Download Aplikasi Rumah247

Cerita Rumah Ussye: Punya Rumah Sendiri Berbekal Kekuatan Mimpi

Aksi bermula dari mimpi. Begitulah proses yang dilalui oleh Fauziah Tari yang biasa disapa Ussye bersama sang suami, Bayu Warsito Adi dalam mewujudkan rumah impian mereka. Kekuatan mimpi yang kemudian mengkristal menjadi tekad untuk segera memiliki rumah di bagian Selatan Jakarta meski belum punya cukup dana.
Pencarian rumah impian yang sesuai kemampuan finansial memang bukan perkara mudah. Apalagi Ussye dan Bayu melakukannya dengan cara konvensional, berkeliling mendatangi langsung lokasi yang diincar untuk mencari informasi rumah yang dijual. Bahkan Ussye sampai keguguran sepulang dari survei rumah.
Musibah tersebut tak lantas menghentikan kegigihan mereka. Setelah dua tahun, akhirnya mereka memetik buah dari kesabaran. Rumah berlantai dua di sebuah klaster di kawasan Pondok RanjiTangerang Selatan menjadi hunian hangat bagi Ussye bersama keluarga kecilnya sejak tahun 2012.
Mau punya rumah di kawasan Tangerang Selatan? Tepatnya di Pondok Ranji yang bagus buat investasi? Temukan pilihan rumahnya dengan harga di bawah Rp800 jutaan di sini!
“Kami sangat bersyukur, rumah yang kami punya ini melebihi dari yang kami impikan,” aku Ussye yang disepakati sang suami. Rumah mereka hangat, dengan celoteh riang kedua anak perempuannya, dengan beberapa kucing dan ayam kate yang seringkali bertelor di pot tanaman Ussye.

Cerita Rumah Ussye: Penghasilan Tambahan dari Usaha sampingan Modal Beli Rumah Impian

Cerita Rumah Ussye: Penghasilan Tambahan dari Usaha sampingan Modal Beli Rumah Impian
Setelah menikah, Ussye beserta suami sempat tinggal di rumah orangtuanya di daerah Blok AJakarta Selatan, bersama ibu dan keluarga kakaknya. Lantaran tak mau terjebak dalam comfort zone dan diperkuat dengan kehadiran buah hati, pasangan ini kemudian memutuskan untuk mandiri, tinggal di rumah sendiri. Kendalanya, belum ada dana.
Menemukan rumah tentu butuh waktu yang tidak bisa dipastikan, seperti halnya menemukan jodoh, bisa cepat atau lambat. Begitu ujaran yang sering mereka dengar. Meski belum ada uang di tangan, mereka berani memutuskan untuk membangun impian tentang rumah idaman, kemudian mencarinya secara bertahap, mencari rumahnya, mencari dananya.
“Dana buat beli rumah memang belum di tangan. Tapi saat itu, kami sudah punya penghasilan tambahan dari usaha sampingan yang mulai serius kami jalankan. Hasilnya kami alokasikan untuk beli rumah. Dengan fokus pada tujuan, itu membantu kami semakin giat menekuni usaha sampingan,” ungkap Bayu.
Kriteria rumah impian mereka berlokasi di Jakarta Selatan, atau pinggiran Jakarta bagian selatan seperti Bintaro dan Depok, karena sudah terbiasa tinggal di daerah Selatan. “Pertimbangan lainnya, karena daerah selatan masih hijau, kondisi udara, tanah, dan airnya masih bagus. Bonusnya, kenaikan nilai properti di daerah selatan lebih tinggi, jadi selain sebagai tempat tinggal bisa menjadi aset investasi yang menguntungkan,” papar Ussye.
Rumus Beli Rumah Bagi Pembeli Pertama

Rumus Beli Rumah Bagi Pembeli Pertama

Mengingat masing-masing berasal dari keluarga besar, dan orangtua serta saudara Bayu tinggal di luar kota, maka mereka membutuhkan rumah berukuran luas, sehingga tetap leluasa kalau ada keluarga dan kerabat datang berkunjung dan menginap di rumah mereka.
“Sewaktu niat membeli rumah semakin kuat, kami sempat cerita ke Om kami, sekalian minta doa. Beliau kasih saran, kalau mau beli rumah di pinggiran Jakarta, pilih yang lokasinya strategis, mudah diakses kendaraan pribadi dan transportasi publik, seperti dekat jalan tol dan stasiun kereta. Mudah dijangkau, bukan cuma buat pemilik rumah, tapi buat tamu juga. Pesannya, rumah harus menjadi pengikat silaturahmi,” cerita Bayu.
Meski sependapat, namun mereka sempat ragu, apakah masih bisa mendapatkan kriteria rumah tersebut dengan harga yang masih terjangkau, sesuai kemampuan finansial mereka. Sepengetahuan mereka, rumah yang berada di lokasi strategis pasti pasang harga selangit.

Cerita Rumah Ussye: Keguguran Saat Keliling Survei Rumah Incaran

Cerita Rumah Ussye: Keguguran Saat Keliling Survei Rumah Incaran
Berdasarkan area yang jadi incaran dan dana yang dialokasikan, pasangan ini mulai berburu rumah. Kebetulan Ussye bekerja di perusahaan semen instan yang seringkali mengikuti pameran bahan bangunan dan properti.
Sambil bekerja saat pameran, ia hunting rumah, kalau menarik mereka tindaklanjuti survei ke lokasi. Cara mencari rumah lainnya pun mereka lakukan, termasuk cara konvensional langsung mendatangi lokasi perumahan.
“Di akhir pekan, kami sediakan waktu khusus untuk go show, menelusuri jalan untuk melihat-lihat kalau ada perumahan baru. Atau, kalau ada acara di daerah tertentu, di perjalanan kami juga sambil mencari-cari perumahan baru. Kalau ada yang menarik, kami mampir untuk tanya informasi sekalian survei,” cerita Ussye sambil mengenang pengalamannya mencari rumah yang tak mungkin dilupakannya.
“Kami pernah survei ke daerah Pamulang saat saya sedang hamil 6 bulan. Kondisi jalannya ketika itu rusak parah. Naik mobil di jalan berlubang membuat perut saya terguncang-guncang. Karena berisiko, saya sampai turun dari mobil dan jalan kaki sampai melewati jalan yang rusak, kenangnya.
Ussye melanjutkan, “Sepulang dari sana, saya cek ada flek, langsung lari ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan, saya mengalami keguguran.” Hal ini membuat Ussye trauma. Sebagai pembelajaran, sebenarnya tahap awal riset dan pencarian rumah bisa dilakukan lebih efektif dan efisien secara online.
Misalnya lewat laman AreaInsider dan fitur Virtual Tour persembahan Rumah247.com. Laman AreaInsider menyediakan ulasan perkembangan wilayah di sejumlah daerah di Indonesia mulai dari fasilitas umum, infrastruktur, prospek properti, hingga fakta-fakta unik lainnya.
Sedangkan fitur Virtual Tour memungkinkan para pencari hunian jadi tak perlu survei ke lokasi perumahan incaran. Cukup buka Rumah247.com lalu masuk ke Perumahan Baru, pilih mode pencarian dengan klik kotak Virtual Tour yang ada di kiri atas layar pencarian.

Cerita Rumah Ussye: 6 Bulan Hidup Hemat Demi Bayar Cicilan DP Rumah

Cerita Rumah Ussye: 6 Bulan Hidup Hemat Demi Bayar Cicilan DP Rumah
Hampir setahun berburu rumah, namun Ussye dan suami belum menemukan yang cocok, yang sesuai keinginan dan kemampuan keuangan mereka. Ketika pergi ke daerah Bintaro, mereka iseng melewati Pondok Ranji dan melihat perumahan baru yang sedang dipasarkan, Griya Torina.
Tertarik dengan lokasinya yang strategis, mereka langsung mendatangi kantor pemasaran. Ternyata semua unit sudah terjual, bahkan rumah contoh pun sudah laku. Padahal, selain lokasi, pertimbangan lain seperti konsep klaster, ukuran rumah, gaya arsitektur, dan lingkungannya sesuai impian mereka.
Selang tak berapa lama, sepupu mereka menginformasikan baru dibuka klaster kecil milik temannya di Pondok Ranji juga. Diperlihatkan denahnya, terletak tak jauh dari klaster yang pernah mereka taksir. Ketika disurvei, klaster tersebut ternyata bersebelahan dengan Griya Torina.
Lokasi yang strategis memang menjadi unggulan klaster ini. Dekat stasiun commuter line Pondok Ranji yang bisa dijangkau dengan berjalan kaki. Meskipun masuk wilayah Bintaro dan dekat fasilitas umum kawasan Bintaro, namun juga sangat dekat ke area Jakarta Selatan karena lokasinya memang di perbatasan.
“Selain lokasinya cocok, kami sreg dengan konsep klaster kecil yang saat itu hanya berisi tujuh rumah. Ada dua tipe rumah, satu lantai dan dua lantai. Kebetuan kami butuh rumah ukuran agak besar karena keluarga besar. Kami sepakat untuk segera ambil, takut kehabisan lagi, ha ha ha,” tutur Ussye.
Cara Mengumpulkan DP Rumah dalam 12 Bulan

Cara Mengumpulkan DP Rumah dalam 12 Bulan

Mereka memilih tipe rumah dua lantai dengan luas bangunan 110 m2 dan luas tanah 124 m2. Konsep rumahnya modern, spesifikasi bangunannya juga terbilang bagus. Suasana lingkungannya juga tenang dan masih asri.
“Pas banget, saat itu ada ketentuan baru dari pemerintah, yaitu DP 30% untuk properti. Kami sempat dag-dig-dug, bingung cari dana buat DP segitu. Bahkan pihak pengembang ternyata malah ngasih kelonggaran DP 10%, dan bisa dicicil. Kami merasa benar-benar diberi solusi, dibuka jalan untuk berjodoh dengan rumah itu,” ujar Bayu.
Setelah dihitung-hitung, pasangan ini sanggup menyisihkan dana untuk DP rumah senilai Rp60 juta yang dicicil selama enam kali, dengan syarat harus berhemat. Kenekatan untuk membeli rumah walau belum punya biaya DP rumah berbuah manis.
“Demi rumah impian, kami rela mengencangkan ikat pinggang selama enam bulan. Tidak jajan dan belanja di luar kebutuhan pokok, bahkan THR dan bonus langsung dialokasikan untuk biaya tambahan lain yang diperlukan,” sahut Ussye.

Cerita Rumah Ussye: KPR Ditolak Bank Pantang Menyerah Sampai Serah Terima Rumah

Cerita Rumah Ussye: KPR Ditolak Bank Pantang Menyerah Sampai Serah Terima Rumah
Saat proses pembangunan rumah, Ussye dan Bayu bahkan sangat antusias membangun ikatan emosional dengan calon rumahnya. Padahal mereka baru membayar DP, belum sampai akad kredit rumah dengan bank.
“Kami belagak gila, yakin banget rumah itu bakal jadi milik kami. Setiap akhir pekan, kami sempatkan datang ke sana buat memantau prosesnya. Kami foto-foto, bawakan makanan dan ngobrol-ngobrol sama tukang. Kami berusaha membangun chemistry dengan rumah tersebut,” kisah Bayu.
Begitu cicilan DP rumah selesai, mereka pun segera mengajukan KPR ke bank. Di luar dugaan, pengajuan KPR mereka ditolak karena pihak bank menilai harga rumahnya seharusnya tidak setinggi itu..
“Kami sedih banget, saya sampai nangis. Khawatir pengajuan KPR kami di bank lain nanti juga ditolak, kami tidak bisa beli rumah itu. Dan ternyata bukan cuma kami yang ditolak. Sepupu yang juga ambil rumah di klaster itu KPR-nya ditolak juga di bank yang sama,” jelas Ussye.
Penyebab Pengajuan KPR Anda Ditolak Bank

Penyebab Pengajuan KPR Anda Ditolak Bank

Sebelumnya padahal Ussye sudah membanding-bandingkan harga rumah di daerah Bintaro dengan harga yang ditawarkan pengembang perumahan ini, dan memang lebih tinggi yang di kawasan Bintaro. “Walau masih ada rasa khawatir ditolak lagi, tapi kami coba ajukan KPR ke bank lain. Prosesnya yang lebih lama dari bank pertama juga bikin kami makin khawatir, jangan-jangan ditolak lagi,” papar Ussye.
Setelah menunggu tiga bulan, akhirnya keluar persetujuan KPR yang bersamaan dengan selesainya pembangunan rumah, yang mana pembangunannya direncanakan selesai dalam enam bulan ternyata mundur tiga bulan.
“Wah, pas banget waktunya. Jadi kami langsung proses akad kredit dengan bank dan serah terima rumah dengan pengembang. Meskipun modal nekad, dengan niat baik, Alhamdulillah kendala bisa terselesaikan,” ujar Ussye lega.

Cerita Rumah Ussye: Menata Rumah Agar Nyaman dan Aman

Cerita Rumah Ussye: Menata Rumah Agar Nyaman dan Aman
Sewaktu menempati rumah tersebut, anak pertama mereka, Gendis, baru berusia 3 tahun dan yang kedua, Kenes, berusia 1 tahun. Mempertimbangkan anak-anak yang masih kecil, penataan ruang dalam rumah pun disesuaikan kebutuhan anak.
“Ruangan dibuat plong, tanpa sekat, supaya lega dan anak-anak bisa nyaman bermain dan berkreasi di rumah. Sampai-sampai anak-anak bisa main sepeda di dalam rumah, kami malah juga bisa main badminton, ha ha ha,” ujar Bayu.
Ussye menambahkan, “Kami sebutnya interior gaya bebas, tidak terpaku satu gaya saja. Furnitur dan dekor ruang kami utamakan pada fungsi, bukan cuma estetika. Kami suka melihat rumah orang-orang yang rapi dan instagramable banget. Tapi kok, seperti its not real life.”
Niatnya setelah anak-anak agak besar baru mencoba menata ala rumah idaman di Instagram. Saat ini Ussye memprioritaskan kenyamanan anak-anak dulu, yang penting rumah selalu dijaga tetap bersih. Pastinya punya rumah sendiri membuat hidup jadi lebih nyaman, meski Ussye sempat mengalami pengalaman terkait keamanan.

Tips Rumah247.com

Ada tiga hal penting yang harus diperhatikan saat survei mencari rumah. Pastikan untuk survei unit dan perumahannya, survei untuk mengecek kredibilitas pengembang lewat proyek sebelumnya, dan survei kawasan sekitar hunian terkait fasilitas, akses, hingga keamanan.

Ceritanya sewaktu baru ditempati dulu, rumah tersebut sempat kebobolan pencuri. Tidak ada kerusakan apa-apa. Pintu dan jendela tidak rusak. Bagian rumah yang terbuka sudah diteralis, kecuali ada satu celah, sekitar 60 cm.
“Jadi suatu pagi saat mau berangkat kerja, saya baru sadar laptop kok tidak ada di tempat biasanya. Saya tanya suami juga tidak tau. Ternyata TV yang baru dibeli masih dalam kardus juga raib. Ada maling masuk semalam, tapi kami tidak dengar suara apa-apa. Kami terlelap seperti kesirep!” papar Ussye.
“Harus diakui kami memang terlewat untuk mengecek soal keamanan kawasan. Dan kami juga tidak bisa langsung pindah dari sana, mengingat beli rumah lagi tentunya butuh biaya. Tambah lagi Ibu saya juga senang kawasan huniannya yang tenang dan rindang. Kejadian ini akhirnya membuat kami lebih berhati-hati,“ ujar Ussye.
Dan mereka memilih mencari solusi lain dengan antisipasi memasang teralis di semua celah terbuka di rumah. Selain itu juga berinisiatif memperketat pengamanan di klaster dengan pasang portal dan satpam khusus.

Cerita Rumah Ussye: Rumah Sebagai Pembuktian Tanggungjawab yang Memperkuat Silaturahmi

Cerita Rumah Ussye: Rumah Sebagai Pembuktian Tanggungjawab yang Memperkuat Silaturahmi
Dengan peristiwa tersebut, pasangan ini membuktikan pentingnya survei terlebih dulu, bukan hanya untuk mengecek langsung kondisi perumahan, tapi juga lokasi dan lingkungan sekitarnya agar terhindar dari risiko yang merugikan di kemudian hari.
Apalagi membeli properti untuk dihuni, baik rumah baru, rumah seken, klaster dengan pengembang mandiri maupun besar, termasuk yang berada di jalan kecil atau gang. Untuk mudahnya semua itu bisa ditemukan lewat beragam tips pada laman Panduan Properti di Rumah247.com.
Ussye dan Bayu juga teringat pesan sang Om, bahwa rumah punya peran untuk memperkuat silaturahmi. Itu pula yang membuat pasangan ini senang menjamu saudara serta kerabat yang berkunjung ke rumah mereka.
“Dengan mengundang orang ke rumah, seperti mengadakan pengajian atau sekedar acara kumpul-kumpul, ini cara kami untuk memupuk rasa memiliki rumah ini. Kami juga ingin menyebarkan spirit berjuang untuk punya rumah sendiri ke yang lain,” ujar Bayu.
Temukan juga beragam tips, panduan, dan informasi mengenai pembelian rumah, KPR, pajak, hingga legalitas properti di Panduan Rumah247.com
Menjadi suatu kebahagiaan baginya ketika ada yang menyukai dan mengapresiasi rumah yang berhasil mereka miliki dengan perjuangan. Apalagi jika tamu betah berlama-lama di rumah mereka, membuat mereka senang.
“Bagi saya pribadi, kebahagiaan dan kebanggaan saya adalah rumah ini. Sebagai pembuktian saya sebagai kepala keluarga yang bisa bertanggungjawab memberikan tempat untuk berteduh bagi keluarga saya,” kata Bayu penuh haru.
Mendiang Ibunda Ussye pun sempat pindah dari rumahnya di Blok A dan tinggal di rumah tersebut. Ussye mengingat apa yang almarhumah pernah sampaikan, katanya suasana di sini tenang, udara masih bersih, air juga jernih, dan masih fresh, banyak pohon. Sangat kondusif untuk tempat tinggal Ibu yang sudah sepuh.

Cerita Rumah Usye: Rumah Sebagai Tempat Tinggal dan Aset yang Menguntungkan

Cerita Rumah Usye: Rumah Sebagai Tempat Tinggal dan Aset yang Menguntungkan
Berbekal pengalamannya untuk punya rumah sendiri, mandiri, meski dulu dana buat DP rumahnya belum ada, pasangan Ussye dan Bayu pun berbagi tips seperti berikut ini:
  1. Membeli rumah harus kesepakatan bersama pasangan, suami dan istri. Pasangan harus berada dalam perpektif yang sama tentang kriteria rumah yang diinginkan, dari segi lokasi, bujet, bentuk dan ukuran properti, termasuk arsitektur dan interiornya.
  2. Membeli rumah sebaiknya menjadi target yang disegerakan, dengan tujuan untuk dihuni atau sebagai investasi. Karena harga rumah terus naik, tidak akan turun.
  3. Jika masih terkendala dana, mulai membangun impian dan memperkuat niat punya rumah. Dengan begitu akan memacu upaya kita agar bisa menyisihkan dana untuk membeli rumah.
  4. Dalam proses pencarian dan pembelian rumah jangan terburu-buru. Bersabar sampai menemukan rumah yang benar-benar cocok. Kalau memaksakan yang tidak sesuai, hati-hati akan menyesal nanti.
  5. Rumah memang jodoh-jodohan. Kalau sudah berjodoh dengan suatu rumah, meskipun menemukan masalah, pasti jalannya akan dipermudah dan menemukan solusi atasi masalahnya.
  6. Ketika memilih rumah harus lakukan survei dan cek-ricek informasi tentang perumahan, pengembang, lokasi dan kawasan sekitarnya, selengkap mungkin. Sebagai antisipasi terjadi hal yang tidak diinginkan nantinya.

TANYA RUMAH247.COM

Jelajahi Tanya Rumah247.com, ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kami

Tanya Rumah247.com Sekarang
Pengalaman pasangan ini membuktikan tentang kekuatan mimpi yang dikombinasikan dengan kegigihan serta kesabaran dalam mewujudkan rumah impian meski awalnya hanya berbekal tekad. Setelah melalui berbagai kendala yang sempat mereka temui, akhirnya mereka mendapatkan rumah yang diinginkan.
Bukan hanya sebagai tempat tinggal yang nyaman, sekaligus sebagai aset yang menguntungkan. Nilai rumah di klaster itu terus mengalami kenaikan cukup signifikan. Sebagai gambaran, rumah tetangganya yang dibeli seharga Rp 700 juta, sebulan kemudian dijual laku seharga Rp 900 juta.
Itulah cerita perjalanan Ussye yang sempat mengalami keguguran dan pengajuan KPR-nya ditolak. Berbekal kekuatan mimpi untuk hidup mandiri, ia berhasil punya rumah sendiri. Masih banyak lagi kisah seputar perjuangan mewujudkan mimpi punya rumah sendiri lainnya yang juga tak kalah menginspirasi. Temukan kisahnya hanya di Cerita Rumah.

Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

 

Teks: Siti Rahmah, Foto: Zaki Muhammad

Penyangkalan: Informasi yang disajikan hanya sebagai informasi umum. PropertyGuru Pte Ltd dan PT AllProperty Media atau Rumah.com tidak memberikan pernyataan ataupun jaminan terkait informasi tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada pernyataan ataupun jaminan mengenai kesesuaian informasi untuk tujuan tertentu sejauh yang diizinkan oleh hukum yang berlaku. Meskipun kami telah berusaha melakukan yang terbaik untuk memastikan informasi yang kami sajikan di dalam artikel ini akurat, dapat diandalkan, dan lengkap pada saat ditulisnya, informasi yang disajikan di dalam artikel ini tidak dapat dijadikan acuan dalam membuat segala keputusan terkait keuangan, investasi, real esate, maupun hukum. Lebih jauh, informasi yang disajikan bukanlah sebagai pengganti saran dari para profesional yang terlatih, yang dapat mengambil keputusan sesuai dengan kondisi dan situasi Anda secara pribadi. Kami tidak bertanggung jawab terhadap hasil dari keputusan yang Anda buat dengan mengacu pada informasi yang tersaji dalam artikel ini.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,910FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles