Download Aplikasi Rumah247

Apa Itu Superblok? Berikut Definisi, Keunggulan dan Bedanya dengan Mixed-Use dan TOD

Rumah247.com – Apa itu superblok? Superblok adalah sebuah konsep penataan ruang di perkotaan dengan fokus memaksimalkan fungsi lahan yang tersedia. Di lahan yang terbilang cukup terbatas tersebut, dibuat beberapa fungsi seperti fungsi permukiman, bisnis dan perdagangan, pendidikan, jasa, hingga rekreasi. Dengan berbagai fungsi dan aktivitas tersebut, kawasan superblok disebut sebagai kota mandiri (self contained city). Bila dilihat dari letaknya yang ada di dalam kota, superblok disebut juga kota di dalam kota (city within city).
Tinggal di sebuah superblok, para penghuni dapat memenuhi kebutuhan hidupnya di satu kawasan kecil, sehingga tingkat mobilisasi ke tempat yang jauh dapat dikurangi secara signifikan. Hal ini membuat kualitas hidup lebih baik, efisien, dan tentu saja hemat waktu, uang, dan energi. Lalu apa saja keunggulan superblok dan perbedaannya dengan mixed use serta TOD? Temukan semua jawabannya di artikel ini!
  • Pengertian Superblok
  • Keunggulan Superblok
    1. Hidup Lebih Praktis
    2. Lingkungan Tertata
    3. Bebas Macet
    4. Nilai Investasi Relatif Tinggi
  • Beda Superblok dengan Mixed Use
  • Beda Superblok dengan TOD
  • Tips Seputar Superblok
    1. Pilih Lokasi Strategis
    2. Cari Sesuai Kebutuhan
    3. Cek Kelengkapan Fasilitas

Pengertian Superblok

Gagasan awal superblok dikemukakan oleh seorang arsitek dan urbanis asal Perancis. Sumber: Pixabay - Pixexid
Istilah ‘mixed-use’ dan ‘superblok’ (superblock) belakangan ini makin sering digunakan untuk menyebut proyek properti yang memiliki beberapa fungsi, mulai dari hunian, komersial, perkantoran, dan lain-lain. Tak pelak superblok adakalanya disebut juga kota di dalam kota alias city within city. Dan bagi Anda yang cari rumah di kawasan yang mudah menjangkau Ibukota, coba kawasan Cinere, Depok. Untuk harga di bawah Rp700 jutaan, cek di sini!
Gagasan awal superblok dikemukakan oleh seorang arsitek dan urbanis asal Perancis, Le Corbusier pada 1924. Konsep yang dituangkan dalam proyek Ville Radieuse atau Radiant City tersebut memang tidak pernah terealisasi, tetapi telah mengilhami pengembangan superblok di berbagai negara.
Di Jakarta, proyek properti yang masuk kategori superblok antara lain Rasuna Epicentrum dan Mega Kuningan. Bagi sebuah kawasan superblok, pembangunan berbagai fasilitas publik seperti pusat pendidikan, bisnis, perbankan, dan rumah sakit, sebagai proses utama yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan utama tentu akan menjadi nilai tambah. Sehingga tidak hanya kebutuhan hunian yang terpenuhi, namun juga memberi efek terhadap perekonomian baru yang terhubung dengan fasilitas publik.

Keunggulan Superblok

Dampak dari superblok yakni menghasilkan peningkatan perjalanan dengan berjalan kaki lebih dari 10%. Sumber: Pixabay - 12019/10259
Merujuk definisinya, superblok adalah area lahan perkotaan yang dibatasi oleh jalan arteri yang berukuran beberapa blok kota berukuran biasa. Di dalam superblok, jaringan jalan lokal dirancang hanya untuk melayani kebutuhan penghuni. Sejak digagas 97 tahun silam, pada tahun 1993 dirilis dampak dari superblok yakni menghasilkan peningkatan perjalanan dengan berjalan kaki (lebih dari 10%) dan dengan sepeda (>15%), serta dalam tingkat aktivitas komersial dan jasa yang lebih tinggi. Lalu apa saja keunggulan superblok?

1. Hidup Lebih Praktis

Kawasan superblok disebut sebagai kota mandiri (self contained city). Bila dilihat dari letaknya yang ada di dalam kota, superblok disebut juga kota di dalam kota (city within city). Tinggal di sebuah superblok sama artinya para penghuni dapat memenuhi kebutuhan hidupnya di satu kawasan kecil, sehingga tingkat mobilisasi ke tempat yang jauh dapat dikurangi secara signifikan. Hal ini membuat kualitas hidup lebih baik dan praktis, efisien, dan tentu saja hemat waktu, uang, dan energi.

2. Lingkungan Tertata

Tengok saja satu kawasan superblok yang ada di Indonesia tepatnya di Jakarta yakni Orchard Jakarta. Tentunya kesan yang akan didapatkan pertama kali adalah lingkungan yang jauh lebih tertata, baik antara jalur untuk kendaraan, jalur untuk pejalan kaki, serta tata letak yang sempurna antara area tempat tinggal dengan area perkantoran. Tentunya ini sebuah keunggulan bukan?

3. Bebas Macet

Lantaran tata letak lingkungannya yang rapi dan teratur, sudah pasti kawasan superblok akan menjamin lalu lintas yang bebas macet. Apalagi umumnya mobilitas berasal dari penghuni yang beraktivitas setiap harinya maupun pekerja kantoran di gedung setempat.

4. Nilai Investasi Relatif Tinggi

Pengembangan superblok yang sudah diatur sedemikian rupa umumnya akan menawarkan prestise tersendiri bagi penghuninya. Itu sebabnya, tak heran jika nilai properti yang ada di kawasan superblok relatif lebih tinggi. Namun itu juga yang akhirnya menyebabkan nilai investasi properti masa depannya lebih prospektif.

Tips Rumah247.com

Bagi sebuah kawasan superblok, pembangunan berbagai fasilitas publik seperti pusat pendidikan, bisnis, perbankan, dan rumah sakit, sebagai proses utama yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan utama tentu akan menjadi nilai tambah.

Beda Superblok dengan Mixed Use

Mixed-use merujuk kepada bangunan multi-fungsi yang mampu mengakomodasi beberapa fungsi sekaligus. Sumber: Unsplash - CHUTTERSNAP
Banyak orang mengidentikkan superblok sama dengan mixed-use, padahal keduanya merupakan istilah yang berbeda. Mixed-use merujuk kepada bangunan multi-fungsi yang mampu mengakomodasi beberapa fungsi sekaligus, seperti hunian, pusat belanja, perkantoran, pendidikan, rumah sakit, industri, rekreasi, dan sebagainya. Istilah mixed-use juga memiliki berbagai arti dan dapat diterapkan pada berbagai proyek pengembangan.
Proyek pengembangan dapat diklasifikasikan sebagai “mixed use” jika di dalamnya tersedia lebih dari satu penggunaan atau tujuan dalam bangunan bersama atau area pengembangan.
Penerapan bangunan jangkung dalam konsep mixed-use di lokasi strategis seperti di pusat kota diutamakan. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan pembangunan di lahan yang relatif kecil. Dengan kondisi kota yang makin padat dan lahan kosong yang makin menyusut, konsep mixed-use dianggap sebagai strategi pembangunan yang tepat. Di sisi lain, kemacetan yang makin parah membuat warga kota yang memerlukan efisiensi waktu menuju kantor atau pusat perbelanjaan, memilih hunian di dalam proyek mixed-use.
Bentuk pengembangan mixed use dapat bervariasi, contohnya satu bangunan yang ditempati oleh toko ritel di lantai dasar dengan apartemen di lantai atas, hingga pengembangan “urban village” yang komprehensif dengan beberapa bangunan yang beda penggunaan tetapi kompatibel. Seperti menggabungkan pusat ritel, gedung perkantoran, dan klinik kesehatan, yang mana umumnya terletak sangat dekat dengan kompleks perumahan.
Akan tetapi terlepas dari bentuknya, pengembangan mixed use merupakan bagian integral dari sebagian besar komunitas. Oleh karenanya proyek mixed use menciptakan tempat khusus di mana orang dapat tinggal, bekerja, bermain, dan memenuhi kebutuhan belanja dan gaya hidup sehari-hari dalam satu area.

Beda Superblok dengan TOD

Konsep TOD dimaksudkan supaya masyarakat lebih memilih untuk menggunakan transportasi umum yang sudah terintegrasi. Sumber: Unsplash - Nicholas Bartos
Jika di atas sudah dijelaskan perbedaan antara superblok dengan mixed use, maka berikut ini adalah perbedaan antara superblok dan TOD. Seperti telah diuraikan sebelumnya, istilah superblok digunakan untuk menyebut proyek properti yang memiliki beberapa fungsi, mulai dari hunian, komersial, perkantoran, dan lain-lain. Lalu, apa yang dimaksud dengan Transit Oriented Development atau TOD itu?
Transit Oriented Development merupakan sebuah konsep dalam pengembangan perkotaan yang mengharuskan pengembang untuk memaksimalkan seluruh ruang yang ada di dalam kota tersebut dan menyeimbangkan pembangunan perumahan, wilayah bisnis, rekreasi yang terintegrasi dengan baik oleh sarana transportasi umum.
Konsep hunian TOD itu juga dimaksudkan supaya masyarakat lebih memilih untuk menggunakan transportasi umum yang sudah terintegrasi dengan baik dibandingkan harus menggunakan kendaraan pribadi. Konsep ini juga dimaksudkan untuk mempermudah pergerakan masyarakat dari satu tempat ke tempat lainnya sekaligus untuk menghindari terjadinya kemacetan di kota.
Asal tahu saja, tidak semua kota di Indonesia sudah menerapkan konsep TOD. Beberapa wilayah pengembangan baru biasanya sudah mulai mengadopsi konsep TOD tersebut. Masyarakat bisa mengenali dengan mudah beberapa perumahan yang berada di kota yang sudah mengadopsi konsep TOD.

Tips Seputar Superblok

Boleh jadi kesanggupan harga menjadi faktor utama dalam mencari superblok yang sesuai kebutuhan. Sumber: Unsplash - Gautam Krishnan
Banyak hal penting yang patut dipertimbangkan ketika memilih superblok sebagai lokasi tempat tinggal. Aman dan nyaman, baik dalam klaster maupun lingkungan sekitar, tentu jadi syarat utama. Oleh karena itu, dalam mencari proyek superblok yang tepat, ada beberapa tips agar bisa membuat keputusan yang tepat. Simak di bawah ini!

1. Pilih Lokasi Strategis

Strategis memang hal yang cenderung subjektif. Setiap masyarakat dapat menentukan sendiri apakah lokasi superblok mudah dijangkau diri sendiri dan orang lain, atau dekat dengan tempat yang sering dikunjungi. Lokasi strategis artinya setiap penghuni leluasa melakukan kegiatan-kegiatan dengan efisien dan waktu agar tidak sering kehilangan waktu di perjalanan.

2. Cari Sesuai Kebutuhan

Boleh jadi kesanggupan harga menjadi faktor utama dalam mencari superblok yang sesuai kebutuhan. Di lain sisi, penting juga untuk memastikan bahwa superblok yang diincar sudah memenuhi unsur penghijauannya. Pasalnya penghijauan tidak hanya berguna untuk menjaga kualitas udara, namun juga memberikan relaksasi untuk mata.
Faktor lain yang tak kalah penting untuk dipertimbangkan adalah memerhatikan tingkat polusi udara di kawasan superblok. Mengingat bisa jadi superblok tersebut terdiri dari beberapa area industri, maka kesehatan pun akan terancam. Sementara jika lokasi perumahan terlalu dekat dengan jalan raya, kemungkinan bisa terkena dampak polusi lebih besar. Selain polusi udara, polusi suara juga dapat mengganggu ketenangan hidup di rumah.

3. Cek Kelengkapan Fasilitas

Nyaris semua superblok menawarkan kemudahan menuju fasilitas umum karena berada di dalam satu area besar. Kendati begitu, sebagai calon penghuni sebaiknya tetap memerhatikan antara kebutuhan dengan ketersediaan fasilitas yang diinginkan. Apakah itu ketersediaan rumah sakit, apotek, pusat perbelanjaan, pusat olahraga, taman kota, café dan restoran, atau fasilitas lainnya yang akan membuat serasa benar-benar tinggal di kota mandiri.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,910FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles