Pengalaman buruk, bisa menumbuhkan motivasi untuk meraih kehidupan lebih baik. Tika S. pernah mengalami cerita tak menyenangkan saat masih mengontrak rumah di Komplek Green Garden, Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Pada sebuah pagi, di awal 2012, matahari belum lagi terbit di ufuk timur. Tika terbangun disambut dengan pemandangan yang mengejutkan.
Lantai rumahnya sudah tergenang air setinggi 15 cm. Mereka tak sempat menyelamatkan barang-barangnya. Furnitur yang terbuat dari partikel kayu rusak semuanya, begitu juga dengan kulkas yang terendam banjir.
Banjir dan genangan air yang terjadi di awal tahun tersebut berlangsung cukup lama. Air tak lekas surut. Mereka pun memutuskan mengungsi ke rumah orangtua Tka, di daerah Pondok Kelapa, Jakarta Timur selama satu minggu. Setelah air benar-benar surut, baru mereka kembali ke rumah kontrakannya.
Mau punya rumah di area Kebon Jeruk, Jakarta Barat dengan harga mulai dari Rp700 jutaan? Cek aneka pilihan huniannya di sini!
Tika sebenarnya sudah nyaman tinggal di Komplek Green Garden karena berbagai fasilitas penting dekat dan juga mudah diakses. Sekolah, pusat perbelanjaan, fasilitas kesehatan, semua bisa dijangkau dengan mudah. Tapi tak mungkin tinggal di rumah yang berpotensi tergenang banjir.
Cerita Tika Cari Rumah Dijual ataupun Tanah Kavling di Jakarta Barat
Kejadian pagi di awal tahun tersebut menguatkan tekatnya untuk segera memiliki rumah sendiri. Setelah kembali ke rumah kontrakan dan membersihkan kotoran sisa banjir, Tika lalu mulai mencari informasi, browsing rumah atau tanah dijual di daerah Jakarta Barat yang ada banyak pilihannya di Rumah247.com.
Jika ada rumah dijual ataupun tanah kavling yang sesuai kriteria, mereka langsung survei. Jakarta Barat memang jadi incaran pasangan yang kantornya sama-sama berada di kawasan ini. Tapi mencari rumah dengan lokasi ideal seperti kriteria mereka memang tidak mudah.
Sambil mengumpulkan informasi tentang perumahan atau tanah kavling yang dijual di daerah Jakarta Barat, pasangan ini juga minta masukan ke salah satu teman mereka, seorang developer perumahan. Teman tersebut justru menawarkan sebuah tanah di Komplek Green Garden.
“Waktu itu teman kami menawarkan tanah kavling yang terletak di pojok Komplek Green Garden. Dia bertanya mau atau tidak kalau tanahnya berbatasan dengan perkampungan. Kami pun survei dan menurut kami tanah tersebut justru punya kelebihan, yaitu posisi tanahnya tinggi. Jadi lebih aman dari risiko banjir,” kata Tika mengenang.
Meskipun sudah merasa cocok dengan lokasi tanah kavling tersebut, namun Tika dan suami tak langsung memutuskan membeli. Dia berkonsultasi dengan keluarga, teman, dan juga ustaz. Keluarga menyatakan mendukung pembelian tanah di lokasi tersebut asal dipastikan lokasinya bebas banjir. Mereka tak ingin rumah Ika kebanjiran lagi, karena sangat merepotkan.
Mereka juga berkonsultasi dengan seorang teman yang menguasai ilmu fengshui. Teman tersebut menyatakan bahwa lokasi tersebut baik untuk didirikan rumah. Dia juga menghitung posisi dan arah rumah yang baik berdasar ilmu fengshui. Hitungan tersebut yang kemudian diterapkan untuk desain rumah mereka.
Cerita Tika Mengajukan KPR Tanah Kavling di Pojok Komplek
Untuk menguatkan keyakinan mereka, Tika juga berkonsultasi dengan ustaz yang biasa mengajar mengaji. Jawaban positif juga diberikan oleh sang ustaz. Guru mengajinya menyatakan posisi tanah tersebut baik untuk didirikan rumah.
Konsultasi dengan pihak-pihak yang dianggap bisa memberikan masukan terbaik menyatakan mendukung pilihannya tersebut. Semakin menguatkan pilihan Tika dan sang suami yang didasari pertimbangan membeli rumah yang matang seperti yang terdapat di laman Panduan Rumah247.com.
Pucuk dicinta ulam pun tiba. Kenyamanan tinggal di Green Garden bersambut dengan tawaran tanah kavling di daerah tersebut. Mereka pun langsung mengajukan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) untuk membeli tanah kavling dan membangun rumah di pojok Komplek Green Garden.
12 Kelebihan Tanah Kavling untuk Investasi
Proses pengajuan KPR mereka juga berjalan cukup lancar dan tak ada kendala. Setelah mengurus proses pembelian tanah kavling tersebut, Tika dan suami langsung menghubungi arsitek kenalan mereka untuk merancang rumah yang mereka inginkan. Konsep minimalis jadi impian mereka. Tak perlu waktu lama, desain yang mereka inginkan sudah jadi.
Teman mereka yang berprofesi sebagai arsitek tidak mematok tarif desain rumah dengan harga normal. Tika hanya mengganti uang lelah kepada temannya. Dana desain pun bisa dialihkan untuk memulai pembangunan rumahnya.
Cerita Membangun Rumah Diburu Tenggat Waktu Sewa Rumah Kontrakan
Mereka langsung memulai pembangunan rumah idaman tersebut. Alasan tidak menunda-nunda pembangunan rumah karena masa kontrak rumah mereka hanya tersisa tiga bulan. Dalam tenggat waktu tersebut artinya mereka harus keluar dari rumah kontrakan.
Menjelang masa kontrak rumah habis, rumahnya sudah berdiri. Hanya saja, masih banyak bagian yang belum selesai, termasuk temboknya belum dicat. Proses pengerjaan rumah waktu itu baru sekitar 70 persen. Meskipun belum sempurna, keluarga Tika memutuskan untuk pindah ke rumah barunya.
Selain tidak perlu membayar uang sewa, rumah mereka juga lebih aman dari risiko banjir. Impian untuk memiliki rumah pun akhirnya terwujud. Tinggal di rumah sendiri, meskipun belum 100 persen jadi, tetap lebih menyenangkan dibanding tinggal di rumah kontrakan.
Temukan juga beragam tips, panduan, dan informasi mengenai pembelian rumah, KPR, pajak, hingga legalitas properti di Panduan Rumah247.com.
Proses membangun rumah ternyata tidak sesederhana yang Tika bayangkan sebelumnya, termasuk urusan dana. Dari dana yang sudah dianggarkan untuk membangun rumah, ternyata meleset dari perhitungan. Dana tersebut tidak mencukupi untuk menyelesaikan rumah hingga proses finishing.
Mereka harus memutar otak, bagaimana caranya untuk membiayai sisa pembangunan rumahnya yang masih cukup banyak. Untuk utang bank, rasanya sudah tidak memungkinkan. Sebab, Tika dan suami sudah mengajukan pinjaman untuk masing-masing nama.
Cerita Biaya Membangun Rumah Tika yang Over Budget
Mereka lalu meminjam uang ke saudara mereka. Cara ini dipilih karena pengembaliannya lebih fleksibel dan tidak dikenakan bunga. Saat proses membangun, lagi-lagi dananya tidak mencukupi. Tika dan suami harus memutar otak lagi untuk mendanai pembangunan rumahnya.
Pilihan berikutnya kemudian jatuh pada koperasi kantor mereka. Dana pinjaman dari koperasi tersebut digunakan untuk menyelesaikan pembangunan rumah. Hal inilah yang membuat proses pembangunan rumahnya selesai dalam waktu lama. Setelah mereka pindah rumah, perlu waktu satu tahun lebih untuk proses finishing rumah.
“Membangun rumah memang harus dihitung secara detail dananya. Selain itu harus ada dana cadangan. Sempat kaget juga karena over budget-nya lumayan besar. Makanya proses finishing rumah kita juga lebih dari satu tahun,” kata Tika.
Setelah rumah jadi, pekerjaan rumah berikutnya adalah mengisi rumahnya dengan furnitur. Ia harus memulai dari awal, karena furnitur di rumah kontrakan semuanya rusak akibat terendam banjir. Pengalaman furnitur yang rusak akibat banjir membuat mereka memutuskan menggunakan furnitur dari kayu solid agar lebih awet. Mereka tak mau menggunakan furnitur dari partikel kayu lagi.
Meskipun rumahnya relatif aman dari ancaman banjir, tapi tetap saja mereka harus waspada. Saat melihat perabot dari kayu di toko furnitur ternyata harganya cukup tinggi. Mereka pun mencari akal agar bisa membeli furnitur dari kayu solid, tapi harganya lebih terjangkau.
Panduan Membangun Rumah Sesuai Bujet dan Tepat Waktu
Suami Tika teringat pada salah satu temannya yang merintis usaha workshop furnitur. Dia pun langsung menghubungi sang teman. Setelah menjelaskan model yang diinginkan, temannya menghitung biaya pembuatannya. Ternyata harganya lebih bersahabat daripada beli furnitur jadi. Lagi-lagi hubungan pertemanan yang baik jadi solusi atas permasalahan yang dihadapi.
“Punya banyak teman itu enak. Saat mewujudkan rumah ini juga banyak dibantu teman. Dapat info tanah kavling dari teman, menghitung fengshui dibantu teman, desain rumah teman, sampai melengkapi furnitur juga teman yang mengerjakan. Jadi benar, silaturahmi itu membuka jalan rezeki,” kenang Tika.
Cerita Pendopo dan Gazebo di Rumah Jadi Favorit Orangtua dan Teman Tika
Memiliki rumah yang sudah berdiri, seluruh ruangannya juga sudah terisi furnitur ,membuat keluarga ini puas. Mereka pun merancang satu ruang keluarga di lantai dua rumahnya. Ruang ini jadi favorit Tika, suami, dan putri semata wayangnya.
Alasan pertama, karena dekat dengan kamar tidur mereka. Alasan kedua, di ruang ini terdapat TV yang biasa mereka gunakan untuk nonton. Mereka bertiga sama-sama punya hobi nonton film. Selain ruang keluarga, ada satu lagi spot favorit yang biasa digunakan oleh keluarga ini untuk bersantai yaitu pendopo dan gazebo yang ada di halaman rumah.
Dua bangunan ini adalah bangunan tambahan setelah rumah mereka jadi. Waktu itu, mereka merasa rumah minimalis kesayangan terasa kurang sejuk. Mereka kemudian mencari ide bangunan apa yang bisa menambah kesejukan dan digunakan untuk bersantai.
Mereka akhirnya memutuskan membangun pendopo dan gazebo. Mereka mulai menabung untuk mewujudkan impian tersebut. Setelah dana terkumpul, akhirnya mereka membangun sebuah pendopo dan gazebo. Tepat di bawah gazebo, terdapat kolam ikan yang menambah kesejukan.
Tips Rumah247.com
Saat berencana memiliki rumah, mungkin akan muncul semacam keraguan apakah Anda mampu untuk membelinya atau mampu mengangsur cicilannya. Keraguan seperti ini harus dihilangkan. Harus yakin bahwa Anda punya kemampuan untuk mewujudkannya.
Pendopo dan gazebo tersebut menjadi tempat favorit kedua orangtua Tika yang saat ini tinggal bersama mereka. Saudara dan teman yang berkunjung ke rumah mereka juga menjadikan dua tempat ini sebagai favorit mereka untuk berkumpul dan ngariung. Penambahan pendopo dan gazebo ini menyajikan konsep eklektik di rumahnya.
Percampuran unsur modern dari rumah minimalis bersanding dengan aksen tradisional dari pendopo dan gazebo. Untuk menyelaraskan gaya pendopo dan gazebo, mereka memilih material kayu untuk pagar rumahnya. Pagar kayu ini juga jadi penanda bagi orang yang berkunjung. “Cari rumah di pojokan yang berpagar kayu,” kata Tika.
Cerita Tika Berbagi Pengalaman Wujudkan Rumah Idaman
Memiliki rumah idaman memang impian banyak orang. Terkadang perlu perjuangan panjang untuk mewujudkannya. Bagi Anda yang memiliki impian untuk mewujudkan rumah idaman, Tika berbagi tips bagaimana mewujudkan rumah impian berdasarkan pengalamannya berikut ini:
- Bulatkan tekad. Saat berencana memiliki rumah, terkadang ada keraguan apakah Anda mampu untuk membelinya atau mampu mengangsur cicilannya. Keraguan seperti ini harus dihilangkan. Harus yakin bahwa Anda punya kemampuan untuk mewujudkannya.
- Cari info ke berbagai pihak. Tanyakan ke berbagai pihak mulai dari pengembang perumahan, saudara, dan juga berselancar di portal Rumah247.com. Semakin banyak info, semakin banyak pilihan.
- Pilih akses yang baik. Akses ke perumahan memudahkan mobilitas Anda. Pastikan dekat dengan berbagai fasilitas penunjang mulai dari sekolah, pusat perbelanjaan, hingga rumah sakit. Pilih juga yang dekat dengan fasilitas transportasi umum atau jalan tol. Untuk mengecek lokasi perumahan yang strategis dan juga keunggulannya bisa lihat di laman Area Insider Rumah247.com.
- Pikirkan pembiayaan dengan matang. Keyakinan memiliki rumah tentu harus didukung perhitungan yang matang. Bila dana tabungan tak mencukupi, Anda harus memikirkan dari mana dananya. Misalnya dengan pengajuan KPR (Kredit Pemilikan Rumah).
- Menyiapkan dana cadangan. Saat berencana membangun rumah atau melakukan renovasi, sediakan dana cadangan. Misalnya hitung-hitungan biaya renovasi Rp100 juta, sediakan bujet cadangan sebesar Rp20 juta. Terkadang biaya membangun rumah meleset dari hitungan awal. Kenaikan harga material misalnya, bisa membuat biaya pembangunan atau renovasi rumah Anda membengkak.
TANYA RUMAH247.COM
Jelajahi Tanya Rumah247.com, ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kami
Akhir Cerita Indah Rumah Tika yang Dibangun dengan Susah Payah
Tika telah berhasil mewujudkan rumah idamannya. Rumah yang diwujudkan dalam perjuangan panjang tersebut menjadi ruang terindah dalam hidupnya. Rumah menjadi tempat berkumpul, bersantai, dan berbincang hangat dengan semua anggota keluarga.
“Rumah bagi saya adalah tempat terindah. Kita mau pergi ke mana pun, pasti kangen dengan rumah dan suasananya kan? Pergi sejauh apa pun pasti ujung-ujungnya juga pulang ke rumah. Rumah saya adalah tempat berkumpul dan berbagi kehangatan. Saya harus merawat rumah ini, merawat kehangatannya. Saya merasa rumah saya ini adalah tempat ternyaman di bumi,” kata Tika.
Mendengar cerita Tka, rasanya tak salah bila ia begitu mencintai rumah yang dibangunnya dengan penuh susah payah. Rumah dan keluarga adalah harta yang paling berharga, yang harus dijaga dan dicinta.
Itulah cerita perjalanan Tika untuk punya rumah sendiri yang sempat tinggal di rumah kontrakan yang tergenang banjir. Dan masih ada banyak lagi kisah seputar perjuangan mewujudkan mimpi punya rumah sendiri lainnya yang juga tak kalah menginspirasi. Temukan kisahnya hanya di Cerita Rumah.
Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah
Teks: Agung Marhaenis, Foto: Peter F. Momor
Penyangkalan: Informasi yang disajikan hanya sebagai informasi umum. PropertyGuru Pte Ltd dan PT AllProperty Media atau Rumah247.com tidak memberikan pernyataan ataupun jaminan terkait informasi tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada pernyataan ataupun jaminan mengenai kesesuaian informasi untuk tujuan tertentu sejauh yang diizinkan oleh hukum yang berlaku. Meskipun kami telah berusaha melakukan yang terbaik untuk memastikan informasi yang kami sajikan di dalam artikel ini akurat, dapat diandalkan, dan lengkap pada saat ditulisnya, informasi yang disajikan di dalam artikel ini tidak dapat dijadikan acuan dalam membuat segala keputusan terkait keuangan, investasi, real esate, maupun hukum. Lebih jauh, informasi yang disajikan bukanlah sebagai pengganti saran dari para profesional yang terlatih, yang dapat mengambil keputusan sesuai dengan kondisi dan situasi Anda secara pribadi. Kami tidak bertanggung jawab terhadap hasil dari keputusan yang Anda buat dengan mengacu pada informasi yang tersaji dalam artikel ini.
