Rumah247.com – Sejak tahun lalu isu resesi yang menghantam perekonomian dunia nampaknya belum mereda. Terlihat sejumlah negara Eropa dan Amerika mulai terkena dampaknya seperti tingkat inflasi yang meningkat.
Bagi Indonesia sendiri, meskipun banyak pakar mengatakan potensi resesi hanya sekitar 2 persen, tetap saja hal ini dikhawatirkan akan dampak negatif pada beberapa sektor salah satunya properti.
Namun berita baiknya, meskipun tingkat suku bunga atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di Maret bertahan di angka 5,75%, Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) KPR bank swasta seperti BCA masih berada di angka 7,2%. Artinya, masih ada kesempatan untuk berburu rumah impian.
Namun jangan terburu-buru beli rumah saat resesi, pertimbangkan beberapa untung ruginya seperti yang akan dibahas pada artikel berikut ini:
Pertimbangan Beli Rumah Saat Resesi
Ketika seseorang memutuskan untuk mengambil KPR Bank, harus ada komitmen yang kuat karena cicilan bisa berlangsung hingga puluhan tahun. Jika tidak diperhitungkan dengan matang, sangat mungkin untuk mengalami kredit macet sampai yang terburuk penyitaan hunian oleh bank.
Jadi, jika Anda hendak beli rumah saat resesi, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah kondisi keuangan. Cek dahulu berapa jumlah uang yang dimiliki untuk membeli rumah, apakah sudah cukup untuk semuanya atau baru terkumpul uang muka saja?
Setelah membayar biaya down payment (DP), pembeli masih harus mengurus dokumen, bahkan renovasi jika diperlukan. Karena itu jika dana yang dimiliki saat ini terbilang pas-pasan, sebaiknya tunda rencana beli rumah saat resesi dan menabung sedikit lagi.
Ingat, jangan pernah menghabiskan seluruh tabungan hanya untuk membeli hunian karena Anda memerlukan dana darurat untuk berjaga-jaga di kemudian hari.
Selain itu lihatlah situasi perusahaan di tempat Anda bekerja. Cari tahu apakah saat ini bisnis berjalan dengan baik atau justru ada potensi terjadi PHK massal. Jangan sampai Anda sudah terlanjur mengambil rumah secara KPR lalu terkena pemutusan hubungan kerja sehingga kesulitan membayar cicilan.
Namun jika masih masih tetap ingin beli rumah saat resesi triknya setelah akad kredit siapkan dana sebesar 6-12 cicilan di luar tabungan lainnya untuk cadangan jika debitur tiba-tiba tidak memiliki pekerjaan. Ini cara yang cukup aman agar cicilan rumah tetap berjalan sambil mencari pekerjaan baru.
Terakhir, perhatikan situasi ekonomi secara keseluruhan, jika resesi belum membaik yang diikuti dengan kenaikan tingkat inflasi dan suku bunga dasar kredit, sebaiknya tunda dulu rencana membeli tempat tinggal. Hal ini dapat mempengaruhi banyak perusahaan termasuk tempat Anda bekerja sehingga kurang bijak rasanya jika memiliki cicilan yang besar di tengah kondisi finansial yang kurang stabil.
Jika Anda berencana membeli rumah pada keadaan resesi dengan mengambil keuntungan harga rumah yang cenderung lebih murah. Anda bisa mempertimbangkan cek daftar hunian di kawasan Bogor Timur berikut ini. Anda bisa menemukan rumah terjangkau dengan harga mulai dari Rp160 jutaan saja!
Tips Beli Rumah Saat Resesi
Hal pertama yang harus dipertimbangkan sebelum beli rumah saat resesi adalah menghitung bujet dan cicilan Anda.
Ingat, ketika membeli rumah selain menyiapkan DP dan membayar harga bangunan, pembeli juga harus mengeluarkan uang untuk mengurus dokumen seperti balik nama sertifikat tanah, AJB, notaris dll.
Kurang lebih biaya yang harus Anda siapkan untuk mengurus adalah 5-7% dari harga rumah. Karena itu pastikan Anda memiliki dana yang cukup untuk mengurus proses pembelian hunian.
Selain itu jika membeli rumah secara kpr, mintalah simulasi perhitungan pada bank untuk melihat berapa cicilan tiap bulan dan biaya yang harus dikeluarkan selama masa tenor. Jika membeli rumah bersama pasangan hitunglah total penghasilan perbulan dan pastikan jumlah cicilan maksimal hanya 30% pendapatan.
Ketika mengambil rumah secara KPR, seseorang bisa mencicil hingga 20-25 tahun. Karena itu, sebaiknya pilih bank yang bisa memberi suku bunga fixed lebih lama. Hal ini dilakukan untuk menghindari cicilan yang naik tajam ketika suku bunga floating sudah diterapkan.
Sebagai contoh jika Anda mengambil tenor 15 tahun, carilah bank yang bisa memberikan bunga fixed hingga 10 tahun. Kemudian manfaatkan masa tersebut untuk menabung sisa cicilan sehingga ketika masa bunga fixed sudah habis, Anda bisa segera melunasi rumah lebih cepat dari tenor seharusnya.
Selain mempertimbangkan suku bunga, sebaiknya pilih rumah dengan lokasi yang strategis. Langkah ini bisa jadi antisipasi jika debitur kesulitan melanjutkan cicilan KPR atau sedang membutuhkan uang, maka kemungkinan hunian terjual cepat akan lebih tinggi dibandingkan rumah di lokasi yang kurang memungkinkan.
Membeli rumah yang dekat dengan jalan raya dan aneka fasilitas lain juga mampu membantu Anda menghemat pengeluaran karena berbagai kebutuhan bisa diakses dengan mudah.
Keuntungan Beli Rumah Saat Resesi
Saat isu resesi mencuat, kebanyakan orang akan menahan pengeluaran dan lebih banyak menabung. Ini jadi kesempatan Anda karena persaingan akan lebih rendah sehingga kemungkinan mendapatkan rumah impian lebih tinggi.
Kondisi pasar ini juga kemungkinan membuat pihak pengembang memberi diskon pembelian hunian sehingga semakin menguntungkan pembeli.
Keuntungan lain jika memutuskan beli rumah saat resesi adalah kesempatan mendapatkan hunian dengan harga miring. Lesunya pasar biasanya akan membuat para pengembang memberikan berbagai diskon untuk menarik pembeli dan menghindari kerugian.
Jika jeli bukan tidak mungkin Anda bisa mendapatkan diskon harga rumah sampai pembebasan biaya pengurusan BPHTB sampai balik nama sertifikat. Cara lainnya, Anda juga bisa mencari rumah lelang hasil sitaan karena harganya akan lebih murah di bawah harga pasar.
Kerugian Beli Rumah Saat Resesi
Jika pada pembahasan sebelumnya dijelaskan mengenai keuntungan yang bisa dipertimbangkan ketika beli rumah saat resesi, kali ini simak juga kerugiannya berikut ini:
Memutuskan beli rumah saat resesi tentu kerugiannya adalah ketidakpastian kondisi ekonomi. Akan cukup sulit untuk memprediksi kapan suku bunga BI turun atau kapan kondisi ekonomi global membaik.
Anda juga harus memikirkan kemungkinan terburuk jika tiba-tiba kehilangan pekerjaan atau investasi yang dilakukan justru merugi.
Pikirkan kembali dengan matang jika hal itu terjadi bagaimana keberlangsungan cicilan rumah Anda dan cara menutupinya. Jadi, hitung kembali semuanya dengan cermat sebelum membeli rumah.
Meskipun ada kemungkinan harga rumah dijual lebih murah, tidak sedikit juga developer yang justru akan menahan penjualan unit hunian mereka. Turunnya permintaan konsumen bisa saja membuat rumah yang Anda inginkan justru tidak dijual dahulu karena menunggu harga pasar membaik.
Tonton video berikut ini untuk mendapatkan tips memilih asuransi rumah yang tepat!
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah247.com