperti rumah Gege yang perkembangan kawasan sekitar perumahannya tumbuh pesat dan bagus untuk investasi hari nanti? Temukan pilihan rumahnya dengan harga mulai Rp300 jutaan di sini!
Pasangan ini sejak awal menikah memang tidak berniat pindah rumah. Sebagai anak tunggal, Rangga mengajak Gege tinggal di rumah tersebut. Sebab, orang tua Rangga tinggal ibunya dan mereka sepakat untuk menemani dan menjaga sang ibu.

Cerita Rumah Gege: Berhitung Kemampuan Cicilan KPR Setiap Bulan

Cerita Rumah Gege: Menghitung Kemampuan Cicilan KPR Setiap Bulan
Berawal dari obrolan santai, Rangga dan sang suami kemudian membuat rencana yang lebih nyata. Hal pertama yang mereka lakukan bukanlah mencari lokasi rumah, tapi menghitung bujet yang realistis untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Gege menggabungkan jumlah gajinya sebagai karyawan sebuah bank swasta di Jakarta dengan gaji Rangga sebagai guru di salah satu SMK di Bekasi. Setelah menghitung kebutuhan bulanan, termasuk kebutuhan untuk anak mereka, diputuskan cicilan rumah mereka nantinya maksimal adalah Rp2 juta per bulan.
Nilai cicilan tersebut sekitar 20-an persen dari gaji mereka berdua. Bujet tersebut diyakini tidak akan mengganggu cash flow bulanan mereka, apalagi mereka juga tahu bahwa aturan besaran maksimal jumlah cicilan KPR per bulan tidak boleh lebih dari 30 persen dari jumlah penghasilan. Dengan begitu kebutuhan bulanan bisa mereka penuhi dengan baik, termasuk dana untuk urusan rekreasi dan dana tabungan bulanan.
Cara Investasi Rumah dengan KPR

Cara Investasi Rumah dengan KPR

“Saat membeli rumah, khususnya dengan sistem KPR, harus diperhitungkan dengan tepat bujetnya. Sebab cicilannya kan jangka panjang. Bisa 10 tahun bahkan lebih. Dalam masa tersebut kan kemungkinan kita punya anak lagi, nanti anak harus masuk sekolah. Hal-hal seperti ini saya pertimbangkan benar sebelum memutuskan membeli rumah,” kata Gege.
Setelah memutuskan bujet untuk angsuran bulan, mereka mulai berburu perumahan.
Rujukan utama mereka dalam mencari rumah melalui mesin pencari di internet, yaitu ke daftar listing properti milik Rumah247.com. Dan mereka memanfaatkan kategorisasi pencarian yang tersedia plus kata kunci untuk menemukan rumah dijual yang sesuai kriteria mereka.
Misalnya saja mereka mulai dengan kata kunci “rumah+bekasi+terjangkau”. Dari hasil pencarian akan muncul daftar rumah dengan harga di bawah Rp200 juta di daerah Bekasi Dan mesin pencari memudahkan mereka untuk mendapatkan informasi daftar harga rumah yang terjangkau.

Cerita Rumah Gege: Survei Rumah Pertimbangkan Lokasi dan Prospek Investasi

Cerita Rumah Gege: Survei Rumah Pertimbangkan Lokasi dan Prospek Investasi
Setelah mendapatkan informasi mengenai daftar rumah yang harganya terjangkau dan cocok dengan bujet, Gege dan Rangga segera memulai petualangan baru mereka, survei rumah. Lokasi pertama yang mereka datangi adalah perumahan di daerah Cikarang.
Lokasi pertama tersebut ternyata berakhir dengan mengecewakan. Lokasinya cukup jauh dari rumah mereka di Jatisari, sekitar 40 km. Faktor kedua, rumah di daerah Cikarang yang mereka survei ternyata berlokasi di bawah saluran tegangan ekstra tinggi (SUTET). Hal ini tentu tidak klop dengan tujuan mereka menjadi rumah pertama sebagai investasi.
“Menurut kami rumah yang berada di bawah SUTET itu tidak prospektif untuk investasi. Daerah tersebut sulit untuk berkembang. Jadi kami batalkan rencana mengambil rumah di Cikarang, karena bagi kami lokasinya tidak strategis,” kata Gege.
Panduan Lengkap Investasi Rumah yang Tepat dan Aman

Panduan Lengkap Investasi Rumah yang Tepat dan Aman

Survei lokasi di Cikarang yang jauh dan mendapatkan kondisi rumah yang kurang ideal membuat mereka mengubah target lokasi. Mereka ingin lokasi rumah yang akan dibeli jaraknya tidak terlalu jauh, maksimal sekitar 20 km dari Jatisari.
Meskipun niat mereka membeli rumah bukan untuk ditempati, tapi mereka ingin bisa rutin mengunjungi rumah tersebut di setiap akhir pekan. Gege dan Rangga kemudian melanjutkan surveinya ke daerah Setu, Bekasi. Kebetulan lokasi perumahan yang mereka survei cukup strategis, area perumahannya juga luas. Prospek ke depan terlihat menarik.
Gege dan Rangga menyukai komplek perumahan ini, karena berbagai fasilitas umum bisa dijangkau dengan mudah. Sayangnya, down payment (DP) yang harus mereka bayarkan nilainya cukup besar. Berkisar Rp30-an juta, itu di luar bujet yang mereka tetapkan. Mereka pun urung mengambil rumah di perumahan tersebut.

Cerita Rumah Gege: Survei Rumah ke Lokasi Baru Jadi Pengalaman Seru

Cerita Rumah Gege: Survei Rumah ke Lokasi Baru Jadi Pengalaman Seru
Kemudian mereka juga sempat mencoba survei ke daerah Cileungsi, karena banyak perumahan di daerah ini. Jaraknya pun tidak terlalu jauh dari Jatisari. Banyaknya kompleks perumahan di daerah ini membuat mereka bisa survei 2-3 lokasi sekaligus dalam sehari. Panduan mereka hanyalah peta digital.
“Waktu survei rumah, kita banyak mendatangi lokasi yang sebelumnya tidak kita kenal. Ini jadi pengalaman baru. Seru juga eksplorasi tempat baru bersama suami. Kita ke mana-mana berdua. Jadi berasa pacaran lagi,” kata Gege.
Lokasi pertama yang membuat mereka tertarik adalah kompleks perumahan Permata Situ Indah. Perumahan klaster dengan one gate system ini menurut mereka memberikan kenyamanan dan keamanan. Mereka pun kemudian membayarkan booking fee sebesar Rp1 juta untuk salah satu unit rumah incaran mereka.
Meskipun sudah memberikan booking fee di perumahan Permata Situ Indah, tapi mereka tetap melakukan survei lanjutan dan mendapatkan lokasi perumahan Puri Harmoni 2 yang lebih dekat dari rumah mereka di Jatisari. Lokasi ini merupakan perumahan kedua yang mereka minati.
Puri Harmoni 2 memiliki site plan yang luas, membuat mereka tertarik, karena prospek pengembangan ke depan kemungkinan bagus. Mereka lalu mulai membayar booking fee dan mulai mencicil DP.
Mereka pun merelakan booking fee di Permata Situ Indah hilang, karena lebih memilih lokasi di Puri Harmoni 2. DP pun dicicil beberapa kali hingga mencapai belasan juta rupiah. Saat proses menyicil DP tersebut, seorang teman Rangga tiba-tiba memberikan info mengenai perumahan yang lokasinya tak jauh dari Puri Harmoni 2, yaitu Sunrise Garden Bukit Putra.

Cerita Rumah Gege: Dua Kali Uang Booking Fee Hangus

Cerita Rumah Gege: Dua Kali Uang Booking Fee Hangus
Meskipun mulai mencicil DP rumah, mereka berpikir tak ada salahnya juga survei perumahan yang direkomendasikan temannya tersebut. Ketika survei lokasi Sunrise Garden, ternyata saran temannya tersebut tepat. Lokasi Sunrise Garden lebih strategis.
“Sunrise Garden ini gerbangnya langsung menghadap ke jalan raya. Berbeda dengan Puri Harmoni yang masuk ke jalan agak kecil dulu. Jadi lebih strategis. Kemudian pas lihat rumahnya, feeling saya kok merasa nyaman,” kata Gege.
Setelah mereka berdiskusi, akhirnya diputuskan mengambil rumah di Sunrise Garden dan untuk kedua kalinya mereka harus merelakan uang booking fee hangus. Tak hanya itu, mereka juga terkena penalti pembatalan DP. Meskipun harus kehilangan sebagian uangnya, tapi mereka tak menyesal, karena mendapatkan pilihan rumah yang lebih pas untuk mereka.
Penjelasan NUP dan Bedanya dengan Booking Fee

Penjelasan NUP dan Bedanya dengan Booking Fee

“Bagi saya, mencari rumah itu seperti mencari jodoh. Terkadang jodoh kita awalnya tidak disangka-sangka. Pertama melihat rumah di Sunrise Garden ini, awalnya juga tidak kepikiran akan mengambil rumah di sini. Tapi karena merasa nyaman pas melihat rumah dan lingkungannya, akhirya ambil di sini,” kata Gege.
Meskipun menggunakan rasa dalam memilih rumah, tapi Gege dan Rangga tetap mengutamakan alasan rasional dalam memilih rumah. Hal ini mirip dengan menentukan pasangan. Selain rasa suka dan cinta, tetap harus ada pertimbangan rasional, karena akan menjalani hubungan jangka panjang.
Selain lokasi yang lebih strategis, luas tanah yang lebih besar menjadi alasan mereka akhirnya memilih Sunrise Garden. Lokasi rumah di hook dengan luas tanah sekitar 80 m2 membuat mereka memiliki pilihan untuk membuat taman atau menambah bangunan agar lebih luas.

Cerita Rumah Gege: Dapat Rumah DP Lebih Ringan, Cicilan KPR Lebih Ringan

Cerita Rumah Gege: Dapat Rumah DP Lebih Ringan, Cicilan KPR Lebih Ringan
Kelebihan lain yang mereka dapat adalah pembayaran DP yang lebih ringan, lebih rendah. Meskipun luas tanahnya lebih luas, mereka mendapatkan program promo DP dengan hanya membayar Rp2,5 juta. Jumlah ini jauh di bawah DP di Puri Harmoni yang mencapai belasan juta rupiah.
Bahkan total biaya yang akhirnya dikeluarkan oleh Gege dan Rangga, termasuk BPHTB dan biaya notaris tetap lebih murah dibanding DP di Puri Harmoni. Untuk cicilan rumah pun lebih ringan, nilainya di bawah alokasi bujet yang mereka tetapkan di awal, yaitu Rp2 juta.
Kelebihan lain yang membuat Gege dan Rangga merasa sreg dengan pilihan rumah ketiganya ini adalah dekat dengan fasilitas umum yang cukup lengkap dan terjangkau seperti dekat RSUD Cileungsi, tempat rekreasi Taman Buah Mekar Sari, Metland Mall, dan beberapa fasilitas pendidikan.
Temukan juga beragam tips, panduan, dan informasi mengenai pembelian rumah, KPR, pajak, hingga legalitas properti di Panduan Rumah247.com.
Gege merasa bersyukur atas “jodoh” rumah di Sunrise Garden. Meskipun sempat gagal dengan dua “jodoh” sebelumnya, tapi dia merasa yakin pilihan ketiga ini merupakan yang terbaik. Bersabar membuahkan hasil.
Setelah yakin dengan pilihan ketiga dan merasa tak akan berpindah ke lain hati, Gege dan Rangga langsung mengurus segala keperluan administrasi. Dia melakukan komunikasi yang intens dengan staf marketing Sunrise Garden.
Meskipun Gege bekerja di institusi perbankan, dia tetap merasa awam dengan prosedur kredit. Sebab, dia memang tidak bekerja di bagian kredit. Mengurus KPR merupakan pengalaman pertama baginya. Karena itu, dia banyak bertanya ke staf marketing Sunrise Garden.

Cerita Rumah Gege: Berhasil Memiliki Rumah Pertama, Berencana Beli Rumah Kedua

Cerita Rumah Gege: Berhasil Memiliki Rumah Pertama, Berencana Beli Rumah Kedua
Komunikasi mereka yang baik dengan staf marketing sangat membantu proses pengurusan administrasi. Hampir tak ada kendala dalam pengurusan administrasi. Menurut Gege, komunikasi dengan staf marketing jadi kunci lancarnya pengurusan administrasi. Bila kurang paham mengenai hal yang berkaitan syarat administrasi, dia langsung bertanya.
Satu-satunya kendala dari pengurusan rumah hanyalah mencari jadwal yang pas di tengah kesibukan Gege. Maklum saja, Gege bekerja di Jakarta yang jaraknya cukup jauh dari Cileungsi. Sementara Rangga yang mengajar di daerah Bekasi, jaraknya relatif dekat. Izin pun lebih mudah asal tidak di jam mengajar.
Setelah mondar-mandir sekitar lima kali, akhirnya Gege dan Rangga menandatangai kredit pemilikan rumah di Sunrise Garden. Impian memiliki rumah sebagai investasi pun akhirnya terwujud.
Panduan Lengkap Beli Rumah Kedua

Panduan Lengkap Beli Rumah Kedua

Setelah berhasil memiliki rumah di Cileungsi, Gege dan Rangga tidak berpuas diri. Gege mengaku sudah merencanakan pembelian rumah kedua untuk kedua buah hati mereka. “Anak saya kan dua. Saya berpikir setidaknya bisa memiliki dua rumah sebagai investasi, persiapan masa depan anak-anak,” kata Gege.
Namun, mereka memiliki kriteria lain mengenai rencana investasi kedua nanti. Dia ingin, lokasinya lebih dekat dengan rumah yang mereka tinggali sekarang, yaitu Jatisari. Dia berharap, dalam tiga tahun ke depan bisa membeli atau membangun rumah lagi.
Gege mengaku ada dua alternatif dalam pembelian properti berikutnya. Pertama, dia akan membeli rumah siap huni. Alternatif kedua adalah dengan membeli tanah, lalu membangun rumah sendiri. Alternatif kedua ini kemungkinan jadi pilihan utama.

Cerita Rumah Gege: Rencana Bikin Rumah Kos-kosan dan Tinggal di Rumah Kedua

Cerita Rumah Gege: Rencana Bikin Rumah Kos-kosan dan Tinggal di Rumah Kedua
“Bila nanti akhirnya membeli tanah, kami akan membangun rumah dengan tipe minimalis. Bila tanahnya tidak terlalu luas, kami akan membangun rumah dua lantai. Tapi bila bisa dapat tanah yang agak luas, kami akan membuat rumah satu lantai saja, tapi ada pekarangan untuk bercocok tanam. Sebab, ibu mertua saya hobi bertanam,” cerita Gege.
Untuk mewujudkan rumah kedua mereka, Gege dan Rangga sudah mulai menabung untuk mewujudkan impian kedua mereka. Langkah ini sudah dilakukan sekitar dua tahun setelah berhasil membeli rumah di Sunrise Garden.
Gege mengaku tidak menetapkan dana bulanan yang disisihkan untuk persiapan investasi rumah kedua tersebut. Namun, dia mengaku melakukannya secara rutin. Yang pasti, dia akan menyisihkan uang terlebih dahulu untuk hal yang jadi kewajiban, seperti misalnya angsuran KPR di Sunrise Garden setiap awal bulan.
Setelah itu Gege akan mengalokasikan dana untuk kebutuhan belanja dan operasional bulanan. Sisa dari kebutuhan rutin itu akan ditabungnya untuk persiapan investasi rumah kedua. Rencananya bila rumah impian kedua mereka sudah terwujud, kemungkinan mereka akan pindah untuk tinggal di rumah kedua tersebut.
Panduan Investasi Properti yang Bikin Cepat Kaya

Panduan Investasi Properti yang Bikin Cepat Kaya

Lantas, bagaimana dengan rumah di Jatisari yang sekarang mereka tempati? “Kemungkinan akan dijadikan kos-kosan,” kata Gege. Berbagai alternatif memang dapat dilakukan dalam mendapatkan penghasilan tambahan ketika memiliki investasi berupa properti. Anda bisa buka Rumah247.com dan menemukan berbagai aneka panduan investasi properti yang menguntungkan.

Tips Membeli Rumah Ala Gege dan Rangga

  • Jangan terburu-buru saat mencari rumah. Rumah itu seperti jodoh. Jadi pastikan cari jodoh terbaik, agar tidak menyesal di kemudian hari. Gege harus berpindah ke lain hati sebanyak tiga kali sebelum mendapatkan pilihan terbaik.
  • Harus memikirkan rencana jangka panjang, khususnya bagi yang membeli dengan sistem KPR. Sebab, cicilan biasanya jangka waktunya panjang dan di masa mendatang ada kebutuhan lain yang harus dipenuhi seperti biaya pendidikan anak.
  • Tentukan bujet di awal. Bujet harus ditentukan di awal, agar tidak terjadi risiko “besar pasak daripada tiang”. Selain cicilan KPR, hitung juga budget untuk rekreasi dan juga tabungan.
  • Cek fasilitas umum di sektar lokasi seperti fasilitas kesehatan, pendidikan, pusat perbelanjaan, dan juga tempat rekreasi. Bila ditempati, akan memudahkan pemenuhan kebutuhan hidup. Bila ditujukan untuk investasi, fasilitas yang baik akan membantu meningkatkan nilai jual.
  • Cari informasi tentang pembangunan jangka panjang. Sebelum memutuskan membeli rumah di Cileungsi, Gege dan Rangga mendapatkan informasi mengenai rencana pembangunan jalan tol di daerah tersebut dan membuat mereka yakin dengan prospek perkembangan daerah tersebut.

Cerita Rumah Gege: Rumah Ideal Berdasarkan Pertimbangan Rasional

Cerita Rumah Gege: Rumah Ideal Berdasarkan Pertimbangan Rasional
Sampai hari ini, Gege dan Rangga masih tinggal di Jatisari, Bekasi. Mereka belum punya rencana untuk menempati rumah di Cileungsi dalam waktu dekat. Agar rumah tersebut tetap terawat, mereka menawarkan kepada saudaranya untuk menempati rumah tersebut.
“Sempat terpikir sih untuk mengontrakkan rumah ini. Tapi karena ada saudara yang bekerja di sekitar Cileungsi, saya suruh dia menempati. Dia tidak perlu bayar sewa rumah dan saya pun terbantu karena rumah dirawat. Sebab, rumah kalau tidak ditempati biasanya lebih cepat rusak,” kata Gege.
Gege mengaku rutin berkunjung ke rumah tersebut sebulan sekali. Selain untuk bersilaturahmi dengan saudaranya, juga untuk menengok rumah mereka. Walaupun tidak ditempati sendiri dan belum dimanfaatkan untuk investasi, setidaknya rumah pertama mereka bisa dimanfaatkan saudaranya. Pastinya Gege dan Rangga sudah berhasil mewujudkan impian memiliki rumah pertama yang dibeli dari hasil kerja keras mereka.

TANYA RUMAH247.COM

Jelajahi Tanya Rumah247.com, ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kami

Tanya Rumah247.com Sekarang
Pilihan rumah tersebut menurut mereka adalah pilihan terbaik, ideal, karena menggabungkan rasa dan logika. Rasa suka yang didukung dengan pertimbangan rasional adalah kunci penting bagi mereka untuk mendapatkan rumah yang ideal dengan prospek investasi terbaik.
“Rumah bagi saya bukan hanya tempat tinggal. Rumah itu seperti jodoh. Tempat kita bertumbuh bersama di lingkungan itu. Rumah juga akan membangun mindset baru,” kata Gege menutup perbincangan.
Itulah cerita pengalaman Gege yang tujuan membeli rumah pertamanya justru sebagai investasi, bukan untuk dihuni sendiri. Rumah sebagai investasi masa depan buah hati. Masih ada banyak lagi kisah seputar perjuangan mewujudkan mimpi punya rumah sendiri lainnya yang juga tak kalah menginspirasi. Temukan kisahnya hanya di Cerita Rumah.

Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

Teks: Agung Marhaenis, Foto: Hadi Barong

Penyangkalan: Informasi yang disajikan hanya sebagai informasi umum. PropertyGuru Pte Ltd dan PT AllProperty Media atau Rumah247.com tidak memberikan pernyataan ataupun jaminan terkait informasi tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada pernyataan ataupun jaminan mengenai kesesuaian informasi untuk tujuan tertentu sejauh yang diizinkan oleh hukum yang berlaku. Meskipun kami telah berusaha melakukan yang terbaik untuk memastikan informasi yang kami sajikan di dalam artikel ini akurat, dapat diandalkan, dan lengkap pada saat ditulisnya, informasi yang disajikan di dalam artikel ini tidak dapat dijadikan acuan dalam membuat segala keputusan terkait keuangan, investasi, real esate, maupun hukum. Lebih jauh, informasi yang disajikan bukanlah sebagai pengganti saran dari para profesional yang terlatih, yang dapat mengambil keputusan sesuai dengan kondisi dan situasi Anda secara pribadi. Kami tidak bertanggung jawab terhadap hasil dari keputusan yang Anda buat dengan mengacu pada informasi yang tersaji dalam artikel ini.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,910FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles