4. 5 Kawasan Sunrise Property
Melihat dari prospek demografinya, pasar properti di kawasan sunrise property juga tampak menjanjikan. Lonjakan usia produktif (15-64 tahun) diprediksi terjadi hingga tahun 2030. Di dalam rentang usia ini terdapat rentang usia target pasar properti, yakni 20 tahun hingga 50 tahun. Kebutuhan akan rumah dan properti residensial lain diprediksi masih akan tetap tinggi. Ini tercermin dari optimisme para pelaku pasar properti.
Berdasarkan laman Bank Indonesia, Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia mengindikasikan bahwa harga properti residensial tumbuh meningkat pada triwulan II 2021. Pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan II 2021 tercatat 1,49% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 1,35% (yoy). Harga properti residensial primer diperkirakan tumbuh lebih terbatas pada triwulan III/2021 sebesar 1,12% (yoy).
Dari sisi penjualan, hasil survei mengindikasikan penjualan properti residensial di pasar primer pada triwulan II 2021 mengalami penurunan. Hal ini tercermin dari penjualan properti residensial yang terkontraksi 10,01% (yoy) pada triwulan II 2021, menurun dari 13,95% (yoy) pada triwulan sebelumnya. Penurunan penjualan properti yang lebih dalam tertahan oleh penjualan properti tipe rumah menengah yang tetap tumbuh positif. Selain itu berdasarkan sumber pembiayaan, hasil survei menunjukkan bahwa pengembang masih mengandalkan pembiayaan yang berasal dari non perbankan untuk pembangunan properti residensial.
Pada triwulan II/2021, sebesar 66,45% dari total kebutuhan modal pembangunan proyek perumahan berasal dari dana internal. Sementara dari sisi konsumen, pembiayaan perbankan dengan fasilitas KPR tetap menjadi pilihan utama konsumen dalam pembelian properti residensial dengan pangsa mencapai 75,08% dari total pembiayaan.
Di bawah ini adalah lima lokasi sunrise property yang bisa dijadikan pertimbangan untuk Anda mencari rumah.
Sawangan dinobatkan sebagai sunrise location setidaknya karena dua alasan.Pertama, akses jalan. Hal itu karena letaknya yang berada di perbatasan antara Parung (Kabupaten Bogor), Tangerang Selatan, dan Jakarta Selatan. Selain itu, saat ini, harga properti di Tangerang Selatan dan Jakarta sudah melonjak tinggi berkisar Rp900 juta–Rp2 miliar. Namun, Sawangan dengan harga tanah yang sekitar Rp3 juta per meter persegi masih menawarkan rumah senilai Rp500 jutaan.
Perkembangan properti di Cikarang tak bisa dilepaskan dari Jababeka. Pembukaan lahannya dimulai sejak 1989. Selain Jababeka, di Cikarang juga terdapat Delta Silicon (Lippo), dan Kota Deltamas (Sinarmas Land). Selanjutnya, properti hunian mulai berkembang. Keberadaan pekerja asing inilah yang mendorong pertumbuhan properti hunian dan komersial semakin pesat, tak cuma dari sisi kuantitas, tetapi juga kualitas.
Banyak pengembang membangun properti hunian terpadu, mulai dari rumah tapak, apartemen, perkantoran, hingga mal dan pusat hiburan lainnya. Konektivitas Cikarang dengan kawasan lain pun makin membaik dengan dibangunnya sejumlah infrastruktur baru seperti jalan tol, stasiun KRL, pelabuhan laut dan lain-lain. Maka, tak heran jika sekarang kawasan ini dikategorikan sebagai salah satu kawasan sunrise property.
3. Cisauk, Tangerang
Cisauk merupakan kawasan pusat manufaktur dan industri di Pulau Jawa. Terdapat lebih dari seribu pabrik yang tersebar di seluruh kawasannya. Sebagai salah satu daerah penyangga Jakarta, maka dampak melubernya jumlah penduduk Jakarta sebagian pun bermigrasi ke Tangerang, dengan tetap mencari nafkah di Jakarta. Itu pula yang menyebabkan dalam beberapa tahun terakhir ini banyak berdiri perumahan dan kota mandiri mulai dari kelas menengah hingga premium di kawasan ini.
Sarana pendidikan lengkap dan tersebar di seluruh kawasannya mulai dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Kualitas dari pendidikan pun bervariasi, dari sekolah negeri hingga swasta unggulan. Untuk fasilitas kesehatan tersedia lengkap mulai dari rumah sakit bertaraf internasional maupun daerah. Tak hanya itu, Cisauk yang menjadi salah satu sunrise property juga diminati lantaran ketersediaan akses transportasi publik memadai.
Letak geografis kota yang berbatasan dengan wilayah Depok ini berada persis di tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor, plus dekat dengan Jakarta, membuat kota ini punya nilai strategis dalam perkembangan dan pertumbuhan kegiatan ekonomi. Posisinya di antara jalur tujuan Puncak/Cianjur dan Sukabumi juga membuat area ini jadi wilayah penting bagi pertumbuhan ekonomi kawasan sekitarnya.
Sarana transportasi dari dan menuju kota ini pun sangat lengkap dan mudah. Selain terdapat banyak akses jalan dan jalan tol Jagorawi yang menghubungkannya dengan Jakarta, terdapat juga commuter line atau KRL dari Stasiun Bogor hingga Stasiun Jakarta Kota.
Properti rumah sangat mudah dijumpai di sisi barat dan selatan Depok. Lokasi yang dimaksud antara lain Sawangan, Cinangka, Pengasinan, Citayam, Bedahan, Cipayung, dan Bojongsari. Lokasi-lokasi tersebut menjadi incaran para property seeker (pencari rumah), yang memiliki penghasilan sedang dan mengharapkan akses yang mudah dengan lokasi bekerja.
5. Selain Sunrise Property, Kenali Juga Sunset Property
Dari ulasan sebelumya telah banyak menggambarkan
sunrise property, ada juga istilah
sunset property. Mengutip dari
Economics Online, seperti matahari yang terbenam,
sunset property adalah industri yang sedang menurun dan memerlukan beberapa dukungan untuk memungkinkan mereka menurun secara perlahan, dan menghindari beberapa efek negatif dari penurunan tersebut. Atau dengan kata lain tidak menjanjikan perkembangan di masa depan
Dengan demikian, berbeda dengan sunrise property, kawasan ini adalah kawasan yang sudah tidak memungkinkan naik lagi harga propertinya karena berbagai faktor, terutama kawasan memang sudah padat, infrastruktur tidak memadai, rawan banjir. Ciri lainnya kawasan sunset property ini adalah banyaknya penghuni yang ingin pindah ke daerah lain. Selain itu, sunset property digunakan untuk menyebut kawasan dengan kondisi ekonomi kurang mendukung. Misalnya, kondisi fisik bangunan kurang terawat, atau akses menuju area dianggap cukup sulit dilalui dan lingkungan relatif tak aman.
Kawasan tua yang baru diperbaiki juga harus dihindari. Sebut saja kawasan Senen, Jatinegara, dan Lapangan Banteng. Tiga kawasan tersebut sudah beberapa kali direnovasi, tapi tak cukup mengangkat nilai tanah di sana. Umumnya, hal ini terjadi karena lokasi bangunan tidak lagi strategis dilihat dari struktur kota. Namun, bukan berarti seluruh kawasan tua masuk kategori sunset property.
Namun kawasan sunset property ini bisa menjadi sunset property lagi jika ada perbaikan-perbaikan infrastruktur, penataan ulang kawasan. Harga properti di kawasan yang ditata ulang ini akan melambung lagi karena kawasan seperti ini umumnya berada di tengah kota.