Rumah247.com – Di dalam proses konstruksi bangunan, ada banyak sekali komponen penting yang perlu diketahui dan diperhatikan. Sangat penting untuk mengenal setiap komponen konstruksi yang ada, supaya Anda bisa memastikan kualitas dari sebuah bangunan bisa terjaga dengan baik dan mempunyai ketahanan maksimal terhadap segala perubahan iklim dan cuaca maupun bencana alam.
Dari sekian komponen yang ada, Anda patut mengenal tentang sloof. Berdasarkan kegunaannya, sloof adalah struktur dari bangunan yang terletak di atas pondasi dan memiliki fungsi untuk meratakan beban pondasi. Fungsi lain yang tak kalah penting dari sloof adalah sebagai pengunci dinding sehingga jika terjadi pergeseran tanah, maka dinding tidak mudah roboh. Kesimpulannya, sloof sangat berperan penting terhadap kekuatan suatu bangunan khususnya bangunan bertingkat. Lebih dalam membahas tentang sloof, maka artikel berikut ini wajib untuk disimak!
Sloof Adalah
Sloof adalah struktur dari bangunan yang terletak di atas pondasi dan memiliki fungsi untuk meratakan beban pondasi. Fungsi lain yang tak kalah penting dari sloof adalah sebagai pengunci dinding sehingga jika terjadi pergeseran tanah, maka dinding tidak mudah roboh. Oleh karenanya, sloof bisa dibilang berfungsi untuk memikul beban dinding, sehingga dinding tersebut duduk pada struktur yang kuat agar tidak terjadi penurunan dan pergerakan yang bisa mengakibatkan dinding rumah menjadi retak atau pecah. Mau cari rumah dengan kualitas bangunan yang baik? Cek pilihan rumahnya di kawasan Bintaro dengan harga di bawah Rp1 M di sini!
Berdasarkan penempatannya, ada dimana letak sloof? Kebanyakan kasus di lapangan sloof terletak di atas tanah yang padat atau diletakkan di atas pondasi pasangan batu. Pada kondisi sloof bertumpu di atas pasangan batu, sloof tidak hanya memikul beban sendiri dan beban dinding di atasnya, namun juga memikul beban kolom. Hal ini dikarenakan sloof yang bertumpu di atas pasangan batu terikat dengan kolom-kolom yang memikul beban dari struktur atas. Beban-beban tersebut diteruskan ke pasangan batu yang terletak di bawah sloof.
Sementara itu, merujuk penjelasan di Quora, penempatan yang benar untuk sloof adalah bergantung dari fungsi balok di satu bangunan. Jika balok pengikat digunakan untuk menghubungkan dua pondasi (untuk mendistribusikan beban eksentrik dari satu pondasi ke pondasi lainnya) maka balok tersebut harus ditempatkan pada tingkat pondasi. Akan tetapi, jika balok pengikat digunakan untuk mengurangi panjang kolom yang tidak disangga, atau sebagai balok perata untuk bertindak sebagai penopang dinding/partisi antara dua kolom, maka balok tersebut ditempatkan di dekat permukaan.
Fungsi Sloof Adalah
Fungsi sloof adalah sebagai pengunci dinding sehingga jika terjadi pergeseran tanah, maka dinding tidak mudah roboh. Laman Expert Civil menjelaskan, fungsi sloof sangat penting dalam struktur bangunan, yakni bertindak sebagai balok pengikat yang berguna untuk menahan semua tegangan akibat eksentrisitas elemen vertikal (kolom) pada pondasi suatu bangunan.
Sloof juga berfungsi sebagai elemen pengikat untuk mengurangi panjang kolom yang ditumpu dengan tanpa penyangga. Selain itu, fungsi terakhir dari sloof adalah penopang dinding atau bagian partisi lainnya, serta sebagai elemen pengikat untuk melindungi penurunan antara pondasi dan strata.
Oleh karenanya, tujuan pemakaian sloof adalah tak lain guna menahan beban yang ada di atas pondasi seperti dinding, jendela, kusen untuk di salurkan ke ujung-ujungnya atau ke bagian pondasi sehingga pondasi tidak langsung menerima beban dari atas. Berikut sejumlah fungsi dari sloof, diantaranya:
Jenis-jenis Sloof
Seperti telah dijelaskan di atas, tujuan utama pembuatan sloof adalah guna mengunci dinding sehingga jika terjadi pergeseran tanah misalnya saat ada gempa bumi, maka dinding tidak mudah roboh. Begitu pentingnya peran sloof khususnya pada bangunan bertingkat, maka material yang digunakan pun harus yang teruji. Lalu apa saja jenis-jenis sloof?
Jenis sloof yang pertama adalah besi. Untuk menggunakan sloof besi, diperlukan besi tulangan dan pokok dan cincin alias sengkangnya dengan komposisi yang tepat.
Jenis sloof yang kedua adalah kayu. Sloof kayu bisa digunakan pada bangunan rumah adat seperti rumah panggung.
Tips Rumah247.comSloof berfungsi sebagai elemen pengikat untuk mengurangi panjang kolom yang ditumpu dengan tanpa penyangga. Selain itu, fungsi terakhir dari sloof adalah penopang dinding atau bagian partisi lainnya, serta sebagai elemen pengikat untuk melindungi penurunan antara pondasi dan strata.
Sedangkan batu bata sebagai material sloof diklaim kurang kokoh, meski batu batu memang bagus untuk struktur dinding. Alasannya, batu bata memiliki sifat lembap sehingga kurang mumpuni untuk menyangga beban di atas pondasi.
Beton bertulang merupakan material sloof yang ideal digunakan pada bangunan rumah satu lantai yang mengusung pondasi batu kali. Jenis sloof beton bertulang acapkali digunakan sebagai balok pengikat pada pondasi tiang.
Metode Pengerjaan Sloof
Pengerjaan sloof sebaiknya diserahkan kepada ahlinya yakni tukang bangunan. Namun sebagai ilmu tambahan, setidaknya ketahui bagaimana metode pengerjaan sloof yang tepat agar rumah idaman Anda benar-benar dibangun sesuai rancangan yang maksimum. Berikut adalah langkah-langkah pengerjaan sloof seperti dirangkum dari laman Bibisnis:
Tonton video yang informatif berikut ini untuk mempelajari tips beli rumah lelang bank yang bisa Anda ikuti dengan mudah!
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah247.com
Tanya Rumah247.comJelajahi Tanya Rumah247.com, ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kamiTanya Rumah247.com Sekarang