Download Aplikasi Rumah247

Cerita Rumah Tri: Gaji Pas-pasan Bukan Penghalang untuk Miliki Rumah Impian

Bagi Tri Yunarti, karier, pendidikan, dan aset, adalah beberapa hal dalam hidup yang kontrolnya ada ditangannya sendiri. Ia yang berhak memutuskan, kapan dan bagaimana mendapatkan itu semua. Berbicara tentang aset, pada suatu ketika di tahun 2011, Tri mulai menimbang beberapa kemungkinan terkait hal ini.
Tri yang kala itu bekerja sebagai marketing riset di kawasan perkantoran Sudirman, awalnya berencana untuk membeli mobil guna mendukung aktivitasnya. “Rencananya sih mau beli mobil baru. Konsultasi dengan orangtua pun mereka setuju-setuju aja. Tapi mereka juga bilang, daripada beli mobil mending beli rumah,” ujarnya.
Meskipun saat itu Tri masih tinggal bersama orangtuanya di area Legoso, Ciputat, Tangerang Selatan, tapi menurutnya memang benar apa yang dikatakan orangtuanya. Apalagi nilai rumah juga akan terus naik dibandingkan mobil yang akan mengalami penyusutan. Tri pun sadar bahwa di masa depan ia memang harus punya rumah sendiri, tempat bernaung bersama keluarga kecilnya nanti.
Mau punya rumah di kawasan Ciputat Timur yang meskipun masuk wilayah Tangerang Selatan, tapi bersebelahan dengan wilayah Jakarta Selatan? Temukan pilihan rumahnya dengan harga mulai dari Rp350 jutaan di sini!
Dari situlah timbul tekadnya untuk beli rumah daripada beli mobil. Dan berbekal kegigihannya, Tri yang kala itu masih lajang pun berhasil memiliki rumah idamannya yang berlokasi di RempoaCiputat TimurTangerang Selatan. Kesabarannya mencari solusi menjadi kunci keberhasilannya memiliki rumah yang kini jadi tempat bernaung yang nyaman bagi keluarga kecilnya.

Cerita Rumah Tri: Cari Rumah Dekat Ibu Kota, Tidak Rawan Macet, Akses Mudah

Cerita Rumah Tri: Cari Rumah Dekat Ibu Kota, Tidak rawan Macet, Akses Mudah
Mencari dan memilih rumah pertama memang punya tantangan tersendiri bagi setiap orang. Memilih lokasi misalnya. Bagi Tri, urusan lokasi ini menjadi sangat penting. Apalagi setelah ia melihat begitu banyak anggota keluarganya yang membeli rumah di area yang cukup jauh.
“Sampai usahanya buat berangkat kerja itu jadi susah banget. Harus subuh-subuh-lah berangkatnya, atau kalau naik kendaraan umum harus berganti-ganti berkali-kali,” katanya. Bagi Tri, pengalaman itu cukup untuk ia dengarkan, jadi perhatiannya sehingga tidak sampai harus mengalaminya juga.
Oleh karena itu, ia bersikeras untuk punya rumah dekat ke Ibu Kota. Meskipun harga yang dibayarkan akan jadi lebih mahal, menurutnya itu sepadan ketimbang membeli rumah di lokasi yang lebih jauh. Meskipun ketika itu ia sempat mempertimbangkan BSD sebagai lokasi yang cukup nyaman dan menarik sebagai kota mandiri.
“Tapi setelah saya hitung-hitung, kalau di BSD zaman itu kan sangat tergantung jalan tol. Mau naik kendaraan umum, saya enggak kebayang. Naik taksi, mahal banget. Jadi saya merasa biaya yang harus dikeluarkan, setelah membeli rumah, membayar cicilan, plus biaya transportasi, malah jadi jauh lebih besar,” jelasnya.
Saat berburu rumah idaman, Tri mencarinya di berbagai sumber. Salah satunya lewat melalui listing properti di jual di Rumah247.com. Tri mengawali dengan membanding-bandingkan kisaran harga rumah antara satu kawasan dengan kawasan lainnya.
Dalam salah satu pencariannya itu ia sempat pula melihat satu rumah yang cantik di daerah Pamulang. Namun, letaknya yang bukan di area kompleks perumahaan membuatnya ragu dengan keamanan. Apalagi saat itu Tri masih lajang, dalam pikirannya tak terbayang jika ia tinggal sendirian.
Sampai akhirnya pilihan jatuh pada kompleks Pesona Gintung Residence yang berada di Ciputat TimurTangerang Selatan. Lokasinya sekitar 1km dari rumah orangtuanya di Legoso. Bedanya, area kompleks perumahannya berada lebih dekat ke Ibu Kota. Di samping itu, area perumahannya juga terletak di luar titik macet Ciputat menuju Jakarta.
Tri bercerita, ketika ia melihat baliho pengembang perumahannya yang ketika itu terpampang di tepi Jalan Pahlawan, Ciputat Timur, imajinasinya tumbuh. Di benaknya mulai terbayang betapa nyaman tinggal di lokasi tersebut. Sudah tidak rawan macet, akses mudah, aman, dekat ke Ibu Kota. Lengkap.

Cerita Rumah Tri: Dana Terbatas Jadi Pertimbangan Beli Rumah Ready Stock

Cerita Rumah Tri: Dana Terbatas Jadi Pertimbangan Beli Rumah Ready Stock
Bukan hanya dari segi lokasi, Tri juga jatuh cinta dengan bangunan rumah di kompleks tersebut. Saat itu sedang mulai tren desain rumah minimalis, dan bangunan rumah ini modelnya minimalis, memiliki void sehingga sirkulasi udara lancar. Pada kamar atas kacanya besar sehingga pencahayaan baik dan rumah terasa lapang.
Saat itu mungkin Tri terbilang minim pengalaman perihal memilih rumah. Namun, ia pernah sekali dua, melihat saudaranya yang membeli rumah tipe 45. “Saya lihat saudara saya beli dan bangunannya kurang bagus, jadi mereka harus bongkar dan bangun dari awal,” ujar Tri.
Dari pengalaman itu, Tri jadi cukup memerhatikan kualitas calon rumah yang akan dibelinya. “Ketika saya diperlihatkan rumah ini, saya langsung suka. Biarpun cuma hasil nebak-nebak, tapi bangunannya kelihatan kuat. Ya kusennya, temboknya,” jelasnya.
Soal kualitas bangunan ini tentu menjadi sangat krusial bagi Tri. Dengan dana yang terbatas, Tri menyadari bahwa ketika itu ia tidak akan mampu jika harus mengeluarkan biaya tambahan lagi semisal ada pengeluaran-pengeluaran yang signifikan, seperti harus merenovasi lagi.
Rumah247.com

Beli Rumah, Saat Launching atau Ready Stock Ya?

Belum lagi ia juga tidak berpengalaman mencari tukang yang bisa ia percaya, pun orang yang secara langsung bisa membantunya. Oleh sebab itu, fakta bahwa rumah ini adalah rumah siap huni atau ready stock, kian memantapkan hati Tri untuk mendapatkannya.
Di usianya yang saat itu menjelang kepala tiga, Tri membulatkan hati membeli rumah dengan pendapatan atau gaji yang pas-pasan. Saat itu gajinya tak lebih dari Rp7 juta, mau tidak mau ia harus mengajukan KPR ke bank.
Masalah berikutnya, mulai timbul pikiran bagaimana agar ia bisa berhasil membeli rumah tersebut. Saat itu Tri memang sudah bekerja, tapi ia juga sambil mengenyam pendidikan lanjutan S2-nya. Dengan begitu, ia juga masih harus memikirkan biaya kuliahnya juga.
“Sebagian tabungan saya habis untuk biaya kuliah. Jadi saya harus memikirkan bagaimana solusinya agar pengajuan KPR saya bisa disetujui oleh pihak bank. Saya jadi sering browsing apa saja yang dibutuhkan supaya KPR disetujui,” ujar Tri mengenang masa itu.

Cerita Rumah Tri: Manfaatkan Penawaran Custom Layout Agar Harga Rumah Turun

Cerita Rumah Tri: Manfaatkan Custom Layout Agar Harga Rumah Turun
Berbagai skenario perhitungan kredit pun ia buat. Formula seperti apa kiranya yang bisa membuatnya mendapatkan rumah dengan skema KPR tanpa cicilan yang terlalu memberatkan, mengingat di sisi lain ia juga masih butuh biaya untuk menyelesaikan pendidikan S2-nya.
“Dihitung-hitung kalau saya jual mobil yang biasa saya pakai buat membayar DP, ditambah sisa tabungan, cicilannya menjadi berapa. Dan ternyata masih ketinggian,” kenangnya.
Sebagai solusi, Tri jadi terpaksa meminta bantuan dana dari orangtuanya untuk membayarkan DP rumah. Hal ini agar angka cicilan KPR per bulannya mampu ia tanggung dengan gajinya saat itu.
“Tapi ini saya pinjam, ya. Jadi saya kembalikan setelahnya,” tegas perempuan mungil berkacamata ini kepada orangtuanya saat itu. Akhirnya DP rumah berhasil dibayarkan Tri yang separuhnya berasal dari dana pinjaman dari orangtuanya.
Tips Tepis Hambatan Beli Rumah Pertama

Tips Tepis Hambatan Beli Rumah Pertama

Tri pun mengambil solusi berikutnya untuk menekan harga rumah tersebut. Ia mengusahakan untuk meminta ukuran bangunan rumah tersebut dikurangi, agar harganya bisa ikut turun.
Kebetulan, saat itu pengembang kompleks permukimannya memungkinkan konsumen untuk bisa request custom layout, baik untuk mengurangi atau menambah ruangan. Fasilitas itu tentu saja langsung dimanfaatkan Tri agar harga rumah incarannya jadi lebih terjangkau.
Padahal, kala itu bagian pemasaran pengembang mewanti-wanti bahwa penurunan harga dari pengurangan ruangan bisa jadi akan tak sebanding dengan biaya untuk menambah ruangan di kemudian hari nanti.
“Tapi kalau tidak masuk bujet ya gimana? Prinsip saya yang penting kebeli dulu. Nanti soal renovasi menambah ruangan tinggal renovasi saja hahaha,” ujar Tri mengenang kengototannya. Maklum, sejak awal Tri memang sudah jatuh hati dengan rumah tersebut yang hingga kini nyaman ditempatinya bersama suami dan ketiga anak tercintanya.

Cerita Rumah Tri: Rekening yang Sehat Jadi Strategi Sukses Pengajuan KPR

Cerita Rumah Tri: Rekening yang Sehat Jadi Strategi Sukses Pengajuan KPR
Salah satu konsekuensi memilih rumah di lokasi strategis adalah harganya yang terhitung lebih mahal. Untuk Tri yang masih sendiri, hal ini jelas cukup menyulitkannya. Dengan hanya satu sumber penghasilan, plafon cicilan yang bisa diambilnya menjadi sangat terbatas—hanya sekitar 30% dari penghasilan bulanannya.
Untuk itu, Tri harus bersiasat dengan mengatur rekeningnya agar terlihat lebih sehat. Berbagai informasi ia kumpulkan mengenai syarat pengajuan dan kriteria penerimaan KPR di internet, salah satunya melalui penelusurannya pada laman Panduan Properti di Rumah247.com.
“Biasanya mesti ada catatan keluar-masuk rekening. Jadi sebelum saya memasukkan pengajuan KPR, saya sudah atur keluar masuknya uang supaya kelihatan sehat. Jangan sampai ditolak,” jelasnya.
Hal itu ia lakukan selama beberapa bulan sebelum memasukkan pengajuan KPR ke bank pilihannya. Dana-dana yang terpecah di beberapa rekening pun ia satukan di salah satu rekeningnya.
Refinancing dan Pelunasan Sebagian Bikin Cicilan KPR Ringan

Refinancing dan Pelunasan Sebagian Bikin Cicilan KPR Ringan

Rekening yang dipilihnya waktu itu adalah rekening payroll-nya. Sehingga terlihat ada dana masuk secara berkala ke rekening tersebut. Terakhir, tidak lupa Tri memastikan pembayaran kartu kreditnya lancar.
Strategi Tri ternyata sangat ampuh, apa yang dilakukannya tidak sia-sia karena pengajuan KPR Tri langsung mendapat persetujuan pihak bank. “Mungkin dari bank tersebut ada pertimbangan lain juga, seperti status yang masih single jadi belum ada tanggungan,” ujar Tri seraya merendah.
Meski demikian, kegiatan mengatur rekening belum usai. Cicilan KPR membuatnya mesti benar-benar mengatur pos-pos pengeluarannya. Untungnya posisinya yang kala itu masih tinggal bersama orangtua yang memang amat sangat menolongnya untuk berhemat. Selain itu, Tri juga merasa terbantu cicilan flat selama dua tahun yang ia dapat.
“Tapi belanja yang tadinya nggak pakai mikir, sekarang jadi lebih mikir hahaha,” gelaknya. Terutama ketika masa cicilan flat-nya berakhir. Kenaikannya pun tidak tanggung-tanggung, sekitar 30%. Alhasil cicilan KPR Tri yang tadinya berkisar hampir Rp3juta per bulan langsung naik menjadi hampir Rp4 juta per bulan.

Tips dari Cerita Rumah Tri: Mengatur Pengeluaran Saat Mencicil KPR

Tips dari Cerita Rumah Tri: Mengatur Pengeluaran Saat Menyicil KPR
  • Membuat daftar prioritas pengeluaran. Mana yang primer, sekunder, dan tersier. Dahulukan pembayaran untuk pengeluaran-pengeluaran primer, termasuk cicilan KPR.
  • Alokasikan sebagian dana untuk dana darurat dan investasi.
  • Evaluasi pengeluaran dan budgeting secara berkala. Jika pengeluaran masih dirasa terlalu besar coba runut pos demi pos dan cari alternatif yang lebih terjangkau tanpa mengurangi esensinya.
“Setelah proses serah terima rumah, saat itu saya belum mampu ‘menghidupi’ rumah. Belum kepikiran beli barang-barang juga. Belum bisa. Pindah kan mesti beli ini-itu, sementara keuangannya masih proses. Masih belajar, masih dibenerin,” jelas Tri yang tidak buru-buru pindah ke rumah barunya.
Temukan juga beragam tips, panduan, dan informasi mengenai pembelian rumah, KPR, pajak, hingga legalitas properti di Panduan Rumah247.com
Dan setelah proses pembelian rumahnya berhasil, di tahun yang sama pula Tri melangsungkan pernikahannya dengan Farid Jauhari. Namun mereka menghabiskan tahun pertama pernikahan secara LDR, Jakarta – Surabaya karena Farid berdomisili dan bekerja di Surabaya.
Jadi belum ada kebutuhan keduanya harus segera menempati rumah tersebut. Maka selama tahun-tahun pertama KPR, rumah itu disewakan. Benefit rumah disewakan bagi Tri: rumah ada yang mengurus, uang sewanya digunakan untuk mencicil pinjaman bantuan DP rumah ke orangtuanya.

Cerita Rumah Tri: Penambahan Ruang Mengikuti Bertambahnya Anggota Keluarga

Cerita Rumah Tri: Penambahan Ruang Mengikuti Bertambahnya Anggota Keluarga
Tri dan Farid akhirnya menempati rumah tersebut dalam kurun waktu setahun setelah menikah. Namun sebelumnya sempat ada diskusi, jika tidak ingin disebut drama, siapa yang sebaiknya pindah. Hal ini mengingat masing-masing memiliki aktivitasnya sendiri-sendiri di kota yang berbeda, Tri yang bekerja di Jakarta dan Farid yang bekerja di Surabaya.
“Tadinya saya diminta pindah. Tapi saya senang sekali di Jakarta dan di sini kan saya sudah punya rumah. Kalau di sana nanti kami mesti keluar lagi untuk ngontrak atau beli rumah. Kalau gitu, ngapain saya punya rumah?” kata Tri menceritakan pertimbangan sealigus alasannya.
Jakarta meski dengan segala keruwetannnya memang punya tempat tersendiri di hati Tri. Di sinilah rumahnya. Baik itu secara harafiah maupun kiasan. Maka, di sini pula ia berniat membangun rumah tangganya. Beruntung, Farid sebagai suami memahami pertimbangan pasangannya itu dan mengalah pindah ke Jakarta.
Mereka membutuhkan waktu 9 bulan untuk mempersiapkan rumahnya sebelum akhirnya benar-benar pindah. Pelan-pelan, rumah itu mereka isi. Sampai akhirnya mereka resmi pindah menjelang kelahiran anak pertama mereka.
Panduan dan Estimasi Biaya Renovasi Rumah 2021

Panduan dan Estimasi Biaya Renovasi Rumah 2021

Seiring dengan bertambahnya anggota keluarga, maka kebutuhan ruang pun ikut bertambah. Mereka pun lantas melakukan renovasi untuk penambahan ruang. Ada tiga tahap penambahan ruang yang dilakukan Tri sejak resmi pindah ke sana, penambahan kamar untuk asisten rumah tangga, perluasan dapur dan ruang makan, dan terakhir penambahan kamar untuk putri bungsunya.
Semua proses itu Tri awasi langsung sendiri, tanpa pemborong. Sebagai orang yang detail, Tri lebih memilih untuk melakukan semuanya sendiri. Mulai dari browsing mencari inspirasi dan tips, membandingkan harga, dan mengawasi pekerjaan tukang. Tentunya, semua dilakukan setelah berdiskusi dengan suami.
Tri menikmati betul proses renovasi yang dilakukannya. Setiap keputusan dia ambil dengan seksama. “Dari awal punya rumah kan saya memang ingin mewujudkan apapun di rumah ini. Jadi saya senang dengan prosesnya. Biarpun dalam memutuskan hal-hal itu betul-betul menyita waktu saya,” jelasnya.
Salah satu kuncinya melakukan renovasi rumah dengan maksimal adalah dengan mempunyai tukang yang andal. Sebab, tukang yang kurang baik hanya akan membuat proses renovasi lebih mahal dan lama dari yang seharusnya.

Tips dari Cerita Rumah Tri: Jurus Menemukan Tukang yang Andal

Tips dari Cerita Rumah Tri: Jurus Menemukan Tukang yang Andal
  • Rajin mencari referensi dari orang lain.
  • Jangan ragu membandingkan perkiraan harga dari tukang yang satu dengan tukang yang lain. Paling tidak, bandingkan dengan dua tukang lainnya.
  • Jangan langsung percayakan tukang baru untuk mengerjakan renovasi besar. Uji coba dulu lewat pekerjaan-pekerjaan kecil dan nilai kerapihannya.

Cerita Rumah Tri: Rencana Beli Rumah Lagi Demi Masa Depan Sang Buah Hati

Cerita Rumah Tri: Rencana Beli Rumah Lagi Demi Masa Depan Sang Buah Hati
Perjalanan Tri membeli dan merenovasi rumah bisa dibilang penuh dengan pelajaran tentang pengelolaan keuangan. Pun setelah menikah, dalam kehidupan berumahtangga di mana juga membutuhka banyak biaya sehingga butuh perencanaan yang cermat pula.
Awalnya, fokus Tri dan Farid adalah untuk mengisi furnitur rumah. Kemudian saat lahir anak pertama, prioritas pun berubah untuk memenuhi kebutuhan si kecil. Baru setelah lahir anak kedua pasangan ini bisa membuat perencanaan keuangan yang lebih matang dengan menyeimbangkan pengeluaran, tabungan, hingga investasi properti.
Dan Tri memang tak salah pilih lokasi untuk rumahnya. Rumah dengan luas tanah 95 m2 itu kini harganya telah mencapai Rp2milyar! Artinya dalam kurun waktu 10 tahun sejak pembelian rumahnya terjadi peningkatan harga yang mencapai lebih dari 200% meski awalnya sempat berdarah-darah.
“Awalnya pasti beratlah. Isi rumah pun kita mulai dari yang kecil-kecil, tiap ada kenaikan gaji langsung kita tambahin,” jelasnya. Rumah memang sudah ada sejak awal, sehingga kekompakan Tri dan Farid dalam mengelola keuangan kini lebih difokuskan untuk investasi hari nanti.
Ke depannya, Tri juga punya rencana untuk punya rumah baru. “Tapi rumah ini nggak akan dijual!” kata Tri tegas. Selain karena hubungan emosional, rumah ini merupakan jaminannya sebagai seorang perempuan. Menurut Tri, rumah yang dibelinya ketika ia masih lajang ini status hukumnya benar-benar miliknya, berbeda dengan rumah yang dibeli saat sudah berumah tangga.

TANYA RUMAH247.COM

Jelajahi Tanya Rumah247.com, ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kami

Tanya Rumah247.com Sekarang
Maka dari itu fokusnya bersama sang suami ke depan adalah menambah rumah. Kini Tri dan Farid masih dalam pencarian menemukan rumah idaman berikutnya. Rumah dengan halaman nan luas untuk ditanami berbagai tanaman.
Dan bagi Tri, mempunyai rumah adalah tentang menjamin kontrol dalam kehidupannya. Kini setelah kehidupannya kian stabil, fokusnya adalah mempersiapkan bekal untuk anak-anaknya. “Sekarang anak saya tiga, jadi saya ingin punya rumah dua lagi ha ha ha,” kata Tri sambil tergelak.
Pandangannya, dengan adanya rumah, setidaknya hati Tri jadi tenang dengan masa depan anak-anaknya. Sebab setidaknya, kedua anaknya akan punya rumah mereka sendiri-sendiri. Artinya, mereka akan punya jaminan untuk mengontrol hidup mereka sendiri, jaminan masa depan yang aman.
Itulah cerita perjuangan Tri untuk punya rumah sendiri saat masih lajang. Gaji pas-pasan pun bukan penghalang demi masa depan yang nyaman. Masih ada banyak lagi kisah seputar perjuangan mewujudkan mimpi punya rumah sendiri lainnya yang juga tak kalah menginspirasi. Temukan kisahnya hanya di Cerita Rumah.

Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

Teks: Shuliya Ratanavara, Foto: Tody Harianto

Penyangkalan: Informasi yang disajikan hanya sebagai informasi umum. PropertyGuru Pte Ltd dan PT AllProperty Media atau Rumah247.com tidak memberikan pernyataan ataupun jaminan terkait informasi tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada pernyataan ataupun jaminan mengenai kesesuaian informasi untuk tujuan tertentu sejauh yang diizinkan oleh hukum yang berlaku. Meskipun kami telah berusaha melakukan yang terbaik untuk memastikan informasi yang kami sajikan di dalam artikel ini akurat, dapat diandalkan, dan lengkap pada saat ditulisnya, informasi yang disajikan di dalam artikel ini tidak dapat dijadikan acuan dalam membuat segala keputusan terkait keuangan, investasi, real esate, maupun hukum. Lebih jauh, informasi yang disajikan bukanlah sebagai pengganti saran dari para profesional yang terlatih, yang dapat mengambil keputusan sesuai dengan kondisi dan situasi Anda secara pribadi. Kami tidak bertanggung jawab terhadap hasil dari keputusan yang Anda buat dengan mengacu pada informasi yang tersaji dalam artikel ini.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,910FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles