Download Aplikasi Rumah247

Perumahan Sebaiknya Tidak Dibangun di 7 Tempat Ini

Rumah247.com – Anda wajib mengetahui ciri-ciri lokasi perumahan yang prospektif dan memiliki nilai jual. Sebab saat ini nilai, prospek, dan masa depan dari harga perumahan sangat ditentukan oleh lokasinya. Indikator tersebut dapat dikatakan menjadi pertimbangan umum untuk Anda untuk jika ingin membeli perumahan. Misalnya, secara demografi kawasan itu masih menjadi tujuan banyak masyarakat dengan mobilitas tinggi yang otomatis juga menjadi arus barang.

Setelah mengetahui soal lokasi yang strategis membangun perumahan, Anda sebaiknya juga menghindari sejumlah lokasi yang dinilai buruk untuk pembangunan sebuah perumahan. Misalnya sebaiknya perumahan tidak dibangun di daerah resapan air, wilayah rawan bencana dan jauh dari fasilitas umum.

Salah satu alasannya adalah karena akan ada potensi resiko bencana yang dapat menimpa Anda. Termasuk mencegah sesuatu tak diinginkan ketika menghuni rumah tersebut. Dalam artikel ini, Anda akan mengetahui sebaiknya perumahan tidak dibangun dimana saja:

  • Di Atas Tanah Sengketa
  • Di Daerah Resapan Air
  • Di Daerah Rawan Bencana
  • Di Daerah Rawan Kriminal
  • Di Kawasan yang Tidak Dilalui Transportasi Publik
  • Di Kawasan yang Aksesnya Terbatas
  • Di Kawasan Minim Fasilitas

1. Perumahan Sebaiknya Tidak Dibangun di Atas Tanah Sengketa

Sengketa tanah membuat gelisah pelaku usaha properti. Dampaknya akan langsung mempengaruhi kelangsungan investasi properti. Pengembang tidak hanya mengalami potensi kerugian tetapi juga berakibat rusaknya nama baik atau bonafiditas yang sudah dibangun selama ini. Hal ini juga dapat berdampak negatif kepada pemasaran proyek-proyek properti yang sedang dikembangkan di lokasi lainnya.

Untuk itu, Anda sebaiknya segera memastikan posisi hukum perusahaan terhadap hak atas tanah proyek perumahan yang hendak dibangun. Terutama terkait dengan apakah pemilikan dan penguasaan hak atas tanah proyek perumahan itu sudah kuat secara hukum.

Untuk mengetahui secara pasti posisi hukum perusahaan atas permasalahan tanah tersebut, sebaiknya Anda melakukan pemeriksaan hukum secara menyeluruh (legal audit). Pemeriksaan hukum ini dilakukan berdasarkan dokumen-dokumen yang ada serta informasi-informasi lain yang tersedia atau didapatkan dari berbagai sumber.

2. Perumahan Sebaiknya Tidak Dibangun di Daerah Resapan Air

Daerah resapan air yang ada jangan sampai hilang untuk membangun perumahan. Saat ini telah ada penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) merupakan pijakan bagi pengembangan sebuah kota. Di dalam RTRW telah diatur mana daerah yang diperuntukkan kawasan permukiman, perkantoran dan niaga, ruang terbuka hijau serta daerah resapan air. Dengan demikian, perumahan yang baik tentu saja  yang dibangun dengan mengacu kepada RTRW.

Pemukiman yang berdiri di atas lahan yang tak sesuai peruntukannya punya andil mengakibatkan banjir di musim hujan. Fungsi dari daerah resapan air sendiri, lanjutnya untuk menampung debit air hujan yang turun di daerah tersebut. Secara tidak langsung, daerah resapan air memegang peran penting pengendali banjir dan kekeringan di musim kemarau. Sehingga dampak yang terjadi bila alih fungsi lahan yang tak terkendali seperti menjadi perumahan adalah banjir.

3. Perumahan Sebaiknya Tidak Dibangun di Daerah Rawan Bencana

Anda  tidak boleh membangun perumahan di daerah yang rawan bencana. Terutama daerah rawan rencana banjir dan longsor. Jadi sebagai pembeli, Anda juga harus memastikan rumah yang akan dibeli terbebas dari bencana. Untuk mengidentifikasi lokasi yang rawan longsor adalah biasanya berada di lereng atau perbukitan yang tanahnya mudah bergeser.

Sedangkan lokasi yang rawan banjir dapat diidentifikasikan beberapa hal. Misalnya berada di dekat sungai, berada di dekat rawa, hingga berada di bawah bukit atau lereng.

Tips Rumah247.comLokasi, lokasi, lokasi adalah mantra umum dalam mencari properti. Hal tersebut merupakan nasihat yang bagus. Lokasi sering kali merupakan faktor tunggal yang paling penting dibalik nilai sebuah properti.

4. Perumahan Sebaiknya Tidak Dibangun di Daerah Rawan Kriminal

Anda sebaiknya tidak membangun perumahan di daerah yang rawan kejahatan. Apalagi, kalau ternyata perumahan dibangun tidak menyediakan keamanan yang memadai. Karena tentu ada banyak resiko bencana yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu. Hal tersebut tentu akan dapat membahayakan keselamatan penghuni rumah.

Kalau Anda merasa daerah tersebut rawan kejahatan, sebaiknya dilengkapi dengan keamanan yang memadai. Seperti pos keamanan dan CCTV. Sebab, hal ini merupakan salah satu yang terpenting bagi pembeli saat menentukan rumah pilihannya. Anda tentu ingin tinggal di rumah yang tidak hanya nyaman tapi juga aman bukan?

5. Perumahan Sebaiknya Tidak Dibangun di Kawasan yang Tidak Dilalui Transportasi Publik

Saat ini memang sangat sulit mencari lokasi dekat pusat kota, yang walaupun ada pasti akan minim dan mahal. Namun, jangan jadikan ini alasan dengan membangun perumahan yang jauh dari pusat kota dan fasilitas umum. Kalau Anda membangun perumahan jauh dari fasilitas umum akan mempersulit orang yang ada di dalam perumahan.

Jadi, lokasi yang baik untuk pembeli rumah biasanya memiliki jaringan transportasi, sekolah yang berperingkat baik, dan keterlibatan masyarakat. Pertimbangkan kereta api, jalan, dan transportasi umum untuk transportasi, seperti halte bus, stasiun kereta bawah tanah, dan lokasi berbagi sepeda umum. Kedekatan dengan fasilitas biasanya akan meningkatkan nilai rumah.

Ada banyak pertimbangan sehingga perumahan sebaiknya tidak dibangun pada beberapa kawasan. Pertimbangan itu antara lain dari sisi keamanan dan kemudahan hidup penghuninya. Mau punya rumah dengan fasilitas keamanan dan lingkungan yang baik di Parung Panjang? Cek pilihan rumahnya dengan harga di bawah Rp500 jutaan di sini!

6. Perumahan Sebaiknya Tidak Dibangun di Kawasan yang Aksesnya Terbatas

Biasanya sebagai pembeli, Anda juga akan melihat apakah akses seperti menuju ke jalan raya. Anda disarankan agar tidak membangun perumahan yang jauh dari jalan raya. Sebab, pembeli akan mempertimbangkan akses jalan yang akan dilewati dan memudahkan untuk bepergian, seperti ke pasar dan wilayah lainnya.

Dalam hal aksesibilitas, Anda harus mencari lingkungan di dekat rute transit  kota utama. Terutama yang memiliki lebih dari satu titik masuk. Sebab sebagian besar waktu perjalanan dihabiskan dari dan ke tempat kerja. Sehingga rumah dengan akses mudah ke jalan dan transportasi umum akan lebih diinginkan daripada satu yang tersembunyi dan hanya dapat diakses dengan satu rute. Pepohonan yang rindang, lansekap berkualitas, dan taman terdekat atau ruang komunitas cenderung diinginkan.

7. Perumahan Sebaiknya Tidak Dibangun di Kawasan Minim Fasilitas

Saat Anda berburu rumah, perhatikan fasilitas terdekat. Pembeli biasanya menginginkan toko kelontong yang nyaman, pembersih kering, dan hiburan. Lokasi yang jauh dari fasilitas-fasilitas umum tentu akan sangat menyusahkan. Setiap kali Anda akan melakukan sesuatu seperti membeli keperluan rumah ke pasar atau belajar ke sekolah semuanya akan sulit untuk dijangkau.

Karena letak area perumahan yang terlalu jauh dari keramaian. Untuk dapat meminimalisir kesulitan-kesulitan semacam ini, maka sangat penting bagi Anda mencari area perumahan dengan lokasi strategis. Maksudnya adalah dekat dengan berbagai macam fasilitas-fasilitas umum. Seperti pasar, supermarket, lapangan, tempat olahraga dan lain sebagainya.

Tonton video berikut ini untuk mengetahui tahapan membangun rumah tumbuh!

 

Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah247.com

Tanya Rumah247.comJelajahi Tanya Rumah247.com, ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kamiTanya Rumah247.com Sekarang

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,910FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles