Download Aplikasi Rumah247

Menengok Pasar Properti di Situasi Pandemi

Rumah247.com – Sektor bisnis dan ekonomi sangat terpukul dengan adanya wabah Covid-19 dan hingga saat ini belum bisa diprediksi akan seperti apa efek wabah terhadap perekonomian nasional. Satu hal yang pasti, beberapa tren baru akan muncul karena itu semua pihak harus adaptif.

Kondisi Ekonomi Nasional Mulai Terdampak

Pelaku usaha merupakan pihak yang sangat piawai melihat celah bisnis maupun berkelit dengan berbagai strategi bila situasi bisnis maupun perekonomian tidak sesuai prediksinya. Keadaan sesulit apapun biasanya para pelaku bisnis bisa menemukan celah untuk tetap bisa bertahan.

Pengalamanan krisis ekonomi membuktikan hal tersebut dan pada beberapa sisi seperti seleksi alam. Yang tidak bisa menyesuaikan dengan keadaan atau adaptif dengan perubahan biasanya bisnisnya akan berakhir. Di sisi lain akan ada bisnis yang bisa bertahan karena bisa melihat peluang dari situasi yang ada.

Situasi bisnis di Indonesia menjelang akhir tahun 2019 sesungguhnya telah menunjukan berbagai indikasi yang positif. Hal ini didukung dengan pondasi perekonomian yang sangat baik seperti tingkat inflasi stabil, tren penurunan suku bunga yang akan merangsang investasi, perbaikan maupun relaksasi terkait regulasi yang dikeluarkan pemerintah untuk menggairahkan perekonomian, hingga antrinya investasi asing yang ingin masuk ke Indonesia karena dianggap sangat menguntungkan.

Seluruh proyeksi bisnis tersebut menjadi seperti tidak ada arti dengan pandemi global Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang bersumber dari Kota Wuhan di Provinsi Hubei, Cina. Virus yang menyebar dengan cepat ke hampir seluruh negara ini telah membuat banyak negara mewajibkan karantina di rumah untuk memutus mata rantai penularan yang sangat cepat antar manusia.

Akhirnya, di Indonesia dan khususnya di wilayah Jabodetabek sebagai pusat beredarnya perekonomian terbesar di Indonesia, sekitar 70 persen perkantoran ditiadakan dan diganti dengan bekerja dari rumah (work from home/WFH). Kegiatan sekolah dan perkuliahan juga ditiadakan dan digantikan dengan sekolah dari rumah.

Sedikit banyak, perekonomian mulai terdampak. Pembatasan kegiatan sehari-hari membuat roda ekonomi bergerak melamban. Beberapa pengusaha mulai mempertimbangkan untuk melakukan penyesuaian Tunjangan Hari Raya, yang lazimnya diberikan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Hal ini disampaikan Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia, Bidang Hubungan Internasional, Shinta Kamdani.

“Kami sedang mengkaji dan meminta pemerintah untuk mendukung berupa dana bantuan atau menunda pembayaran THR,” ujar Shinta kepada Tempo, Senin, 6 April 2020.

Pemerintah sendiri menghimbau pengusaha untuk tetap membayarkan THR. “Kami memahami tekanan yang dialami oleh pengusaha akibat wabah corona di perekonomian kita. Maka dari itu kami melakukan komunikasi dengan pengusaha dan pekerja sekaligus,” ujar Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.

Pada kesempatan lain, Pemerintah, seperti dikutip dari Kompas.com, tengah menggodok kebijakan terkait THR Aparatur Sipil Negara (ASN), terutama bagi ASN golongan IV, pejabat eselon kementerian dan lembaga, menteri, hingga anggota DPR.

“Presiden (Joko Widodo) minta kalkulasinya difinalkan agar nanti diputuskan dalam sidang kabinet dalam minggu-minggu ke depan,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Waktu Paling Tepat untuk Beli Rumah

Pelaku Pasar Properti Tetap Optimistis

Ketua Dewan Pengurus Daerah Real Estat Indonesia (REI) DKI Jakarta, Arvin Iskandar, mengakui bahwa situasi pandemi saat ini berdampak terhadap pasar properti. Selain penjualan lesu, kemungkinan terjadi kredit macet pun membesar.

“Tingkat penjualan drop, sementara biaya yang harus dikeluarkan tetap,” ujarnya kepada CNBC Indonesia. Sementara itu, masih menurut Arvin, proses pembangunan pun akan terpengaruh karena bahan-bahan bangunan yang digunakan didatangkan dari negara-negara terdampak Covid. Meski demikian, optimisme tetap didengungkan untuk bisa aman di situasi seperti ini.

PT Intiland Development Tbk (DILD), misalnya, terus berupaya menjaga kinerja usaha tahun ini dengan strategi pengembangan fokus pada proyek-proyek eksis atau proyek yang berjalan, demikian disampaikan Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland, Archied Noto Pradono.

“Peluncuran proyek baru tentu ada sesuai rencana pengembangan. Namun kami terus memantau situasi dan arah pergerakan pasar secara teliti dan hati-hati untuk mendapatkan momentum terbaik saat peluncuran,” ia menambahkan.

“Perseroan terus mengeksplorasi semua peluang pasar, termasuk ke segmen konsumen menengah ke bawah yang masih cenderung bergerak dengan target utama para pembeli akhir atau end user,” dia menjelaskan.

Tren Pasar Properti Berdasarkan Rumah247.com Indonesia Property Market Index Q1 2020

 

Data Rumah247.com Add Media Indonesia Property Market Index Kuartal Pertama (Q1) 2020 menunjukkan harga properti secara nasional terlihat stagnan, tidak ada kenaikan. Q4 2019 indeks berada di 112,1 sementara Q1 2020 indeks berada di 112,3.

Stagnansi harga ini juga didukung oleh turunnya indeks suplai properti berdasarkan Rumah247.com Indonesia Property Market Supply Index pada Q1 2020, di mana indeks suplai turun sebesar 5% dibandingkan Q4 2019. Di mana biasanya lazimnya pengembang sedang gencar memasarkan properti di awal tahun. Pada Q1 2019, misalnya, indeks suplai properti naik hingga 17% dibandingkan kuartal sebelumnya, sementara pada Q1 2018 indeks suplai naik 7% dibandingkan Q4 2017.

 

“Ini sedikit menyimpang dari tren kuartalan di mana pada kuartal ganjil (pertama dan ketiga) biasanya index harga properti mengalami kenaikan. Stagnansi ini terlihat seperti di awal 2018, di mana saat itu pasar properti sedang lesu, kemudian mulai bangkit di akhir Q4 2019. Indeks ini menjadi indikasi mengenai kondisi properti saat ini,” ujar Country Manager Rumah247.com, Marine Novita.

Meskipun demikian, menurut Marine, sejumlah wilayah tetap menunjukkan kenaikan. Depok, misalnya, mengalami kenaikan indeks harga sebesar 2%, sementara Bekasi lebih besar lagi, yakni 5%. Kenaikan terutama berada di wilayah hunian kelas menengah yang sedang terjadi pembangunan infrastruktur, seperti Depok dan Bekasi.

“Sebagian masyarakat masih tetap optimistis untuk membeli rumah sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka, yakni rumah. Bagi pengembang, segmen ini bisa menjadi fokus mereka di tengah situasi yang kurang ideal seperti sekarang ini,” ujar Marine.

“Pengembang pun sudah melakukan sejumlah upaya di antaranya dengan memberikan kelonggaran, bonus, diskon, maupun pembebasan sejumlah biaya. Ini tentunya juga menjadi kesempatan sendiri yang harus dimanfaatkan oleh konsumen,” ia mengakhiri.

Jangan panik, tetap waspada. Rumah247.com selalu ada bersama Anda melewati COVID-29. Cari tau selengkapnya di sini.

 

Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah247.com

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,910FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles