Download Aplikasi Rumah247

Bata Ringan Bikin Biaya Bangun Rumah Makin Ringan

Rumah247.com – Ketika Anda sedang melakukan pembangunan rumah ataupun kantor, bata menjadi salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari fondasi. Ada berbagai jenis bata yang bisa Anda temukan untuk bangunan, salah satunya adalah bata ringan yang mulai dilirik banyak orang saat ini.
Bata ringan bukanlah material baru dalam bidang bangunan, tetapi peminatnya belum sebanyak bata merah. Padahal, keunggulan bata ringan patut untuk diacungi jempol. Terdapat berbagai fakta yang menarik dan manfaat bata ringan untuk Anda telusuri. Supaya Anda semakin memahami keunggulan bata ringan, artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai:
  1. Karakteristik Bata Ringan dan Jenisnya
    1. Sejarah awal bata ringan
    2. Bata ringan jenis AAC (Autoclaved Aerated Concrete)
    3. Bata ringan jenis CLC (Cellular Lightweight Concrete)
    4. Cara pemasangan
  2. Keunggulan Bata Ringan Sebagai Bahan Bangunan
  3. Mitos dan Fakta Seputar Bata Ringan

1. Karakteristik Bata Ringan dan Jenisnya

Bata ringan terbagi menjadi dua jenis yaitu bata ringan AAC dan bata ringan CLC. (Foto: Pexels)
Batu bata dikenal akan kekhasan bentuk dan warnanya. Selain itu, fungsinya yang memperkokoh bangunan membuat bata menjadi digemari. Namun, bagaimana dengan bata ringan? Bata ringan, yang terdiri dari dua jenis, memiliki sejarah yang cukup panjang hingga ada di Indonesia.
  • Sejarah awal bata ringan

Pada tahun 1923, orang-orang di Swedia mulai membuat bata ringan. Saat itu mereka ingin mengurangi pemakaian kayu untuk pembangunan akibat hutan yang mulai menggundul. Lalu, di Jerman pada tahun 1943 terdapat Joseph Hebel yang mengembangkan bata jenis ini hingga terkenal di berbagai negara di dunia. Sedangkan di Indonesia, bata ringan mulai dikenal sejak tahun 1995.
  • Bata ringan jenis AAC (Autoclaved Aerated Concrete)

Jenis bata ringan yang dikembangkan oleh Joseph Hebel adalah bata AAC dan inilah alasan bata AAC juga dikenal dengan sebutan bata hebel. Bata AAC dibuat dengan menggunakan pasir kuarsa, semen, kapur, gipsum, air, dan pasta alumunium (bubuk alumunium) yang digunakan sebagai pengembang. Adonan akan diaduk hingga tercampur dengan sempurna dan mengembang. Bata yang telah jadi biasanya akan berwarna terang atau berwarna putih.
Pada akhir proses pengembangan bata AAC, rongga udara yang terbentuk membuat bata ini menjadi ringan. Hal ini terjadi karena adanya pelepasan hidrogen ke udara saat proses pembuatannya. Bata AAC merupakan beton seluler yang gelembung udaranya dihasilkan dari reaksi kimia. Reaksi ini berasal dari campuran bahan-bahan pembuatannya. Kepadatan yang rendah dan adanya susunan gelembung udara pada bata AAC membuat bata jenis ini harus dibantu dengan pen atau dowel ketika Anda akan memasangkan paku atau baut ke dinding bata AAC.
  • Bata ringan jenis CLC (Cellular Lightweight Concrete)

Bata CLC juga dikenal dengan nama bata non-AAC atau bata NAAC. Bata CLC merupakan beton yang mengalami pengeringan secara alami. Pada pencampuran adonannya tidak ada reaksi kimia karena material kerikil digantikan oleh udara dan prosesnya menggunakan busa organik. Busa ini memiliki fungsi sebagai media pembungkus udara. Warna bata CLC cenderung lebih gelap dari AAC karena salah satu bahan adalah pasir tambang atau pasir sungai.
Proses pembuatan bata CLC menggunakan peralatan modern sehingga menghasilkan produksi yang lebih banyak serta kualitas yang lebih baik daripada bata AAC. Penyerapan air yang terjadi pada bata CLC juga lebih sedikit dibandingkan bata AAC. Hal ini mengakibatkan bata CLC menjadi lebih mudah untuk dipaku tanpa harus menggunakan pen. Proses pengecatan juga dapat dilakukan tanpa memerlukan plaster. Keunggulan lainnya adalah proses pemotongan dan penggergajiannya mudah untuk dilakukan.
  • Cara pemasangan

Berbeda dengan bata merah yang mudah direkatkan dengan semen biasa, bata ringan membutuhkan perekat jenis khusus. Perekat ini disebut dengan mortar dan Anda tidak dapat menggunakan semen jenis biasa untuk merekatkannya. Di sisi lain, material perekat tidak perlu digunakan dalam jumlah yang banyak. Proses perekatan akan menjadi rapi dan merekat dengan baik apabila Anda teliti dalam melakukannya.

2. Keunggulan Bata Ringan Sebagai Bahan Bangunan

Meskipun lebih ringan daripada bata merah, kekuatan bata ringan patut untuk Anda perhitungkan. (Foto: Pexels)
Bata ringan memberikan keuntungan bagi produsen dan kualitasnya semakin diakui oleh masyarakat. Dilansir dari BeritaSatu, CV Building Material Construction yang memperkenalkan bata ringan dengan brand Bricon menyatakan, “Terdapat peningkatan penjualan bata ringan dari tahun ke tahun. Selain itu, bata jenis ini juga dianggap lebih ramah lingkungan jika dibandingkan dengan material lain seperti kayu dan papan multipleks.”
Berikut ini adalah keunggulan lainnya dari bata ringan.
  • Memiliki massa ringan, tetapi kokoh ketika digunakan.
  • Memiliki bahan baku yang berkualitas, sehingga hasilnya adalah bata yang sekuat beton.
  • Mudah diangkut karena ringan, sehingga akan mempercepat proses pengerjaan.
  • Bobotnya tidak memberikan beban terlalu berat terhadap struktur bangunan.
  • Tidak membutuhkan terlalu banyak perekat, sehingga Anda bisa lebih hemat.
  • Memiliki bentuk yang konsisten, sehingga akan mempermudah dan mempercepat proses pemasangan serta membuat dinding terlihat lebih rapi.
  • Terdapat nilai estetika yang dihasilkan oleh bata ringan.
  • Bata ringan buatan pabrik dianggap memiliki kemampuan kedap suara, tahan air, dan tahan api.
  • Memiliki kemudahan untuk dipotong dengan menggunakan gergaji ataupun bor.
  • Dapat langsung dicat tanpa harus melakukan plester terlebih dahulu dan ini adalah alasan lain untuk menghemat biaya.
Mau punya rumah dengan struktur bangunan yang baik seperti keunggulan bata ringan yang dikenal kuat dan tahan guncangan? Cek pilihan rumahnya dengan harga di bawah Rp1 M di sini.

3. Mitos dan Fakta Seputar Bata Ringan

Mitos mengatakan bahwa bata ringan mudah rapuh, tetapi kenyataannya bata ringan lebih kokoh dibandingkan bata merah. (Foto: Pexels)
Mitos yang beredar mengenai bata ringan biasanya membuat masyarakat menjadi ragu-ragu untuk menggunakannya. Padahal, di balik semua mitos, ada fakta menarik mengenai bata ringan yang perlu Anda ketahui berikut ini.
  • Ringan berarti rapuh

Dibandingkan bata merah, bata ringan memiliki berat yang berbeda. Namun, kandungan semen dan berbagai bahan lainnya justru membuat bata ringan menjadi semakin kokoh ketika digunakan. Jadi, bata ringan tidak berarti rapuh.
  • Tidak tahan api

Masyarakat menganggap bata merah lebih tahan api karena terbuat dari tanah liat dan proses pembakarannya cukup lama. Namun, hal ini membuat suhu bata merah yang terbakar menjadi lebih cepat naik dan menyebabkan hancur. Sementara itu, bata ringan memiliki pori yang lebih banyak karena bahan-bahan yang digunakan dan proses yang terjadi. Hal inilah yang membuat bata ringan justru lebih tahan api.

Tips Rumah247.com

Bata ringan yang berkualitas dapat dipertimbangkan untuk pembangunan tempat tinggal Anda.

  • Tidak tahan air

Memiliki banyak pori bukan berarti membuat bata ringan tidak tahan air. Bata ringan memiliki daya serap air yang cukup rendah karena pori-pori yang ada tidak saling terhubung. Hal ini akan menyebabkan air tidak mudah menyerap pada bata ringan. jadi, Anda bisa menggunakan bata ringan sebagai dinding pada kamar mandi dengan cara melapiskannya dengan lapisan kedap air. Lapisan ini biasanya merupakan campuran air dan semen.
  • Mudah dibongkar

Pada umumnya, Anda membutuhkan keahlian dan ketelitian dalam pemasangan bata ringan. Apabila tembok Anda mudah dibongkar, ada kemungkinan terjadi kesalahan dalam pengaplikasian. Oleh karena itu, dibutuhkan orang yang berpengalaman agar tidak terjadi kesalahan dalam pembuatan tembok. Pemasangan yang benar akan membuat tembok bata ringan Anda menjadi sulit untuk dibongkar.
  • Tidak tahan cuaca ekstrem apabila digunakan untuk dinding luar

Anda dapat menggunakan bata ringan untuk dinding luar rumah dengan cara memplesternya. Fungsi dari plester adalah sebagai pelindung dari cuaca ekstrem.
  • Tidak awet

Dilansir dari Sindo News, bata ringan dianggap lebih kokoh karena memiliki material yang mirip dengan beton. Meskipun ringan, bata jenis ini tidak mudah rapuh. Selain itu, karena adanya kemajuan teknologi, bata ringan masa kini juga awet dan kokoh. Dengan permintaan yang semakin meningkat, para produsen bahkan kewalahan merespon pasar. “Kami sampai kewalahan untuk memenuhi permintaan,” kata Junaidi Hasan, Manajer PT Sumber Rejeki Surya Makmur di Cakung, Jakarta Timur, seperti dilansir dari Kontan.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,910FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles