Rumah247.com – Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga bisa merasa sedih, stres, bahkan depresi. Ketika anak menunjukkan tanda-tanda tersebut, orang tua mungkin akan merasa kebingungan.
Jika Anda, sebagai orang tua, merasa tak tahu harus berbuat apa menghadapi perubahan perilaku anak, tak ada salahnya mempertimbangkan untuk menemui psikolog anak. Untuk membantu Anda, artikel ini akan membahas:
- Perlunya Memperhatikan Psikologi Anak
- 9 Tanda di Rumah Bahwa Anda Harus Menemui Psikolog Anak
- Mengalami kesulitan
- Menghindar dari teman-temannya
- Mengalami kemunduran
- Menangis
- Kebiasaan tidur berubah
- Nafsu makan berubah
- Menyakiti diri sendiri
- Mendadak sangat diam
- Berbicara tentang kematian
- Yang Harus Diperhatikan Mengenai Konsultasi Psikologi Anak
- Persiapan Sebelum Bertemu Psikolog Anak
- Prosedur Konsultasi Psikologi Anak
- Yang Harus Dilakukan Setelah Bertemu Psikolog Anak
1. Perlunya Memperhatikan Psikologi Anak
Sama halnya seperti kesehatan anak, kondisi psikologi anak juga penting mendapat perhatian. Hal ini karena kondisi psikologi anak merupakan bagian dari perkembangan kecerdasan emosional anak.
Mengapa penting memperhatikan psikologi anak? Tentu agar orang tua bisa memahami perasaan anak, tetapi hal itu tidak mudah dilakukan. Alasannya karena kepribadian anak cenderung menjadi kompleks seiring pertambahan usianya. Tanpa pemahaman yang baik tentang kondisi psikologi anak, rentan terjadi kesalahpahaman antara orang tua dan anak.
2. 9 Tanda di Rumah Bahwa Anda Harus Menemui Psikolog Anak
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan anak mengalami tekanan emosional, di antaranya konflik dengan teman atau guru di sekolah atau bertengkar dengan kakak atau adik di rumah. Saat mengalami tekanan emosional, perilaku anak biasanya berubah. Mungkin hal ini tak menjadi masalah jika terjadi sesekali dan Anda bisa menanganinya. Namun, bagaimana kalau anak terus-menerus menunjukkan kondisi tertekan dan Anda tak tahu harus berbuat apa untuk menghadapinya?
Mencari bantuan profesional bisa menjadi salah satu solusinya. Anda bisa membawa anak berkonsultasi dengan psikolog yang akan membantu anak melewati masa-masa sulit. Selain itu, pahami 9 tanda ini yang menunjukkan bahwa sudah saatnya Anda menemui psikolog anak.
1. Mengalami kesulitan
Di rumah, di sekolah, atau di lingkungannya, anak tampak kesulitan mengendalikan emosi. Ia cenderung berperilaku buruk, contohnya membantah guru, memukul saudara, atau tidak mendengarkan nasihat Anda.
2. Menghindar dari teman-temannya
Pertemanan mungkin akan berubah dari waktu ke waktu, tapi umumnya anak menikmati berada di dalam kelompok pertemanan yang sebaya. Namun ketika anak mulai menghindari teman-temannya, Anda harus waspada. Terutama jika ia sering mengatakan bahwa semua orang membencinya atau dia tidak punya teman.
3. Mengalami kemunduran
Anak-anak cenderung mengalami kemunduran dalam perkembangannya ketika mereka mengalami perubahan besar dalam hidup, seperti kelahiran saudara baru, pindah rumah, atau perceraian orang tua. Namun, jika anak suka mengompol, tak mau ditinggal, merengek, ketakutan berlebihan, dan marah-marah tanpa ada perubahan apapun yang dialaminya, atau perilaku ini terjadi terus-menerus setelah perubahan besar terjadi, maka ini menandakan adanya masalah.
4. Menangis
Semua anak terkadang menangis, itu adalah luapan emosi anak yang normal. Namun, memangis tanpa sebab ketika akan berangkat ke sekolah bisa menjadi sebuah tanda bahwa anak mengalami masalah.
5. Kebiasaan tidur berubah
Perhatikan kebiasaan tidur anak. Jika anak mengalami sulit tidur atau sering mimpi buruk yang terjadi terus-menerus, bisa saja ini adalah tanda bahwa anak sedang mengalami masalah.
6. Nafsu makan berubah
Makan terlalu banyak atau terlalu sedikit dibandingkan biasanya juga perlu Anda waspadai. Apalagi jika perubahan nafsu makan juga disertai sakit kepala atau sakit perut. Hal ini bisa menjadi tanda anak mengalami depresi.
7. Menyakiti diri sendiri
Mungkin inilah hal yang paling sulit untuk Anda hadapi, yaitu anak terkadang membenturkan kepalanya ke benda-benda, menancapkan kuku ke dalam kulitnya, atau memukul dirinya sendiri tanpa bermaksud melukai diri sendiri. Ini bisa menunjukkan bahwa anak merasa tidak bahagia, sehingga dia menyakiti dirinya sendiri.
8. Mendadak sangat diam
Mungkin kondisi ini tak akan membuat Anda terlalu khawatir jika anak adalah seorang pendiam. Namun, jika anak biasanya suka bercerita, kemudian menjadi diam dalam waktu lama bisa merupakan tanda adanya masalah.
9. Berbicara tentang kematian
Hal normal jika anak bicara soal kematian dan penasaran dengan konsep kematian. Namun, jika pembicaraan tentang kematian ini terus berulang, maka Anda harus waspada. Perhatikan setiap pernyataan tentang bunuh diri dalam bahasa anak atau tentang membunuh orang lain. Setiap pembicaraan soal mengakhiri hidup seperti ini membutuhkan pertolongan seorang ahli segera.
Tips Rumah247.com
Ketika anak menunjukkan tanda-tanda depresi, segeralah bertemu dengan psikolog anak. Semakin dini anak Anda mendapat bantuan profesional, semakin cepat pula masalahnya bisa diselesaikan.
3. Yang Harus Diperhatikan Mengenai Konsultasi Psikologi Anak
Konsultasi psikologi anak dapat dilakukan dengan dokter, psikiater, ataupun psikolog anak. Dikutip dari
alodokter, konsultasi psikologi anak meliputi rangkaian pemeriksaan menyeluruh terkait kondisi mental dan psikologis anak. Hal yang diperiksa mencakup kondisi perilaku, emosi, dan perkembangan anak.
Dalam sesi pertemuan dengan psikolog, akan dicari lebih lanjut kaitan perubahan perilaku dengan faktor-faktor yang diperkirakan mempengaruhi anak. Contohnya, faktor lingkungan, sosial, genetik, emosional, pendidikan, perkembangan, dan kognitif anak.
4. Persiapan Sebelum Bertemu Psikolog Anak
Sebelum bertemu dengan psikolog anak, sebaiknya Anda mengetahui persiapan yang harus dilakukan oleh Anda dan anak. Dikutip dari
www.kumparan.com, yang paling penting adalah ketahui tujuan Anda bertemu psikolog anak, yaitu mencari tahu penyebab perubahan dalam diri anak, sekaligus mencari cara untuk mengatasinya. Fokuslah pada tujuan itu dan hindari melenceng dari tujuan utama saat sesi konsultasi, kecuali psikolog memang mengarahkannya.
Kemudian, pastikan Anda datang ke psikolog anak dengan informasi yang lengkap. Selain memastikan permasalahan yang dialami oleh anak, Anda juga harus bisa menjelaskan kepada psikolog sejak kapan keluhan atau masalah psikologis pada anak muncul dan apa saja faktor pemicu atau gejalanya.
Psikolog mungkin akan bertanya mengenai riwayat tumbuh kembang anak atau riwayat kehamilan ibu ketika anak dikandung. Selain itu, ketahui juga daftar orang di luar keluarga yang sering berinteraksi dengan anak sehari-hari, seperti tetangga dan guru. Siapa tahu mereka memiliki hubungan yang relevan terkait kondisi psikologi anak.
Yang tak kalah penting, sebelum menemui psikolog anak, siapkan mental Anda, pasangan, dan anak untuk bersikap terbuka. Akan sulit bagi psikolog menemukan solusi jika Anda tidak jujur menyampaikan kondisi atau permasalahan yang dihadapi anak.
5. Prosedur Konsultasi Psikologi Anak
Konsultasi psikologi anak biasanya harus didahului dengan perjanjian. Setelah itu, tahap yang akan dilakukan dalam konsultasi psikologi anak adalah wawancara dan observasi kondisi anak. Pada anak yang tidak bisa berkomunikasi dengan baik kepada pemeriksa dikarenakan faktor usia atau hal lain, wawancara akan dilakukan bersama orang tua atau wali anak. Wawancara juga mungkin akan dilakukan kepada orang terdekat anak jika dia memiliki informasi yang relevan terkait kondisi psikologi anak.
Lalu, apa saja yang akan ditanyakan psikolog kepada anak? Secara umum, konten wawancara dalam konsultasi psikologi anak mencakup beberapa hal ini.
- Permasalahan psikis atau keluhan yang sedang dialami anak.
- Gejala gangguan mental atau psikis yang muncul pada anak dan kemungkinan gejala tersebut mengganggu aktivitas sehari-hari.
- Riwayat dan kondisi psikis orang tua dan keluarga yang dekat dengan anak.
- Riwayat medis yang pernah dijalani anak terkait kesehatan fisik dan psikis.
- Riwayat pertumbuhan anak, termasuk dalam berat dan tinggi badan anak yang sesuai dengan usianya.
- Informasi perkembangan anak sejak lahir, termasuk kemungkinan terjadinya gangguan atau hambatan yang mungkin dapat berpengaruh pada kondisi psikis di kemudian hari.
- Seberapa dekat hubungan anak dengan keluarga.
- Kondisi kesehatan anak secara umum dan untuk mengetahui hal ini, psikiater atau psikolog mungkin akan merekomendasikan anak untuk menjalani medical checkup untuk mendeteksi adanya penyakit yang dapat menyebabkan gangguan psikis.
Selain 8 hal di atas, psikiater atau psikolog mungkin akan menyarankan beberapa pemeriksaan tambahan untuk membantu menentukan gangguan psikologi yang terjadi pada anak. Misalnya tes darah, tes radiologi, pemindaian, pemeriksaan kemampuan berbicara dan berbahasa anak, pemeriksaan kemampuan belajar anak, hingga pemeriksaan psikotes untuk mengtahui tingkat kecerdasan, kepribadian, dan tes minat bakat anak.
6. Yang Harus Dilakukan Setelah Bertemu Psikolog Anak
Setelah bertemu psikolog anak, data-data anak akan dianalisis lebih lanjut untuk menentukan permasalahan yang dialami oleh anak. Melalui analisis tersebut, psikiater atau psikolog dapat menentukan gangguan psikis yang dialami secara akurat kemudian merencanakan langkah penanganan yang akan dijalankan oleh anak.
Seperti halnya gangguan kesehatan fisik, anak juga akan diberikan pengobatan untuk mengatasi kondisi psikisnya tergantung pada diagnosis serta tingkat gangguan yang dialami. Jenis pengobatan yang diberikan bisa berupa psikoterapi ataupun pemberian obat-obatan.
Pada psikoterapi, pengobatan diberikan melalui bimbingan konseling bersama psikiater atau psikolog anak. Psikoterapi umumnya dilakukan selama beberapa bulan, namun bisa juga dilakukan lebih lama tergantung pada kasusnya. Sedangkan pada pemberian obat-obatan, sifatnya tidaklah menyembuhkan gangguan psikologi anak, akan tetapi membantu meredakan gejala gangguan mental serta dapat membantu metode terapi lainnya agar bekerja lebih efektif.
Yang perlu Anda ingat, pemberian obat-obatan untuk menangani gangguan psikologi anak harus di bawah pengawasan psikiater. Lalu perlu digarisbawahi bahwa psikolog tidak dapat memberikan obat-obatan.
Pada akhirnya, dukungan orang tua dan lingkungan sekitar memegang peran penting dalam merawat dan mendidik anak. Anak membutuhkan bantuan Anda sebagai orang tua, serta orang-orang terdekat lainnya, termasuk kakak atau adik, teman, guru, dan pengasuhnya. Pastikan Anda memberikan semua dukungan yang diperlukan anak, termasuk rumah yang nyaman tempat anak merasa aman dan terlindungi.
Temukan lebih banyak panduan dan tips membeli rumah dalam Panduan dan Referensi