Ketika seseorang membeli rumah pertama, biasanya yang dicari adalah rumah tinggal. Namun, berbeda dengan yang dilakukan T. Fadil. M, pembelian rumah pertamanya justru rumah untuk beristirahat di akhir pekan.
Rumah ini bukan hanya cukup jauh dari tempat kerjanya, tapi lokasinya juga di luar kota, tepatnya di Rancamaya, Bogor. Sebagai tempat tinggalnya sehari-hari, ia justru menyewa rumah dan mengikuti ke mana pun lokasi kantornya pindah.
Rumah peristirahatan ini bisa dikatakan sebagai rumah impiannya, Ia mencurahkan perasaannya dengan memperhitungkan detail rumah tersebut. Hal ini salah satunya yang membuat proses penyelesaian rumahnya cukup lama, perlu dua tahun. Setelah akhirnya rumah tersebut ia tempati, ia merasakan kepuasan dari hasil jerih payahnya.
Mau punya rumah di kawasan Bogor? Tepatnya di Rancamaya yang sejuk dengan view pegunungan yang aksesnya mudah ke Jakarta? Temukan pilihan rumahnya dengan harga mulai dari Rp300 jutaan di sini!
Ketika sekarang pada akhirnya rumah tersebut berfungsi sebagai rumah tinggal sepenuhnya sejak bisnis Fadil terdampak pandemi COVID-19, ia bersyukur bisa tinggal secara nyaman di sana. Bahkan di rumah itu juga Fadil mengembangkan bisnisnya saat ini.
Cerita Rumah Fadil: Pindah-pindah Rumah Ikuti Lokasi Kantor Agensi
Awalnya, Fadil tinggal bersama orang tuanya di Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Namun bisnisnya di bidang Brand Activation membuat Fadil ‘terpaksa’ harus tinggal sedekat mungkin dengan tempat kerjanya agar efisien.
“Pada tahun 2008, kami mendirikan kantor sendiri. Karena masih agensi baru, kami baru sanggup mempekerjakan fresh graduate, sehingga saya masih harus drill mereka. Untuk itu, lebih masuk akal jika saya tinggal sangat dekat dengan kantor,” kenang Fadil.
Saat memulai bisnisnya, Fadil menyewa ruang di JDC, Slipi, Jakarta Barat, sebagai ruang kantor. Tiga bulan kemudian, bisnisnya pindah ke Apartemen Semanggi dan menyewa satu unit apartemen lagi khusus untuk beristirahat.
Seiring dengan agensinya yang semakin membesar, pada tahun 2009 Fadil memindahkan bisnisnya ke Jl. Tulodong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dan sebagai rumah tinggal ia menyewa sebuah rumah tua mungil berjarak sekitar lima rumah dari kantor. Setelah itu, kantornya pindah ke Jl Cikatomas, masih di daerah Kebayoran Baru, ia pun pindah ke jalan yang sama.
Terakhir, sehubungan dengan kenaikan nilai tukar dolar, Fadil bisa memindahkan kantornya ke daerah Pondok Indah, Jakarta Selatan. Ketika kantornya pindah ke daerah Pondok Indah inilah ia selama enam tahun terakhir menyewa sebuah rumah yang multifungsi, menjadi kantor sekaligus tempat tinggalnya.
Menurut panduan properti dari Rumah247.com, ada tiga pilar utama yang harus diperhatikan sebelum membeli properti, khususnya jika untuk tempat tinggal. Pertama adalah lokasinya. Lokasi yang dekat dengan tempat beraktivitas tentunya akan memudahkan Anda, misalnya dekat dengan lokasi kantor.
Cerita Rumah Fadil: Pertimbangan Beli Rumah untuk Dihuni Atau Investasi
Kemudian cara pembelian, apakah mau dilakukan secara cash atau dengan cicilan KPR. Terakhir adalah jenis propertinya, apakah Anda memutuskan untuk membeli rumah tapak, apartemen atau mungkin malah tanah? Baca di sini untuk informasi detailnya.
Dan ketika kantornya berlokasi di daerah Kebayoran Baru, sebenarnya Fadil sudah mulai memikirkan untuk membeli rumah. “Saat itu ada dua pilihan di benak saya, mencari rumah yang fungsional dengan lokasi dekat dari tempat kerja, atau mencari rumah sebagai investasi, yang juga berfungsi sebagai rumah peristirahatan saat akhir pekan.
Untuk pilihan kedua ini, harus rumah yang benar-benar saya suka,” ceritanya.
Awalnya, Fadil sempat mencari-cari rumah yang berlokasi di sekitar Senopati, Jakarta Selatan. Area tersebut tidak jauh dari kantornya, secara logika masuk akal untuk dijadikannya rumah yang fungsional.
Ciri-Ciri Lokasi Investasi Properti yang Prospektif
Tapi, setelah beberapa lama mencari, belum ada pilihan yang sesuai di hatinya. “Memang benar kata orang, beli rumah itu seperti cari jodoh. Dari survei di daerah Senopati, saya belum menemukan yang sesuai, ada saja yang membuat tidak sreg di hati,” ujarnya.
Sambil terus melakukan pencarian, ia pun sempat melakukan pencarian via internet. Membuka-buka rumah247.com, melihat-lihat listing rumah yang dijual, namun masih belum ada yang mengena di hati.
Ketika dalam proses pencarian itulah ia menemukan perumahan Rancamaya di Bogor dari sebuah brosur, saat sedang berjalan-jalan di salah satu mal di Jakarta. Dalam brosur tersebut tertera promo rumah dengan harga menarik di blok Golf Court dan memiliki halaman belakang. Fadil lalu memutuskan untuk melihat sendiri ke lokasi.
Cerita Rumah Fadil: Survei Rumah Klaster Pakai Mood, Pengajuan KPR Approved
Sesampainya di sana, Fadil justru mendapat info dari marketing perumahan bahwa blok itu belum dibuka. Marketing perumahan tersebut justru mengajak Fadil melihat area yang lain, tapi saat itu ia belum tertarik.
Beberapa bulan kemudian, sekitar di pertengahan 2010, ketika sedang berjalan-jalan di daerah Bogor, Fadil memutuskan untuk melihat-lihat lagi ke perumahan Rancamaya. Kebetulan ia bertemu kembali marketing yang sama dan mendapat kabar bahwa area yang membuatnya tertarik waktu itu telah dibuka.
Fadil lalu memutuskan untuk melihat lokasinya, yang kebetulan saat itu sedang dikeruk. “Saat survei rumah, yang saya lihat adalah mood-nya. Walaupun saat itu masih dalam proses pengerukan tanah, mood-nya terasa lebih segar. Di belakang ada pemandangan Gunung Salak, dan di depan pemandangannya Gunung Putri,” ujarnya.
Syarat KPR Rumah Baru & Second, Serta Tips Agar Disetujui
Ia pun menambahkan, “Dari pertama melihat, saya suka secara visual dan aromanya. Selain itu, sejak pertama ke area Rancamaya, saya suka dengan mood dari perumahan ini, klaster yang dipilih juga tidak terlalu rapat jarak antar rumahnya.”
Tanpa membuang waktu, Fadil segera memilih salah satu rumah dari kavling yang tersedia. Setelah tercapai kesepakatan dengan pengembang, ia pun mulai mengajukan KPR. Hampir tak ada kendala, pengajuan KPR-nya pun disetujui.
Ia mulai membayangkan keinginannya akan sebuah hunian yang nyaman dan diidamkannya. Fadil memulai proses diskusi mengenai model rumah yang diinginkannya dengan arsitek perumahan tersebut.
Cerita Rumah Fadil: Rumah Sebagai Aset Properti, Rumah Peristirahatan di Akhir Pekan
Meskipun tidak bisa terlalu banyak yang diubah, karena sudah ada model template bagian luar dari pengembang, tapi ada bagian rumah yang ingin diubah oleh Fadli. Hal ini menyesuaikan dengan tujuan pembelian rumah Fadil, rumah sebagai investasi, rumah peristirahatan di akhir pekan yang fungsional.
Bagian yang diubah terutama di lantai satu dan kolam renang yang dibuat lebih memanjang hingga ke bagian yang seharusnya ruang tamu. Alhasil, saat memasuki ruang tamu tersebut terasa hawa sejuk, mulai dari rasa kaki saat menapak di lantai marmer hingga pemandangan air kolam renang yang jernih dan menyejukkan.
Lalu kamar belakang yang tadinya seperti paviliun atau terpisah, dibuat menyambung dan bagian atasnya dibuat semacam dek. Beberapa material standar dari pengembang juga ingin diubah oleh Fadil. Misalkan material lantai yang tadinya adalah keramik diganti dengan marmer dan parket. Ia juga mengubah kitchen set dan material fitur kamar mandi.
Panduan Investasi Properti yang Bikin Cepat Kaya
Sejak awal berdiskusi dengan sang arsitek, Fadil sudah merasa langsung cocok. “Mood-nya sangat cocok dengan keinginan saya, dia langsung menangkap apa mau saya dan banyak detail yang diajukannya saya suka. Bahkan saat berburu furnitur pun kami lakukan bersama-sama dengan arsitek dan istrinya yang kebetulan seorang desainer interior,” ujarnya.
Setelah pembangunan selesai, ternyata ada beberapa detail yang tidak sesuai dengan ekspektasi Fadil, terutama dalam hal kerapihan pengerjaan. Misalnya tambalan plafon yang kurang rata, batu alam yang terlepas, dan pagar kolam yang kurang tinggi.
Fadil lalu mengajukan komplain kepada arsitek dan kepala kontraktor dan berdiskusi bagian mana yang bisa diperbaiki oleh mereka. Sisanya, Fadil yang memperbaiki. Proses perbaikan tersebut dan finishing, membuat penyelesaian rumah perlu waktu hingga dua tahun hingga dapat ditempati. Namun, penantian tersebut tidak percuma karena Fadil cukup puas dengan hasilnya.
Tips Fadil mengubah bentuk model rumah asli sesuai isi hati
- Pilih rumah yang belum jadi, agar dapat mengajukan perubahan dari model standar.
- Diskusikan dengan pihak pengembang, sejauh mana modelnya dapat diubah. Biasanya bagian yang dapat diubah adalah yang tidak terlihat dari luar.
- Perubahan material terkadang cukup untuk mengubah suasana rumah.
- Rajin berdiskusi dan memeriksa ke pihak kontraktor dan arsitek mengenai perkembangan pembangunan rumah.
- Jika ada hasil yang tidak sesuai dengan ekspektasi, bisa ajukan complain dan berdiskusi mengenai bagian yang dapat diperbaiki.
Cerita Rumah Fadil: Pandemi Pindah ke Rumah di Rancamaya Bersama Kucing Persia
Di tahun 2012, Fadil akhirnya bisa mulai menempati rumahnya di Rancamaya, terutama saat liburan dan akhir pekan. Hal yang tadinya ada di bayangan Fadil untuk bisa menjadikan rumah tersebut sebagai tempat beristirahat akhir pekan yang tetap berfungsi secara maksimal, akhirnya tercapai.
Jendela-jendelanya yang besar banyak memungkinkan sinar matahari menyinari seluruh ruangan. Tanah kosong di depan kavling mereka dan kolam renang dari dalam ke luar rumah membuat mereka bisa menikmati pemandangan pegunungan dan pepohonan.
Fadil juga sempat menyewakan rumahnya ini selama 4 tahun, yaitu sejak tahun 2016.
Sayangnya, pandemi COVID 19 memberi dampak besar bagi bisnis Fadil, sehingga bisnisnya harus tutup. Kantor agency yang sekaligus berfungsi sebagai rumah tinggalnya di Pondok Indah juga selesai masa sewanya di akhir bulan Maret 2021.
4 Strategi Sebelum Sewakan Properti
Kebetulan juga masa sewa dari penyewa terakhir rumah peristirahatanya telah selesai di bulan September 2020 lalu. Akhirnya, Fadil harus memutuskan untuk tinggal sepenuhnya di rumah tersebut.
Meski jauh dari Jakarta, namun rumahnya di Rancamaya seakan menjadi oase yang nyaman dalam situasi yang sedang tak menentu ini. Terhitung satu bulan terakhir ini Fadil pindah meninggalkan Jakarta, dan menjadikan rumah peristirahatannya ini sebagai tempat tinggal yang nyaman.
Bahkan Citra, seekor kucing persia kesayangannya bisa merasa bebas lepas di rumah ini. Halaman rumah tanpa pagar membuat kucing Fadil ini sering keluyuran! “Kadang ada tetangga yang ngasih tau saya, kalau si Citra lagi tidur di sofanya ha ha ha,” gelak Fadil yang kemudian memakaikan kucingnya kalung dengan keterangan nomor teleponnya.
Temukan juga beragam tips, panduan, dan informasi mengenai pembelian rumah, KPR, pajak, hingga legalitas properti di Panduan Rumah247.com
Tips Fadil seputar fungsi rumah peristirahatan akhir pekan
- Lokasinya tidak terlalu jauh dengan akses mudah dari rumah tinggal utama, agar bisa dengan mudah dicapai dan benar-benar bisa menjadi tempat beristirahat.
- Perhatikan detail aktivitas kita di keseharian. Rumah peristirahatan sebaiknya juga bisa difungsikan secara lengkap untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
- Pikirkan apa yang akan kita kerjakan di akhir pekan dan isi rumah dengan furnitur yang mendukung suasana liburan akhir pekan. Misalnya menempatkan sofa lebar di depan TV agar bisa rebahan sambil menonton TV.
- Jadikan rumah peristirahatan sebagai aset investasi. Rajin-rajinlah berselancar di situs properti Rumah247.com yang punya banyak informasi mengenai berbagai area prospektif yang bisa dipertimbangkan untuk punya aset bernilai investasi tinggi. (Baca juga: Tips Investasi Properti di Kampung Halaman)
- Yang terpenting, suasana sekitarnya indah dan menunjang rumah tersebut untuk bisa dikatakan sebagai rumah peristirahatan.
Cerita Rumah Fadil: Saatnya Menikmati Hasil Investasi Aset Properti
Meski bisnis kantor agensinya terdampak pandemi, kreativitas rupanya tak pernah surut dari diri Fadil. Kini, ia lebih serius dalam mengembangkan bisnis produksi minyak esensial dengan label Hanan, yang tadinya adalah hanya bisnis sampingannya. Di ruang kerja lantai atas yang ia rancang lapang dan bisa melihat langsung puncak Gunung Salak, ia biasa mengerjakan produksinya.
Tak hanya minyak esensial, sejak pandemi Fadil menambah rangkaian produknya mulai dari sanitizer liquid, sanitizer spray, fabric spray, hijab spray, juga cairan penyegar. Permintaan pasar yang terus meningkat membuatnya semakin sibuk meracik.
Pertengahan April lalu ia juga sempat mengikuti bazar produk lokal unggulan di salah satu market lokal yang berada di mBloc Space. Mobilitas dari Rancamaya ke Jakarta, jika harus dilalui setiap hari tentunya akan sangat melelahkan serta kurang efisien dari sisi pengeluaran untuk transportasi. Hingga sempat terbesit pikiran Fadil untuk menjual rumah kesayangannya tersebut.
TANYA RUMAH247.COM
Jelajahi Tanya Rumah247.com, ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kami
Tanya Rumah247.com Sekarang
“Sebetulnya sayang rasanya untuk menjual rumah ini, karena rumah ini dibeli dan dibangun dengan penuh impian. Untuk memberi ornamen dekorasinya pun saya sampai berburu ukiran ke Jogja. Setiap detail dari rumah ini sangat saya perhatikan,” akunya.
Walaupun baru terpikirkan saja, namun Fadil mulai mencari tahu berbagai informasi tentang cara menjual rumah yang dulu sengaja dibelinya sebagai aset, investasi. Dan Fadil banyak mendapatkan informasi melalui berbagai artikel yang ada di laman panduan properti di Rumah247.com. Intinya, sekarang saat yang tepat bagi Fadil memanfaatkan aset properti yang beberapa tahun silam dibelinya sebagai rumah akhir pekan, menikmati hasil investasinya yang kini harganya makin tinggi.
Jika rumah tersebut akhirnya terjual, Fadil berpikir mungkin nantinya akan mencari rumah yang lebih kecil di sekitar Jakarta Selatan, karena dia telah terbiasa tinggal di daerah tersebut. Yang penting mudah ke mana pun dan berfungsi secara optimal dalam menunjang aktivitas bisnisnya.
Itulah cerita pengalaman Fadil yang tujuannya membeli rumah sebagai aset properti yang punya nilai investasi tinggi, yang kini tinggal memetik hasilnya di masa pandemi ini. Masih banyak lagi kisah seputar perjuangan mewujudkan mimpi punya rumah sendiri lainnya yang juga tak kalah menginspirasi. Temukan kisahnya hanya di
Cerita Rumah.
Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah
Teks: Primanila Serny, Foto: Tody Harianto