Download Aplikasi Rumah247

Kebijakan Moneter Adalah, Tujuan, Jenis, Instrumen, dan Contohnya

Rumah247.com – Kebijakan moneter merupakan sebuah kebijakan yang dikeluarkan oleh bank sentral dalam bentuk pengaturan persediaan uang untuk mencapai tujuan tertentu. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain. 

Tujuan utama dari adanya kebijakan moneter adalah mencegah terjadinya peningkatan uang beredar secara berlebihan atau sangat kurang. Dengan demikian pihak yang dapat memberikan kebijakan moneter ialah pemerintah suatu negara atau otoritas moneter.

Pada dasarnya kebijakan moneter merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal dan keseimbangan eksternal serta tercapainya tujuan ekonomi makro. Tujuan tersebut yakni menjaga stabilitas ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. 

Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi. Guna mengetahui lebih lanjut soal kebijakan moneter, artikel di bawah ini akan

 

Pengertian Kebijakan Moneter 

Kebijakan moneter adalah kebijakan yang mengacu pada kontrol bank sentral terhadap jumlah uang beredar dan peredaran uang, dengan tujuan mencapai keseimbangan domestik. Hal itu meliputi pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pembangunan yang merata, dan keseimbangan eksternal neraca pembayaran, dan mencapai tujuan ekonomi makro.

Tujuan ekonomi makro tersebut adalah menjaga stabilitas ekonomi yang diukur dengan kesempatan kerja, stabilitas harga dan keseimbangan neraca pembayaran. Biasanya pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil.

Sementara itu, di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terdapat dua pengertian kebijakan moneter yaitu pengertian pertama semua tindakan pemerintah, bank-bank sentral, dan otoritas publik yang lain yang mempengaruhi kuantitas kredit bank. 

Sedangkan pengertian yang kedua yaitu keputusan bank sentral mengenai penawaran uang agar ekonomi dapat tumbuh lebih cepat, antara lain, dengan memberikan kredit lebih banyak pada sistem perbankan melalui operasi pasar terbuka atas dengan menurunkan persyaratan cadangan dari sistem perbankan

Pemegang Kebijakan Moneter

Di Indonesia, pihak yang memiliki dan menjalankan kekuasaan moneter adalah bank sentral yaitu Bank Indonesia (BI). Hal ini sesuai dengan Pasal 23 D UUD Negara RI Tahun 1945 yang terkait dengan kekuasaan moneter. Pasal tersebut berbunyi negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, dan independensinya diatur dalam Undang-Undang. Penanaman Kesadaran Berkonstitusi.

Pemerintah yang memiliki kekuasaan moneter, dalam hal ini Bank Indonesia, berwenang dalam menetapkan kebijakan moneter yang mengatur pasar uang. Cara Bank Indonesia dalam menjalankan kekuasaan moneter adalah dengan mengatur besaran moneter atau suku bunga uang. Misalnya saja, salah satu langkah untuk meningkatkan pendapatan masyarakat melalui kekuasaan moneter adalah meningkatkan jumlah peredaran uang atau suku bunga.

Ketika jumlah uang yang beredar lebih banyak, maka investasi dan produksi juga akan bertumbuh. Dengan demikian, terciptalah peningkatan ekonomi. Itulah mengapa, kekuasaan moneter adalah salah satu peran yang memegang peranan penting dan strategis dalam suatu pemerintahan negara.

Singkatnya, Kebijakan moneter bertujuan untuk menstabilkan perekonomian yang diukur dengan kesempatan kerja, stabilitas harga dan keseimbangan neraca pembayaran. Mau punya rumah sendiri, pastikan mempertimbangkan kestabilan perekonomian keluarga lebih dulu agar hidup aman dan nyaman. Temukan pilihan rumahnya di area Tangerang Selatan, klik di sini!

Tujuan Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter bertujuan untuk menstabilkan perekonomian yang diukur dengan kesempatan kerja, stabilitas harga dan keseimbangan neraca pembayaran. Jika stabilitas ekonomi terganggu, kebijakan moneter dapat digunakan untuk memulihkannya. Selain itu juga membantu pemerintah dalam menjalankan program yang belum atau tidak terealisasikan dengan cara memberi sumber penerimaan normal dan mengedarkan uang yang tersedia sebagai alat tukar di dalam perekonomian negara Indonesia bisa menaikkan impor dan mengurangi ekspor.

Pada intinya, tujuan kebijakan dalam kekuasaan moneter adalah sebagai pengelola dan pengontrol kondisi perekonomian supaya tetap stabil. Keberhasilannya dapat diketahui ketika bisnis dapat lebih bergairah dan lapangan pekerjaan semakin terbuka lebar.

Jenis-Jenis Kebijakan Moneter

Terdapat dua jenis kebijakan moneter yang dapat diambil sebagai langkah untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar. Kebijakan tersebut adalah kebijakan moneter ekspansif dan kebijakan moneter kontraktif, berikut penjelasannya:

Kebijakan moneter ekspansif adalah kebijakan yang dapat merangsang atau mendorong pemulihan ekonomi ketika resesi melanda. Jadi ketika ekonomi sedang lesu, BI menjalankan kebijakan ini. Misalnya, resesi pandemi yang dipicu oleh penurunan BI rate. Kebijakan ini akan membantu mengatasi pengangguran dan meningkatkan daya beli (permintaan masyarakat). Kebijakan moneter ekspansif ini disebut juga kebijakan moneter akomodatif.

Kebijakan moneter kontraktif adalah kebijakan jenis tindakan moneter yang mempertahankan tingkat suku bunga jangka pendek yang lebih tinggi dari biasanya, atau yang mengurangi atau bahkan mengecilkan tingkat pertumbuhan jumlah uang beredar.

Hal ini mengurangi pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek dan menurunkan inflasi. Kebijakan moneter kontraktif dapat menyebabkan peningkatan pengangguran dan penurunan pinjaman dan pengeluaran oleh konsumen dan bisnis, yang pada akhirnya dapat menyebabkan resesi ekonomi jika diterapkan terlalu agresif.

Dengan kata lain, kebijakan kontraktif adalah jenis kebijakan yang menekankan pada pengurangan jumlah uang beredar untuk mengurangi pengeluaran dan investasi setelahnya sehingga memperlambat perekonomian.

Instrumen Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter bisa membuat target tentang tingkat inflasi, suku bunga, dan nilai mata uang. Bank Sentral adalah aktor utama dalam pelaksanaan kebijakan moneter secara langsung dan tidak langsung. Bank sentral ikut serta dalam peredaran uang dan lalu lintas kredit perbankan. 

Sedangkan contoh kebijakan politik moneter tidak langsung adalah memberikan pengaruh kepada pemberian kredit oleh dunia perbankan. Pengaturan uang beredar dalam masyarakat dilakukan dengan menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar.

Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter, tujuannya mengatur jumlah uang yang beredar demi terjaganya stabilitas harga, baik instrumen langsung maupun tidak langsung. Beberapa instrumen utamanya, di antaranya:

Fasilitas diskonto adalah tingkat bunga yang ditetapkan pemerintah pada bank-bank umum yang meminjam uang kepada bank sentral. Ketika bank-bank umum mengalami kondisi yang mengharuskan mereka untuk meminjam uang ke bank sentral, pemerintah dapat menggunakan kesempatan ini untuk mengatur jumlah uang yang beredar.

Jika pemerintah ingin menambah jumlah uang yang beredar, maka pemerintah akan menurunkan tingkat suku bunga pinjaman atau diskonto. Ketika tingkat suku bunga pinjaman menurun menjadi lebih murah, maka bank-bank umum akan lebih tertarik untuk meminjam uang ke bank sentral.

Operasi Pasar Terbuka (OPT) merupakan salah satu instrumen kebijakan moneter tidak langsung yang sangat penting karena sifatnya yang sangat fleksibel dibanding dengan instrumen lain. OPT dilakukan oleh pemerintah untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar dengan menjual (open market selling) atau membeli (open market buying) surat-surat berharga milik pemerintah.

Ketika minimum cadangan wajib tersebut berkurang, maka bank memiliki lebih banyak uang yang dapat diedarkan di masyarakat melalui pinjaman. Sebaliknya jika pemerintah ingin mengurangi jumlah uang yang beredar, maka pemerintah dapat menambah jumlah minimum cadangan wajib bank sehingga bank memiliki uang yang lebih sedikit untuk diedarkan.

Ketika minimum cadangan wajib tersebut berkurang, maka bank memiliki lebih banyak uang yang dapat diedarkan di masyarakat melalui pinjaman. Sebaliknya jika pemerintah ingin mengurangi jumlah uang yang beredar, maka pemerintah dapat menambah jumlah minimum cadangan wajib bank sehingga bank memiliki uang yang lebih sedikit untuk diedarkan.

Instrumen kebijakan moneter berupa imbauan moral dapat dilakukan oleh bank sentral untuk mengontrol jumlah uang yang beredar melalui berbagai hal. Bank sentral dapat mengimbau bank-bank umum untuk menurunkan atau menaikan suku bunga pinjamannya.

Contoh Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter bisa membuat target tentang tingkat inflasi, suku bunga, dan nilai mata uang. Bank Sentral adalah aktor utama dalam pelaksanaan kebijakan moneter secara langsung dan tidak langsung. 

Contoh dari kebijakan moneter langsung adalah mencetak uang baru, membekukan saldo perusahaan swasta/negara, merombak sistem perbankan, mengambil alih urusan perbankan/perkreditan, dan masih banyak lagi. Bank sentral ikut serta dalam peredaran uang dan lalu lintas kredit perbankan.

Sedangkan contoh kebijakan politik moneter tidak langsung adalah memberikan pengaruh kepada pemberian kredit oleh dunia perbankan. Pengaturan uang beredar dalam masyarakat dilakukan dengan menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar.

Tonton video berikut ini untuk mengenal apa itu BPHTB!

 

Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah247.com

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,910FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles