Rumah247.com – Istilah payback period mengacu kepada jumlah waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan biaya investasi. Sederhananya, payback period adalah lamanya waktu investasi mencapai titik impas. Saat menginvestasikan uang, Anda pasti hendak mendapatkan pembayaran kembali. Jadi itulah sebabnya periode pengembalian modal sangat penting. Dalam bahasa Indonesia, payback period disebut juga periode pengembalian modal.
Intinya, semakin pendek pengembalian investasi, semakin menarik, sehingga periode pengembalian yang lebih lama kurang diinginkan.Menentukan payback period berguna bagi siapa saja dan dapat dilakukan dengan membagi investasi awal dengan arus kas rata-rata. Payback period dapat dihitung dengan membagi jumlah investasi dengan arus kas tahunan. Meski demikian, salah satu kelemahan dari payback period adalah mengabaikan nilai waktu dari uang.
Ketahui lebih jauh soal penghitungan payback period alias periode pengembalian modal untuk menentukan apakah Anda dapat melakukan investasi di bawah ini!
Apa Itu Payback Period?
Payback period adalah metode yang biasa digunakan oleh investor hingga profesional keuangan, dan perusahaan untuk menghitung hasil investasi. Payback period membantu menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan biaya awal yang terkait dengan investasi. Penghitungan payback period juga berguna sebelum membuat keputusan apa pun. Terutama ketika investor perlu membuat penilaian cepat tentang usaha investasi.
Semakin pendek pengembalian, semakin diinginkan investasi. Sebaliknya, semakin lama pengembaliannya, semakin tidak diinginkan.Sebagai gambaran, setiap analis keuangan perusahaan harus bisa menilai berbagai investasi atau proyek operasional untuk menentukan proyek atau investasi yang paling menguntungkan.
Nah, salah satu cara analisis keuangan perusahaan untuk melakukannya adalah dengan periode pengembalian modal. Meskipun biasanya menghitung periode pengembalian berguna dalam penganggaran keuangan dan modal, tetapi cara ini bisa diaplikasikan ke industri lain.
Keunggulan dan Kelemahan Payback Period
Banyak keunggulan dari payback period yang membuatnya menjadi pilihan populer di kalangan ahli keuangan. Namun, tentunya seperti metode lainnya, ada juga kelemahan dari payback period. Sehingga ahli keuangan dan perusahaan diharapkan tidak hanya mendasarkan keputusan investasi hanya pada metode ini. Dalam tabel kali ini akan membahas lebih jelas soal keunggulan dan kelemahan periode pengembalian modal. Hal ini untuk membantu Anda membuat keputusan yang tepat tentang teknik penganggaran modal.
Keunggulan
- Mudah Digunakan dan Mudah Dimengerti
- Mengabaikan Nilai Waktu dari Uang
- Solusi Cepat
- Tidak Semua Arus Kas Tercakup
- Preferensi untuk Likuiditas
- Tidak Realistis
- Berguna dalam Kasus Ketidakpastian
- Mengabaikan Profitabilitas
Kelemahan
- Payback period membutuhkan input yang sangat sedikit dan relatif lebih mudah untuk dihitung daripada metode penganggaran modal lainnya. Yang Anda butuhkan untuk menghitung periode pengembalian adalah biaya awal proyek dan arus kas tahunan.
- Salah satu kelemahan utama dari payback period adalah mengabaikan nilai waktu uang. Sesuai konsep nilai waktu uang, uang yang diterima lebih cepat bernilai dibandingkan dengan yang datang kemudian. Karena potensinya untuk mendapatkan pengembalian tambahan jika diinvestasikan kembali. Metode payback period tidak mempertimbangkan hal seperti itu, sehingga mendistorsi nilai sebenarnya dari arus kas.
- Karena payback period mudah dihitung dan membutuhkan lebih sedikit input, manajer dapat dengan cepat menghitung periode pengembalian proyek. Ini membantu para manajer untuk membuat keputusan cepat, sesuatu yang sangat penting bagi perusahaan dengan sumber daya terbatas.
- Metode ini hanya mempertimbangkan arus kas hanya sampai saat investasi awal dipulihkan dan mengabaikan arus kas yang datang pada tahun-tahun berikutnya. Ini memaksa Anda untuk mengabaikan proyek yang dapat menghasilkan arus kas yang menguntungkan pada tahun-tahun berikutnya.
- Biasanya, proyek dengan payback period yang lebih pendek juga memiliki risiko yang lebih rendah. Informasi tersebut sangat penting untuk usaha kecil dengan sumber daya terbatas. Usaha kecil perlu segera memulihkan biaya mereka untuk menginvestasikannya kembali dalam peluang lain.
- Metode ini sangat sederhana sehingga tidak mempertimbangkan skenario bisnis normal. Padahal, investasi modal bukan hanya investasi satu kali. Sebaliknya proyek-proyek semacam itu membutuhkan investasi lebih lanjut pada tahun-tahun berikutnya termasuk yang biasanya memiliki arus kas masuk yang tidak teratur.
- Ketidakpastian membuat sebagian dari perusahaan merasa sulit untuk memproyeksikan arus kas tahunan masa depan. Dengan demikian, menggunakan dan menjalankan proyek dengan Payback period pendek membantu mengurangi kemungkinan kerugian.
- Sebuah proyek dengan periode pengembalian yang lebih pendek tidak menjamin akan menguntungkan. Ada potensi arus kas dari proyek berhenti pada periode pengembalian modal, atau berkurang setelah periode pengembalian modal.
Tips Rumah247.com Biasanya, proyek dengan payback period yang lebih pendek juga memiliki risiko yang lebih rendah. Informasi tersebut sangat penting untuk usaha kecil dengan sumber daya terbatas.
Indikator Payback Period
Ada sejumlah indikator yang digunakan untuk menentukan pilihan payback period. Karena berkaitan dengan waktu pengembalian, apabila payback period yang dihasilkan lebih cepat daripada waktu yang sudah ditentukan, perusahaan tersebut sudah layak investasi atau untuk disuntik dana. Sebaliknya, jika payback period time lebih lama atau bahkan melebih waktu yang sudah ditentukan, maka proyek tersebut tidak layak untuk dilakukan investasi atau disuntik dana.
Setelah mengetahui indikator payback period, saatnya untuk memutuskan proyek mana yang lebih cepat. Dengan demikian, kalau perusahaan memiliki lebih dari satu proyek, pilihlah proyek yang memiliki payback period time lebih cepat.
Bicara tentang payback period, umumnya investor tidak menyukai investasi yang memiliki payback period terlalu lama. Mau punya rumah yang potensi investasinya melesat cepat? Cek pilihan rumah di Bekasi dengan harga di bawah Rp500 jutaan di sini!
Cara Menghitung dan Rumus Payback Period
Payback period time atau periode pengembalian modal bisa dihitung dengan membagikan suatu nilai investasi dengan adanya aliran kas bersih yang masuk setiap tahunnya. Lebih detailnya, berikut ini rumus yang bisa Anda gunakan untuk menghitung payback period.
Payback Period = Nilai Investasi : Kas Masuk Bersih
Sebagai catatan, rumus ini dihitung dengan menggunakan asumsi bahwa nilai arus kas masuk bersih dinilai sama pada setiap waktu periode atau sama pada per tahunnya. Berbeda dengan cara perhitungan payback period saat arus kas yang dimiliki perusahaan berbeda, maka rumusnya adalah:
PP = n + a : b x 1 tahun
keterangan:
PP = payback period
n = syarat periode pengembalian modal investasi
a = jumlah kumulatif arus kas pada tahun terakhir (n)
b = arus kas pada tahun setelah tahun kumulatif arus kas berjalan (n + 1)
Tonton video berikut ini untuk mengetahui tips investasi properti untuk pemula!
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah247.com
Tanya Rumah247.comJelajahi Tanya Rumah247.com, ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kamiTanya Rumah247.com Sekarang