Download Aplikasi Rumah247

6 Hal yang Wajib Ditanya ke Pengembang Sebelum Beli Rumah

Rumah247.com – Rumah menjadi salah satu kebutuhan primer manusia agar bisa hidup layak. Karena itu tidak mengherankan banyak orang bekerja keras demi meraih impian membeli tempat tinggal sendiri.

Dalam memilih rumah, banyak orang memutuskan pergi ke pengembang sebab tinggal di kawasan perumahan dianggap lebih aman dan nyaman karena telah dilengkapi berbagai fasilitas penunjang.
Meski demikian, bagi Anda yang baru pertama kali akan membeli rumah sebaiknya jangan terburu-buru bertransaksi dengan pihak pengembang. Maraknya kasus penipuan rumah gagal bangun yang dilakukan sejumlah oknum developer membuat kita harus lebih waspada.
Saat melakukan survei, jangan malu untuk mengajukan banyak pertanyaan seputar hunian. Apa saja yang perlu ditanyakan? Berikut 6 hal yang wajib ditanya ke pengembang sebelum beli rumah:
  • 6 Hal yang Wajib Ditanya ke Pengembang Sebelum Beli Rumah
  • Tips Menghindari Kesalahan Saat Beli Rumah dari Pengembang
  • Keunggulan dan Kekurangan Beli Rumah Langsung ke Pengembang

6 Hal yang Wajib Ditanya ke Pengembang Sebelum Beli Rumah

Setelah transaksi jual beli selesai, pastikan waktu serah terima kunci dengan developer. (Foto: iStock – Rawpixel)

1. Izin Pengembang

Hal pertama yang sangat krusial ditanyakan pada pengembang perumahan adalah perihal izin atau legalitas. Pastikan developer yang Anda datangi masuk dalam asosiasi pengembang legal yang terdaftar dalam SIRENG atau Sistem Informasi Registrasi Pengembang.
Tidak sulit, cari informasi tersebut dengan mengunjungi situs https://sireng.pu.go.id/. Selain legalitas pengembang, cek juga izin lokasi, izin lingkungan, dan izin pembangunan. Pastikan semua dokumen tersedia untuk memastikan lahan yang digunakan aman dan tidak berpotensi sengketa.

2. Kelengkapan Dokumen Rumah

Kelengkapan dokumen jadi satu dari 6 hal yang wajib ditanya ke pengembang sebelum beli rumah. Mintalah pihak developer untuk menunjukkan sertifikat tanah asli dan cek apakah nama yang tertera sama dengan pengembang.
Jika sertifikat perumahan masih belum dipecah pastikan apakah biaya pemecahan dan balik namanya ditanggung developer atau tidak.

3. Spesifikasi Bangunan

Setelah memastikan kelengkapan sertifikat, selanjutnya cek spesifikasi material pembuat bangunan. Cari tahu apakah semuanya sesuai dengan yang ditawarkan dalam brosur atau tidak.
Sebaiknya Anda memeriksa langsung di lokasi untuk melihat lingkungan sekitar, kualitas bangunan, fasilitas umum yang tersedia, sampai luas tanah yang digunakan.

4. Cara Pembayaran Rumah

Jika Anda sudah tertarik dengan hunian yang sedang di survei, skema pembayaran adalah salah satu dari 6 hal yang wajib ditanya ke pengembang sebelum beli rumah. Pastikan skema apa saja yang diterima pengembang, apakah KPR, cash keras, atau cash bertahap.
Tanyakan juga bank mana yang bekerja sama dengan developer karena biasanya jika pembeli mengambil KPR di bank rekanan, ada sejumlah diskon yang bisa diberikan.

5. Waktu Serah Terima Kunci

Dalam 6 hal yang wajib ditanya ke pengembang sebelum beli rumah, pertanyaan waktu serah terima kunci sangat penting untuk diajukan. Poin ini penting sebagai acuan pembeli untuk menagih pada pengembang setelah transaksi selesai.
Tidak hanya itu, bila membeli rumah inden, buatlah surat perjanjian kerja sama yang memuat kompensasi jika pembangunan tidak sesuai tenggat waktu yang dijanjikan.

6. Biaya Tambahan

Terakhir, dalam 6 hal yang wajib ditanya ke pengembang sebelum beli rumah pastikan biaya tambahan yang mungkin dikeluarkan dalam proses jual beli. Beberapa developer terkadang menawarkan promosi berupa pembebasan biaya BPHTB dan balik nama sehingga membantu pembeli menghemat uang pajak.
Jangan lupa pastikan juga berapa biaya yang mungkin dikeluarkan jika ada permintaan material khusus pada rumah di luar standar pembangunan developer.

Tips Menghindari Kesalahan Saat Beli Rumah dari Pengembang

rumah247.com
Jika menggunakan skema KPR, hitung cicilan setelah bunga fixed habis untuk memperkirakan kenaikannya. (Foto: iStock- Shih Wei)
Dari pembahasan sebelumnya, Anda telah mengetahui 6 hal yang wajib ditanya ke pengembang sebelum beli rumah. Namun jangan langsung merasa aman, yuk simak tips menghindari kesalahan saat membeli rumah dari pengembang melalui pembahasan di bawah ini:

1. Tidak Mengawasi Proses Pembangunan Rumah

Bagi Anda yang membeli rumah inden, abai terhadap proses pembangunan adalah awal dari bencana. Lokasi rumah baru yang terlalu jauh sering kali membuat pembeli tidak sempat memperhatikan progres bahkan timeline pembangunan.
Karena itu, usahakan setidaknya cek lokasi rumah 1-2 kali dalam sebulan dan pastikan material yang digunakan sama seperti yang dijanjikan. Apabila ditemukan hal yang tidak sesuai, segera tegur pengembang dan minta pertanggungjawaban.

2. Abai Terhadap Dokumen Rumah

Setelah transaksi jual beli rumah dengan pengembang selesai, ada baiknya tetap kawal proses legalitas dokumen seperti pemecahan sertifikat dan balik nama.
Hal ini penting untuk memastikan sertifikat rumah Anda tidak lagi menjadi satu dengan keseluruhan perumahan. Pastikan dalam jangka waktu 6 bulan sampai 1 tahun, Anda telah memegang semua dokumen asli seperti sertifikat tanah, AJB, IMB, sampai bukti pembayaran BPHTB dan PPh.

3. Tidak Mencari KPR Bank Lain

Kesalahan yang umum dilakukan pembeli rumah awam adalah terlalu percaya dengan skema KPR bank rekanan developer.
Sebenarnya tidak salah jika mengikuti penawaran pengembang, namun tidak ada salahnya menyurvei bank lain untuk melihat suku bunga serta promo lainnya sebagai pembanding.
Siapa tahu Anda justru mendapatkan suku bunga lebih rendah dibandingkan bank rekanan sehingga cicilan lebih ringan.

4. Mengabaikan Asuransi

Sering diabaikan, asuransi rumah sangatlah penting untuk memberi perlindungan dari berbagai hal yang tidak diinginkan seperti kebakaran. Ketika memilih pengembang, carilah yang menawarkan paket pembelian rumah disertai dengan asuransi.

5. Melupakan Biaya Tambahan

Pembelian rumah tidak selesai hanya dengan membayar bangunannya saja. Ada sejumlah pajak yang harus dibayar seperti BPHTB, PPh, dan balik nama sertifikat. Jika tidak diperhitungkan, biaya tersebut akan memusingkan karena cukup besar sekitar 5-10% dari harga rumah.
Selain itu, jika pengembang memberikan promo bebas biaya BPHTB dan sertifikat pastikan syarat untuk mendapatkannya sehingga Anda bisa menghitung biaya ekstra yang perlu dikeluarkan.

6. Ambil Tenor Paling Singkat

Ketika mengambil rumah secara KPR jangan langsung terbuai dengan kata-kata pengembang yang menyarankan mengambil tenor singkat. Meskipun lebih cepat lunas, biaya cicilan tiap bulannya juga lebih besar. Sebaiknya sesuaikan dengan penghasilan dan pastikan nilai cicilan tidak lebih dari 30 persen total pendapatan per bulan.
Itulah tips menghindari kesalahan saat Anda membeli rumah pertama. Jika Anda sedang mencari hunian di kawasan Kalimantan Selatan, Banjarmasin bisa menjadi salah satu pilihannya. Berikut daftar hunian di jual di Banjarmasin di sini!

Keunggulan dan Kekurangan Beli Rumah Langsung ke Pengembang

rumah247.com
Desain perumahan biasanya dibuat sama dan sulit di-custom sesuai keinginan pembeli. (Foto: iStock – Habib Farindra)
Setelah menanyakan 6 hal yang wajib ditanya ke pengembang sebelum beli rumah, ini saatnya merenungkan kembali jadi bertransaksi atau tidak. Sebagai bahan pertimbangan, inilah keuntungan dan kerugian saat beli rumah ke pengembang.

Keuntungan Beli Rumah ke Pengembang

  • Kesempatan mendapatkan tempat tinggal nyaman yang dilengkapi berbagai fasilitas penunjang seperti lapangan olahraga dan gerbang keamanan.
  • Lebih praktis dan mudah karena kebanyakan developer akan membantu proses jual beli rumah dari awal sampai selesai termasuk mencarikan Notaris/PPAT.
  • Desain rumah yang ditawarkan pengembang biasanya lebih update mengikuti perkembangan zaman. Dibanding membeli rumah bekas, hal ini lebih menguntungkan karena pembeli tidak perlu melakukan renovasi.
  • Pengembang mampu menyediakan rumah siap huni sampai full furnished sehingga cocok bagi pembeli yang ingin cepat pindah.
  • Dibandingkan membangun sendiri, biaya pembelian rumah dari pengembang lebih pasti sehingga memudahkan untuk membuat anggaran keuangan.

Kekurangan Beli Rumah ke Pengembang

  • Harga yang ditawarkan pengembang sering kali cukup tinggi mengikuti demand pasar. Bagi mereka yang ingin mendapatkan rumah dengan harga miring bisa memilih opsi rumah second.
  • Beberapa perumahan telah memiliki desain standar yang diterapkan untuk setiap bangunan sehingga cukup sulit bagi pembeli untuk meng-custom desain hunian.
  • Bank rekanan pihak pengembang kadang terbatas sehingga calon pembeli harus mencari sendiri untuk mendapatkan suku bunga yang lebih rendah.
  • Spesifikasi bangunan kadang berbeda dengan yang ditawarkan di awal dan sulit untuk meminta pertanggungjawaban pengembang. Akhirnya pembeli harus mengeluarkan biaya ekstra untuk melakukan renovasi.
  • Masa garansi rumah yang diberikan oleh pengembang terbilang singkat sekitar 3 sampai 6 bulan saja.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah247.com

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,910FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles