RumahCom – Sandi memutuskan untuk membeli rumah di tahun 2015. Rumahnya terletak di wilayah Bandung Timur tepatnya Perumahan Green Valley Residence. Saat niat untuk membeli rumah sudah bulat, namun ia menemukan kesulitan yang harus dihadapi.
Tak sampai disitu, perjalanan mewujudkan impiannya memiliki rumah mengalami titik terang, hingga lahir sang buah hati yang melengkapi keluarga Sandi. Itulah rumah, tempat tumbuh, dan berekspersi.
Cerita Rumah Sandi Karena Ingin Punya Ruang Berekspresi dan Lelah Pindah-pindah Kos
Ada kisah menarik dari cerita Sandi. Alasan utama ingin punya rumah sendiri karena bosan berpindah-pindah tempat kos. Dari tahun 2003 dia sudah menetap di Bandung, sejak itu juga dia menyewa kamar kos atau rumah kontrakan, kadang dekat dengan kampus, beberapa kali juga pindah agar dekat dengan tempat dia bekerja lepasan sebagai wartawan, fotografer dan dosen.
Hidup dan tinggal di rumah kos atau kontrakan sebenarnya cukup menyenangkan, tetapi persoalannya seiring usia bertumbuh, kebutuhan untuk mempunyai ruang privat jadi makin terasa penting baginya.
“Hidup di tempat kos atau kontrakan itu kan kaya share living juga gitu, kita emang punya ruang privat di kamar, tapi begitu keluar kamar udah ruang publik lagi bareng sama yang lain kan,” ujar Sandi.
TANYA RUMAH247.COM
Jelajahi Tanya Rumah247.com, ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kami
Tanya Rumah247.com Sekarang
Kebutuhan untuk memiliki ruang privat yang makin luas, sama halnya dengan kebutuhan untuk bisa berekspresi lebih. Di kos-kosan atau rumah kontrakan, ruang ekspresi kita akan dibatasi oleh ekspresi orang lain, ada batasan untuk mengotak-atik hal fisik seperti interior atau bahkan ada batasan untuk mengekspresikan emosi secara jujur dimanapun dan kapanpun kita mau.
Akumulasi dari kebosanan dan keterbatasan ruang ekspresi itu yang akhirnya jadi dorongan kuat untuk membeli rumah di tahun 2015.
Cerita Sandi Jadi Pekerja Lepasan Hingga Kerja Kantoran Demi KPR Rumah
Status pekerjaan sebagai pekerja lepasan memang menjadi problematika saat ini, namun memang tahap awal pembelian rumah adalah lolos syarat administrasi untuk pengajuan KPR bank. Inilah yang dirasakan oleh Sandi untuk bisa mempunyai rumah idamannya.
Pencarian properti pun dilakukan oleh mereka. Sandi dan Syifa mulai mencari rumah di situs properti salah satunya Rumah247.com untuk melihat lokasi dan mencari perbandingan harga rumah sesuai budget mereka. Ini sebagai Langkah awal untuk memulai perjalanannya mendapatkan rumah idaman baginya dan keluarga kecilnya.
Awalnya sulit sebagai seorang pekerja lepasan dan seniman, Sandi dianggap belum masuk dalam syarat administrasi untuk pengajuan KPR di bank. Syarat utama pengajuan KPR memang menuntut debitur (calon peminjam) untuk berstatus karyawan tetap atau minimal telah bekerja di perusahaan selama satu atau dua tahun (tergantung peraturan bank yang diajukan).
Jika dilihat dari segi kemampuan, jumlah pendapatan rutinnya dirasa sudah mampu untuk mengajukan kredit rumah. Lalu bagaimana Sandi mengatasi masalah tersebut?
Seperti yang diketahui, Sandi memang seorang pekerja lepasan atau istilahnya freelancer. Namun agar impian mewujudkan beli rumah tercapai, proses tahap awal saat beli rumah yaitu administrasi harus diselesaikan agar bisa menyicil rumah tersebut.
Cara Mengajukan KPR di Indonesia dan Langkah Detailnya
Terbiasa bekerja lepasan sebagai wartawan foto dan seniman, Sandi lalu berpikir ulang tentang pilihan kariernya. Memang untuk mewujudkan rumah harus ada pengorbanan yang dilakukannya. Sandi harus mulai beradaptasi bekerja dengan jam di kantor. Berbeda saat ia menjadi pekerja lepasan yang memiliki waktu fleksibel.
“Dibela-belain lah, pokoknya. Kalau enggak kan kita gak bisa dapetin rumah yang kita mau.” kelakar Sandi sambil menyeruput kopinya.
Sandi memutuskan untuk berkomitmen menekuni karier sebagai dosen di salah satu Universitas Negeri di Bandung. Di samping itu, dia bisa berbagi kemampuan fotografinya dengan mahasiswa. Walaupun pekerjaan yang terikat jam kerja namun masih bisa menekuni dunia fotografi yang dicintainya.
Rutinitasnya dulu yang biasa bekerja dengan tidak terikat waktu, kini sudah mulai disesuaikan sehingga mendapatkan pola kenyamanan yang dia harapkan, semua demi mewujudkan rumah impian. Ditambah lagi, adaptasi pekerjaan yang dilakukannya ternyata membuat ia berhasil lolos dari proses administrasi pengajuan KPR.
Cerita DP Rumah Sandi Berasal dari Memotong Biaya Pesta Pernikahan
Saat Sandi sedang membulatkan tekad dan langkah untuk membeli rumah, sebenarnya dia dan Syifa sedang mempersiapkan pesta pernikahan juga. Lalu, mereka akhirnya berpikir mengalokasikan sepertiga biaya pesta pernikahannya untuk biaya uang muka rumah, karena menurut mereka kalau seluruh uangnya saat itu hanya dipakai untuk pesta pernikahan yang berjalan selama satu hari saja rasanya mubazir.
“Jadi musti ada 2 hal yang kita relain waktu itu, rutinitas hidup yang berubah karena musti bekerja kantoran dulu, lalu ya acara pernikahan yang kita sesuaikan dengan budget biar kepake buat DP.” seloroh Sandi bangga mengingat pengorbanan saat mendapatkan rumah tinggalnya.
Acara pernikahan mereka pun harus disesuaikan lagi dengan budget yang telah dipakai sepertiga untuk membeli rumah. Tak ada penyesalan bagi mereka karena selain bisa tetap menikah, mereka juga bisa memiliki rumah sendiri.
Cerita Rumah Sandi, Rumah Idaman yang Bebas Berekspresi
Setelah masalah uang muka atau DP terselesaikan. Untuk urusan KPR lainnya, Sandi tidak menemukan masalah. Semua berjalan dengan lancar sesuai prosedur yang ada. Namun, ada permasalahan lain yang ditemui sebelumnya.
Permasalahannya sulit mencari lokasi rumah di Kota Bandung yang bisa cocok dengan kemampuan uang muka dan cicilan KPR calon rumah Sandi dan Syifa. Memilih rumah yang tepat memang tidak mudah, apalagi untuk rumah pertama, banyak pertimbangan ini itu, dari mulai lokasi, fasilitas umum, sampai soal kehidupan bertetangganya bagaimana, belum lagi kalau harus juga menyesuaikan dengan anggaran yang ada.
Pada akhirnya pilihan mereka jatuh pada Komplek Green Valley Residence, lokasinya terhitung masih ada di dekat Kota Bandung dan secara administratif juga masih berada di wilayah Kotamadya Bandung.
Tapi, bagi Sandi dan Syifa, proses pemilihannya tidak terlalu sulit, justru yang merepotkan dan penuh tantangan adalah saat berusaha untuk mendapatkan rumah tersebut.
“Jadi periode tahun 2015-2017 itu emang jd tahun paling menyenangkan sekaligus menegangkan buat kita, bayangin aja musti nyiapin nikahan tapi juga skalian mastiin kalo kita bisa dapetin rumah yang kita mau.” ujar Syifa yang sedang menemani Lakota belajar daring.
Cerita Sandi Renovasi Rumah untuk Ciptakan Ruang Berekspresi
Setelah proses KPR bisa mereka lalui dengan lancar, berikutnya mereka memikirkan bagaimana membuat suasana dan ruangan rumah bisa jadi sesuai dengan kebutuhan mereka untuk berekspresi. Akhirnya ia memutuskan untuk merenovasi rumahnya.
“Kebanyakan tuh kalo beli rumah di kompleks kaya gini kadang susah lagi ngrombak area dalemnya karena banyak sekat-sekat ruangan gitu, belum lagi biaya bongkarnya juga kadang ga kecil kan?,” kenang Sandi sambil menikmati area hijau di halaman belakang rumahnya.
Akhirnya, mereka memutuskan merogoh dana tabungannya sedikit lagi untuk biaya mengubah bagian dalam dari rumah agar lebih memudahkan sirkulasi udara yang masuk dan keluar, sekaligus mengubah area kosong di belakang menjadi area taman. Sementara, bagian depan rumah dibiarkan sesuai dengan aturan pembelian saat awal.
“Pokoknya udara musti keluar masuknya enak, terus ada nuansa ijo-ijo yang bisa kita nikmati kalo lagi suntuk atau cape pulang kerja,” seloroh Sandi.
Bagi mereka berdua, arti rumah adalah tempat untuk kembali sekaligus ruang ekspresi, jadi meskipun sudah berhasil mendapatkan rumah yang mereka mau, keinginan untuk mengotak-atik ruangan agar sesuai dengan kebutuhan juga tetap ada.
Lokasi dari Komplek Green Valley Residence ini cukup mudah dijangkau, posisinya pun berada di dataran yang lumayan tinggi di Kota Bandung sehingga berhawa sejuk. Bagi Sandi yang sering harus pergi secara rutin ke Jatinangor untuk mengajar di kampus, jarak dari rumahnya ke kampus bisa dijangkau dengan waktu kurang dari satu jam. Sementara itu, Syifa sang istri bekerja dari rumah. Menurutnya interior rumah yang sudah diubah, hawa yang sejuk dan lingkungan yang tenang menciptakan suasana kerja yang nyaman baginya.
Cerita Rumah Sandi Makin Berarti dengan Hadirnya Sang Buah Hati
Berselang 1 tahun setelah mereka tinggal di rumah baru, lahirlah Lakota, putri mereka yang sekarang berusia 3 tahun. Lakota semakin melengkapi arti rumah bagi mereka, yaitu ruang untuk tumbuh.
“Lahirnya Lakota tuh ya mempertegas arti rumah juga buat kita, yang awalnya sebatas tempat buat berekspresi dan tempat untuk kembali, sekarang jadi tempat dimana keluarga kita juga tumbuh, yang awalnya cuma berdua, sekarang jadi bertiga sama dia.” ujar Sandi.
Cerita tentang rumah sebagai tempat bertumbuhnya keluarga selalu menarik. Di rumah mereka, dinding-dindingnya dipenuhi oleh berbagai coret-coretan dari Lakota. Selain mengajar di kampus, Sandi juga seorang seniman yang menggunakan medium fotografi. Jadi, tampilan dinding yang awalnya diisi oleh karya-karya Sandi, sekarang juga jadi medium ekspresi bagi Lakota.
“Biar nyeni dong! Kan rumah ini bukan cuma tempat saya sama Syifa berekspresi, tapi Lakota juga bebas mau berekspresi kaya gimana juga dirumah ini, biar ada ceritanya ntar kalo udah gede!” seloroh Sandi sambil tertawa santai.
PENCARIAN AGEN
Hubungi Agen Profesional yang Akan Membantu Kebutuhan Anda
Temukan Agen
Area hijau di halaman belakang rumah juga sering mereka jadikan sebagai area untuk berkumpul. “Lakota lagi suka-sukanya berenang, jadi kita sewain aja kolam renang kecil ini biar dia ga bosen dirumah terus,” kata Sandi.
Empat tahun sudah, terhitung dari masa awal Sandi dan Syifa tinggal dirumah itu, berawal dari dua sekarang bertiga dengan Lakota. Bila rumah ialah tempat untuk kembali dan berekspresi, maka cerita penuh liku saat berusaha mendapat rumah itu, bisa segera berganti dengan kisah-kisah kecil yang saling menghangatkan ruang mereka yang terus bertumbuh. Terima kasih Sandi, Syifa dan Lakota sudah berbagi #ceritarumah kalian!
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah247.com
Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah
Penyangkalan: Informasi yang disajikan hanya sebagai informasi umum. PropertyGuru Pte Ltd dan PT AllProperty Media atau Rumah247.com tidak memberikan pernyataan ataupun jaminan terkait informasi tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada pernyataan ataupun jaminan mengenai kesesuaian informasi untuk tujuan tertentu sejauh yang diizinkan oleh hukum yang berlaku. Meskipun kami telah berusaha melakukan yang terbaik untuk memastikan informasi yang kami sajikan di dalam artikel ini akurat, dapat diandalkan, dan lengkap pada saat ditulisnya, informasi yang disajikan di dalam artikel ini tidak dapat dijadikan acuan dalam membuat segala keputusan terkait keuangan, investasi, real esate, maupun hukum. Lebih jauh, informasi yang disajikan bukanlah sebagai pengganti saran dari para profesional yang terlatih, yang dapat mengambil keputusan sesuai dengan kondisi dan situasi Anda secara pribadi. Kami tidak bertanggung jawab terhadap hasil dari keputusan yang Anda buat dengan mengacu pada informasi yang tersaji dalam artikel ini.