Rumah247.com – Menempati rumah pribadi pasca mengadakan pesta pernikahan umumnya lebih banyak terjadi pada mereka yang punya penghasilan menengah-atas. Rumah pun biasanya dibeli dan dipersiapkan sejak jauh-jauh hari sebelum hari H tiba.
Kendati demikian, bukan berarti mereka yang berpenghasilan menengah ke bawah tidak bisa melalukan hal yang sama. Ada beberapa jurus yang bisa dipraktekkan, diantaranya;
- Simpan kado pernikahan
Sudah menjadi sesuatu yang lumrah di Indonesia, saat menghadiri pesta pernikahan para tamu akan membawa kado berupa perlengkapan rumah tangga atau amplop yang berisi sejumlah uang.
Nah, uang hasil pemberian para tamu ini sebaiknya ditabung. Kendati nominalnya tidak seberapa, tetapi paling tidak bisa menambah pundi-pundi dana untuk uang muka rumah.
- Atur gaji bulanan
Sebelum tanggal gajian tiba, biasakanlah untuk menghitung berapa besar penghasilan yang didapat bulan ini.
Memang, nominal gaji biasanya tetap. Tapi siapa tahu bulan ini suami/istri mendapat insentif, uang lembur, atau bisa saja salah satu teman mengembalikan uang yang pernah ia pinjam.
Informasi penting seputar lokasi hunian di kota-kota besar di Indonesia bisa disimak dalam Area Insider Rumah247.com!
Dari total penghasilan bulanan suami-istri, sisihkan 25-30% untuk tabungan rumah. Artinya, hanya ada 70-75% uang dari gaji yang boleh dipergunakan untuk keperluan rumah tangga.
Mau beli rumah? Berikut adalah video panduan yang bisa Anda jadikan patokan untuk mengetahui waktu paling tepat untuk beli rumah.
- Alokasikan ke investasi lain
Bila merasa sulit menabung karena takut uangnya terpakai, maka Anda bisa mencoba mengalihkan dana ke bentuk investasi emas maupun reksa dana.
Contoh; jika gaji gabungan (suami dan istri) adalah Rp10 Juta per bulan, maka 25 persennya atau Rp2,5 Juta bisa diubah menjadi emas batangan atau logam mulia 24 karat seberat 5 gram.
Meski kenaikannya lambat, investasi emas cenderung lebih aman ketimbang investasi lain seperti reksadana.
Simak juga: Panduan Lengkap Membeli Rumah Secara KPR
- Tinggal bersama orang tua
Bagi pasangan baru, tinggal bersama orang tua dahulu tidak ada salahnya jika kondisi rumah orang tua mendukung.
Tetapi, ini Anda lakukan hanya selama periode menabung, agar Anda tak perlu mengeluarkan uang untuk mengontrak atau kos.
- Cari perumahan sesuai kemampuan
Anda harus memasang target menabung, misalnya satu atau dua tahun. Pasalnya, harga rumah rata-rata naik secara konsisten. Jika rencana menabung terlalu lama, dikhawatirkan harga sudah rumah naik cukup drastis sehingga tidak terkejar oleh tabungan Anda.
Karena itu, untuk rumah pertama, tak ada salahnya jika mencari di kawasan kota satelit atau kawasan penyangga kawasan ekonomi utama. Harga rumah di kawasan ini relatif lebih terjangkau.
Di Jakarta, misalnya, salah satu kawasan penyangganya adalah Bogor. Kawasan ini cukup ideal untuk mencari rumah pertama dengan harga terjangkau.
(Untuk mengetahui dinamika pasar properti di Indonesia, termasuk sentimen pasar dari sudut pandang pembeli simak dalam Rumah247.com Property Affordability Sentiment Index!)
Meski agak jauh dari Jakarta, akses transportasi dari dan menuju ke Jakarta dari Bogor sudah tersedia dengan kualitas yang memadai, salah satunya Kereta Rel Listrik (KRL) jalur komuter.
KRL bebas macet sehingga jarak tempuh Jakarta-Bogor hanya memakan waktu 80 menit (dari stasiun awal hingga stasiun akhir).
Selain KRL, jalur tol juga tersedia. Dalam waktu 1-2 tahun lagi, Bogor akan memiliki Light Rail Transit (LRT) sebagai transportasi alternatif KRL.
Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah
Fathia AzkiaPenulis adalah Editor di Rumah247.com. Punya pertanyaan seputar beli rumah dan KPR? Klik Tanya Properti Rumah247.com!