Rumah247.com – Selama ini, Izin Mendirikan Bangunan atau IMB menjadi surat bukti dari Pemerintah Daerah (Pemda) bahwa pemilik bangunan gedung dapat mendirikan bangunan sesuai fungsi yang telah ditetapkan dan berdasarkan rencana teknis bangunan gedung yang telah disetujui. Untuk itu, langkah, syarat dan cara mengurus IMB adalah hal utama yang tak boleh luput perhatian saat akan membangun rumah. Namun bagaimana cara mengurus IMB rumah yang sudah dibangun berapa tahun lalu?
Harus diketahui jika bangunan tidak disertai Izin Mendirikan Bangunan, Anda bisa dikenakan sanksi yang diatur pemerintah daerah dan legalitas lainnya. Meskipun terkesan rumit, namun proses kepemilikan IMB dimulai dari syarat hingga alur pengajuannya akan banyak memberikan kenyamanan dalam pembangunan rumah nantinya.
Manfaat IMB penting untuk keberlangsungan bangunan jangka panjang. Memiliki IMB akan memberikan banyak manfaat bagi keberadaan rumah atau bangunan Anda. Pertama, dapat memberikan perlindungan hukum dan memudahkan mendapat kepastian. Kemudian, dengan adanya IMB juga akan memudahkan Anda menaikkan harga bangunan dan tanah di kemudian hari.
Selain itu, Anda juga mendapatkan jaminan bila sewaktu-waktu membutuhkan pinjaman uang di bank dengan memiliki IMB. Sehingga IMB adalah persiapan penting yang perlu Anda simak sejak awal. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini untuk mencari tahu cara mengurus IMB rumah yang sudah dibangun.
Cara Mengurus IMB Rumah yang Sudah Dibangun
IMB biasanya wajib diurus sebelum bangunannya mulai didirikan. Namun bagaimana cara mengurus IMB rumah yang sudah dibangun? Seperti yang dijelaskan dalam situs resmi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu DKI Jakarta, permohonan IMB dengan kondisi di lokasi sudah terdapat bangunan tetap bisa diterbitkan IMB definitif. Hal itu, selama permohonan memenuhi seluruh persyaratan administrasi dan teknis dapat diterbitkan IMB tetap.
Untuk cara mengurus IMB rumah yang sudah dibangun pun sama saja dengan permohonan penerbitan IMB pada umumnya. Ada dua cara yang bisa Anda lakukan dengan mendatangi loket pelayanan IMB secara langsung atau memilih mengajukannya secara online.
Setelah menyiapkan seluruh syarat dokumen maupun teknis di atas, maka dapat mengikuti cara mengurus IMB berikut ini. Namun, perlu dicatat proses pengurusan IMB adalah sekitar 20-21 hari.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengurus IMB pada rumah yang sudah dibangun adalah dengan mendatangi loket pelayanan IMB secara langsung. Namun jika Anda ingin mencari hunian yang sudah memiliki IMB, temukan daftar rumah dijual di kawasan Tangerang dibawah Rp1 miliar berikut ini!
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sudah mengembangkan pengajuan IMB secara online yang dikenal dengan Sistem Informasi Manajemen Bangunan Gedung (SIMBG). SIMBG dibuat untuk menyeragamkan prosedur dan syarat dalam permohonan IMB, serta memberikan kepastian waktu layanan.
Untuk mengakses layanan SIMBG berbasis digital, caranya cukup mudah. Anda pun sebaiknya melakukan pendaftaran Akun SIMBG sebagai Pemohon. Berikut tahapannya dilansir dari situs resmi PUPR:
Persyaratan Dokumen Mengurus IMB Rumah yang Sudah Dibangun
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, IMB merupakan dokumen penting yang wajib dimiliki oleh pemilik bangunan. Tidak hanya bangunan baru, bagi pemilik yang ingin merenovasi atau merobohkan bangunan pun memerlukan IMB yang baru. Jika terdapat bangunan yang tidak memiliki IMB maka pemerintah daerah berhak menyegel sampai membongkar bangunan.
Tidak hanya itu saja, bangunan yang tidak ada IMB-nya juga akan dikenakan pajak 10 persen saat dijual. Sebab pada prinsipnya, IMB bertujuan untuk menciptakan tata letak ruang bangunan yang aman dan sesuai dengan peruntukannya.
Masing-masing bangunan memiliki tipe bangunan yang berbeda. Dibedakan dengan kelas a, b, c dan d. Namun untuk rumah tinggal maka persyaratan umum yang diperlukan yakni:
Perubahan IMB Menjadi PBG
Apabila Anda mengunjungi Mal Pelayanan Publik (MPP) dan bermaksud mengurus perizinan bangunan, maka bersiaplah membiasakan untuk tidak mendengar istilah Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Mengapa? Karena saat ini pemerintah menghapus status Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan menggantinya dengan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).
PBG merupakan istilah terkini terkait perizinan yang digunakan untuk dapat mendirikan bangunan baru atau mengubah fungsi dan teknis suatu bangunan. PBG adalah produk perizinan bangunan yang terlahir melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, yang merupakan tindak lanjut dari ketentuan Pasal 24 dan Pasal 185 huruf b Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
Secara sederhana, PBG menggantikan peran IMB dalam hal perizinan bangunan. Namun perlu kita ketahui bahwa PBG memiliki ketentuan dan persyaratan teknis yang jauh lebih detail. Kehadiran PBG ini menerapkan konsep norma, standar, pedoman, dan kriteria (NSPK) dari pemerintah pusat. Konsep ini berbeda dengan IMB yang dahulu pernah diberlakukan.
Jika IMB harus diurus dan dipersiapkan sebelum dapat membuat bangunan, maka PBG masih memungkinkan pembangunan dapat dilaksanakan sepanjang pelaksanaannya memenuhi standar yang ditetapkan oleh pemerintah. Apabila Anda menilai PBG ini lebih rumit daripada IMB, tidak sepenuhnya keliru. Tetapi hal itu justru bertujuan untuk menjamin keberlangsungan dan keselamatan bangunan gedung, dan tentu saja termasuk juga keselamatan pengguna bangunan tersebut.
Tonton video yang informatif berikut ini untuk mempelajari jika ingin membeli properti dengan surat girik tanah!
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah247.com