Rumah247.com – Basement kerap menjadi pilihan untuk mengakali semakin sedikitnya ketersediaan lahan yang bisa digunakan untuk membangun rumah atau gedung, khususnya di wilayah kota besar.
Dengan lahan yang semakin sedikit, menjadi semakin sulit untuk membangun rumah atau gedung yang luas secara horizontal. Maka dari itu pembangunan kini mulai cenderung ke arah vertikal. Baik itu ke atas menjadi beberapa lantai, termasuk ke bawah dengan membangun basement.
Untuk memahami lebih lanjut soal basement, artikel ini akan membahas:
Apa Itu Basement?
Fungsi Basement
Jenis-Jenis Basement
Bikin Basement? Perhatikan Ini!
Apa Itu Basement?
Basement diartikan sebagai ruang bawah tanah. (Foto: Uooz.com)
Basement adalah ruang bawah tanah. Namun dalam pembangunannya, basement mungkin saja bukan hanya terdiri dari satu ruangan. Melainkan terdiri dari beberapa ruangan di satu lantai.
Oleh karena itu, secara definisi basement bisa dimaknai sebagai bagian bagunan atau lantai yang letaknya berada di bawah permukaan tanah atau lantai dasar sebuah bangunan (ground floor).
Seperti halnya lantai yang dibangun secara vertikal ke atas yang bisa terdiri dari beberapa lantai. Basement bukan hanya bisa dibangun dalam satu lantai saja, tetapi juga hingga beberapa lantai ke bawah.
Pembangunan basement pada dasarnya dibuat untuk mengoptimalkan penggunaan lahan yang terbatas mengingat harga lahan kian mahal. Mau punya rumah dengan bujet terbatas di bawah Rp600 jutaan? Cek pilihan rumahnya di kawasan Bojongsari, Depok, di sini!
Fungsi Basement
Basement memiliki sejumlah fungsi dalam bangunan. (Foto: Happho.com)
Dengan manfaat menghadirkan ruang lebih pada bangunan, basement pun bisa difungsikan untuk banyak hal. Seperti berikut diantaranya:
Tempat Parkir
Pada sebuah gedung, basement umumnya digunakan sebagai tempat parkir kendaraan, baik mobil ataupun motor. Basement memang merupakan solusi terbaik untuk bisa mendapatkan kapasitas parkir kendaraan yang lebih banyak. Jika dibandingkan hanya mengandalkan area parkir yang ada di halaman depan dan belakang gedung.
Dengan posisinya yang berada di bawah tanah, keberadaan parkiran di basement secara langsung juga bisa menjaga nilai estetika gedung tersebut. Sebab walaupun dalam keadaan ramai dan tak teratur, parkiran kendaraan yang tersebut tak akan terlihat dari luar.
Selain itu, area parkir di basement juga memiliki keuntungan lain, bisa menghindarkan kendaraan yang diparkir dari panas dan juga hujan.
Ruang Utilitas
Basement juga bisa digunakan sebagai ruang utilitas. Mulai dari utilitas seperti MEP (Mekanikal Elektrikal Plambing), Power Supply, genset, panel pemutus atau kotak sekering, ruang mesin, tempat menyimpan pemanas air, sistem pendingin udara, hingga titik distribusi kabel bangunan.
Dengan menempatkan bagian utilitas penting tersebut di basement, secara pengelolaan akan relatif lebih mudah. Begitupun dalam hal keamanan, sebab bagian utilitas tersebut akan cenderung jauh dari jangkauan aktivitas para penghuni gedung atau rumah.
Gudang
Baik di gedung ataupun di rumah, basement bisa juga dimanfaatkan sebagai gudang atau tempat penyimpanan barang-barang yang tak terpakai. Di gedung, gudang pada basement bisa dimanfaatkan untuk menyimpan benda-benda dalam ukuran besar yang mungkin tidak bisa disimpan di gudang kantor yang berlokasi di gedung tersebut. Bisa pula sebagai tempat penyimpanan sementara, sebelum benda-benda tak terpakai itu dibuang.
Sementara di rumah, dengan memanfaatkan basement sebagai gudang, membuat barang-barang tak terpakai bisa memiliki tempat tersendiri untuk disimpan. Dengan begitu, rumah akan tetap terlihat rapi, dan ketika barang-barang tersebut suatu saat ingin dipakai, akan lebih mudah untuk ditemukan lagi di tempat penyimpanannya.
Ruang Kerja
Basement juga bisa dimanfaatkan sebagai ruang kerja. Khususnya basement yang ada di rumah, ketika saat ini semakin populer budaya work from home (WFA). Dengan lokasinya yang berada di bawah tanah, ruang kerja yang ada di basement relatif akan lebih tenang, dan tentu akan semakin membuat fokus dalam mengerjakan sesuatu.
Selain ruang kerja biasa, tenangnya basement juga bisa dimanfaatkan untuk membangun ruang kerja seniman atau studio musik, studio foto. Ataupun ruang laboratorium buat para peneliti atau ilmuan.
Fungsi Konstruksi
Selain fungsi berdasarkan pemanfaatan ruang, keberadaan basement pada sebuah bangunan juga memiliki fungsi dari segi struktur. Konstruksi basement mempunyai fungsi seperti untuk memperdalam dasar pondasi bangunan, yang akan memberikan pengaruh terhadap kenaikan besarnya daya dukung ultimit tanah dasar.
Selain itu, keberadaan basement juga bisa memperbesar stabilitas konstruksi gedung terhadap gaya geser atau gaya guling yang mungkin terjadi. Karena dalam pembuatan basement akan dilakukan penggalian, jika berat tanah yang digali sama dengan berat bangunan di atasnya, maka secara teoritis tidak terjadi penurunan bangunan.
Tips Rumah247.com
Pastikan pengerjaan konstruksi basement pada bagian tembok dan lantai betul-betul tepat karena tembok basement rawan mengalami kondensasi. Yang terbaik adalah lantai basement terbuat dari beton.
Jenis-Jenis Basement
Basement mempunyai berbagai macam jenis dan karakteristik yang berbeda. (Foto: Roeserconstruction.com)
Basement memiliki berbagai macam jenis. Setiap jenis mempunyai karakteristik yang khas dan fungsinya masing-masing. Berikut jenis-jenis basement:
Walk Up Basement
Basement jenis ini adalah ruang bawah tanah yang memiliki akses keluar masuk sendiri yang dilengkapi pintu di bagian luar rumah dan juga tangga di depannya (untuk naik ke atas jalan atau halaman rumah).
Sehingga penghuni rumah atau bangunan yang memiliki basement jenis ini bisa langsung masuk ke basement tanpa harus melewati tangga yang ada di dalam rumah. Akses keluar masuk yang dimiliki tersebut, secara langsung menghadirkan keuntungan sendiri buat pemilik bangunan karena bisa memanfaatkan basement misalnya untuk disewakan ke orang lain.
Karena ada akses keluar masuk khusus tersebut, walk up basement ini juga memiliki kekurangan pada faktor keamanan. Di mana sangat mungkin ada maling atau pencuri yang masuk basement tanpa diketahui penghuni rumah. Begitupun pada bagian tangganya yang berada di luar rumah, sangat rentan mengalami kerusakan karena terpapar udara luar, hujan dan terik matahari langsung secara terus menerus.
Walk Out Basement
Kurang lebih walk out basement ini mirip dengan walk up basement, yakni sama-sama memiliki akses keluar langsung dari bangunan, selain akses tangga yang ada di dalam rumah. Bedanya, pada walk out basement ini akses keluar masuk langsung hanya mengandalkan pintu, tanpa adanya tangga ke atas seperti pada walk up basement.
Pintu keluar tanpa perlu adanya tangga itu memungkinkan karena ada bagian basement yang sejajar dengan tanah. Sebab basement jenis walk out ini umumnya berada pada gedung atau rumah yang dibangun pada bidang miring. Seperti rumah yang ada di lereng gunung atau di sisi bukit.
Secara keuntungan dan kerugian, walk out basement ini mirip juga dengan yang ada pada walk up basement. Hanya saja keuntungan lainnya, karena tidak memiliki tangga di bagian luar, tidak ada bagian yang rentan rusak akibat pengaruh cuaca.
Look Out Basement
Tidak seperti dua jenis basement sebelumnya, Look out basement ini sama sekali tidak memiliki akses keluar masuk langsung, selain tangga yang ada di dalam rumah. Sesuai namanya, basement jenis ini hanya memungkinkan penghuninya untuk melihat langsung ke luar, ketika berada di dalam basement.
Hal itu terjadi karena look out basement dibangun tidak sepenuhnya berada di dalam tanah. Sehingga masih ada sedikit bagian atas dinding yang sejajar dengan tanah di luar, dan bisa dipasangi jendela. Selain bisa digunakan untuk melihat keluar, adanya jendela tersebut menghadirkan keuntungan bisa terjaganya kualitas cahaya, dan juga sirkulasi udara basement tersebut secara baik. Karena tidak ada pintu di bagian luarnya, keamanan basement jenis ini juga lebih terjamin.
Cellar
Cellar bisa dikatakan adalah sebuah basement yang pembangunanya secara khusus ditujukan sebagai tempat penyimpanan makanan dan minuman. Misalnya menyimpan minuman beralkohol seperti wine atau anggur.
Dengan tujuan tersebut, cellar lazimnya dibangun khusus sebagai ruangan bawah tanah yang memiliki suhu terjaga sepanjang tahun. Selain itu secara desain, Cellar juga umumnya relatif minimalis, dengan lantai yang terbuat dari tanah padat, dan memiliki rak-rak penyimpanan yang menempel pada bagian dinding-dindingnya.
Bikin Basement? Perhatikan Ini!
Ini beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum membangun basement di rumah. (Foto: Freyconstruction.com)
Membuat basement tidak seperti membangun ruangan lainnya di dalam gedung maupun rumah. Ada beberapa hal yang diperhatikan. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membangun basement:
Tinggi Muka Air Tanah
Tinggi muka air tanah ini wajib menjadi perhatian saat hendak membangun basement, sebab setiap daerah pasti memiliki batas tinggi muka air tanah yang berbeda-beda. Untuk itu perlu memastikan bahwa basement yang dibangun berada di atas batas tinggi muka air tanah.
Dalam proses pembangunan basement sendiri, umumnya kontraktor akan melakukan proses penurunan muka air tanah atau dewatering. Setelahnya mereka baru melanjutkan dengan memasang diaphragm wall sebagai dinding penahan tekanan lateral tanah dan pemutus aliran air tanah (cut off wall).
Baru kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan ekskavasi atau galian, sampai mencapai kedalaman tertentu, kemudian dipasang angkur, dan akhirnya pengerjaan pondasi basement baru bisa dilakukan.
Jenis Tanah
Jenis tanah memiliki peranan penting dalam menentukan desain dan sistem struktur konstruksi keseluruhan ketika membangun gedung atau rumah. Terlebih yang juga memiliki basement di dalamnya.
Jenis tanah akan mempengaruhi kohesi atau gaya tarik menarik antara partikel dalam tanah tersebut (yang dinyatakan dalam satuan berat per satuan luas). Di mana kohesi tanah akan semakin besar jika kekuatan gesernya makin besar.
Karena posisinya yang langsung berada di dalam tanah, faktor kohesi ini akan mempengaruhi pemilihan material dan sistem konstruksi pada basement. Penyesuaian itu perlu dilakukan dengan perhitungan khusus, agar basement yang dibangun, memiliki struktur kuat, tahan lama, dan aman untuk digunakan.
Kepadatan dan Ketebalan Beton
Posisinya yang berada di bawah dan mendapatkan tekanan langsung dari tanah, kepadatan dan ketebalan konstruksi beton pada dinding basement juga harus menjadi perhatian khusus. Perlu adanya pengujian daya tahan beton atau slump test yang sesuai untuk basement yang sedang di bangun. Sebab tentu struktur pada basement tidak bisa disamakan dengan struktur bangunan di lantai lainnya.
Pada umumnya beton untuk basement dibuat dengan ketebalan 15 sampai 17,5 cm yang disesuaikan dengan kedalaman lantai basement.
Pondasi Bangunan Tetangga
Bukan hanya struktur dan pondasi basement yang harus diperhatikan, pondasi bangunan tangga juga menjadi faktor yang tak kalah penting harus dipikirkan. Sebab dinding basement pada dasarnya harus dibuat sebagai retaining wall yang bersifat menahan beban tekanan tanah dan air.
Maka dari itu penting untuk memperhatikan posisi pondasi rumah tetangga, agar tidak terlalu dekat dengan dinding basement yang akan dibangun. Agar aman dan minim risiko, minimal jarak yang harus diambil antara tembok basement dan pondasi rumah tetangga adalah 1,5 meter.