Download Aplikasi Rumah247

Cerita Rumah Sherly: Tinggalkan Zona Nyaman Mertua yang Juragan Kontrakan Berkat Arisan Sepuluh Ribuan

Tinggal di rumah sendiri setelah menikah tentu diimpikan setiap pasangan. Begitu pula pasangan Sherly Isnawati dan Deni Iskandar. Namun keinginan tersebut harus ditunda lantaran permintaan orangtua Deni untuk tinggal bersama di rumahnya.
Lebih dari lima tahun setelah menikah, mereka masih menempati rumah kontrakan milik orangtua Deni. Tak mau terjebak di zona nyaman, Sherly dan Deni memutuskan untuk membeli rumah agar bisa hidup mandiri sebagai keluarga.
Sherly langsung jatuh hati pada rumah yang pertama mereka survei. Tanpa pikir panjang lagi, ia benar-benar mengupayakan untuk bisa membelinya. Mulai dari proses pengajuan KPR, hingga munculnya kendala yang membuat ia nyaris tak bisa membeli rumah tersebut.
Sherly seakan tak percaya jika akhirnya berjodoh dengan rumah yang berada di Tamansari Puri Bali, SawanganDepokJawa Barat, ini. Sherly dan Deni, bersama kedua buah hati mereka, Fahdy dan Arafa, kini telah nyaman di rumah impian milik sendiri ini.
Mau punya rumah di Sawangan, Depok yang kawasan sekitar perumahannya tengah berkembang pesat, akses ke Jakarta pun mudah, seperti rumah Sherly? Temukan pilihan rumahnya dengan harga di bawah Rp700 jutaan di sini!

Cerita Rumah Sherly: Punya Mertua Juragan Kontrakan, Urusan Tempat Tinggal Sampai Biaya Listrik Bisa Gratisan

Cerita Rumah Sherly: Punya Mertua Juragan Kontrakan, Urusan Tempat Tinggal Sampai Biaya Listrik Bisa Gratisan
Juragan tanah dan rumah kontrakan merupakan stigma yang melekat pada masyarakat Betawi. Masyarakat Betawi identik pula sebagai keluarga besar yang menetap bersama di satu lingkungan.
Diakui Sherly, ketika menikah dengan Deni sebagai putra pertama dari keluarga asli Betawi, ia siap dengan konsekuensi tinggal bersama dengan orangtua suami dan keluarga besarnya. Prinsip orang Betawi: susah senang tinggal bersama-sama.
Mertua Sherly yang tinggal di bilangan Mampang PrapatanBuncitJakarta Selatan, memiliki rumah berukuran besar yang di sekitarnya dibangun rumah-rumah kontrakan. Seperti yang Sherly perkirakan, sang mertua meminta mereka menempati salah satu rumah kontrakan tersebut.
“Kami berharapnya tinggal di rumah sendiri setelah nikah. Kontrak rumah atau ambil KPR. Tapi dana yang kami punya belum cukup untuk DP rumah. Apalagi mertua juga meminta kami bebas tempati salah satu kontrakannya supaya tinggal nggak jauh-jauh dari mereka,” ungkap Sherly yang menikah dengan Deni pada tahun 2003.
Langkah Tepat Punya Rumah Sendiri: Tahu Enaknya Punya Rumah Sendiri

Langkah Tepat Punya Rumah Sendiri: Tahu Enaknya Punya Rumah Sendiri

Permintaan mertuanya pun disetujui dengan pertimbangan, mereka jadi bisa menyisihkan dana lebih banyak untuk tabungan membeli rumah karena tidak perlu membayar kontrakan rumah.
Bahkan diakui Sherly, bukan hanya terbebas membayar kontrakan rumah, biaya listrik juga sampai ditanggung mertua. Tanpa disadari, bantuan orangtua membuat mereka sempat terlena dalam zona nyaman.
Bahkan ketika anak pertama mereka lahir, pasangan bekerja ini sangat terbantu tinggal dekat dengan orangtua untuk mengawasi pengasuh anak mereka. Namun Sherly justru khawatir membuat mereka tidak termotivasi untuk mandiri.

Cerita Rumah Sherly: Niat Punya Rumah Sendiri Biar Bisa Hidup Mandiri, Naksir Perumahan di Depok Bernuansa Bali

Cerita Rumah Sherly: Niat Punya Rumah Sendiri Biar Bisa Hidup Mandiri, Naksir Perumahan di Depok Bernuansa Bali
“Terus terang kami sangat terbantu tinggal dekat orangtua atau mertua. Apalagi mertua selalu menahan kami untuk tetap tinggal di sana yang akhinya kami setujui dan menunda untuk segera mencari dan membeli rumah sendiri,” papar Sherly yang bekerja di biro hukum.
Tepat usia lima tahun pernikahan, Sherly merasa tersentil oleh pesan ayahnya yang mengingatkan untuk hidup mandiri, dan tidak tinggal terus-menerus dengan fasilitas dari mertua.
“Saya tergugah untuk segerakan punya rumah sendiri, walaupun kecil, susah senang bareng bersama keluarga. Tinggal sama orangtua, kami seperti nggak punya motivasi,” ujar kelahiran tahun 1977 ini.
Saat itulah, kakak Sherly memberi tahu bahwa ada perumahan baru di Depok dengan nuansa Bali. “Karena dia tahu saya suka view Bali. Biasanya kita mager kalau lihat rumah, karena tidak punya dana cukup. Kok saat itu kami semangat banget untuk survei. Ternyata benar, berasa di Bali,” kenang Sherly.
Cara Cek Sertifikat BPN Online 2021 yang Berlaku di Indonesia

Cara Cek Sertifikat BPN Online 2021 yang Berlaku di Indonesia

Selain konsep rumah yang sesuai impian,Sherly percaya karena pengembangnya kredibel. Ia semakin jatuh hati dengan rumah tersebut. Kebetulan juga legalitas pengembang tersebut dipegang oleh kantor Sherly sehingga ia merasa lebih aman, mengingat banyak properti yang bermasalah dengan legalitas tanahnya.
Tipe rumah yang disediakan ada yang kecil, mulai dari tipe 30 luas tanah 79 m2 dengan harga sekitar Rp400 juta. Setelah dicek, DP rumah yang dibutuhkan masih masuk dengan dana tabungan yang mereka miliki sekitar Rp30 juta.
“Kami tinggal dan bekerja di pusat kota selama ini. Lokasi rumah ini jauh dari pusat kota. Saya berpikir realistis saja, dana yang kami punya baru cukup untuk beli rumah di pinggiran Jakarta. Kalau nunggu dana cukup, mau sampai kapan?!” jelas Sherly.

Cerita Rumah Sherly: Join Income KPR untuk Penuhi Batas Tenor dan Premi, Dua Minggu Langsung Disetujui

Cerita Rumah Sherly: Join Income KPR untuk Penuhi Batas Tenor dan Premi, Dua Minggu Langsung Disetujui
Dengan pemikiran yang matang, Sherly bersama Deni memutuskan mengambil sebuah rumah yang berada di posisi hook menghadap taman. Mereka pun langsung mengajukan KPR ke Bank Mandiri, salah satu bank rekanan pengembang yang menawarkan suku bunga lebih rendah dari ketiga bank lainnya.
Hasil kalkulasi pihak bank, penghasilan yang dimiliki oleh Sherly dan Deni masing-masing belum mencukupi untuk pengajuan KPR sehingga mereka harus lakukan join income untuk memenuhi batas tenor dan premi KPR.
Pengajuan KPR akhirnya dilakukan atas nama Sherly, dengan pertimbangan Deni dalam waktu 10 tahun kemudian dinilai telah memasuki usia tidak produktif. Setelah berkas pengajuan KPR dikirim, sekitar dua minggu kemudian, Sherly mendapatkan konfirmasi bahwa pengajuannya telah disetujui.
Sherly sempat kaget juga dengan proses yang sangat cepat karena sering dengar cerita yang terkendala proses persetujuan KPR yang lama. Mungkin karena memang telah berjodoh dengan rumah ini, pikirnya.
Temukan juga beragam tips, panduan, dan informasi mengenai pembelian rumah, KPR, pajak, hingga legalitas properti di Panduan Rumah247.com
“Pihak bank lakukan survei ke kantor dan rumah mertua. Sewaktu survei ke rumah mertua, sempat drama, karena mereka belum setuju kami ambil rumah dan pindah dari sana,” jelas Sherly.
Ia menambahkan, “Kami jadi menjelaskan, kalau kami tidak pindah, kami tidak bisa mandiri. Meskipun nanti pindah, kami tetap akan kunjungi mereka setiap minggu. Mertua pun melunak dengan keputusan kami.”
Pihak bank menyetujui pengajuan KPR mereka dengan masa tenor 15 tahun, premi per bulan Rp1.8 juta dengan suku bunga flat selama 3 tahun, baru kemudian floating rate. Sewaktu pihak bank mengirimkan konfirmasi persetujuan KPR, Sherly diinfokan pula untuk datang ke bank dengan membawa biaya provisi KPR.

Cerita Rumah Sherly: Nyaris Gagal Beli Rumah Terganjal Biaya Provisi, Rp15 Juta Harus Dibayar Dua Hari

Cerita Rumah Sherly: Nyaris Gagal Beli Rumah Terganjal Biaya Provisi Rp15 Juta Harus Dibayar Dua Hari
Biaya provisi KPR adalah biaya tambahan dalam pengajuan KPR. Ada bank yang menghitung biaya provisi masuk menjadi bagian dari nilai pengajuan KPR, adapula biaya provisi yang dihitung terpisah dan dibayarkan di muka seperti yang diterapkan oleh Bank Mandiri.
Biaya provisi sendiri adalah biaya yang dikenakan pihak bank saat ada pengajuan pinjaman dalam bentuk apapun. Biasanya digunakan untuk segala keperluan seperti pengurusan berkas-berkas, komisi marketing, dan sebagainya.
Biaya provisi KPR yang dikenai Sherly mencakup asuransi jiwa dirinya, suami, dan anaknya, serta asuransi kebakaran rumah, biaya notaris, dan administrasi. Ditambah lagi, nilai asuransi jiwa suami Sherly terhitung tinggi karena dianggap jelang usia tidak produktif.
Pengertian Biaya Provisi dan Cara Menghitungnya 2021

Pengertian Biaya Provisi dan Cara Menghitungnya 2021

“Kaget dong, sebelumnya tidak tahu ada biaya provisi. Pihak bank atau marketing rumah tidak beri info. Sejak terima pemberitahuan, dalam dua hari kami harus ke kantor rujukan bank untuk akad kredit dan penyerahan biaya provisi. Nilainya Rp15 juta, sementara dana kami sudah terkuras untuk DP rumah,” ujar Sherly.
Apabila tidak dipenuhi dalam batas waktu tersebut, maka pengajuan KPR mereka yang telah disetujui dianggap batal dan harus melalui pengajuan ulang yang belum dapat dipastikan prosesnya butuh waktu berapa lama.
“Aduh, saya telanjur suka banget sama rumah ini. Apalagi kesempatan nggak akan datang dua kali. Tapi cari uang Rp15 juta dalam dua hari saat itu susah banget karena kami tidak mau pinjam ke kantor dan ke mertua,” ujar Sherly.

Cerita Rumah Sherly: Bayar Biaya Provisi dari Arisan Mingguan Sepuluh Ribuan dengan Tetangga Betawi

Cerita Rumah Sherly: Bayar Biaya Provisi dari Arisan Mingguan Sepuluh Ribuan dengan Tetangga Betawi
Tidak ada pilihan lain, solusinya Sherly harus menjual aset yang dimiliki untuk mendapatkan dana Rp15 juta dalam dua hari. Sherly harus menjual perhiasan emas miliknya, begitu pula Deni terpaksa menjual motor kesayangannya. Namun dana yang mereka peroleh masih kurang Rp1 juta.
“Saya sudah pasrah. Besok paginya harus ke bank sementara uang masih kurang. Ya udah lah, kalau belum rezeki mau gimana yang penting sudah usaha,” kenang Sherly. Tapi lucunya, sesampainya Sherly kantor hari itu, mertua mengabari kalau Sherly dapat arisan Rp1 juta.
“Padahal saya hampir lupa ikut arisan mingguan yang cuma Rp10.000 sama tetangga Betawi sekitar rumah. Pas banget jumlahnya satu juta! Saya sampai bengong. Alhamdulillah, rumah itu masih rezeki kami,” ungkapnya.

Tips Rumah247.com

Persentase biaya provisi bisa bervariasi antara 1 persen sampai 3 persen. Akan tetapi kebanyakan bank memilih 1 persen dari nilai pokok kredit. Sehingga jika pokok kreditnya sebesar Rp550 juta, maka biaya provisi yang harus dibayar debitur adalah Rp5.500.000,- dan langsung dilunasi kepada bank.

Setelah proses akad kredit dengan pihak bank, selanjutnya adalah prosesi serah terima kunci rumah secara simbolis dengan pengembang. Kemudian baru dibangun rumah indent yang telah dibeli Sherly.
Ketika datang mengecek kavling yang akan dibangun rumahnya, saat itulah Sherly merasa telah dikecewakan lagi oleh pihak pemasaran properti. Selain tidak memberitahukan tentang biaya provisi KPR, marketingnya ternyata salah info lokasi rumah yang mereka dapat.
“Sewaktu pembelian rumah, kami ditunjukkan site plan oleh marketingnya dan kami pilih rumah yang posisinya di hook. Ternyata ada perubahan site plan terbaru dan kami tidak diinfokan. Nomor rumah yang kami ambil, posisinya berubah, bukan di hook lagi,” ujar Sherly.

Cerita Rumah Sherly: Rumah Hook Gagal Didapatkan, Renovasi Disesuaikan Kebutuhan

Cerita Rumah Sherly: Rumah Hook Gagal Didapatkan, Renovasi Disesuaikan Kebutuhan
Ia menambahkan, “Saya kecewa banget. Apalagi posisi rumah di hook yang kami pesan itu sudah terjual juga dan proses KPR sudah selesai. Setelah dijelaskan secara detail oleh pihak pengembang, tidak ada pilihan lain, karena rumah itu sudah kami beli.”
Pelajaran dari pengalaman Sherly tersebut adalah pentingnya untuk mendapatkan agen pemasaran yang komunikatif dan benar-benar paham tentang produk rumahnya dan proses pengajuan KPR ke bank.
Meskipun posisi rumah tidak seperti yang diinginkan, namun Sherly merasa sangat lega telah memiliki rumah hasil dari menyisihkan tabungan sedikit demi sedikit. Setidaknya ia merasa aman anak-anak punya tempat bernaung dan akan menjadi milik mereka nantinya.
“Sebagai perantau, rasanya aman kalau sudah punya rumah dekat Jakarta. Kalau masih kontrak, sekalipun kontrakan bagus, tetap merasa belum tenang. Apalagi rumah bisa menjadi investasi yang nilainya terus naik, berbeda dengan nilai kendaraan yang menyusut,” ungkap Sherly yang berasal dari Sumatera Barat.
Panduan dan Estimasi Biaya Renovasi Rumah 2021

Panduan dan Estimasi Biaya Renovasi Rumah 2021

Rumah dengan satu kamar tersebut memang tidak mencukupi untuk Sherly dan keluarga kecilnya dan asisten rumah tangganya (ART). Karena keterbatasan dana, pasangan ini belum bisa melakukan renovasi secara besar-besaran sampai saat ini.
Melalui laman Panduan Properti di Rumah247.comSherly banyak mendapatkan informasi mengenai apa saja yang harus dipersiapkan jika ingin melakukan renovasi rumah, hingga jenis bahan bangunan yang efisien digunakan.
Sejauh ini mereka menyiasati renovasi untuk hal-hal yang sifatnya jadi prioritas, sesuai kebutuhan. Misalnya seperti menambah pondasi ceker ayam supaya memudahkan jika ingin menambah lantai. Kemudian, dari awalnya hanya ada satu kamar ditambah dua kamar anak dan satu kamar ART dari memanfaatkan sisa lahan di belakang rumah.

Cerita Rumah Sherly: Dekorasi Kafe Mini Agar Nyaman di Rumah Saat Pandemi

Cerita Rumah Sherly: Dekorasi Kafe Mini Agar Nyaman di Rumah Saat Pandemi
Dengan keterbatasan rumah pertama, Sherly bersama keluarga kecilnya berupaya membuatnya nyaman. Seperti saat pandemi, di mana aktivitas lebih banyak dilakukan di rumah. Untuk menyiasati area rumah yang terbilang kecil, Sherly dan suami menyulap area garasi seperti kafé mini.
“Kalau sedang bosan dan sumpek di dalam rumah, kami bisa kerja, belajar, ngobrol, atau me time di kafé mini ini. Termasuk waktu ada tamu berkunjung, kami bisa menjamunya. Kami buatkan minuman dan makanan ringan. Bahkan saya bisa lakukan hobi baking di sini,” ujar Sherly yang memelihara tupai impor dan love bird ini.
Pandemi berdampak pula pada keluarga Sherly, termasuk dalam pembayaran premi KPR. Deni sebagai fotografer lepas otomatis sepi job, tak hanya itu, usaha sampingan Sherly menjual bunga juga sepi order.

TANYA RUMAH247.COM

Jelajahi Tanya Rumah247.com, ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kami

Tanya Rumah247.com Sekarang
“Penghasilan kami berkurang. Untung cicilan KPR kami cuma Rp1,8 juta per bulan. Bandingkan dengan cicilan KPR jaman sekarang yang rata-rata Rp4-5 juta per bulan, rasanya nggak sanggup bayar saat pandemi,” katanya.
Di masa pandemi, tentunya rumah menjadi segalanya. Sebagai tempat paling aman di tengah wabah COVID-19. Cara yang dilakukan Sherly dan Deni, yaitu membuat kondisi nyaman untuk keluarga bisa menjadi upaya menurunkan kadar stres di tengah situasi pandemi yang tak menentu.
“Sekarang segalanya serba mudah, walau kita harus berada di rumah tetapi banyak hal yang bisa dilakukan melalui internet. Contohnya kita bisa cari-cari ide dekorasi kafe mini lewat laman Panduan Properti di Rumah247.com,” kata Sherly.

Cerita Rumah Sherly: Rencana Selanjutnya Antara Renovasi Rumah atau Beli Rumah Kedua

Cerita Rumah Sherly: Rencana Selanjutnya Antara Renovasi Rumah atau Beli Rumah Kedua
Sherly merasa sangat bersyukur telah mengambil keputusan untuk memperjuangkan rumah ini. Apalagi dengan proyeksi harga rumah di daerahnya telah mengalami kenaikan berkali-kali lipat.
“Enam bulan pertama di sini saya nangis setiap pulang kerja karena luar biasa jauhnya. Saya naik angkot, sampai ketiduran, kebangun, ketiduran lagi, dan kebangun lagi, kok masih belum sampai juga, ha ha ha,” kenang Sherly.
Kini, kondisi kawasan SawanganDepok, semakin ramai dan telah dilengkapi berbagai fasilitas umum bahkan mal dan pusat perbelanjaan. Akses pun lebih mudah dengan layanan transportasi umum seperti MRT dan Transjakarta.
Diakui Sherly, di klaster tersebut, rumahnya adalah salah satu yang belum direnovasi secara optimal. Hanya renovasi minor yang selama ini telah dilakukan. Ia ingin menyelesaikan KPR rumah ini dulu, baru akan melanjutkan langkah berikutnya.
Pilihannya, apakah akan renovasi total rumah ini atau membeli rumah kedua untuk anak-anaknya di klaster baru yang juga dikelola oleh pengembang yang sama di perumahan tersebut.
Meskipun rumah pertama yang dimilikinya ini adalah rumah idaman yang penuh histori, namun Sherly masih punya harapan suatu saat bisa mempunyai rumah dengan halaman yang lebih luas dan suasana lebih asri.
“Rumah yang paling nyaman adalah bisa berkumpul dengan pasangan dan anak-anak, bisa melakukan ibadah bersama di rumah,” ungkap Sherly mengakhiri percakapan.
Itulah cerita Sherly yang berani tinggalkan zona nyaman yang diberikan mertuanya yang juragan kontrakan. Berhasil punya rumah sendiri, mandiri, meski sempat terganjal biaya provisi. Masih banyak lagi kisah seputar perjuangan mewujudkan mimpi punya rumah sendiri lainnya yang juga tak kalah menginspirasi. Temukan kisahnya hanya di Cerita Rumah.

Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

Teks: Siti Rahmah, Foto: Hadi Barong

Penyangkalan: Informasi yang disajikan hanya sebagai informasi umum. PropertyGuru Pte Ltd dan PT AllProperty Media atau Rumah247.com tidak memberikan pernyataan ataupun jaminan terkait informasi tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada pernyataan ataupun jaminan mengenai kesesuaian informasi untuk tujuan tertentu sejauh yang diizinkan oleh hukum yang berlaku. Meskipun kami telah berusaha melakukan yang terbaik untuk memastikan informasi yang kami sajikan di dalam artikel ini akurat, dapat diandalkan, dan lengkap pada saat ditulisnya, informasi yang disajikan di dalam artikel ini tidak dapat dijadikan acuan dalam membuat segala keputusan terkait keuangan, investasi, real esate, maupun hukum. Lebih jauh, informasi yang disajikan bukanlah sebagai pengganti saran dari para profesional yang terlatih, yang dapat mengambil keputusan sesuai dengan kondisi dan situasi Anda secara pribadi. Kami tidak bertanggung jawab terhadap hasil dari keputusan yang Anda buat dengan mengacu pada informasi yang tersaji dalam artikel ini.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,910FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles