Jenis ini sebenarnya hampir mirip dengan saham. Hanya saja, Anda melakukan investasi melalui perusahaan perantara atau yang biasa disebut investor manajemen.
Jika investasi saham membeli langsung saham dari perusahaan yang dituju, maka dalam investasi reksadana ini Anda menanamkan sejumlah uang kepada investor manajemen, dan membiarkan mereka memutar uang Anda dalam berbagai saham yang dianggap menguntungkan. Keuntungan yang didapat biasanya akan diberikan dalam setiap bulan.
Dibandingkan dengan saham, dana yang ditanamkan tidak terlalu besar, bisa dimulai dari 1 juta saja. Anda pun bisa memilih jenis keuntungan yang ingin didapat, biasanya paling besar sekitar 15% dalam setahun. Hanya saja, semakin tinggi keuntungan yang didapat, peluang Anda kehilangan uang yang ditanamkan juga semakin besar.
-
Investasi Deposito
Inilah salah satu jenis investasi yang tidak beresiko dan bisa disesuaikan dengan jumlah dana yang Anda miliki. Deposito adalah menyimpan sejumlah uang di bank dalam jangka waktu tertentu. Sebagai balasan, Anda akan mendapatkan bunga selama jangka waktu Anda menyimpan dana. Jumlahnya bervariasi, tergantung bank yang mengeluarkan.
Tapi dengan 1 juta rupiah, Anda sudah bisa membuka rekening deposito. Selain sebagai bentuk investasi, deposito ini merupakan suatu cara menyimpan uang dengan lebih aman, tanpa takut diambil untuk membeli hal-hal yang tidak diperlukan. Jangka waktunya pun bisa dipilih sesuai kebutuhan – antara 3-6 bulan hingga satu tahun.
-
Investasi Syariah
Investasi umum pada dasarnya memiliki resiko kerugian. Namun jika Anda bisa memilih jenisnya dengan tepat, kerugian tersebut bisa ditekan seminimal mungkin. Bagi penganut Muslim, jenis pengaturan investasi tersebut mirip dengan judi, yang diharamkan dalam agama ini.
Karena itu, beberapa lembaga keuangan menawarkan berbagai jenis investasi syariah. Pada intinya uang Anda tidak akan diputar pada sesuatu yang berisiko pada turunnya nilai, biarpun imbalannya tidak sebesar investasi yang umum. Sebuah jenis investasi yang bebas dari rasa was-was
-
Investasi Properti dan Tanah
Mendapat julukan sebagai jenis investasi yang tidak akan pernah turun, properti kini semakin banyak diminati oleh kaum muda. Jika beberapa tahun yang lalu orang membeli rumah atau apartemen untuk ditempati, maka kini makin banyak yang memakainya sebagai sumber penghasilan tambahan.
Jenis investasi ini memang membutuhkan dana yang tidak sedikit, tapi kini makin banyak KPR yag menyasar kaum muda, tentunya dengan syarat yang ringan. Tidak seperti tanah yang bisa dibiarkan begitu saja setelah dibeli, properti sebaiknya mendapat perawatan secara teratur agar tetap dalam kondisi baik.
Oleh sebab itu, Anda bisa menyewakan properti yang dimiliki – baik dalam jangka pendek atau panjang. Bahkan, dengan semakin naik daunnya AirBnB, makin banyak yang menyewakan rumah/apartemennya di situs tersebut. Sebuah cara penyewaan yang belum terpikirkan beberapa tahun yang lalu, yang kini menjadi alternatif investasi pemilik properti
Satu lagi, investasi tanah mungkin sama tuanya dengan emasMembeli tanah memang tidak membutuhkan pemeliharaan seperti properti, dan dapat dibangun sewaktu-waktu ketika membutuhkannya. Atau dijual lagi ketika harganya sudah merambat naik, dan Anda merasa keuntungan tersebut sudah sesuai yang diharapkan.
Membeli tanah memang membutuhkan uang yang cukup banyak, karena biasanya dijual dalam luas yang lumayan besar. Anda pun harus pintar-pintar mencari lokasi yang saat ini harganya murah tapi diproyeksikan akan naik dengan cepat karena pembangunan yang akan dilakukan di wilayah tersebut.
Sebelum menyewakan properti, Anda harus memahami panduan lengkapnya di sini. Panduan ini akan memberi pencerahan kepada Anda tentang cara menggaet pembeli hingga trik menyewakan apartemen yang akan Anda beli.
Hanya rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah