Rumah247.com – Ancaman pemanasan global yang semakin nyata membuat suhu bumi meningkat dan kerusakan akibat bencana alam semakin masif. Agar tidak semakin buruk, diperlukan langkah makro salah satunya dengan menerapkan konsep green city.
Nah, bagi Anda yang ingin mendekorasi ruangan dengan warna monokrom namun takut terlihat membosankan, simak artikel berikut untuk mendapatkan inspirasinya berikut ini:
Apa Itu Green City?
8 Elemen untuk Mewujudkan Green City
Prosedur Pembangunan Green City
Contoh Kota yang Telah Menerapkan Green City
Apa Itu Green City?
Jangan hanya terfokus pada gedung tinggi, setiap daerah harus memperhatikan kelestarian alam.(Foto: Pexels – Robert Stokoe)
Green city adalah konsep pembangunan kota berkelanjutan dan ramah lingkungan. Melansir situs BAPPEDA Aceh, green city diwujudkan dengan strategi pembangunan seimbang antara pertumbuhan ekonomi, kehidupan sosial, dan perlindungan lingkungan sehingga kota menjadi tempat yang layak huni tidak hanya bagi generasi masa kini tapi generasi selanjutnya.
8 Elemen untuk Mewujudkan Green City
Biasakan untuk memilah sampah dengan memisahkan plastik, sampah organik, dan sampah elektronik. (Foto: Pexels – Mali Maeder)
1. Green Planning & Green Design
Elemen pertama green city adalah perencanaan dan perancangan yang berbasis lingkungan namun tetap memperhatikan fungsi dan unsur estetika.
Dalam merancang green city, pembangunan harus meliputi Rencana Detail Tata Ruang (RDTR), Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) atau masterplan kawasan yang telah mempertimbangkan penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH).
2. Green Community
Ketika membangun green city, komunitas atau masyarakat memegang peranan penting dalam mencegah permasalahan lingkungan. Berbagai aksi nyata dapat dilakukan mulai dari tidak membuang sampah di sungai sampai memilah sampah demi mewujudkan konsep kota hijau yang berkelanjutan.
3. Green Open Space
Setiap kota atau daerah yang hendak menerapkan konsep green city, harus meningkatkan kualitas dan kuantitas Ruang Terbuka Hijau. Di tengah lalu lintas padat dengan kendaraan berasap, RTH seperti taman kota mampu menjadi angin sejuk dan menyediakan tempat rekreasi bagi masyarakat. Diharapkan, jumlah RTH minimal 30 persen dari luas daerah.
4. Green Building
Demi melestarikan alam, jumlah bangunan ramah energi harus diperbanyak. Tanpa mengabaikan fungsi dan kenyamanan bagi manusia, konsep green building dapat diwujudkan dengan menggunakan material daur ulang, memakai tembok roster sebagai alternatif ventilasi, dan memasang bukaan jendela besar guna menghemat pemakaian AC serta lampu di siang hari.
Tips Rumah247.com
Pastikan setiap rumah memiliki Ruang Terbuka Privat seperti taman untuk membuat hunian lebih asri dan mengurangi polusi.
5. Green Water
Elemen ini ingin menjaga keberlangsungan air dengan langkah penghematan dan menciptakan air yang berkualitas. Melalui bantuan teknologi, kota dengan konsep green city diharap mampu menghemat penggunaan blue water (air segar/air baku), menyediakan air siap minum, mendaur ulang serta mengolah grey water (air yang telah digunakan), dan menjaga kualitas green water (air yang tersimpan dalam tanah).
6. Green Waste
Masyarakat Indonesia belum terbiasa dengan pemilahan sampah. Padahal langkah tersebut mampu membantu sampah kering dan basah agar tak tercampur sehingga pemanfaatan kembali bisa lebih maksimal.
Jika menerapkan green city, maka pengolahan sampah harus berprinsip pada reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), dan recycle (daur ulang). Tidak berhenti sampai di situ, pengelolaan sampah juga harus didukung teknologi pengolahan dan pembuangan sampah yang ramah lingkungan.
7. Green Transportation
Untuk menuju green city, elemen green transportasi harus diterapkan dengan memperbanyak pembangunan transportasi umum ramah lingkungan guna mengurangi emisi kendaraan dan menciptakan ruang jalan tambahan bagi pengguna sepeda serta pejalan kaki.
8. Green Energy
Terakhir, ada elemen green energy yang berfokus pada pengurangan penggunaan energi melalui penghematan dan meningkatkan pemakaian energi terbarukan seperti cahaya matahari. Untuk mendapatkan listrik, alternatif energi terbarukan yang bisa digunakan antara lain Pembangkit Tenaga Angin, dan Pembangkit Tenaga Air.
Prosedur Pembangunan Green City
Taman vertikal, solusi penambahan ruang terbuka hijau di tengah lahan terbatas. (Foto: Pexels – Magda Ehlers)
Melalui pembahasan sebelumnya, ternyata ada cukup banyak elemen yang harus coba dipenuhi kota yang ingin mengusung konsep green city. Untuk penerapannya, sebuah kota bisa memulai strategi awal dengan perencanaan tata ruang.
Tidak sembarangan, dasar perencanaan tata ruang dapat mengacu pada UU No.26 Tahun 2007 yang mengamanatkan tiap kota mengalokasikan minimal 30 persen dari luas daerah sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH). Angka tersebut dibagi lagi menjadi 2 yakni 20 persen untuk RTH Publik sisanya sebagai RTH Privat.
Setelah rancangan tata kota sudah dirasa ideal, pemerintah kota selanjutnya bisa mengembangkan infrastruktur yang memperhatikan keberlangsungan lingkungan. Pada proyek pembangunan gedung dan rumah, pemerintah bisa menetapkan untuk menggunakan material ramah lingkungan atau daur ulang serta memasang panel surya untuk unit perkantoran dan ruang publik lainnya.
Sambil pembangunan terus berjalan, pengembangan saran transportasi umum yang berkualitas juga bisa dilakukan agar makin banyak masyarakat yang beralih dari kendaraan pribadi. Menyediakan ruang khusus bagi pesepeda dan pengguna jalan kaki yang dihiasi aneka tanaman juga jadi langkah penting mengurangi polusi.
Untuk mewujudkan semua itu, diperlukan peran aktif masyarakat dalam mengimplementasikan konsep green city. Pemerintah harus memberikan sosialisasi tegas agar elemen kota hijau benar-benar dijalankan mulai dari lingkungan rumah tangga
Konsep pengembangan kota berbasis ramah lingkungan sudah banyak diterapkan di beberapa perumahan di Indonesia. Salah satunya di kawasan BSD. Temukan daftar hunian berbasis eco-friendly di kawasan BSD dibawah Rp1 miliar di sini!
Contoh Kota yang Telah Menerapkan Green City
Contoh bangunan yang menggunakan elemen green building. (Foto: Pexels-Malindu Warapitiya)
Ketika memutuskan untuk menerapkan konsep green city, akan banyak perubahan yang terjadi dalam suatu daerah. Namun demi keberlangsungan hidup manusia dan tetap menjaga kelestarian alam, beberapa kota berikut telah menerapkan konsep kota hijau. Apakah Indonesia masuk di dalamnya? Inilah beberapa kota di dunia yang telah melakukan green city:
1. Kopenhagen, Denmark
Dengan misi bebas emisi karbon pada 2025, Kota Kopenhagen di Denmark telah melakukan aksi nyata seperti menggunakan bus tenaga listrik dan mengurangi pemakaian kendaraan pribadi dengan menghimbau masyarakatnya untuk memakai sepeda atau berjalan kaki.
Dengan sistem tata kelola sampah yang sangat baik, kota ini hanya memiliki sekitar 2% persen sampah yang sampai ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Hal ini lantaran banyak restoran menanam kebun untuk bahan baku masakan dan mengolah sisa makanan menjadi kompos.
2. Singapura
Negara yang dikenal kebersihannya ini menerapkan konsep pemanfaatan lahan yang baik dengan membuat hunian secara vertikal dalam bentuk apartemen dan menyediakan beberapa taman berkonsep serupa seperti Gardens by the Bay, Jewel Changi, dan Marina One.
Selain itu, untuk mengatasi kurangnya sumber air tawar, Singapura memiliki water recycling system yang mengolah air hasil pembuangan lalu disaring agar bersih dan tidak ada bakteri serta virus. Air kemudian disuling dengan reverse osmosis dan akhirnya disterilkan dengan sinar ultraviolet guna memastikan kemurniannya sehingga layak minum.
3. Vancouver, Kanada
Konsep green city juga telah diterapkan di Vancouver, Kanada. Negara yang banyak dikelilingi gunung ini masyarakatnya memiliki kebiasaan jalan kaki serta naik sepeda sehingga emisi karbon yang dihasilkan sedikit.
Untuk mendukung kebiasaan tersebut, pemerintah juga menanam 125 ribu pohon yang akan terus bertambah sejak 2010. Ditargetkan, Kanada bebas dari jejak karbon pada 2040. Agar menciptakan kehidupan yang seimbang, manusia harus memikirkan keberlangsungan lingkungan agar masa depan generasi depan lebih terjamin.
Yuk mulai langkah go green di rumah demi menciptakan konsep kota hijau yang berkelanjutan. Semoga artikel ini menambah wawasan Anda ya.