Download Aplikasi Rumah247

Cerita Rumah Dicky dan Ayu: Rela Jual Mobil Pertama Demi Punya Rumah Seminggu Sebelum Menikah

Sebagai seorang pria, Dicky Deryawan merasa harus bertanggung jawab untuk memberikan rumah yang layak bagi istrinya. Karena itulah, ia memutuskan harus memiliki rumah sebelum menikah dengan Sri Rahayu, yang akrab dipanggil Ayu.
Berbekal ilmu interior yang dimilikinya, tentu saja Dicky ingin membangun rumah impian sesuai bayangannya. Tapi ibarat melukis di kanvas kosong, untuk membangun sebuah rumah tentu diperlukan sebidang tanah.
Proses pencariannya pun tidaklah instan. Godaan untuk membeli rumah siap pakai sempat menerpa, bahkan malah merugikannya. Namun kegigihannya berbuah hasil. Tak sengaja Dicky menemukan sebidang tanah yang awalnya tidak dijual.
Kini Dicky dan Ayu telah nyaman menempati sebuah rumah yang berhasil diwujudkan dengan susah payah. Rumah yang memberi kepuasan karena dibangun sesuai dengan kebutuhan dan keinginan. Sebuah rumah dengan bangunan dua lantai, yang luas tanahnya 140 meter persegi dengan luas bangunan 100 meter persegi di Cijambe, Ujung Berung, Bandung.
Mau punya rumah di Ujung Berung, Bandung, yang aksesnya mudah dan udaranya masih sejuk seperti rumah Dicky dan Ayu? Temukan pilihan rumahnya dengan harga di bawah Rp500 juta di sini!

Cerita Rumah Dicky dan Ayu: Alasan Punya Rumah, Beli Tanah dan Bangun Sendiri Sebelum Menikah

Cerita Rumah Dicky dan Ayu: Alasan Punya Rumah, Beli Tanah dan Bangun Sendiri Sebelum Menikah
“Sebenarnya saya tidak menuntut harus langsung punya rumah setelah menikah. Kost atau kontrak dulu juga tidak apa sambil kita kumpulkan uang untuk membeli rumah. Tapi Dicky bersikeras untuk punya rumah sebelum kami menikah,” kenang Ayu.
Alasan Dicky yang begitu menyentuh, tidak ingin orang tua Ayu khawatir akan hidup putrinya setelah menikah nanti, akhirnya meluluhkan hati Ayu. Ayu pun setuju menempatkan rumah sebagai prioritas utama dalam daftar keinginan mereka berdua.
Namun setelah sepakat masih ada perbedaan pendapat, Ayu ingin membeli rumah siap huni agar biaya yang dikeluarkan tidak berlipat. Sebaliknya, Dicky yang berprofesi sebagai desainer interior justru ingin membangun rumah sesuai dengan selera dan keinginannya.
Mana Lebih Untung, Membangun Rumah Sendiri atau Beli dari Developer?

Mana Lebih Untung, Membangun Rumah Sendiri atau Beli dari Developer?

Akhirnya Ayu pun mengalah, ia menyerahkan sepenuhnya soal membangun rumah impian kepada Dicky. Saat itu, yang dilakukan Dicky adalah mulai berburu tanah yang dijual.
“Saat itu kami tidak menetapkan bujet khusus. Kita cari yang relevan dari segi harga. Kita perkirakan total pembelian tanah dan membangun rumah sekitar Rp500 juta hingga Rp600 juta. Untuk tanah kami berencana beli secara cash,” ujar Dicky.
Karena Ayu tinggal di Bekasi, urusan mencari tanah diserahkan sepenuhnya ke Dicky yang tinggal di Ujung Berung, Bandung. Mereka memang berencana untuk menetap di Bandung selepas menikah nanti.

Cerita Rumah Dicky dan Ayu: Cari Lokasi Dekat Rumah Orang Tua, Terganjal Perda Bandung Utara

Cerita Rumah Dicky dan Ayu: Cari Lokasi Dekat Rumah Orang Tua, Terganjal Perda Bandung Utara
Mengingat kakak Dicky satu-satunya saat itu tinggal di luar kota, Dicky memilih untuk mencari lokasi rumah yang dekat rumah orang tuanya, atau di daerah Bandung Timur. “Agar kalau ada apa-apa dengan mereka saya bisa cepat ke sana,” terang Dicky.
Internet jadi andalan Dicky untuk mencari informasi seputar tanah yang dijual. Ketika sedang mengeksplor ia mengunjungi berbagai situs, termasuk pada listing properti dijual di Rumah247.com guna mengumpulkan berbagai informasi listing tanah dijual.
Dari hasil pencarian tersebut, jika lokasi tanah yang dijual cocok, Dicky akan survei ke lokasi langsung. Selain itu Dicky juga kerap berkeliling untuk melihat-lihat apakah ada tanah yang dijual.
“Sebenarnya lokasi di Bandung kota bagus juga, aksesnya lebih enak. Cuma karena harganya tinggi, jadi luas tanah yang didapat rata-rata kecil. Akhirnya saya cari ke daerah yang lebih atas dari rumah orang tua, dan lebih ke pelosok supaya dapat luas yang sesuai keinginan,” tutur Dicky.
Lagi cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya pada laman AreaInsider
Ia sempat menemukan lokasi yang cukup ideal, yaitu di daerah Sindanglaya atas. Meski letaknya agak jauh dari jalan utama tapi luas tanah sesuai dengan yang ia butuhkan, yaitu 140 meter persegi.
Sayangnya, karena letaknya di Kota Bandung bagian atas, daerah tempat tanah tersebut berada terganjal peraturan daerah (Perda) Kawasan Bandung Utara (KBU) tentang daerah resapan, sehingga ada batas maksimal luas tanah yang diizinkan untuk dibangun di daerah tersebut.
“Luas bangunan hanya boleh maksimal 20 persen dari luas tanah, sisanya untuk resapan. Karena aturan tersebut, luas bangunan jadi kecil banget. Tidak mencukupi untuk saya dan keluarga nantinya, bahkan bila dibuat dua lantai sekalipun,” sesal Dicky. Akhirnya ia batalkan dan mulai mencari lagi.

Cerita Rumah Dicky dan Ayu: Tertarik Perumahan Pengembang Syariah, Luas 130 M2 Harga Rp120 Juta

Cerita Rumah Dicky dan Ayu: Tertarik Perumahan Pengembang Syariah, Luas 130 M2 Harga Rp120 Juta
Setelah mencari-cari akhirnya Dicky menemukan perumahan yang sesuai keinginannya. Perumahan yang juga berada di daerah Sindanglaya tersebut dikelola oleh sebuah pengembang dengan sistem pendanaan syariah. Meski di Sindanglaya, karena letaknya di bawah, tidak terkena Perda KBU.
Pengembang tersebut memberikan dua opsi pembelian, yaitu pembelian kavling dan pembelian tanah dan rumah. “Mereka membebaskan desainnya. Jadi saya bisa bebas mendesain rumah sesuai keinginan. Tak harus sama seperti pengembang pada umumnya,” terang Dicky.
Setelah mendapat penjelasan panjang lebar dari pengembang, Dicky tertarik dengan penawaran tersebut. Kemudian ia berdiskusi dengan Ayu. Akhirnya mereka memutuskan untuk memesan salah satu kavling di perumahan tersebut yang memiliki luas sekitar 130 meter persegi, dengan harga Rp120 juta.
Sebagai tanda jadi, mereka memberikan DP rumah sebesar Rp8 juta. Sayangnya, setelah beberapa bulan, tidak ada perkembangan yang signifikan. Pengembang masih dalam proses pembukaan lahan. Sedangkan tanggal pernikahan sudah semakin dekat.
12 Tips Memilih Pengembang Properti yang Kredibel

12 Tips Memilih Pengembang Properti yang Kredibel

“Mungkin karena sistem pendanaannya tidak menggunakan bank, tapi menunggu buyer-buyer yang serius baru membuka lahan, makanya perkembangannya lambat,” ujar Dicky.
Melihat kondisi tersebut, akhirnya Dicky berkonsultasi dengan orang tuanya yang lebih berpengalaman dalam soal properti. Setelah berdiskusi kelebihan dan kekurangannya, terutama pertimbangan prospek ke depannya, orang tua Dicky menyarankan untuk membatalkan saja pembelian kavling tersebut.
“Konsekuensinya DP hangus, tapi daripada ke depannya pembangunan molor dan lain-lain. Dari situ saya lebih berhati-hati dalam memilih pengembang. Mempertimbangkan juga jam terbang atau pengalaman dari kontraktor atau pengembang itu sendiri,” kata Dicky.

Cerita Rumah Dicky dan Ayu: Jual Mobil Pertama Demi Tanah Seluas 140 M2 Seharga Rp300 Juta

Cerita Rumah Dicky dan Ayu: Jual Mobil Pertama Demi Tanah Seluas 140 M2 Seharga Rp300 Juta
Dicky pun kembali ‘bergerilya’ mencari rumah. Meski beberapa kali gagal, Dicky tak terpikir menggunakan jasa agen properti. Ia menikmati setiap proses dalam pencarian rumah idamannya.
Hingga pada suatu hari ia mensurvei salah satu tanah di daerah Cijambe, Bandung Timur, yang beriklan di internet. Sayangnya, ketika sampai di sana, ia didahului orang lain. Orang tersebut sudah memberikan DP ke pemiliknya.
“Ya sudahlah, saya tidak berharap. Eh ternyata pas pulang saya melihat ada plang dijual di depan sebuah vila. Di sebelah vila itu ada sebidang tanah, tapi tidak ada tulisan dijual. Iseng saya tanya ke pemilik vila,” kenang Dicky.
Ternyata pemilik tanah adalah adik dari pemilik vila. Dicky pun bertanya apakah tanah tersebut berminat dijual. Sang pemilik vila akhirnya mengontak adiknya. “Awalnya dia bilang tidak niat menjual, tapi saya ajak ngobrol, dan akhirnya bertemu di lokasi. Eh, akhirnya mau dijual,” kenang Dicky.
Temukan juga beragam tips, panduan, dan informasi mengenai pembelian rumah, KPR, pajak, hingga legalitas properti di Panduan Rumah247.com
Namun karena luas tanah tersebut jauh lebih besar dari kebutuhannya, yaitu 280 meter persegi, Dicky menawarkan untuk membeli setengah saja dari luas yang ada. Tak disangka pemilik tanah setuju, dengan syarat biaya pengurusan sertifikat split tanah di notaris ditanggung oleh Dicky.
Akhirnya berakhirlah pencarian, Juni 2017 Dicky berhasil mendapatkan tanah seluas 140 meter persegi dengan harga Rp2 juta per meter persegi. Total, ia mengeluarkan dana sekitar Rp300 juta. Dana tersebut ia dapat dari hasil penjualan mobil, tabungan, dan dana talangan dari orang tua yang kelak ia kembalikan.
Karena memang memprioritaskan beli properti, Dicky menjual mobil pertama yang ia beli dari gajinya sebelum menemukan lokasi tanah yang ingin dibeli. “Realistis aja, lebih ingin tempat tinggal dibanding mobil. Lagipula kalau ditunda harga properti naik terus,” tutur Dicky.

Cerita Rumah Dicky dan Ayu: Biaya Bangun Rumah Jaminkan Aset Ayah, Sempat Dipanggil Dinas Tata Kota

Cerita Rumah Dicky dan Ayu: Biaya Bangun Rumah Jaminkan Aset Ayah, Sempat Dipanggil Dinas Tata Kota
Sesudah berhasil mendapatkan tanah, Dicky bingung dengan biaya bangun rumahnya. Terlebih saat itu ia juga akan segera menikah, sehingga perlu biaya yang tidak sedikit. Sedangkan mobil sudah dijual dan tabungan pun terkuras untuk membeli tanah.
Beruntung orang tua Dicky mengulurkan tangan. Ayahnya yang memiliki perusahaan desain furnitur mengizinkan Dicky menggunakan aset kantor sebagai jaminan ke bank yang sudah lama menjalin kerja sama dengan ayah Dicky. Bahkan dengan menggunakan nama ayahnya sebagai peminjam.
Kurang dari seminggu dana sebesar Rp400 juta pun cair. “Memang bunganya tinggi banget, tapi pada waktu itu yang penting cair dulu. Saya ambil tempo 10 tahun, cicilan Rp7 juta per bulan. Target kredit kita memang bukan buat jangka panjang, yang penting rumah terbangun dulu,” kenang Dicky.
Idealnya, sebuah rumah dibangun setelah desain dibuat dengan sempurna. Namun karena waktu yang mepet, terpaksa ia membangun rumah sambil mengutak-atik desainnya. Rumah tumbuh jadi tujuannya. Sementara hanya dibangun satu lantai, namun pondasi untuk lantai kedua sudah dipersiapkan.
Cara Mengurus IMB Online

Cara Mengurus IMB Online

Pembangunan rumah dikerjakan oleh kontraktor yang sudah mereka kenal, dengan bujet yang dianggarkan sekitar Rp400 juta. Dicky pun mendesain sendiri rumahnya, lengkap dengan beberapa furnitur built-in.
Pengurusan surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sendiri cukup lama. “Saya meminta izin ke RT/RW, tetangga kiri kanan dan belakang untuk pengurusan IMB. Sempat ada surat pemanggilan dari Dinas Tata Kota karena saat proses pembuatan pondasi, izin belum turun,” kenang Dicky.
Untungnya resi IMB keluar dahulu, sebagai bukti bahwa mereka sedang memproses pengurusan IMB. Pembangunan rumah pun bisa dilanjutkan. IMB justru baru keluar enam bulan setelah rumah mereka selesai dibangun.

Cerita Rumah Dicky dan Ayu: Rumah Jadi Ajukan Pinjaman Lagi Buat Lunasi Pinjaman yang Bunganya Tinggi

Cerita Rumah Dicky dan Ayu: Rumah Jadi Ajukan Pinjaman Lagi Buat Lunasi Pinjaman yang Bunganya Tinggi
Setelah sekitar delapan bulan, rumah pun jadi. Tepatnya seminggu sebelum Dicky dan Ayu menikah, yaitu pada April 2018. Sesudah menikah di Bekasi, pengantin baru tersebut tak langsung menempati rumah, melainkan tinggal selama seminggu di rumah orang tua Dicky.
Setelah bangunan rumah jadi, mereka mengajukan pinjaman dengan agunan sertifikat tanah dan bangunan ke bank lain. “Dananya untuk melunasi utang di bank sebelumnya, supaya tidak terkena bunga tinggi terus,” jelas Ayu.
“Kita survei ke bank-bank konvensional dan syariah untuk mencari bunga yang lebih rendah. Kita ngumpulin brosur-brosur. Akhirnya kita coba ke sebuah bank BUMN,” ujar Dicky.
Sayangnya, setelah dilakukan appraisal oleh pihak bank, pinjaman mereka tidak disetujui. Aset properti mereka hanya dihargai sekitar Rp 300 juta. Padahal mereka memerlukan uang setidaknya Rp400 juta.
Pahami Apa Itu Agunan & Cara Pengajuannya

Pahami Apa Itu Agunan & Cara Pengajuannya

Mereka pun mencoba ke bank BUMN lainnya. Pengajuan tersebut mereka lakukan sekitar seminggu sebelum menikah. Proses survei baru berjalan beberapa hari setelah mereka menikah. Saat itu petugas bank melihat langsung kondisi rumah dan tanah yang diagunkan oleh Dicky.
Karena Ayu ketika itu masih tinggal sementara di rumah orang tua Dicky, rumah tersebut masih kosong. Perabotan pun masih seadanya. Untungnya pihak bank menyetujui pinjaman Dicky, bahkan rumah mereka dinilai sebesar Rp770 juta. Namun Dicky konsisten mengambil pinjaman sebesar Rp400 juta.
“Meski rumah masih kosong, tapi Alhamdulilah, appraisal bisa lebih tinggi. Nggak tahu juga karena apa,” ujar Ayu yang tidak menyangka bahwa taksiran nilai rumah bisa melebihi bayangannya.

Cerita Rumah Dicky dan Ayu: Anak Seumur Cicilan Rumah Bergaya Scandinavian

Cerita Rumah Dicky dan Ayu: Anak Seumur Cicilan Rumah Bergaya Scandinavian
“Setelah dihitung penalti, uang sebesar 400 juta itu pun habis karena langsung digunakan untuk menutup utang di bank sebelumnya. Jadi cicilan Rp7 juta per bulan, utang pokoknya itu hanya Rp2 juta, sisanya bunga. Bisa dibilang yang kita cicil selama setahun itu tidak ada artinya,” kenang Dicky.
Namun kini Ayu dan Dicky bisa bernapas sedikit lega, karena cicilan rumah mereka sekarang tidak begitu besar. “Sudah berjalan tiga tahun dari 10 tahun. Seumuran dengan anak kami,” kata Ayu sambil tergelak.
Meski Dicky merasa belum maksimal saat mendesain rumah, namun ia cukup puas dengan rumahnya yang bergaya scandinavian dan kontemporer dengan konsep open space ini, karena setidaknya rumah tersebut mampu menampung aktivitas seluruh penghuni.

TANYA RUMAH247.COM

Jelajahi Tanya Rumah247.com, ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kami

Tanya Rumah247.com Sekarang
“Rumah sekarang sih sudah ideal, tapi dari segi desain nggak pernah puas. Sekarang sudah kami bangun hingga ke atas, sudah ada roof top segala. Saya malah kepikiran jual rumah, terus cari rumah lagi. Kalau sekarang harga rumah ini bisa sekitar Rp1,5 miliar,” ujar Dicky setengah bercanda.
Ia terbersit menjual rumah untuk melunasi utang di bank, lalu sisanya untuk membangun rumah baru yang ia desain lagi sesuai keinginannya. “Laku syukur, nggak laku juga nggak apa-apa. Tapi malah takut gimana kalau nanti cepat laku dan kita terburu-buru cari rumah lagi,” kata Dicky dengan tergelak.
Sementara Ayu lebih ingin rumah yang sekarang benar-benar dimaksimalkan dulu. “Sekarang kan kamar utama furniturnya belum maksimal. Ayo kita isi dulu semua. Eh, Dicky malah ingin beli lagi. Nggak connect,” kata Ayu sambil tertawa.
Itulah cerita perjuangan Dicky dan Ayu untuk punya rumah sebelum menikah. Rela jual mobil pertama sampai dipanggil Dinas Tata Kota. Masih banyak lagi kisah seputar perjuangan mewujudkan mimpi punya rumah sendiri lainnya yang juga tak kalah menginspirasi. Temukan kisahnya hanya di Cerita Rumah.

Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

 

Teks: Yudhanti Budi, Foto: Raden Nucky

Penyangkalan: Informasi yang disajikan hanya sebagai informasi umum. PropertyGuru Pte Ltd dan PT AllProperty Media atau Rumah247.com tidak memberikan pernyataan ataupun jaminan terkait informasi tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada pernyataan ataupun jaminan mengenai kesesuaian informasi untuk tujuan tertentu sejauh yang diizinkan oleh hukum yang berlaku. Meskipun kami telah berusaha melakukan yang terbaik untuk memastikan informasi yang kami sajikan di dalam artikel ini akurat, dapat diandalkan, dan lengkap pada saat ditulisnya, informasi yang disajikan di dalam artikel ini tidak dapat dijadikan acuan dalam membuat segala keputusan terkait keuangan, investasi, real esate, maupun hukum. Lebih jauh, informasi yang disajikan bukanlah sebagai pengganti saran dari para profesional yang terlatih, yang dapat mengambil keputusan sesuai dengan kondisi dan situasi Anda secara pribadi. Kami tidak bertanggung jawab terhadap hasil dari keputusan yang Anda buat dengan mengacu pada informasi yang tersaji dalam artikel ini.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,910FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles