Rumah247.com – Konsep homestay sebetulnya cukup sederhana. Anda menyewakan properti milik Anda yang tidak terpakai untuk jangka pendek kepada tamu yang bepergian di kota Anda. Konsep ini jelas berbeda dengan hotel karena sebagai tuan rumah, Anda berbagi rumah dengan tamu dan tidak harus menyediakan layanan kamar atau restoran sepanjang waktu. Sehingga tidak memerlukan modal yang banyak.
Cara termudah untuk memulai bisnis ini adalah dengan mendaftarkan rumah Anda di platform seperti Airbnb, Booking.com, dan Trip Advisor. Atau Anda juga dapat memposting iklan langsung di Facebook, Instagram, dan Google untuk menghemat komisi yang dibebankan pada platform tersebut.
Sebagai bagian dari proses pendaftaran, Anda perlu mengunggah identifikasi dan dokumen terkait properti. Anda tidak perlu membayar apa pun untuk mendaftarkan diri Anda di portal ini tetapi mereka rata-rata membebankan komisi sebesar tiga sampai persen untuk setiap pemesanan.
Tidak ada batasan berapa banyak ruang yang bisa dikeluarkan. Mulai dari satu kamar hingga seluruh lantai hingga vila, Anda dapat mengalokasikan ruang yang Anda inginkan. Jika Anda membutuhkan ruang untuk penggunaan pribadi, bisa memblokir tanggal tersebut di platform terlebih dahulu. Jika satu-satunya penghasilan Anda bergantung pada bisnis ini, bersiaplah untuk merencanakan keuangan tahunan Anda dengan tepat.
Pengertian Homestay atau Penginapan Rumah
Perbedaan Homestay dan Guesthouse
Perbedaan Homestay dan Hostel
Langkah-Langkah Memulai Bisnis Homestay
Aturan Bisnis Homestay Diatur dalam KBLI No 55130 Tentang Pondok Wisata
Pengertian Homestay atau Penginapan Rumah
Homestay adalah penginapan yang memberikan kesempatan bagi masyarakat yang doyan bepergian untuk tinggal bersama keluarga lokal dengan biaya tambahan. Penginapan inimenjadi alternatif akomodasi yang terjangkau bahkan disebut ideal untuk pelancong dari segala usia yang mencari pengalaman perjalanan yang nyata dan asli.
Tinggal di sini juga memungkinkan wisatawan bertemu dengan komunitas dan budaya lokal dari tempat yang dikunjungi. Dengan berkomunikasi bersama tuan rumah, wisatawan juga dapat menemukan tempat baru, dengan orientasi lokal atau tempat makan yang hendak dicoba. Jadi, hal ini bisa merupakan cara yang nyaman dan hemat untuk akomodasi saat melakukan perjalanan cukup panjang di daerah yang belum pernah dikunjungi sebelumnya.
Perbedaan Homestay dan Guesthouse
Dalam bidang akomodasi, banyak opsi alternatif yang saat ini ditawarkan. Hal ini mungkin membuat Anda sedikit bingung dengan perbedaan antara Homestay dengan Guest House. jika melihat konsepnya, guesthouse mungkin lebih mirip hotel, sedangkan homestay merupakan rumah atau apartemen pribadi di mana pemiliknya menyewakan kamar kepada pelancong. Mereka mungkin bisa menyajikan makanan atau tidak. Tidak ada aturan tertentu.
Guesthouse merupakan rumah kecil di dekat rumah utama yang diperuntukkan bagi pengunjung untuk menginap. Atau dengan kata lain, rumah pribadi yang menawarkan akomodasi untuk tamu yang membayar. Lebih mirip dengan konsep rumah kos yang menawarkan tempat tidur dan sarapan.
Sedangkan homestay merupakan sebuah rumah yang digunakan sebagai tempat tinggal pemilik tetapi dengan bisnis menampung tamu yang membayar. Sehingga tamu pun tinggal bersama dengan pemilik rumah.
Kalau Anda masih belum jelas, yuk kenali perbedaannya lebih jelas di tabel bawah ini sebagai bahan pertimbangan Anda untuk menentukan jenis akomodasi sebagai peluang bisnis Anda selanjutnya.
Homestay
Guest House
Pengunjung atau penyewa menginap dan tinggal di rumah pemilik rumah untuk waktu tertentu.
Terlihat seperti rumah atau hotel pada umumnya.
Di luar negeri sering dijadikan tempat tinggal sementara bagi pelajar dalam rangka pertukaran pelajar. Namun saat ini bisa dijadikan tempat menginap ketika berlibur.
Fasilitas yang disediakan pun beragam tergantung dari guest house yang dipilih. Dari segi harga pun relatif murah terlebih jika datang secara berkelompok atau keluarga.
Mau dijadikan penginapan, dua-duanya sama menguntungkan. Jika Anda ingin beli rumah kedua di Kota Bandung mulai 500 meter persegi untuk dijadikan investasi, model bisnis ini bisa menjadi pertimbangan Anda
Perbedaan Homestay dan Hostel
Saat memutuskan untuk memulai bisnis penginapan, Anda dihadapkan pada berbagai kriteria akomodasi. Jenis akomodasi lainnya telah dibahas sebelumnya, adapula hostel. Hostel merupakan tempat penginapan komersial dengan akomodasi asrama dan fasilitas bersama.
Diantara homestay dan hostel, mana yang Anda pilih? Keduanya memiliki kelebihan dan perbedaan masing-masing seperti alam tabel di bawah ini.
Homestay
Hostel
Lebih kultural. Dengan tinggal bersama keluarga lokal, tamu bisa tenggelam dalam budaya lokal.
Saat tinggal di hostel, tamu kemungkinan juga akan bertemu orang-orang dari seluruh penjuru dunia tapi akan berbeda dengan ‘kelokalan’.
Membuat tamu memiliki kamar tidur sendiri. Mereka juga bisa menikmati makanan rumahan yang disantap di sekitar meja, serta bisa bersantai dan menonton TV.
Tamu menginap secara beramai-ramai dengan orang asing yang tak pernah dikenal sebelumnya.
Langkah-Langkah Memulai Bisnis Homestay
Wisatawan dan pelaku perjalanan telah mengubah kecenderungan akomodasi dalam beberapa tahun terakhir. Alih-alih menginap di hotel mewah atau elegan, semakin banyak pelancong atau turis yang memilih untuk menginap. Mengapa homestay menjadi tren baru wisatawan? Hal ini karena menawarkan wisatawan suasana yang dan memenuhi tuntutan akan pengalaman nyata tentang adat dan budaya penduduk lokal.
Nah, untuk melakukan bisnis ini Anda perlu merencanakan cara mengaturnya. Mulai sewakan tempat Anda dan ubah menjadi penginapan pilihan bagi para pelancong.
Langkah pertama adalah mencari rumah atau apartemen yang terletak di transportasi yang menguntungkan, pemandangan indah dan nyaman untuk bepergian ke tempat-tempat wisata. Contoh, jika bisnis Anda berada di kota Bali maka Anda harus memilih tempat-tempat yang terletak di dekat pura, pusat perbelanjaan hingga pantai.
Desain dan Konsep Homestay
Untuk memulainya, Anda harus menyiapkan ruang dengan perabotan dasar seperti tempat tidur, meja, kursi dan sprei seperti gorden, sprei, penutup tempat tidur, dll. Perabotan ini akan bergantung seberapa banyak Anda ingin mendekorasi konsep ruangan.
Jika Anda bertujuan untuk menawarkan suasana rumahan kepada para tamu, Anda disarankan untuk menyiapkan peralatan dan fasilitas dasar. Dekorasi berdasarkan konsep bisnis Anda dan tergantung pada target pelanggan Anda. Selalu jaga agar ruang tetap bersih, segar, dan alami. Fasilitas dasar yang diperlukan adalah ketel air, handuk, peralatan makan.
Tips Rumah247.com
Saat memutuskan untuk memulai bisnis penginapan, Anda dihadapkan pada berbagai kriteria akomodasi. Jenis akomodasi lainnya selain yang telah dibahas sebelumnya, adapula hostel. Hostel merupakan tempat penginapan komersial dengan akomodasi asrama dan fasilitas bersama.
Iklankan Secara Online
Jika Anda berencana untuk mengembangkan bisnis secara online, mengambil foto yang bagus sangatlah penting. Gambar berbicara seribu kata dan menarik lebih banyak perhatian pelanggan. Habiskan waktu untuk mengambil foto yang bagus selain beriklan di saluran sosial seperti Facebook, Booking.com, Agoda.com, dan lainnya.
Bisnis ini semakin kompetitif dalam beberapa tahun terakhir. Untuk mendapatkan lebih banyak pemesanan dan memenuhi kepuasan tamu, Anda perlu membuat promosi yang lebih menarik. Bisa dimulai dengan layanan sederhana namun menarik seperti harga diskon sewa, gratis sarapan, air gratis, harga laundry lebih murah atau gratis laundry di bawah 3 kg, shower air panas, parkir, dan teras untuk berolahraga.
Mudah Dikontrol
Sebagian besar pemilik yang menjalankan mencoba mengiklankan bisnis mereka di beberapa lokasi. Harapannya semakin banyak tempat Anda dapat ditemukan dan dipesan. Tetapi dengan meningkatkan eksposur online Anda, Anda juga dapat meningkatkan risiko pemesanan berlebih.
Untuk mengontrolnya Anda bisa menggunakan iCalender (iCal), Anda dapat menyinkronkan kalender pemesanan Anda antara OTA (misalnya Agoda, Booking.com, AirBnB, LetsGoHoliday.my, dll). iCal bekerja sangat baik karena digunakan untuk menyimpan pemesanan tamu di kalender properti.
Sejak pemesanan dibuat, iCal akan merekamnya dan menambahkannya ke kalender properti. Anda tidak perlu memperbarui ketersediaan Anda secara manual di seluruh saluran. Ini menghemat waktu Anda untuk mengontrol pemesanan.
Aturan Bisnis Homestay Diatur dalam KLBI No 55130 tentang Pondok Wisata
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia dengan kode 55130 mengatur kelompok usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan bagi umum dengan pembayaran harian yang dilakukan perseorangan dengan menggunakan bangunan rumah tinggal yang dihuni oleh pemiliknya dan dimanfaatkan sebagian untuk disewakan dengan memberikan kesempatan kepada wisatawan untuk berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari pemiliknya.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini rincian pengaturannya:
1. Pajak Homestay
Pengenaan pajak tersebut diatur dalam Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) Nomor 55130 tentang Pondok Wisata, yang memiliki definisi mencakup usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan bagi umum dengan pembayaran harian yang dilakukan perseorangan dengan menggunakan bangunan rumah tinggal yang dihuni oleh pemiliknya dan dimanfaatkan sebagian untuk disewakan dengan memberikan kesempatan kepada wisatawan untuk berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari pemiliknya.
Pajak yang akan dikenakan nantinya akan disetarakan dengan pajak UMKM sesuai aturan dalam Peraturan Pemerintah (PP) No.23/2018 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu, yakni sebesar 0,5%.
2. Izin Pembangunan Homestay
Untuk mengembangkan bisnis ini tidak bisa asal sembarangan. Ada izin yang wajib dipatuhi yakni melakukan permohonan pendaftaran usaha pariwisata diajukan secara tertulis oleh Pengusaha Pariwisata disertai dengan dokumen persyaratan meliputi:
Usaha Perseorangan
Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP);
Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); dan
Perizinan teknis pelaksanaan usaha pariwisata sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Badan Usaha atau Badan Usaha Berbadan Hukum
Akte pendirian badan usaha dan perubahannya (apabila terjadi perubahan);
Fotokopi NPWP; dan
Perizinan teknis pelaksanaan usaha pariwisata sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
Selain dokumen persyaratan di atas, khusus untuk usaha penyediaan akomodasi, dilengkapi keterangan tertulis dari Pengusaha Pariwisata tentang perkiraan kapasitas penyediaan akomodasi yang dinyatakan dalam jumlah kamar serta tentang fasilitas yang tersedia. Namun, untuk usaha mikro dan kecil, dokumen persyaratannya meliputi:
Fotokopi KTP atau akte pendirian badan usaha dan perubahannya (apabila terjadi perubahan);
Fotokopi NPWP;
Izin Mendirikan Bangunan (IMB) atau perjanjian penggunaan bangunan; dan
Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL).
Pengajuan dokumen persyaratan disampaikan dalam bentuk salinan atau fotokopi yang telah dilegalisasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pengusaha Pariwisata wajib menjamin melalui pernyataan tertulis bahwa dokumen persyaratan yang disampaikan adalah absah, benar, dan sesuai dengan fakta.
Setelah mengajukan permohonan dan penyertaan dokumen yang diwajibkan, maka ada dua tahap selanjutnya yang akan ditempuh, diantaranya:
Pemeriksaan Berkas Permohonan Pendaftaran Usaha Pariwisata
Pemeriksaan dan pemberitahuan kekurangan diselesaikan paling lambat dalam jangka waktu 2 hari kerja sejak permohonan pendaftaran usaha pariwisata diterima PTSP. Apabila PTSP tidak memberitahukan secara tertulis kekurangan yang ditemukan dalam jangka waktu 2 (dua) hari kerja sejak permohonan pendaftaran usaha pariwisata diterima, permohonan pendaftaran usaha pariwisata dianggap lengkap.
Penerbitan TDUP
PTSP menerbitkan TDUP untuk diserahkan kepada Pengusaha Pariwisata paling lambat dalam jangka waktu 1 (satu) hari kerja setelah permohonan pendaftaran usaha pariwisata dinyatakan atau dianggap lengkap.
3. Syarat Pembangunan Homestay
Terkait syarat pembangunan, tidak ada rincian yang kompleks. Adapun syarat pembangunan adalah maksimal kepemilikan sebesar 49 persen, tapi apabila bermitra dengan UMKM bisa menjadi 51 persen. Hal ini juga diperlukan agar tidak bertentangan dengan Peraturan Daerah setempat.