“Rumah bukan hanya sekadar tempat tinggal, rumah adalah tempat dimana segala cita, cinta, dan cerita, bisa diukir bersama keluarga. Tempat ternyaman, terhangat, yang akan slalu dirindukan, khususnya bagi anak-anak ketika mereka dewasa nanti. Tempat merefleksikan rasa syukur atas beribu nikmat-Nya.” – Cerita rumah Esti
Untuk mewujudkan sebuah impian, terkadang orang harus mau berkorban. Esti Rachmawati adalah salah satunya. Berniat punya rumah setelah menikah, dirinya harus merelakan perhiasan kesayangan hingga uang sumbangan pernikahan. Ini karena Esti dan suami memegang prinsip kemandirian, tidak ingin menyusahkan orang tua.
Esti menikah dengan Inggar Riza Dwi Putra pada Juni 2012. Setelah menikah, hal pertama yang ingin dimilikinya adalah rumah. Alasannya sederhana, Esti ingin segera punya anak dan ingin memberikan tempat tinggal yang nyaman bagi anak-anaknya.
Incarannya adalah Selatan Jakarta seperti Bintaro atau sekitar Tangerang Selatan. Namun untuk mendapatkan rumah impian yang ia tempati sekarang, memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Berbekal kegigihan dan kekuatan niat, rumah di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan dengan luas tanah 105m2 dan luas bangunan 54m2 berhasil menjadi miliknya.
Tertarik ingin memiliki hunian seperti rumah milik Esti di area Pondok Aren, Tangerang Selatan, yang mudah dijangkau dari Pintu Tol Kunciran-Serpong? Temukan pilihan rumahnya mulai dari Rp300 jutaan di sini!
Cerita Rumah Esti: Survei Rumah Naik Motor Diganjal Bantal, Agar Pinggang Tidak Pegal
Setelah menikah, Esti langsung mencari banyak informasi seputar rumah dijual di sekitar Selatan Jakarta. Kemudahan transportasi dari area ini ke lokasi kantor Esti di Kebayoran, Jakarta Selatan dirasa cukup mudah. Alasan kedua, Bintaro adalah daerah yang nyaman dengan lingkungan yang tertata baik. Jalan dan kompleks perumahan di sekitarnya menurutnya tidak semrawut.
Hal diatas jadi pertimbangan penting, mengingat rumah ini akan dijadikan tempat tinggalnya. Dan sebagai orang yang melek teknologi, Esti sangat terbantu dengan keberadaan teknologi internet dalam mencari informasi rumah. Tinggal buka mesin pencari, lalu mengetik kata kunci “jual rumah di Bintaro” lalu berderet website rekomendasi akan muncul.
Saat mencari rekomendasi perumahan, salah satu website yang muncul di halaman pertama mesin pencari adalah Rumah247.com. Website Rumah247.com menurut Esti memberikan informasi lengkap dan detail terkait pencarian rumah di suatu wilayah, seperti ketika mencari info rumah di area Bintaro dan Tangerang Selatan.
12 Tips Beli Rumah Baru dengan Cermat Agar Tidak Salah Pilih
Berdasar informasi yang didapat, Esti lalu melakukan survei ke perumahan yang sesuai dengan keinginannya. Setelah memilih satu atau dua perumahan yang diincar, dia tinggal buka peta digital dan cek titik lokasi perumahan dan estimasi waktu perjalanan dari kontrakannya di Radio Dalam ke lokasi. Bila survei lebih dari satu lokasi, dia tinggal menambahkan lokasi tujuan dari titik pertama pencarian. Sangat mudah.
“Saya ingat sekali, waktu itu masih ngontrak di Radio Dalam dan kami baru punya motor. Jadi saya dan suami survei ke mana-mana naik motor. Mulai dari awal menikah sampai saya hamil ya survei naik motor,” kata Esti. Bahkan saat hamil, Esti harus membawa bantal sebagai alas duduk di jok motor agar bisa mengurangi getaran motor, pinggang jadi tidak terlalu pegal. Perjuangan survei rumah pun jadi kenangan yang selalu dia ingat.
Hampir setiap minggu Esti survei rumah. Terhitung sudah belasan kompleks perumahan yang ia datangi. Esti memang ingin memastikan bahwa rumah yang akan dibeli sesuai dengan keinginannya. “Karena jauh dari orang tua, pengennya cepat punya rumah agar pas anak lahir sudah nyaman karena ada rumah,” jelas Esti.
Cerita Rumah Esti: Seleksi Rumah Sesuai Kriteria, Bujet di Bawah Rp400 Juta
Setelah melakukan survei ke berbagai perumahan, Esti mulai melakukan seleksi, rumah mana yang kira-kira cocok untuk dipilih dan dibeli. Kriteria pertama yang ditetapkan adalah harga rumah. Ia menginginkan rumah yang harganya berkisar Rp400 juta ke bawah.
“Sebenarnya dari survei yang kami lakukan banyak yang cocok, baik dari desain dan kualitas bangunan. Sayang, sebagian harganya terlalu tinggi. Kalau sudah Rp500 juta ke atas, langsung kami coret,” kata Esti. Kriteria selanjutnya adalah lokasi rumah yang akan dibeli aksesnya mudah dijangkau.
Bintaro menurut Esti adalah lokasi yang ideal, karena mudah dijangkau dengan transportasi pribadi maupun umum. Bila dia naik motor, lokasinya tidak terlalu jauh dari Jakarta. Naik mobil juga mudah, karena dekat dengan pintu tol. Transportasi umum ke Bintaro pun terbilang cukup mudah diakses dari kantornya di Jakarta.
Lagi cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya pada laman AreaInsider.
Stasiun Jurang Mangu dan Sudimara adalah dua stasiun yang mudah dijangkau dari daerah Bintaro. Pilihan bus pun tersedia beberapa jalur ke arah Jakarta. Kriteria ketiga adalah spesifikasi rumah harus bagus. Sebab, rumah tersebut akan ditinggali dalam waktu panjang. Struktur bangunannya harus kuat sehingga jika akan merenovasi rumahnya tidak perlu mengubah struktur utama rumah.
Keempat, rumah tersebut harus bebas banjir. Meskipun belum pernah mengalami, Esti tahu repotnya rumah yang kebanjiran. Belum lagi risiko harga rumah yang bakal turun atau sulit dijual kembali. Terakhir, rumahnya harus berada di lingkungan yang sehat, jauh dari pabrik. Kriteria tersebut mempermudah Esti dalam menentukan rumah mana yang harus dipilih.
Setelah membuat daftar yang masuk lima kriteria utama rumah idamannya, ada satu rumah di sebuah klaster di Pondok Aren yang menarik hati Esti. Klaster tersebut lokasinya tidak terlalu jauh dari Graha Bintaro, meskipun berada di luar kompleks Bintaro Jaya.
Cerita Rumah Esti: Rumah Jadi Sementara Ngontrak Lagi, Demi ASI Eksklusif Sang Buah Hati
Setelah berdiskusi dengan suami, rumah di klaster ini paling masuk kriteria rumah idaman mereka. Harga rumah yang diincar berkisar Rp350 juta. Cocok dengan kriteria harga yang sudah ditetapkan. Luas bangunan dan tanah pun terbilang luas, yaitu 54m2 untuk luas bangunan dan 105m2 untuk luas tanahnya.
Harga rumah tersebut selisihnya cukup banyak bila dibanding dengan harga rumah di perumahan Bintaro Jaya. Kala itu dengan luas bangunan dan tanah yang sama, harga di dalam kompleks perumahan Bintaro Jaya sudah di atas Rp500 juta. Lingkungan klaster tersebut menurutnya juga masih baik dan masuk kriteria.
Tidak ada pabrik di sekitar kompleks perumahan dan ia juga sudah mendapatkan informasi bahwa daerah tersebut bebas banjir. Lokasinya juga sangat strategis, hanya sekitar 500 meter dari Graha Bintaro. Ia juga menyukai desain rumahnya karena tinggi plafondnya mencapai empat meter, pas dengan keinginan Esti yang menyukai konsep rumah open space dengan sirkulasi udara dan cahaya yang baik.
Setelah menentukan pilihan rumah, Esti menggunakan uang sumbangan pernikahan dan penjualan perhiasan miliknya sebagai down payment (DP) atau uang muka untuk pembelian rumah tersebut. Desember 2012 akhirnya proses akad kredit rumah dilakukan tanpa ada kendala apapun. Impian untuk memiliki rumah akhirnya berhasil diwujudkan Esti.
Setelah proses akad kredit, Esti harus menunggu delapan bulan untuk proses pembangunan rumahnya. Dia pun melanjutkan kontrakan di Radio Dalam untuk tinggal sementara sembari menunggu pembangunan rumahnya selesai. Agustus 2013 akhirnya rumah yang dibeli Esti jadi. Sayang, rencana untuk pindah ke rumah baru harus tertunda.
Esti yang melahirkan anak pertamanya pada 2013 ingin memberikan ASI eksklusif. Setelah berdiskusi dengan sang suami akhirnya ia memutuskan untuk melanjutkan mengontrak rumah di Radio Dalam, agar program ASI eksklusif bagi buah hatinya bisa berjalan dengan baik.
Cerita Rumah Esti: Renovasi Rumah Gaya Skandinavian, RAB Arsitek di Atas Anggaran
Setelah anaknya berumur delapan bulan dan program ASI eksklusif selesai, Esti akhirnya pindah ke rumah di Pondok Aren pada Desember 2013, rumah yang diidam-idamkannya sejak awal menikah. Setelah menempati rumah tersebut, Esti pun mulai menabung lagi. Ia berpikir, suatu saat harus melakukan renovasi rumah bila anggota keluarganya bertambah.
Benar saja, pada 2018, Esti hamil anak kedua sehingga rencana renovasi pun segera disiapkannya. Seperti saat mencari rumah sebelumnya, Esti juga memanfaatkan internet untuk mencari referensi model rumahnya. Media sosial jadi andalan untuk mencari inspirasi model rumahnya. Dari berbagai referensi, Esti menemukan rumah bergaya Skandinavian yang menarik hatinya.
Sang suami pun mengiyakan, pesannya hanya: apapun gaya rumah yang dipilih, yang penting ada musala di dalamnya. Esti lalu mencari arsitek untuk menerjemahkan ide renovasi yang diinginkan, gaya skandinavian dengan konsep open space agar sistem pencahayaan dan sirkulasi udaranya baik. Untuk ruangan, renovasi yang diinginkan waktu itu menambah satu kamar anak, satu kamar pembantu, ruang santai, gudang, ruang cuci-gosok, dan kamar mandi.
Tips Rumah247.com
Saat renovasi atau bangun rumah, pilih arsitek yang sesuai dengan anggaran. Meskipun jasa arsitek punya acuan tarif umum, namun tidak dipungkiri arsitek rumah yang berpengalaman dan telah dikenal akan karya-karyanya memiliki tarif yang lebih tinggi.
Konsep renovasi rumah ini juga tidak dua lantai full, tapi lebih dengan konsep mezanin. Konsep mezanin ini untuk mendukung keinginan Esti , agar ada void atau ruang kosong di sebagian rumahnya. Void biasa digunakan untuk membantu sirkulasi cahaya dan udara agar rumah tidak terasa pengap dan lembap.
Saat sedang mencari arsitek untuk menerjemahkan rumah yang diinginkan, teman Esti memberikan rekomendasi arsitek yang baru saja digunakan. Bak gayung bersambut, Esti membatalkan rencana mencari jasa arsitek dari internet. Sebab, temannya memberikan rekomendasi dan garansi terhadap hasil kerja arsitek tersebut.
Akhirnya, arsitek rekomendasi teman tersebut yang menggambarkan desain renovasi rumahnya. Sebenarnya Esti punya niatan menggunakan jasa arsitek tersebut sekalian menjadi kontraktor renovasi rumahnya. Sayang, rencana anggaran biaya (RAB) yang diajukan sang arsitek terlalu tinggi. Alhasil dia hanya membayar jasa desain renovasi rumahnya saja, untuk pekerjaan renovasi cari kontraktor lain.
Cerita Rumah Esti: Pilih Pemborong untuk Renovasi Hati-hati dan Pakai Seleksi
Esti kemudian mencari kontraktor untuk mengerjakan renovasi rumahnya. Ia mendapatkan dua alternatif pemborong yang kemudian ditindaklanjuti dengan mencari informasi lebih detail mengenai dua pemborong tersebut. Pertimbangannya kontraktor tersebut harus memiliki pengalaman dan portofolio. Sudah mengerjakan proyek apa saja, bagaimana hasil kerjanya.
Dari portofolio tersebut akan ketahuan kerjanya bagus atau tidak. Lalu, pemborong tersebut juga harus memiliki badan hukum. Kebetulan salah satu pemborong sudah memiliki status PT (perseroan terbatas) sehingga jadi pertimbangan penting, karena alamat dan penanggung jawab proyek sudah jelas. Harga yang diajukan harus lebih hemat dari RAB yang dibuat oleh arsitek.
Pemborong yang berstatus PT itu juga mengajukan RAB dengan selisih harga jauh lebih rendah, yaitu 70 persen dari harga arsitek. Meskipun ada beberapa bahan bangunan yang diganti dengan yang lebih murah, tapi tidak mengurangi kualitas secara signifikan. Terakhir, harus mau membuat perjanjian di atas materai mengenai detail waktu pengerjaan dan sistem pembayaran.
Temukan juga beragam tips, panduan, dan informasi mengenai pembelian rumah, KPR, pajak, hingga legalitas properti di Panduan Rumah247.com
Menurut Esti, surat perjanjian penting untuk dibuat agar kontraktor menjalankan komitmennya dan proses pembayaran juga disesuaikan dengan perjanjian. Waktu itu Esti membayar dengan sistem termin. Jadi untuk pengerjaan dalam kurun waktu sekian minggu dengan hasil yang disetujui, kontraktor baru dibayar. Kesepakatan ini dibuat Esti untuk menghindari hal-hal yang bisa merugikan kedua belah pihak.
“Saya sangat hati-hati dalam hal ini, karena ada teman pernah bayar kontraktor di awal, proyek belum jadi, kontraktornya sudah kabur,” kata Esti berbagi cerita. Berbekal kehati-hatiannya, Esti akhirnya bisa mewujudkan rumah idamannya. Rumah bergaya skandinavian dengan lantai mezanin yang dilengkapi void akhirnya terwujud.
Tambahan dua kamar untuk persiapan kamar anak-anaknya yang mulai beranjak remaja juga sudah jadi. Taman mungil di bagian belakang rumah yang selalu berlimpah cahaya sepanjang hari jadi spot favorit bagi dirinya dan anggota keluarga lainnya. Taman yang berada di samping meja makan ini sering jadi tempat makan, ngopi, dan ngobrol bersama keluarga.
Cerita Rumah Esti: Pasca Renovasi, Rumah Viral di Media Sosial
Selain taman belakang, taman depan juga jadi tempat favorit keluarganya. Bila taman belakang biasa jadi tempat ngumpul dan ngobrol bersama keluarga, taman depan biasa jadi tempat ngumpul dan ngobrol saat teman-temannya berkunjung.
Setelah proses renovasi selesai, Esti mengunggah foto-foto rumahnya ke akun Instagramnya, @rachma_esti. Tak diduga, ternyata banyak yang suka dan bertanya mengenai proses renovasi rumahnya. Salah satu pertanyaan yang paling sering diajukan adalah bagaimana membuat rumah hanya dengan lantai mezanin bisa memiliki beberapa kamar dan tetap terlihat lega.
TANYA RUMAH247.COM
Jelajahi Tanya Rumah247.com, ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kami
Selain denah rumah, banyak juga yang menanyakan penataan musala, taman di bagian depan dan belakang rumah, hingga interior yang digunakan untuk mempercantik rumahnya. Sampai hari ini, masih sering ada kiriman pesan langsung di akun Instagramnya mengenai inspirasi renovasi dan dekorasi rumahnya.
Itulah cerita perjuangan Esti untuk punya rumah sendiri sebelum lahir sang buah hati. Rela jual perhiasan kesayangan dan sumbangan pernikahan demi DP rumah impian. Masih ada banyak lagi kisah seputar perjuangan mewujudkan mimpi punya rumah sendiri lainnya yang juga tak kalah menginspirasi. Temukan kisahnya hanya di Cerita Rumah.
Hanya Rumah247.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah
Teks: Agung Marhaenis, Foto: Adiansa Rachman
Penyangkalan: Informasi yang disajikan hanya sebagai informasi umum. PropertyGuru Pte Ltd dan PT AllProperty Media atau Rumah247.com tidak memberikan pernyataan ataupun jaminan terkait informasi tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada pernyataan ataupun jaminan mengenai kesesuaian informasi untuk tujuan tertentu sejauh yang diizinkan oleh hukum yang berlaku. Meskipun kami telah berusaha melakukan yang terbaik untuk memastikan informasi yang kami sajikan di dalam artikel ini akurat, dapat diandalkan, dan lengkap pada saat ditulisnya, informasi yang disajikan di dalam artikel ini tidak dapat dijadikan acuan dalam membuat segala keputusan terkait keuangan, investasi, real esate, maupun hukum. Lebih jauh, informasi yang disajikan bukanlah sebagai pengganti saran dari para profesional yang terlatih, yang dapat mengambil keputusan sesuai dengan kondisi dan situasi Anda secara pribadi. Kami tidak bertanggung jawab terhadap hasil dari keputusan yang Anda buat dengan mengacu pada informasi yang tersaji dalam artikel ini.
