Nyaman dan sehat adalah dua hal penting untuk menggambarkan bagaimana sebuah rumah yang ideal untuk Silvia Dee. Tak perlu perabotan serba mewah, cukup furnitur kayu bergaya rustic dan dekorasi hasil DIY, plus sirkulasi udara yang maksimal agar angin dan cahaya sinar matahari leluasa masuk ke dalam rumah.
Rumah bergaya
American Farm House di kawasan
Serpong, Tangerang Selatan ini merupakan rumah idaman Silvia Dee dan ketiga anaknya, Haykal, Kayla dan Lea. Rumah yang dominasi berwarna putih ini dikenal orang melalui akun Instagram
@haykaylea_humz, yang merupakan akronim dari ketiga nama anaknya.
Ia menjual rumah yang ditempati sebelumnya di kawasan Villa Dago Tol – Serua, Ciputat, untuk membeli rumah yang sekarang ditempati. Beberapa alasan membuatnya merasa harus pindah ke hunian yang lebih luas. Apalagi ketiga anaknya semakin besar dan memerlukan lebih dari tiga kamar tidur.
Kini, sebuah perumahan baru di area Serpong, Tangerang Selatan, menjadi rumah idaman bagi Silvia dan Haykaylea, ketiga anaknya. Bagaimana akhirnya ia menetapkan pilihan dan mengubah rencana awal membeli satu rumah jadi membeli dua unit rumah? Simak ceritanya.
Mau punya rumah di Serpong, Tangerang Selatan, yang fasilitas kawasannya berlimpah dan hanya selangkah dari Jakarta seperti rumah Silvia? Temukan pilihan rumahnya dengan harga di bawah Rp1 M di sini!
Cerita Rumah Silvia: Ingin Punya Rumah Lebih Nyaman, Jual Rumah Pakai Agen Properti Laku Satu Bulan
Awalnya dahulu selama tiga tahun Silvia menempati sebuah rumah yang dibeli secara KPR di Komplek Villa Dago Tol, Serua – Ciputat. Sebuah rumah dua kamar dengan luas tanah 78 meter persegi dan luas bangunan 60 meter persegi.
Di komplek tersebut Silvia memiliki dua unit rumah di blok yang berbeda. Satu unit dihuni sendiri, dan rumah yang lain ditempati kedua orang tuanya. Sejalan dengan waktu dan perubahan dalam hidupnya, wanita yang berprofesi sebagai bankir ini merasa membutuhkan rumah yang lebih luas.
Tujuannya ingin punya rumah yang lebih nyaman bagi diri dan ketiga anaknya. Diawali pencarian dari mulut ke mulut, pada tahun 2012 mereka bertemu dengan sebuah rumah di klaster Sevilla – BSD City, Tangerang Selatan
Panduan Lengkap Beli Rumah Kedua
“Saya suka di rumah Sevilla ini, dengan tiga kamar dan halaman yang luas rasanya nyaman untuk sekeluarga. Ada 900 unit rumah dalam setiap klasternya. Ramai, tapi keamanannya bagus, lokasinya pun strategis,” ujar Silvia.
Dalam waktu dua tahun itulah Silvia menabung untuk rencana membeli rumah yang lebih luas. Setelah berpikir masak-masak, Silvia akhirnya mantap memutuskan untuk menjual rumah melalui agen properti. Dalam waktu satu bulan, akhirnya rumah di Villa Dago Tol terjual Rp500 juta.
“Senang sih karena aset properti itu nilainya meningkat, setelah kami tempati tiga tahun, harga jual rumah cukup bagus. Waktu pertama beli di 2009 sebesar Rp76 juta, artinya naik lebih dari 100 persen!” ujar Silvia. Hasil penjualan rumah akan digunakan untuk membayar DP rumah, sisanya melalui KPR.
Cerita Rumah Silvia: Butuh Waktu Tiga Bulan Menemukan Kawasan Perumahan yang Nyaman
Di awal tahun 2013 Silvia mulai mencari lagi rumah yang bisa menampung seluruh anggota keluarga dengan nyaman. Ia telah memiliki tabungan dan juga uang hasil jual rumah pertamanya yang dirasa cukup untuk membeli rumah secara cash.
Butuh sekitar tiga bulan untuk bisa menemukan rumah idaman yang tepat. Sebelumnya, ia mencari informasi lewat internet dengan mengunjungi berbagai situs properti, salah satunya
Rumah247.com.
“Kebetulan ada teman yang beli rumah di Perumahan Serpong Estate dan saya main ke rumahnya. Kok lingkungannya terasa nyaman ya, saya pun tertarik dengan perumahan ini, tapi katanya unitnya sudah habis terjual,” ujar Silvia.
Ia pun mendatangi kantor pemasaran perumahan tersebut, dan benar memang sudah tak ada unit tersisa. Namun tak lama setelah itu ia mendapatkan informasi kalau pengembang yang sama membuat perumahan lagi. Lokasinya pun dekat dengan Serpong Estate.
Silvia mengaku tidak mencari area lain selain di Serpong, Tangerang Selatan, karena areanya tidak banjir, berada di kawasan elit BSD yang menurutnya punya sistem keamanan yang baik. Kawasan ini juga dekat dengan sekolah anak-anak di Al Fath BSD yang mudah diakses. Untuk ke mall dekat, dan hanya selangkah dari Jakarta.
Meski demikian ia juga tetap mencoba mencari pada listing
properti dijual di
Rumah247.com dan mengantongi beberapa perumahan yang dirasanya cukup prospektif. Namun ia tetap mengincar perumahan yang pengembangnya sama dengan yang dibeli temannya tersebut.
Cerita Rumah Silvia: Beli Rumah Baru Pada Perumahan Baru di Masa Awal Pembangunan Dapat Promo Lumayan
“Setelah saya dengar pengembang tersebut mau membuka perumahan baru, saya langsung datangi alamat klaster yang disebutkan. Di sana masih tanah kosong yang sedang disiapkan untuk perumahan, bahkan belum ada rumah contoh,” jelas Silvia.
Ia tambahkan, “Bagian pemasaran pun berada di sisi yang saat ini menjadi masjid. Saya hanya ingat awalnya mereka membangun masjid duluan.” Silvia mengaku saat itu tidak bisa membayangkan bagaimana wujud kawasannya nanti, karena yang ada di tangan hanya gambar rencana bangunannya saja.
Tapi yang membuat Silvia tertarik, tentunya lokasinya yang berada di kawasan yang memang ia inginkan. Dan, ia merasa niatan membeli rumah di masa-masa awal pembangunan sebuah perumahan baru akan menguntungkannya.
12 Tips Beli Rumah Baru dengan Cermat Agar Tidak Salah Pilih
“Walau istilahnya saya hanya beli gambar dulu, tapi unit-unit yang ditawarkan ini dengan harga early bird. Saya lupa saat itu di area sekitar perumahan tersebut harga jual rumahnya berapa, tetapi di perumahan ini saya mendapatkan promo yang sangat lumayan saat itu,” jelasnya.
Selain mencari rumah yang lebih luas, Silvia juga punya kisaran bujet tertentu untuk rumah yang akan dibelinya. Agar bisa membeli rumah secara cash, ia mematok bujet di kisaran Rp1 miliar yang dananya berasal dari tabungan dan hasil penjualan rumah pertamanya.
Cerita Rumah Silvia: Gara-Gara Promo Beli Rumah Dua, Dapat Potongan Harga Rp30 Juta
Di area perumahan baru ini memang belum tampak keunggulannya karena memang masih di tahap awal. Namun setelah mendatangi pihak pengembang yang membuka kantor pemasaran di bagian depan komplek, Silvia diberi gambaran akan konsepnya.
Harga unit rumah hook nyaris Rp850 juta, sedangkan unit rumah lainnya Rp700 juta. Seluruhnya memiliki luas kavling tanah yang sama, yaitu 90 meter persegi. Jika dibandingkan secara harga, antara unit rumah hook dan unit rumah biasa ada selisih Rp150 juta lebih.
“Awalnya saya mau ambil unit rumah hook saja. Tapi, setelah dipikir ulang, kan masih bisa leluasa memilih kavlingnya, sepertinya lebih baik beli dua unit langsung, jadi bisa langsung menyambung ke sebelahnya,” ujarnya yang saat itu juga langsung melakukan negosiasi.
Temukan juga beragam tips, panduan, dan informasi mengenai pembelian rumah, KPR, pajak, hingga legalitas properti di Panduan Rumah247.com
Akhirnya, dari pengembang perumahan tersebut, Silvia mendapatkan potongan harga sebesar Rp30 jutaan karena mengambil unit rumah secara cash keras. Satu unit rumah dibeli dengan tabungan dan uang hasil jual rumah yang sudah dipersiapkannya, lalu unit sebelahnya dibeli secara KPR.
Tetapi promo early bird membuat harga rumah lebih murah, apalagi Silvia pembeli awal di Komplek New Serpong Estate. “Saya ditanya, mau hadiah perlengkapan rumah atau dipotong Rp30 jutaan? Ya tentu saya pilih potongan harga. Walau tidak dapat bonus barang, tapi harga yang dipangkas kan lumayan,” gelak Silvia.
Sejak awal Silvia memang berencana membeli secara cash, bukan KPR. Tetapi karena ternyata yang dibeli dua unit, maka Silvia terpaksa harus mengajukan KPR. Pengembang perumahan memang memiliki bank rekanan, tetapi Silvia memilih KPR Bank BTN. Apa pasal? sang suami kebetulan bekerja di bank tersebut.
Cerita Rumah Silvia: Persiapan Beli Rumah Matang, Proses Pengajuan KPR Selesai Satu Bulan
“Walau begitu, kami tidak mendapat keringanan biaya, karena saya mengambil KPR reguler, bukan fasilitas karyawan,” kata Silvia. Hal tersebut dilakukan atas dasar keinginan pribadi Silvia yang mengajukan diri sebagai debitur.
Sebelum mengajukan KPR, Silvia sudah langsung membuat perhitungan, “Sebagai orang yang pernah menjadi analis Kredit Consumer di Bank, saya tahu kalau angsuran per bulan tidak boleh lebih dari 30 persen dari penghasilan. Hal ini jugalah yang menentukan disetujuinya pengajuan KPR.”
Ia tambahkan lagi, “Kalau mau ambil angsuran yang minimal atau cicilannya kecil, maka nominal DP juga harus lebih tinggi,” terang perempuan yang akhirnya mengambil tenor 10 tahun ini. Akhirnya ia memutuskan untuk membayar DP rumah sekitar 30 persen dari harga rumah tersebut.
Biaya Notaris dalam Proses Jual Beli Rumah Terbaru
Proses pengajuan KPR berjalan cukup mulus, tidak memerlukan waktu lama. Hanya satu bulan saja mengingat Silvia sudah mempersiapkan semua dokumen-dokumennya dengan lengkap. Selanjutnya, untuk urusan birokrasi dan dokumen pembelian rumah sudah disediakan oleh pihak pengembang.
Jasa notaris hingga akta jual beli pun sudah termasuk diurusi tak harus mencari sendiri. Silvia hanya tinggal menandatangani saja untuk proses pembayaran unit rumah secara cash, dan juga penandatanganan akad kredit untuk proses KPR-nya.
Hal ini yang jadi alasan Silvia memilih mencari perumahan dengan pengembang yang kredibel, karena segala prosesnya lebih mudah dan lancar. Contoh kecilnya bisa dilihat dari pengurusan sertifikat atau berkas penting yang dilakukan dengan benar. Jangan sampai di masa mendatang, ada berkas yang bermasalah.
Cerita Rumah Silvia: Beli Dua Rumah Biaya AJB dan BPHTB Rp90 Jutaan, Biaya Tambahan Rp40 Jutaan
Meski ia tidak mengalami kesulitan yang berarti pada saat pengajuan KPR, tapi ternyata ada kendala lain. Silvia mengaku lengah soal besaran dana yang harus disiapkan untuk biaya-biaya tambahan pembelian rumah.
“Saya sering dengar kalau banyak perumahan baru yang memberi promosi bahwa pembeli tidak perlu membayar BPHTB, ternyata di sini tidak begitu. Ternyata semakin besar unit yang kita beli, semakin besar juga pajaknya. Semestinya, tambahan biaya lain-lain ini harus lebih saya perhitungkan,” kata Silvia.
Untuk peralihan hak berupa jual beli, pajak dikenakan kepada kedua belah pihak, baik kepada penjual atau pun pembeli. Kepada penjual dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) dan pembeli dikenakan BPHTB.
Mengenal BPHTB, Tarif, Dasar Hukum, dan Cara Menghitungnya
Tentunya ada perbedaan harga saat membeli rumah secara cash dan KPR. Selisihnya bisa sampai 5 persen. Meskipun satu unit rumah dibeli secara cash, tetapi pembelian rumah kedua di samping dengan cara KPR tetap memerlukan DP rumah.
“DP rumah sebesar 30 persen, jadi saya membayar Rp210 juta di muka. Dengan biaya tambahan lainnya, yaitu untuk AJB dan BPHTB saja nyaris Rp90 juta. Tak hanya itu, ada biaya bank, notaris, dan asuransi sebesar Rp40 juta. Jadi, total tambahan ‘uang kaget’ yang harus siap sekitar Rp130 juta untuk dua rumah,” papar Silvia.
Terkait desain, pihak pengembang memberikan opsi untuk model pembelian dua unit yang akan dijadikan satu rumah. Karena semuanya masih berupa tanah kavling, maka ada keleluasaan desain di sini
Cerita Rumah Silvia: Rajin Decluttering Demi Rumah Nyaman Tidak Banyak Barang
“Saya pilih tawaran desain dari mereka. Tapi saya juga menambahkan desain sendiri. Contohnya, desain yang tadinya memakai dua tangga, saya tutup satu. Bagian kolong tangga juga awalnya toilet, saya ubah jadi area untuk bermain piano,” terang Silvia.
Seperti yang sudah dijelaskan di awal, Silvia sangat mementingkan kenyamanan. Selain ada sirkulasi udara dan cahayanya baik, kenyamanan bagi Silvi adalah kecukupan. “Sebenarnya, rumah yang nyaman adalah rumah yang tidak mempunyai banyak barang,” katanya.
Itulah mengapa Silvia rajin melakukan decluttering atau merapikan rumah. Decluttering adalah kegiatan merapikan dengan mengkurasi barang-barang yang tidak lagi dibutuhkan.
Tips Rumah247.com
Untuk peralihan hak berupa jual beli, pajak dikenakan kepada kedua belah pihak. Penjual dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) dan pembeli dikenakan BPHTB.
Biasanya, Silvi melakukan decluttering setiap 2 atau 3 bulan sekali, hasil decluttering diberikan ke orang yang dikenal atau orang yang membutuhkan disekitarnya. Ia tidak ingin menjual preloved.
Decluttering membuat rumah lebih rapi. Sementara, menimbun barang di rumah akan tampak berantakan dan punya efek kurang baik secara psikologis. Ruangan yang bersih dan rapi dapat meningkatkan mood dan produktivitas, dan membuat perasaan merasa lega.
Kegiatan menata dan dekor rumah yang dilakukannya merupakan implementasi dari sebuah inisiatif yang dibentuknya. Silvia merupakan pendiri dan inisiator komunitas Home Decor Tour Indonesia (HDTI) yang digagas pada Agustus 2021 lalu.
Cerita Rumah Silvia: Dirikan Komunitas Home Decor Tour Indonesia, Berbagi Inspirasi Dekorasi Rumah
Bersama empat host lainnya mereka rutin mengadakan kegiatan inspiratif, misalnya seminggu sekali mengadakan Home Tour. Para member bisa melihat inspirasi rumah member lainnya. Aktivitas ini diunggah di akun Instagram dengan hashtag khusus. Jadi, tinggal klik saja, muncul rumah para member HDTI yang inspiratif.
Di waktu senggang, wanita yang gemar melukis ini juga membuat kreasi DIY untuk dekorasi rumah. Tidak banyak dekorasi bertema farm house di pasaran, sehingga Ia membuatnya sendiri. Yang terakhir dibuatnya adalah wall sign yang ditempatkan di pintu masuk rumah.
“Biar ala-ala rumah pertanian di Amerika yang unik. Apalagi saya kurang suka punya dekorasi yang mirip dengan orang lain,” ujar wanita pencinta seni yang juga menulis beberapa buku dan novel ini.
TANYA RUMAH247.COM
Jelajahi Tanya Rumah247.com, ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kami
Tanya Rumah247.com Sekarang
Ia tambahkan, “Kami beri pemahaman untuk tidak konsumtif. Tidak perlu selalu membeli barang. Hunian yang nyaman tidak harus banyak barang dan mewah. Apalagi, kondisi pandemi menuntut kita menjaga supaya anak-anak betah di rumah.”
“Bagi saya, rumah merupakan tempat dimana anak-anak tumbuh dan berkembang Hal pertama yang mereka serap adalah cinta dan sayang dari orang tua untuk memulai mengetahui masyarakat dan kehidupan lain di luar sana. Dari rumah, kami melakukan pembekalan dari sisi psikis maupun mental anak-anak,” ia menerangkan.
Kebaikan yang didapat di dalam rumah, diharapkan bisa diimplementasikan untuk kehidupan di luar. Semua itu akan terjadi ketika seluruh anggota keluarga berada dalam kondisi yang nyaman dan aman. Orang tua bisa memberikan kasih sayang dengan maksimal. Anak-anak pun dapat menerima dengan tangan terbuka.
Itulah cerita Silvia yang menjual rumah pertamanya agar punya rumah yang lebih nyaman. Kebutuhan ruang yang lebih luas juga yang membuatnya ‘terpaksa’ beli rumah dua di kawasan idaman. Masih banyak lagi kisah seputar perjuangan mewujudkan mimpi punya rumah sendiri lainnya yang juga tak kalah menginspirasi. Temukan kisahnya hanya di Cerita Rumah.
Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah
Teks: Erin Metasari, Foto: Zaki Muhamad