Download Aplikasi Rumah247

Retaining Wall Adalah Dinding Penahan Tanah, Pahami Fungsi dan Jenisnya

Pernahkah ketika sedang berjalan-jalan menjumpai dinding penahan tanah atau sering disebut dengan retaining wall? Secara sederhana retaining wall adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk menahan tanah dan mencegah keruntuhan tanah yang miring atau lereng yang kemantapannya tidak dapat dijamin oleh lereng tanah itu sendiri.

Retaining wall dapat ditemukan sepanjang jalan tol dengan pemandangan perbukitan. Namun ternyata retaining wall tidak hanya digunakan untuk pembangunan area publik saja, tidak sedikit masyarakat yang menggunakan retaining wall untuk eksterior rumah.

Apalagi dinding menjadi salah satu elemen penting yang wajib di bangun di dalam rumah karena dinding tersebut juga merupakan salah satu faktor pelindung rumah. Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai retaining wall, artikel ini akan membahas:

Apa Itu Retaining Wall?

rumah247.com

Retaining wall adalah konstruksi berbentuk dinding yang digunakan untuk menjaga kestabilan agar bidang tanah tidak bergeser atau longsor. Bentuk dan struktur dari bidang konstruksi ini dibuat solid sehingga tanah dapat ditahan dengan baik. Tanah yang ditahan oleh dinding ini biasanya tidak dapat terbendung pergerakannya dengan baik secara alami.

Retaining wall memiliki fungsi untuk menjaga kestabilan agar bidang tanah tidak bergeser atau longsor. Mau punya rumah di lokasi yang aman dan tidak kuatir longsor? Cek pilihan rumahnya di daerah Parung Panjang dengan harga di bawah 500 jutaan di sini!

Fungsi Retaining Wall

rumah247.com

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa retaining wall merupakan tembok yang menyangga pergerakan tanah agar tanah bisa tetap solid atau stabil.

  • Active Lateral Force Soil – fungsinya untuk mencegah runtuhnya lateral tanah, misalnya saja terjadinya longsor atau landslide.
  • Lateral Force Water – berfungsi mencegah keruntuhan tanah lateral yang diakibatkan oleh tekanan air yang berlebihan
  • Flow Net Cut Off – berfungsi melakukan pemotongan aliran air pada bagian tanah

Selain fungsi utama di atas, ada juga beberapa fungsi lain dari penahan tanah sesuai dengan lokasi pembuatannya, seperti:

Jenis-Jenis Retaining Wall

rumah247.com

Retaining wall memiliki berbagai jenis model, tergantung sesuai kebutuhan dan material bangunan yang digunakan. Berikut jenis-jenis retaining wall:

Dinding penahan tanah yang pertama adalah gabion retaining walls atau yang biasa disebut dengan tembok bronjong. Tembok Bronjong adalah kumpulan blok yang terbuat dari kawat bronjong yang berisikan batu-batu yang terbelah.

Batuan terbelah ini merupakan komponen utama dalam pembuatan retaining wall. Penggunaan bongkahan batu ini bisa juga digunakan untuk memudahkan resapan air yang masuk ke dalam tanah.

Teknik yang satu ini sering digunakan di sejumlah bangunan bertingkat di Indonesia yang memanfaatkan area bawah tanah untuk dijadikan basement lahan parkir atau gudang penyimpanan.

Cara pembuatan diaphragm wall ini adalah dengan menggali tanah sesuai kebutuhan, kemudian membuat rangka dari hasil cor besi beton bertulang untuk dinding basement. Bukan hanya menopang tanah agar tidak masuk ke area basement, diaphragm wall dibuat dengan tujuan pengeringan air atau dewatering.

Selanjutnya adalah gravity retaining wall. Gravity retaining wall adalah sebuah penahan tanah yang terbuat dari sejumlah bongkahan batu atau beton bertulang (reinforced concrete).

Desain ini merupakan salah satu desain yang unik dikarenakan fungsi penopang tanah lateralnya memanfaatkan bobot massa yang dihasilkan dari bentuk badan konstruksi tembok itu sendiri. Gravity retaining wall cocok digunakan untuk area timbunan tanah atau tebing yang landai.

Jenis penahan tanah yang satu ini biasanya sering digunakan di daerah-daerah pinggiran air. Oleh karena itu fungsi utama dari penahan tanah yang satu ini adalah sebagai dam  atau bendungan air. Metode pelaksanaan konstruksi dinding penahan tanah ini memanfaatkan material beton prategang atau prestressed concrete.

Jenis dinding penahan tanah model ini umumnya digunakan pada daerah timbunan atau tebing. Jenis ini memiliki prinsip kerja dengan mengendalikan daya jepit pada struktur tubuh dindingnya.

Merupakan jenis dinding penahan yang dibuat dari susunan vertikal blok-blok beton masif yang dilengkapi dengan sistem pengunci. Secara rinci, cara membuat dinding penahan tanah yang satu ini memanfaatkan sistem pengunci antar blok agar tidak ada beton yang bergeser saat pemasangan berlangsung di lokasi.

Inilah kenapa ciri khas dinding ini bisa dilihat dari bentuk konstruksinya yang berupa model telapak memanjang pada bagian dasar struktur dengan sistem jepit.

Revetment retaining wall adalah jenis penahan dinding yang sering digunakan untuk menahan tanah pada pinggiran pantai atau tepi sungai. Tujuan penggunaan penahan dinding pada pinggiran pantai atau tepi sungai itu dilakukan untuk memperkuat tanah pada lahan miring. Di samping itu penahan dinding model ini bisa melindungi dari gerusan atau longsor akibat abrasi.

Contoh Retaining Wall

Dinding penahan tanah dapat diaplikasikan pada berbagai kondisi struktur yang memerlukan kekuatan untuk menahan gaya dorong tanah yang sangat besar. Semisal dinding penahan tanah tipe kantilever. Dinding ini terdiri dari kombinasi dinding dengan beton bertulang yang berbentuk huruf T.

Stabilitas konstruksinya diperoleh dari berat sendiri dinding penahan dan berat tanah di atas tumit tapak. Terdapat tiga bagian struktur yang berfungsi sebagai kantilever, yaitu bagian dinding vertical, tumit tamak, dan ujung kaki tapak. Biasanya ketinggian dinding ini tidak lebih dari 6 sampai 7 meter.

Tips Pembuatan Retaining Wall

rumah247.com

Untuk menghasilkan hasil yang berkualitas bagus tentunya terdapat beberapa cara atau tips yang kerap digunakan dalam pembuatan retaining wall. Penggunaan bahan yang tepat menjadi salah satu kunci keberhasilan pembuatan retaining wall.

Sesuaikan jenis retaining wall yang akan digunakan dengan objek yang akan ditahan. Dan tentunya tidak lupa untuk menyesuaikan dengan bujet yang anda punya. Semakin bagus material atau jenis yang digunakan tentunya akan membutuhkan modal yang tidak sedikit pula.

Tonton video berikut untuk mengetahui apa saja tahapan membangun rumah tumbuh!

Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah247.com

Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,910FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles