Jarak menuju Ciseeng, Bogor bukan trayek yang mudah untuk dilalui. Dan di sana berdiri rumah Wawan, sebagai bukti nyata perjuangan seorang kepala keluarga yang pantang menyerah.
Wawan sang pemilik rumah, sangat paham bahwa salah satu tanggungjawab seorang ayah, suami, kepala keluarga adalah harus mampu menyediakan tempat berteduh bagi keluarganya. Dan Wawan sekalipun sampai harus “berdarah-darah” berhasil mewujudkannya.
Wawan sendiri hanyalah seorang karyawan biasa. Dia bekerja pada sebuah perusahaan ritel yang letaknya di Karawaci, Tangerang. Tapi cerita rumah Wawan justru tidak biasa, bahkan bisa dibilang luar biasa. Prosesnya begitu panjang dan berliku. Buah dari kesabaran dan kegigihannyalah yang mengantarkannya berhasil memiliki rumah yang jadi impiannya.
Mau punya rumah dengan 3 kamar tidur di kawasan Bogor dengan harga di bawah Rp500 juta? Cek aneka pilihan rumahnya di sini!
Cerita Rumah Wawan Bukan Cerita Indah
Bagi Wawan, keluarga merupakan anugerah dari Tuhan yang sangat luar biasa dalam kehidupannya. Wawan memiliki seorang istri yang seorang ibu rumah tangga, dengan tiga orang anak. Anak pertamanya berumur 15 tahun yang duduk dibangku SMP, anak kedua 12 tahun yang masih SD, dan paling kecil berusia 4 tahun.
Ya, Wawan merasa bahagia dengan anugerah yang dimilikinya, keluarga yang sehat dan dikaruniai anak-anak yang cerdas. Tapi Wawan merasa kebahagiannya belum lengkap jika belum bisa memberikan rumah tempat bernaung bagi keluarga yang dicintainya.
“Saya hanya seorang karyawan biasa dengan penghasilan yang jauh dari cukup, namun saya sangat beruntung memiliki istri yang baik dan sangat mendukung pekerjaan saya, juga anak-anak yang lucu-lucu dan sehat,” jelas Wawan dengan mata berbinar.
Berhasil membeli rumah impian di Ciseeng, Bogor bagi seorang Wawan tentunya bukanlah hal mudah. Ia melewati berbagai ujian yang membuatnya harus selalu bersabar dan tidak pantang menyerah. Ujian tersebut adalah lepas dari list BI Checking. Bagaimana kisahnya? Simak cerita rumah Wawan.
Cerita Rumah Wawan Berawal dari Rumah Kontrakan dan Ditipu Teman
Sedari awal menikah, seringkali Wawan dan istri terpaksa berpindah-pindah rumah kontrakan. Penyebabnya berbagai alasan tidak masuk akal dari pemilik kontrakan yang ditempatinya. Pengalaman yang tidak mengenakkan inilah yang menjadi alasan kuat bagi Wawan bahwa kelak harus memiliki rumah sendiri.
Dengan keuangan yang masih pas-pasan, tiga orang anak yang menjadi tanggungan, dan masih harus rutin membayar uang sewa kontrakan, mendorong Wawan untuk lebih giat berusaha menambah penghasilan. Bahkan Wawan sempat bekerjasama dengan temannya untuk membuka usaha.
Untuk modal usahanya dananya didapat dari pinjaman lunak atas nama Wawan sendiri. Namun sialnya di tahun keempat Wawan baru mengetahui jika partnernya tidak pernah membayarkan cicilan pinjamannya ke bank. Hingga akhirnya, Wawan-lah yang harus bertanggungjawab dan harus segera melunasi pinjamannya.
Untungnya setelah bernegosiasi dengan pihak bank Wawan diperbolehkan untuk mencicil sisa pinjaman yang belum terbayarkan selama tiga tahun. Selama masa itulah Wawan dalam pantauan BI Checking.
Cara Mengetahui dan Menghapus Daftar Hitam BI Checking
Bersyukur tekad Wawan untuk punya rumah impian tak pernah padam. Ia tak pernah merasa putus asa dan tetap berusaha. Sambil mencicil pinjamannya Wawan tetap rajin mencari rumah impiannya dan mengajukannya ke bank. Tapi proses pencarian rumah impian Wawan ternyata tak semudah yang dibayangkan.
Pencarian Wawan bahkan sampai ke daerah yang dekat dengan rumah orang tuanya yaitu di Sukabumi, karena pengajuan KPR-nya terus ditolak bank. Wawan tetap gigih. Segala cara dicobanya seperti mencari informasi dari internet, mengenai properti yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya.
“Dan akhirnya saya menemukan situs
Rumah247.com yang ternyata sangat lengkap infonya. Segala listing perumahan dari berbagai kisaran harga ada. Terpenting, ada panduan yang berisi langkah-langkah untuk memiliki rumah sendiri, terutama untuk orang-orang yang memiliki masalah rumah seperti saya,” papar Wawan.
Cerita Rumah Wawan adalah Cerita tentang Perjuangan dan Kegigihan
Setahun kemudian, tepatnya tahun 2017, setelah mendapatkan pekerjaan tetap dan menyelesaikan masalah dengan bank, Wawan bersama keluarga mengunjungi pameran properti. Wawan pun coba memberanikan diri untuk membeli rumah di pameran properti. Dengan modal tanda jadi sebesar Rp1,5 juta yang dibayarkan di pameran.
Karena sudah tak ada lagi kendala, pengajuan KPR rumah Wawan pun disetujui bank. Bahkan Wawan mendapat keringanan untuk dapat membayar uang muka atau DP yang bisa dicicil selama 6 bulan dengan gajinya sendiri.
TANYA RUMAH247.COM
Jelajahi Tanya Rumah.com, ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kami
Tanya Rumah247.com Sekarang
Setelah DP lunas dan berlanjut ke proses akad kredit, kemudian rumah impian Wawan pun mulai dibangun pihak developer yang selesai pada akhir tahun 2018 lalu. Dan yang mengharukan, meski saat itu masih dalam tahap pembangunan, rumah tersebut sudah dihuni oleh Wawan.
Rumah impian yang dimiliki Wawan ini berada di Perumahan Samasta Ciseeng, di Kecamatan Ciseeng, Bogor. Saat ini rumah impiannya pun sudah berdiri dengan gagahnya meski tinggal sedikit menyelesaikan tahap finishing. Setelah semuanya benar-benar sudah selesai maka Wawan baru akan memboyong istri dan ketiga anaknya untuk segera menempati rumah impiannya.
Menurut Wawan ada banyak pelajaran yang bisa dipetik dari cerita rumahnya. Dia berharap kegigihannya dalam mewujudkan rumah impiannya bisa menjadi inspirasi bagi orang-orang yang saat ini masih mencari dan berusaha untuk menggapai cita-citanya untuk memiliki rumah sendiri.
Dan berikut adalah beberapa tips dari Wawan dalam mewujudkan mimpinya untuk punya rumah sendiri, bagaimana perjuangannya untuk bangkit dan lepas dari list BI checking. Di antaranya:
- Jangan pernah lelah berjuang demi cita-cita dan impian. Semakin besar impian yang ingin dicapai maka usahanya juga harus sebanding. Kegigihan pasti akan selalu berbuah manis selama kita konsisten dan fokus dengan tujuan.
- Masuk list BI Checking bukan berarti vonis bahwa kita tidak akan pernah bisa punya rumah sendiri selamanya. Tunjukkan itikad baik untuk bertanggungjawab. Pihak bank terbuka untuk negosiasi selama kita berniat menyelesaikan masalahnya.
- Rajin mencari informasi terkait masalah yang dihadapi. Di Rumah247.com kita bisa menemukan banyak rumah sesuai kriteria dan anggaran kita, informasi terkait pembiayaan hingga panduan lengkap proses pembelian rumah.
- Selalu optimis dan pantang menyerah.
Tips Rumah247.com
Selesaikan apa yang menjadi hambatan, cari solusinya, dan tetaplah semangat.
Cerita Rumah Wawan: Impian yang Jadi Kenyataan
Kini Wawan bisa melanjutkan hidupnya dengan lebih tenang sambil menunggu anak dan istrinya datang mengisi rumah yang selama ini diperjuangkannya. Wawan juga merasa bangga karena rumahnya di Perumahan Samasta Ciseeng memiliki lingkungan yang baik, nyaman, dan udaranya pun sejuk.
“Punya rumah menjadikan saya lebih percaya diri. Terutama jika ada orang yang bertanya: Rumahnya di mana ya?!,” ujar Wawan dengan penuh kelegaan.
“Saya bahkan serasa tinggal di villa,” gelaknya. Walaupun terletak di pinggir kali Cisadane, area perumahan Wawan memang memiliki kelebihan tidak banjir karena berada di dataran tinggi. Selain itu perumahannya pun asri karena di sekelilingnya masih banyak pepohonan dan perbukitan.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah247.com
Di rumah ini Wawan paling gemar berlama-lama di teras rumahnya. Sambil menyeruput kopi hangat matanya berbinar menyapu pemandangan sekeliling area lingkungan yang rindang, suasana yang membuat hatinya kini menjadi tenang dan nyaman.
Tambah lagi area perumahan Wawan juga sangat dekat dengan akses tol BSD serta Stasiun Serpong sehingga memudahkannya untuk bepergian kemana-mana. Wawan juga bisa menggunakan kendaraan umum atau pribadi dengan akses jalanan yang mudah.
Selain itu ada banyak fasilitas pendukung yang cukup penting di sekitar perumhannya. Misalnya dekat dengan Pasar Inpres Parung, Puskesmas, Sekolah Dasar Kuripan, SMPN 2 Ciseeng, Pondok Pesantren Al Mukhlisin Ciseeng, Masjid Besar Riyadushalihin hingga Mall Parung.
Kini Wawan sedang mempersiapkan seluruh anggota keluarganya untuk segera pindah ke huniannya setelah seluruh pembangunan rumahnya selesai. Wawan berharap agar secepatnya dapat berkumpul dan menjalani kehidupan bahagia bersama.
Itulah cerita rumah Wawan tentang rumah idaman yang berhasil diwujudkannya. Dan masih ada banyak lagi kisah seputar perjuangan mewujudkan mimpi punya rumah sendiri lainnya yang juga tak kalah menginspirasi. Temukan kisahnya hanya di Cerita Rumah.
Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah
Penyangkalan: Informasi yang disajikan hanya sebagai informasi umum. PropertyGuru Pte Ltd dan PT AllProperty Media atau Rumah247.com tidak memberikan pernyataan ataupun jaminan terkait informasi tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada pernyataan ataupun jaminan mengenai kesesuaian informasi untuk tujuan tertentu sejauh yang diizinkan oleh hukum yang berlaku. Meskipun kami telah berusaha melakukan yang terbaik untuk memastikan informasi yang kami sajikan di dalam artikel ini akurat, dapat diandalkan, dan lengkap pada saat ditulisnya, informasi yang disajikan di dalam artikel ini tidak dapat dijadikan acuan dalam membuat segala keputusan terkait keuangan, investasi, real esate, maupun hukum. Lebih jauh, informasi yang disajikan bukanlah sebagai pengganti saran dari para profesional yang terlatih, yang dapat mengambil keputusan sesuai dengan kondisi dan situasi Anda secara pribadi. Kami tidak bertanggung jawab terhadap hasil dari keputusan yang Anda buat dengan mengacu pada informasi yang tersaji dalam artikel ini.